Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol VI, No I, Maret 2014 ISSN 1978-3167
Pengetahuan Ibu Nifas tentang Teknik Menyusui
dengan Kejadian Puting Susu Lecet Nia Apriyani, Rini Kristiyanti, Sandi Ari Susiatmi Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Email : mamabilgis@gmail.com
Abstrak. Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia masih rendah, di antaranya disebabkan
penyebarluasan informasi mengenai ASI di antara petugas kesehatan dan masyarakat yang tidak optimal dan tehnik menyusui yang salah. Menyusui dengan tehnik yang salah dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, yang apabila tidak ditangani dapat menyebabkan terjadinya mastitis dan abses payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu nifas tentang tehnik menyusui dengan kejadian puting susu lecet di wilayah kerja puskesmas Buaran kabupaten Pekalongan tahun 2013. Desain penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu nifas 7 hari yang berada di wilayah kerja puskesmas Buaran pada periode 17-30 Juni tahun 2013. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan consecutive random sampling diperoleh 36 responden. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil analisis data diperoleh ρ value 0.001 (ρ value < 0.05) sehingga Ho ditolak, yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang tehnik menyusui dengan kejadian puting susu lecet. Saran bagi tenaga kesehatan sebaiknya dapat memberikan edukasi laktasi pada ibu sejak masa kehamilan, terutama tentang tehnik menyusui yang benar, sehingga dapat mencegah terjadinya puting susu lecet. Kata kunci : Pengetahuan, tehnik menyusui, puting susu lecet.
Postpartum Mothers Knowledge about Breastfeeding Technique
with Sore Nipples Incident
Abstract. Coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia is still low, which is caused
the dissemination of information about breastfeeding among health workers and the public were not optimal and poor feeding techniques. Breastfeeding with the wrong technique can lead nipples become sore, which if left untreated can lead to mastitis and breast abscesses. This study aims to determine the relationship of knowledge about the technique of breastfeeding postpartum mothers with sore nipples events in the region of Pekalongan district health centers Buaran 2013. This study design was descriptive correlative with cross sectional approach. The population in this study were all 7 days postpartum mothers who are in the working area Buaran health centers in the period 17 to 30 June 2013. Sampling techniques using random sampling consecutive obtained 36 respondents. Data analysis using chi square test. Results of data analysis obtained ρ value 0,001 (ρ value <0.05), so that Ho is rejected, which means that there is a relationship between knowledge of postpartum mothers about breastfeeding techniques with incidence of sore nipples. Advice for health workers should be able to provide education lactation in mothers during pregnancy, especially about the proper breastfeeding techniques, so as to prevent nipple blisters. Keywords: Knowledge, techniques of breastfeeding, sore nipples.
Pendahuluan nutrisi, hormon, unsur kekebalan faktor
Air Susu Ibu (ASI) adalah satu jenis pertumbuhan, anti alergi serta anti makanan yang mencukupi seluruh unsur inflamasi. Zat-zat anti infeksi yang kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, terkandung dalam ASI membantu sosial maupun spiritual. ASI mengandung melindungi bayi terhadap penyakit, selain
