Anda di halaman 1dari 38

Solusi Sistem Persamaan Linear

SISTEM PERSAMAAN LINIER (SPL)


Bentuk umum :

dimana x1, x2, . . . , xn variabel tak diketahui, aij , bi,


i = 1, 2, . . . , m; j = 1, 2, . . . , n bil. diketahui.
Ini adalah SPL dengan m persamaan dan n variabel.
TUNGGAL
Mempunyai penyelesaian
disebut KONSISTEN BANYAK
SPL
Tidak mempunyai penyelesaian
disebut TIDAK KONSISTEN
ILUSTRASI GRAFIK
• SPL 2 persamaan 2 variabel:

• Masing-masing pers berupa garis lurus. Penyelesaiannya


adalah titik potong kedua garis ini.

kedua garis sejajar kedua garis berpotongan kedua garis berhimpitan


PENYAJIAN SPL DALAM MATRIKS
SPL BENTUK MATRIKS

STRATEGI MENYELESAIKAN SPL:


mengganti SPL lama menjadi SPL baru yang mempunyai
penyelesaian sama (ekuivalen) tetapi dalam bentuk yang
lebih sederhana.
TIGA OPERASI YANG MEMPERTAHANKAN PENYELESAIAN SPL

SPL MATRIKS
1. Mengalikan suatu 1. Mengalikan suatu baris
persamaan dengan konstanta tak nol.
dengan konstanta tak nol.
2. Menukar posisi dua baris
2. Menukar posisi dua sebarang.
persamaan sebarang.
3. Menambahkan kelipatan
3. Menambahkan kelipatan suatu
suatu baris ke baris lainnya.
persamaan ke persamaan
lainnya.

Ketiga operasi ini disebut OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE)

SPL atau bentuk matriksnya diolah menjadi bentuk seder-


hana sehingga tercapai 1 elemen tak nol pada suatu baris
CONTOH …………(i)
…………(ii)
DIKETAHUI …………(iii)

kalikan pers (i) kalikan baris (i)


dengan (-2), kemu- dengan (-2), lalu
dian tambahkan ke tambahkan ke
pers (ii). baris (ii).

kalikan pers (i) kalikan baris (i)


dengan (-3), kemu- dengan (-3), lalu
dian tambahkan ke tambahkan ke
pers (iii). baris (iii).

kalikan pers (ii) kalikan baris (ii)


dengan (1/2). dengan (1/2).
LANJUTAN CONTOH
kalikan pers (ii) kalikan baris (ii)
dengan (1/2). dengan (1/2).

kalikan pers (ii) kalikan brs (ii)


dengan (-3), lalu dengan (-3),
tambahkan ke pers lalu tambahkan
(iii). ke brs (iii).

kalikan pers (iii) kalikan brs (iii)


dengan (-2). dengan (-2).

kalikan pers (ii) kalikan brs (ii)


dengan (-1), lalu dengan (-1), lalu
tambahkan ke pers tambahkan ke brs
(i). (i).
Lanjutan CONTOH
kalikan pers (ii) kalikan brs (ii)
dengan (-1), lalu dengan (-1), lalu
tambahkan ke pers tambahkan ke brs
(i). (i).

kalikan pers (iii) kalikan brs (iii)


dengan (-11/2), lalu dengan (-11/2), lalu
tambahkan ke pers (i) tambahkan ke brs (i)
dan kalikan pers (ii) dg dan kalikan brs (ii) dg
(7/2), lalu tambahkan (7/2), lalu tambahkan
ke pers (ii) ke brs (ii)

Diperoleh penyelesaian x = 1, y = 2, z = 3. Terdapat


kaitan menarik antara bentuk SPL dan representasi
matriksnya. Metoda ini berikutnya disebut dengan
METODA ELIMINASI GAUSS.
KERJAKAN EXERCISE SET 1.1
BENTUK ECHELON-BARIS
Misalkan SPL disajikan dalam bentuk matriks berikut:

maka SPL ini mempunyai penyelesaian x = 1, y = 2, z = 3.


Matriks ini disebut bentuk echelon-baris tereduksi.

Untuk dapat mencapai bentuk ini maka syaratnya adalah sbb:


1. Jika suatu brs matriks tidak nol semua maka elemen
tak nol pertama adalah 1. Brs ini disebut mempunyai leading 1.
2. Semua brs yg terdiri dari nol semua dikumpulkan di bagian bawah.
3. Leading 1 pada baris lebih atas posisinya lebih kiri daripada leading
1 baris berikut.
4. Setiap kolom yang memuat leading 1, elemen lain semuanya 0.
Bentuk echelon-baris dan echelon-baris tereduksi

Matriks yang memenuhi kondisi (1), (2), (3) disebut


bentuk echelon-baris.
CONTOH bentuk echelon-baris tereduksi:

CONTOH bentuk echelon-baris:


Bentuk umum echelon-baris

dimana lambang ∗ dapat diisi bilananga real sebarang.


