a. PPN dan PPn BM yang dihitung sendiri oleh PKP harus disetorkan paling lambat tanggal 15 bulan
takwim berikutnya setelah bulan Masa Pajak.
b. PPN dan PPn BM yang tercantum dalam SKPKB, SKPKBT, dan STP harus dibayar/ disetor
sesuai batas waktu yang tercantum dalam SKPKB, SKPKBT, dan STP tersebut.
c. PPN/ PPn BM atas Impor, harus dilunasi bersamaan dengan saat pembayaran Bea Masuk, dan
apabila pembayaran Bea Masuk ditunda/ dibebaskan, harus dilunasi pada saat penyelesaian
dokumen Impor.
d. PPN/PPn BM yang pemungutannya dilakukan oleh:
e. PPN dari penyerahan gula pasir dan tepung terigu oleh Badan Urusan Logistik (BULOG), harus
dilunasi sendiri oleh PKP sebelum Surat Perintah Pengeluaran Barang (D.O) ditebus.
2. Barang barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah ???
Barang-barang yang tergolong mewah dan harus dikenai PPnBM ialah:
1. Pengusaha Kena Pajak (PKP), dimana PPN dipungut oleh PKP dalam hal:
Impor BKP
Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean
Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean
Melakukan kegiatan membangun sendiri
PPN dan PPnBM yang dihitung sendiri oleh PKP, harus dilaporkan dalam SPT Masa dan disampaikan
kepada Kantor Pelayanan Pajak setempat paling lambat 20 hari setelah Masa Pajak berakhir.
PPN dan PPnBM yang tercantum dalam SKPKB, SKPKBT, dan STP yang telah dilunasi segera
dilaporkan ke KPP yang menerbitkan.
PPN dan PPnBM yang pemungutnya dilakukan oleh:
o Bendaharawan Pemerintah harus dilaporkan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah Masa
Pajak berakhir.
o Pemungut Pajak Pertambahan Nilai selain Bendaharawan Pemerintah harus dilaporkan paling
lambat 20 (dua puluh) hari setelah Masa Pajak berakhir.
o Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atas Impor, harus dilaporkan secara mingguan selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari setelah batas waktu penyetoran pajak berakhir.