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol VI, No I, Maret 2014 ISSN 1978-3167 itu terdapat hubungan penting antara bayi sangat berpengaruh pada rangsangan menyusui dengan penjarangan kehamilan produksi ASI selanjutnya, namun sering (KB). Keunggulan ASI tersebut perlu kali ibu-ibu kurang mendapatkan ditunjang dengan cara pemberian ASI informasi tentang manfaat ASI dan yang benar, antara lain pemberian ASI tentang tehnik menyusui yang benar segera setelah lahir (30 menit pertama (Roesli, 2005). bayi harus sudah disusukan) kemudian Menurut Notoatmodjo, pendidikan pemberian ASI saja sampai bayi umur 6 kesehatan tentang tehnik menyusui adalah bulan (ASI eksklusif), selanjutnya proses untuk meningkatkan kemampuan pemberian ASI sampai 2 tahun dengan ibu post partum dalam memelihara dan pemberian makanan pendamping ASI meningkatkan produksi ASI bagi buah yang benar (Purwanti, 2004), sehingga hatinya. Kurang sampainya pengetahuan diperlukan usaha-usaha atau pengelolaan ibu-ibu post partum tentang tehnik yang benar agar setiap ibu dapat menyusui yang benar mampu menyusui sendiri bayinya, dan dan di menghambat pemberian ASI. Menyusui dalam Islam menyusui diatur dalam Al merupakan suatu proses alamiah, namun Quran surat Al Baqarah ayat 233, dimana untuk mencapai keberhasilan menyusui Allah Ta’ala menjelaskan tentang hak diperlukan pengetahuan ibu mengenai menyusu bagi seorang anak dan anjuran cara menyusui yang benar, dari sini dapat bagi seorang ibu untuk menyusuinya diambil kesimpulan bahwa pengetahuan selama dua tahun. mengenai cara menyusui yang benar Hasil Survey Demografi dan sangat penting dalam proses menyusui. Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 Menurut Notoatmodjo (2007), didapatkan data 95 % bayi pernah diberi pengetahuan merupakan domain yang ASI, 44 % bayi diberi ASI dalam jam sangat penting untuk terbentuknya pertama setelah lahir, 62 % bayi diberi perilaku seseorang. Perilaku yang ASI pada hari pertama kelahiran. Bayi didasari atas pengetahuan, kesadaran dan berumur 6 bulan 32 % mendapatkan ASI sikap yang positif akan bersifat langgeng. eksklusif, 30 % mendapatkan ASI dan Ibu–ibu menyusui mungkin akan makanan tambahan, l8 % mendapatkan mengalami berbagai masalah hanya ASI dan susu botol, 9 % mendapatkan karena tidak mengetahui cara menyusui ASI dan cairan lain, 20 % mendapatkan yang sebenarnya sangat sederhana, ASI dan jus buah (Irianto, 2009). seperti misalnya cara meletakkan bayi Faktor penyebab rendahnya cakupan pada payudara ketika menyusui, isapan ASI eksklusif di Indonesia diantaranya bayi yang mengakibatkan puting terasa karena penyebarluasan informasi di nyeri, ASI tidak keluar dengan efektif antara petugas kesehatan dan masyarakat sehingga menyebabkan payudara yang tidak optimal, yaitu hanya sekitar 60 bengkak. ASI yang keluar tidak efektif % masyarakat tahu informasi tentang ASI akan mengakibatkan pasokan ASI dan baru ada sekitar 40 % tenaga berkurang (akibatnya bayi tidak puas, kesehatan terlatih yang bisa memberikan ingin menyusu lebih lama lagi, bayi konseling menyusui. Rendahnya cakupan frustasi, menolak menyusu). ASI juga dipengaruhi oleh tehnik Masalah yang tersering dalam menyusui yang salah. menyusui adalah puting susu nyeri / lecet. Tehnik menyusui merupakan salah Sekitar 57 % dari ibu yang menyusui satu faktor yang mempengaruhi produksi dilaporkan pernah menderita kelecetan ASI dimana bila tehnik menyusui tidak pada putingnya. Kebanyakan puting nyeri benar dapat menyebabkan puting lecet atau lecet disebabkan oleh kesalahan dan menjadikan ibu enggan menyusui dan dalam tehnik menyusui yaitu bayi tidak bayi jarang menyusu, bila bayi jarang menyusu sampai ke kalang payudara menyusu karena bayi enggan menyusu (Soetjningsih, 1997). Kegagalan akan berakibat kurang baik, karena isapan menyusui sering kali disebabkan karena