Bentuk umum echelon-baris tereduksi

dimana lambang ∗ dapat diisi bilananga real sebarang.


Penyelesaian SPL melalui bentuk echelon-baris
Misal diberikan bentuk matriks SPL sbb:

Tentukan penyelesaian masing-masing SPL di atas.


METODA GAUSS-JORDAN

Ide pada metoda eliminasi Gauss adalah mengubah


matriks ke dalam bentuk echelon-baris tereduksi.
CONTOH: Diberikan SPL berikut.

Bentuk matriks SPL ini adalah:


-2B1 + B2B2

5B2+B3  B3

B4 B4+4B2 1 3 - 2 0 2 0 0
0 0 - 1 - 2 0 - 3 - 1
 
0 0 0 0 0 0 0 
 
0 0 4 8 0 18 6 
B3 ⇄ B4 B3 B3/3

-3B3+B2B2

2B2+B1B1
Akhirnya diperoleh:

Akhirnya, dengan mengambil x2:= r, x4:= s dan x5:= t maka diperoleh


penyelesaian:

dimana r, s dan t bilangan real sebarang. Jadi SPL ini mempunyai tak
berhingga banyak penyelesaian.
METODA SUBSTITUSI MUNDUR
Misalkan kita mempunyai SPL dalam matriks berikut:

Bentuk ini ekuivalen dengan:

LANGKAH 1: selesaikan variabel leading, yaitu x6. Diperoleh:

LANGKAH 2: mulai dari baris paling bawah subtitusi ke atas, diperoleh


LANJUTAN SUBSTITUSI MUNDUR
LANGKAH 3: subtitusi baris 2 ke dalam baris 1, diperoleh:

LANGKAH 4: Karena semua persamaan sudah tersubstitusi maka peker-


jaan substitusi selesai. Akhirnya dengan mengikuti langkah pada
metoda Gauss-Jordan sebelumnya diperoleh:
Eliminasi Gaussian
Mengubah menjadi bentuk echelon-baris (tidak perlu direduksi), kemudian
menggunakan substitusi mundur.
CONTOH: Selesaikan dengan metoda eliminasi Gaussian

PENYELESAIAN: Diperhatikan bentuk matriks SPL berikut:

Dengan menggunakan OBE diperoleh bentuk echelon-baris berikut:


SISTEM PERSAMAAN LINIER (SPL)
• Bila diketahui SPL dengan n persamaan dan
n variabel, sebagai berikut :
a11x1 + a12x2 + … + a1nxn = a1(n+1) .. (1)
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = a2(n+1) .. (2)
:
an1x1 + an2x2 + … + annxn = an(n+1) .. (n)

• Maka solusinya dapat diperoleh dengan


cara :
20
Algoritma (pseudo code) IGS - 1
• Langkah ke-1 :
Tebak sebarang nilai awal untuk variabel x2 ,
x3 , ... , xn . Namakan nilai awal tersebut x20 ,
x30 , … , xn0 .

• Langkah ke-2 :
Substitusikan x20 , x30 , … , xn0 ke SPL (1)
untuk memperoleh nilai x1 lalu namakan
dengan x11 .
21
Algoritma (pseudo code) IGS - 2
• Langkah ke-3 :
Substitusikan x11 , x30 , x40 , … , xn0 ke SPL (2)
untuk memperoleh nilai x2 lalu namakan
dengan x21 .

• Langkah ke-4 :
Substitusikan x11 , x21 , x40 , x50 , … , xn0 ke SPL
(3) untuk memperoleh nilai x3 lalu namakan
dengan x31 .
22
Algoritma (pseudo code) IGS - 3
• Langkah ke-5 :
dan seterusnya, sampai diperoleh x11 , x21
, x31 , … , xn-11 , selanjutnya substitusika
ke SPL (n) untuk memperoleh nilai xn lalu
namakan dengan xn1 .

( Iterasi ke-1 selesai dengan diperolehnya


nilai : x11 , x21 , x31 , … , xn-11 , xn1 . )
23
Algoritma (pseudo code) IGS - 4
• Langkah ke-6 :
Ulangi langkah ke-2 s/d ke-5
(substitusikan x21 , x31 , … , xn1 ke SPL (1)
untuk memperoleh nilai x1 lalu namakan
dengan x12 ). Sampai nanti diperoleh nilai
x12 , x22 , x32 , … , xn-12 , xn2 .

24
Algoritma (pseudo code) IGS - 5
• Langkah ke-7 :
Iterasi berakhir pada iterasi ke-k, bila :
| xjk – xjk+1 | < T

dengan T nilai toleransi kesalahan yang


sudah ditetapkan sebelumnya.

25
Tingkat Konvergensinya
• Algoritma tersebut BELUM TENTU
KONVERGEN !!!

• Syarat Konvergensi :
Matriks koefisiennya (A) harus bersifat
DIAGONALLY DOMINANT

26
Matriks Diagonally Dominant

n
aii  a
j 1; j  i
ij i

dan
n
i dengan aii  
j 1; j  i
aij
27
Contoh Soal 1:
• Diketahui SPL sebagai berikut :
3x1 – 10x2 = 3
x1 + x 2 = 2

• Carilah nilai x1 dan x2 dengan


menggunakan metode iterasi Gauss-
Seidel dengan Toleransinya 0,005 !
28
Jawab Contoh Soal 1 : (1)
• Periksa tingkat konvergensinya.
Diperoleh bahwa :
|a11|=3 ; |a12|=10 ; |a21|=1 ; |a22|= 1
 3  10 2
a 11 a 
untuk i  1
j 1; j 1
1j

 11 2
a22  
j 1; j  2
a2 j untuk i  2

29
Jawab Contoh Soal 1 : (2)
• Jadi SPL tersebut TIDAK DIAGONALLY
DOMINANT. Sehingga tidak akan
konvergen bila dipecahkan dengan
metode Iterasi Gauss-Seidel.
• Untuk itu, ubah penyajian SPL nya
menjadi :
x1 + x 2 = 2
Periksa tingkat
3x1 – 10x2 = 3 konvergensinya !!
30
Jawab Contoh Soal 1 : (3)
• Periksa tingkat konvergensinya.
Diperoleh bahwa :
|a11|= 1 ; |a12|= 1 ; |a21|= 3 ; |a22|= 10
2
a11   a1 j untuk i  1
 11 j 1; j 1

 10  3 2
a22  
j 1; j  2
a2 j untuk i  2

31
Jawab Contoh Soal 1 : (4)
• Jadi SPL hasil perubahannya bersifat
DIAGONALLY DOMINANT  konvergen
• Selanjutnya jalankan algoritmanya
terhadap SPL : !

x1 + x2 = 2 … (1)
3x1 – 10x2 = 3 … (2)
32
Jawab Contoh Soal 1 : (5)
• Iterasi ke-1 :
1. Tebak nilai awal x20 = 0
2. Substitusikan x20 = 0 ke SPL (1) :
x1 + x2 = 2  x1 + 0 = 2  x1 = 2
didapat x11 = 2
3. Substitusikan x11 = 2 ke SPL (2) :
3x1 – 10x2 = 3  3.(2) – 10x2 = 3
 6 – 10x2 = 3  x2 = 0,3
didapat x21 = 0,3

33
Jawab Contoh Soal 1 : (6)
• Iterasi ke-2 :
2. Substitusikan x21 = 0,3 ke SPL (1) :
x1 + x2 = 2  x1 + 0,3 = 2  x1 = 1,7
didapat x12 = 1,7
3. Substitusikan x12 = 1,7 ke SPL (2) :
3x1 – 10x2 = 3  3.(1,7) – 10x2 = 3
 5,1 – 10x2 = 3  x2 =
0,21
didapat x22 = 0,21
34
Jawab Contoh Soal 1 : (7)
• Iterasi ke-3 :
2. Substitusikan x22 = 0,21 ke SPL (1) :
x1 + x2 = 2  x1 + 0,21 = 2  x1 = 1,79
didapat x13 = 1,79
3. Substitusikan x12 = 1,79 ke SPL (2) :
3x1 – 10x2 = 3  3.(1,79) – 10x2 = 3
 5,37 – 10x2 = 3  x2 = 0,237
didapat x23 = 0,237
Dan seterusnya….. 35
Jawab Contoh Soal 1 : (8)
• Iterasi ke-4, ke-5 dst
– Lanjutkan sendiri, sebagai latihan !!
– Ingat, proses iterasi akan berhenti bila
kondisi

| xjk – xjk+1 | < 0,005

Terpenuhi !!
36
Jawab Contoh Soal 1 : (9)
• Rangkuman Proses Iterasinya :

Iterasi ke- x1 x2
1 2,000 0,300
2 1,700 0,210
3 1,790 0,237
4 1,763 0,229
5 1,771 0,231
6 1,769 0,231
37
ALGORITMA IGS
INPUT A(n,n+1), e, maxit
INPUT xi (nilai awal)
k  1 ; big  1
WHILE (k ≤ maxit and big  e) DO
big  0
FOR i = 1 TO n
sum  0
FOR j = 1 TO n
IF j ≠ i THEN
sum  sum + aij
NEXT j
temp  (ai n+1 – sum) / aii
relerror  abs((xi – temp) / temp)
IF relerror  big THEN
big  relerror
xi  temp
NEXT I
kk+1
ENDWHILE
IF k > maxit THEN
OUTPUT(“TDK KONVERGEN”)
ELSE OUTPUT (“KONVERGEN”)
ENDIF
OUTPUT(xi)

38

Anda mungkin juga menyukai