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol VI, No I, Maret 2014 ISSN 1978-3167 kesalahan memposisikan dan melekatkan susu lecet di Wilayah kerja Puskesmas bayi (Suradi, 2008), jika bayi tidak Buaran. melekat dengan sempurna atau anda mendekap bayi sedemikian rupa sehingga Metode menyebabkan puting menjadi nyeri, jika Penelitian ini bersifat deskriptif puting terus-menerus tergesek oleh lidah korelatif (Correlation Study), yaitu atau langit-langit bayi puting dapat penelitian atau penelaahan hubungan mengalami abrasi atau luka. Puting yang antara dua variable pada suatu situasi atau lecet sangat menyakitkan dan dapat sekelompok subyek. Penelitian ini menyebabkan perdarahan, jika puting bertujuan untuk mencari hubungan yang lecet tidak segera diobati dapat antara pengetahuan ibu nifas tentang menyebabkan mastitis dan abses di tehnik menyusui dengan kejadian puting payudara. Selain menyebebkan puting susu lecet di wilayah kerja puskesmas susu lecet tehnik menyusui yang salah Buaran. Pendekatan yang digunakan juga dapat mengakibatkan ASI tidak dalam penelitian ini adalah pendekatan keluar optimal sehingga mempengaruhi Cross Sectional. produksi ASI selanjutnya atau bayi Populasi pada penelitian ini adalah enggan menyusu (Ramaia, 2007). seluruh ibu nifas 7 hari yang berada di Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten wilayah kerja puskesmas Buaran dari Pekalongan tahun 2012 menyebutkan tanggal 17-30 Juni tahun 2013 yaitu bahwa dari 26 puskesmas yang ada di sebanyak 40 orang, didapatkan 4 orang kabupaten Pekalongan jumlah ibu nifas yang termasuk kriteria eksklusi, sehingga terbanyak adalah puskesmas Wiradesa jumlah sampel penelitian menjadi 36 yaitu 1078, puskesmas Buaran yaitu responden. 1036, puskesmas Kedungwuni I yaitu Metode pengumpulan data dalam 930. Data yang diperoleh pada bulan penelitian ini adalah angket, dengan Februari tahun 2013, jumlah ibu nifas di instrumen kuesioner yang dibagikan pada wilayah kerja puskesmas Wiradesa responden. Analisis data menggunakan sebanyak 90 orang, di puskesmas Buaran uji chi square, dengan level of ada 79 orang, dan di puskesmas significance (α : alpha) sebesar 5 % Kedungwuni 1 ada 74 orang. (0,05). Peneliti melakukan studi pendahuluan pada 10 ibu nifas yang mengalami puting Hasil Dan Pembahasan lecet di wilayah kerja puskesmas Buaran, Tabel 1 Distribusi variabel terdapat 7 ibu nifas (70 %) yang pengetahuan ibu nifas tentang tehnik menyusui di wilayah kerja Pengetahuan Puskesmas Buaran berpengetahuan kurang tentang tehnik tahun 2013 menyusui dan 3 ibu nifas (30 %) yang mengetahui tentang tehnik menyusui, Sumber : Data Primer diolah sedangkan di wilayah kerja puskesmas Wiradesa, terdapat 5 ibu nifas (50 %) Hasil penelitian variabel pengetahuan yang berpengetahuan kurang tentang ibu nifas tentang tehnik menyusui tehnik menyusui dan 5 ibu nifas (50 %) diketahui nilai terendah adalah 11 dan yang mengetahui tentang tehnik nilai tertinggi adalah 20. Penelitian ini menyusui. menggunakan uji normalitas Kolmogrov- Berdasarkan uraian di atas, peneliti Smirnov. Uji Kolmogrov-Smirnov tertarik untuk melakukan penelitian diperoleh nilai signifikansi. Kriteria nilai dengan tujuan untuk mengetahui signifikansi > 0,05 maka distribusi data hubungan pengetahuan ibu nifas tentang normal dengan menggunakan mean, dan tehnik menyusui dengan kejadian puting apabila nilai sig < 0,05 maka distribusi
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol VI, No I, Maret 2014 ISSN 1978-3167 data tidak normal menggunakan median Pengetahuan Ibu Nifas (Hastono 2001, h.66). Hasil Kolmogrov- tentang Tehnik Menyusui Smirnov diperoleh nilai signifikansi 0,007 dengan Kejadian Puting < 0,05 berarti distribusi data tidak Lecet di Wilayah Kerja normal maka menggunakan median yaitu Puskesmas Buaran Tahun 15, nilai cut off point untuk membagi 2013 kategori pengetahuan responden Penget Kejadian mengenai stimulasi perkembangan ahuan puting lecet menjadi kategori pengetahuan baik (>15) tentan ρ dan kurang baik (≤15). g Tida Tot OR val tehnik k Lecet al ue Tabel 2 Distribusi Frekuensi menyu lecet Responden Berdasarkan sui Pengetahuan tentang Tehnik Baik 12 3 15 17 Menyusui di Wilayah Kerja 80,0 20,0% 100, Puskesmas Buaran Tahun % 0% 0,00 2013 Kuran 4 17 21 1 Kriteri Persenta g 19,0 81,0% 100, Frekuensi % 0% a se Baik 15 41,7 Total 16 20 36 Kurang 21 58,3 Sumber : Data Primer diolah Jumla 100,0 36 Berdasarkan hasil Uji Chi Square h Sumber : Data Primer diolah dengan tabel 2x2 tidak terdapat nilai ekspetasi (E) <5, maka digunakan Tabel di atas menunjukkan bahwa Continuity Correction dan dilakukan lebih dari separuh (58,3%) ibu nifas dengan tingkat kepercayaan 95 % mempunyai pengetahuan kurang (α=0,05). Hasil analisa data diperoleh ρ mengenai tehnik menyusui. value = 0,001 (ρ value < α) yang berarti Ho ditolak, dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu nifas tentang tehnik Tabel 3 Distribusi Frekuensi menyusui dengan kejadian puting lecet di Responden Berdasarkan wilayah kerja puskesmas Buaran Kejadian Puting Lecet di kabupaten Pekalongan tahun 2013. Wilayah Kerja Puskesmas Hasil analisis diperoleh pula nilai OR = Buaran Tahun 2013 17, artinya ibu yang mempunyai pengetahuan baik tentang tehnik Frekuen Kriteria Persentase menyusui mempunyai peluang 17 kali si tidak mengalami puting susu lecet Tidak lecet 16 44,4 dibandingkan ibu yang mempunyai Lecet 20 55,6 pengetahuan kurang tentang tehnik Jumlah 36 100.0 menyusui. Sumber : Data Primer diolah Hasil analisis didapatkan hasil bahwa dari 36 responden lebih dari separuh Tabel di atas menunjukkan bahwa (58,3 %) ibu nifas mempunyai lebih dari separuh (55,6%) ibu nifas pengetahuan kurang baik mengenai mengalami puting lecet . tehnik menyusui. Hal ini kemungkinan disebabkan kurangnya informasi yang Tabel 4 Distribusi Frekuensi didapat ibu mengenai tehnik menyusui Responden Berdasarkan baik dari media cetak (buku, majalah), tetangga atau keluarga yang sudah pernah School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol VI, No I, Maret 2014 ISSN 1978-3167 melakukan perawatan payudara, dapat saat menyusui, cara melepas isapan, cara dilihat dari kenyataan yang ada bahwa membersihkan puting susu dan kebanyakan ibu pada saat menyusui, sebagainya. Hal ini sesuai dengan teori mulut bayi hanya sampai bagian puting Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan saja tidak sampai ke bagian kalang atau kognitif merupakan domain yang payudara. Biasanya cara seperti itu sangat penting dalam bentuk tindakan dilakukan secara turun temurun, seseorang (over behaviour), karena dari ditambah budaya masyarakat yang pengalaman dan penelitian ternyata setiap kali menyusui dimulai dari perilaku yang didasari oleh pengetahuan payudara yang sebelah kanan karena ada akan lebih langgeng dari pada perilaku anggapan bahwa payudara sebelah kanan yang tidak didasari oleh pengetahuan. adalah nasi sedang yang sebelah kiri Hal lain yang menyebabkan kejadian adalah air untuk minum. Notoatmodjo puting lecet adalah tradisi ibu yang (2005, h.127) menyatakan bahwa menyusui dengan tehnik yang salah pengetahuan merupakan hasil dari tahu seperti pada saat menyusui mulut bayi dalam hal ini terjadi setelah orang hanya sampai puting susu ibu saja, melakukan penginderaan terhadap suatu menyusui dengan posisi yang salah, objek tertentu. Menurut Soekanto (2003, langsung menarik puting setelah bayi h.50) ada beberapa faktor yang selesai menyusui . Hal tersebut sesuai mempengaruhi pengetahuan yaitu, dengan teori Anggraini (2009) yang informasi, tingkat pendidikan, budaya, menyatakan bahwa penyebab puting lecet pengalaman dan sosial ekonomi. diantaranya adalah karena tehnik Hal lain yang menyebabkan menyusui yang salah, akibat dari pengetahuan ibu kurang adalah umur. pemakaian sabun, alkohol, krim, dll untuk Umur berkaitan dengan lamanya hidup mencuci puting susu, mungkin saja terjadi dan pengalaman hidup. Ibu-ibu yang pada bayi yang frenulum lingue (tali lidah mempunyai pengalaman yang banyak yang pendek), sehingga menyebabkan akan mengetahui bagaimana menyusui bayi sulit menghisap sehingga hisapanya yang benar. Hal ini sesuai dengan hanya pada puting susu, ibu pendapat Soekanto (2002) dalam menghentikan menyusui kurang hati-hati. Notoatmodjo (2003) sesuatu yang pernah Berdasarkan analisa bivariat dengan dialami seseorang akan menambah uji chi-square (continuity correction) pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat terhadap pengetahuan ibu nifas tentang informal. tehnik menyusui dengan kejadian puting Tehnik menyusui yang benar sangat susu lecet di wilayah kerja puskesmas diperlukan oleh ibu nifas, terutama untuk Buaran diperoleh ρ value sebesar 0,001 mencegah kejadian puting lecet, oleh lebih kecil dari alpha (0,05) sehingga Ho karena itu tindakan tenaga kesehatan ditolak yang berarti ada hubungan yang untuk menambah pengetahuan ibu signifikan antara pengetahuan ibu nifas mengenai tehnik menyusui adalah dengan tentang tehnik menyusui dengan kejadian memberikan penyuluhan mengenai tehnik puting susu lecet di wilayah kerja menyusui dan tindakan yang dapat puskesmas Buaran tahun 2013. dilakukan ibu adalah mencari informasi Berdasarkan hasil penelitian bahwa mengenai tehnik menyusui yang benar. sebagian besar (80 %) ibu yang Hasil analisis didapatkan bahwa dari mempunyai pengetahuan baik tidak 36 responden sebanyak 19 orang (55,6 %) mengalami puting lecet dan sebagian puting lecet. Hal ini menunjukkan bahwa besar (81 %) ibu yang mempunyai lebih dari separuh ibu nifas mengalami pengetahuan kurang mengalami puting puting lecet. Hal ini disebabkan karena lecet. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu yang kurang dalam pengetahuan ibu tentang tehnik menyusui tehnik menyusui. Lebih dari separuh ibu dapat mempengaruhi kejadian puting nifas tidak mengetahui posisi yang benar lecet.
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol VI, No I, Maret 2014 ISSN 1978-3167 Pengetahuan yang baik tentang tehnik ibu Nuniek Nizmah Fajriyah, SKp. menyusui akan menimbulkan perilaku M.Kep. Sp.KMB. selaku ketua LPPM yang baik dalam mengatasi kejadian Stikes Muhammadiyah Pekajangan, serta puting lecet sehingga kejadian puting pihak-pihak yang telah membantu lecet dapat dihindari sedini mungkin. Hal terselesaikannya artikel ini. ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan atau kognitif Daftar Pustaka merupakan domain yang sangat penting Ambarwati, Eny Retna. 2009. Asuhan dalam bentuk tindakan seseorang (over Kebidanan Nifas. Yogyakarta: behaviour), karena dari pengalaman dan Mitra Cendekia. penelitian ternyata perilaku yang didasari Andriyani, Avie. 2010. Masalah Yang oleh pengetahuan akan lebih langgeng Sering Dihadapi Ibu Menyusui. dari pada perilaku yang tidak didasari Dilihat 27 maret 2013. oleh pengetahuan. Menyusui dengan <http://ummushofiyya.wordpress.com teknik yang tidak benar dapat > mengakibatkan puting susu menjadi lecet, Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan ASI tidak keluar optimal sehingga Kebidanan Masa Nifas. mempengaruhi produksi ASI selanjutnya Yogyakarta: Pustaka Rihana. atau bayi enggan menyusu (Bahiyatun Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan 2009). Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: Hasil penelitian menunjukkan bahwa EGC. sebagian besar (81,0 %) ibu nifas yang Cadwell, Karin dan Cindy Turner-Maffei. pengetahuan tentang tehnik menyusuinya 2011. Buku Saku Manajemen kurang mengalami puting lecet. Hal Laktasi. Jakarta: EGC. tersebut akan berpotensi menimbulkan Sabri, L & Hastono, 2010. Statistik masalah yang lebih besar seperti infeksi Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers. payudara, sehingga diperlukan informasi Kristiyana, Weni. 2009. Asi, Menyusui & mengenai tehnik menyusui yang benar Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika. sejak kehamilan. Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “ Peurperium Care”. Simpulan Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Berdasarkan hasil penelitian Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi didapatkan simpulan bahwa ada Kesehatan Teori dan Aplikasinya. hubungan yang bermakna antara Jakarta: PT Rineka Cipta.. pengetahuan ibu nifas tentang tehnik menyusui dengan kejadian puting susu . 2003. Pendidikan dan Perilaku lecet, di mana semakin baik pengetahuan Kesehatan. Jakarta: PT Rineka ibu nifas tentang tehnik menyusui, maka Cipta. kejadian putting susu lecet semakin Nursalam 2003. Konsep dan penerapan berkurang. metodologi ilmu keperawatan Saran bagi tenaga kesehatan pedoman skripsi, tesis, dan sebaiknya dapat memberikan edukasi instrument penelitian keperawatan. laktasi pada ibu sejak masa kehamilan, Jakarta: Salemba Medika. terutama tentang tehnik menyusui yang Proverawati, Atikah dan Eni Rahmawati. benar, sehingga dapat mencegah 2010. Kapita Selekta ASI dan terjadinya puting susu lecet. Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika. Ucapan Terima Kasih Roesli, Utami. 2007. Mengenal Asi Ucapan terima kasih penulis sampaikan Ekslusif. Jakarta: Trubus Agriwidya. kepada Bapak Mokhamad Arifin, SKp. Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan M.Kep. selaku ketua Stikes Pada Masa Nifas .Jakarta: Salemba Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Medika.
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol VI, No I, Maret 2014 ISSN 1978-3167
Suradi, Rulina. 2004. Buku Bacaan
Manajemen Laktasi. Jakarta: Perinasia. Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. William Sears, M.D dan Martha Sears,R.N. Puting Lecet Pada Mama Menyusui. dilihat 27 maret 2013 . http://www.babycenter.com/0_sore- nipples_263.bc
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan