Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol VI, No I, Maret 2014 ISSN 1978-3167

Pengetahuan Ibu Nifas tentang Teknik Menyusui


dengan Kejadian Puting Susu Lecet
Nia Apriyani, Rini Kristiyanti, Sandi Ari Susiatmi
Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email : mamabilgis@gmail.com

Abstrak. Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia masih rendah, di antaranya disebabkan


penyebarluasan informasi mengenai ASI di antara petugas kesehatan dan masyarakat
yang tidak optimal dan tehnik menyusui yang salah. Menyusui dengan tehnik yang
salah dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, yang apabila tidak ditangani
dapat menyebabkan terjadinya mastitis dan abses payudara. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu nifas tentang tehnik menyusui dengan
kejadian puting susu lecet di wilayah kerja puskesmas Buaran kabupaten Pekalongan
tahun 2013. Desain penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan cross
sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu nifas 7 hari yang berada di
wilayah kerja puskesmas Buaran pada periode 17-30 Juni tahun 2013. Tehnik
pengambilan sampel dengan menggunakan consecutive random sampling diperoleh 36
responden. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil analisis data diperoleh ρ
value 0.001 (ρ value < 0.05) sehingga Ho ditolak, yang berarti ada hubungan antara
pengetahuan ibu nifas tentang tehnik menyusui dengan kejadian puting susu lecet. Saran
bagi tenaga kesehatan sebaiknya dapat memberikan edukasi laktasi pada ibu sejak masa
kehamilan, terutama tentang tehnik menyusui yang benar, sehingga dapat mencegah
terjadinya puting susu lecet.
Kata kunci : Pengetahuan, tehnik menyusui, puting susu lecet.

Postpartum Mothers Knowledge about Breastfeeding Technique


with Sore Nipples Incident

Abstract. Coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia is still low, which is caused


the dissemination of information about breastfeeding among health workers and the
public were not optimal and poor feeding techniques. Breastfeeding with the wrong
technique can lead nipples become sore, which if left untreated can lead to mastitis and
breast abscesses. This study aims to determine the relationship of knowledge about the
technique of breastfeeding postpartum mothers with sore nipples events in the region of
Pekalongan district health centers Buaran 2013. This study design was descriptive
correlative with cross sectional approach. The population in this study were all 7 days
postpartum mothers who are in the working area Buaran health centers in the period
17 to 30 June 2013. Sampling techniques using random sampling consecutive obtained
36 respondents. Data analysis using chi square test. Results of data analysis obtained ρ
value 0,001 (ρ value <0.05), so that Ho is rejected, which means that there is a
relationship between knowledge of postpartum mothers about breastfeeding techniques
with incidence of sore nipples. Advice for health workers should be able to provide
education lactation in mothers during pregnancy, especially about the proper
breastfeeding techniques, so as to prevent nipple blisters.
Keywords: Knowledge, techniques of breastfeeding, sore nipples.

Pendahuluan nutrisi, hormon, unsur kekebalan faktor


Air Susu Ibu (ASI) adalah satu jenis pertumbuhan, anti alergi serta anti
makanan yang mencukupi seluruh unsur inflamasi. Zat-zat anti infeksi yang
kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, terkandung dalam ASI membantu
sosial maupun spiritual. ASI mengandung melindungi bayi terhadap penyakit, selain

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan


Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol VI, No I, Maret 2014 ISSN 1978-3167
itu terdapat hubungan penting antara bayi sangat berpengaruh pada rangsangan
menyusui dengan penjarangan kehamilan produksi ASI selanjutnya, namun sering
(KB). Keunggulan ASI tersebut perlu kali ibu-ibu kurang mendapatkan
ditunjang dengan cara pemberian ASI informasi tentang manfaat ASI dan
yang benar, antara lain pemberian ASI tentang tehnik menyusui yang benar
segera setelah lahir (30 menit pertama (Roesli, 2005).
bayi harus sudah disusukan) kemudian Menurut Notoatmodjo, pendidikan
pemberian ASI saja sampai bayi umur 6 kesehatan tentang tehnik menyusui adalah
bulan (ASI eksklusif), selanjutnya proses untuk meningkatkan kemampuan
pemberian ASI sampai 2 tahun dengan ibu post partum dalam memelihara dan
pemberian makanan pendamping ASI meningkatkan produksi ASI bagi buah
yang benar (Purwanti, 2004), sehingga hatinya. Kurang sampainya pengetahuan
diperlukan usaha-usaha atau pengelolaan ibu-ibu post partum tentang tehnik
yang benar agar setiap ibu dapat menyusui yang benar mampu
menyusui sendiri bayinya, dan dan di menghambat pemberian ASI. Menyusui
dalam Islam menyusui diatur dalam Al merupakan suatu proses alamiah, namun
Quran surat Al Baqarah ayat 233, dimana untuk mencapai keberhasilan menyusui
Allah Ta’ala menjelaskan tentang hak diperlukan pengetahuan ibu mengenai
menyusu bagi seorang anak dan anjuran cara menyusui yang benar, dari sini dapat
bagi seorang ibu untuk menyusuinya diambil kesimpulan bahwa pengetahuan
selama dua tahun. mengenai cara menyusui yang benar
Hasil Survey Demografi dan sangat penting dalam proses menyusui.
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 Menurut Notoatmodjo (2007),
didapatkan data 95 % bayi pernah diberi pengetahuan merupakan domain yang
ASI, 44 % bayi diberi ASI dalam jam sangat penting untuk terbentuknya
pertama setelah lahir, 62 % bayi diberi perilaku seseorang. Perilaku yang
ASI pada hari pertama kelahiran. Bayi didasari atas pengetahuan, kesadaran dan
berumur 6 bulan 32 % mendapatkan ASI sikap yang positif akan bersifat langgeng.
eksklusif, 30 % mendapatkan ASI dan Ibu–ibu menyusui mungkin akan
makanan tambahan, l8 % mendapatkan mengalami berbagai masalah hanya
ASI dan susu botol, 9 % mendapatkan karena tidak mengetahui cara menyusui
ASI dan cairan lain, 20 % mendapatkan yang sebenarnya sangat sederhana,
ASI dan jus buah (Irianto, 2009). seperti misalnya cara meletakkan bayi
Faktor penyebab rendahnya cakupan pada payudara ketika menyusui, isapan
ASI eksklusif di Indonesia diantaranya bayi yang mengakibatkan puting terasa
karena penyebarluasan informasi di nyeri, ASI tidak keluar dengan efektif
antara petugas kesehatan dan masyarakat sehingga menyebabkan payudara
yang tidak optimal, yaitu hanya sekitar 60 bengkak. ASI yang keluar tidak efektif
% masyarakat tahu informasi tentang ASI akan mengakibatkan pasokan ASI
dan baru ada sekitar 40 % tenaga berkurang (akibatnya bayi tidak puas,
kesehatan terlatih yang bisa memberikan ingin menyusu lebih lama lagi, bayi
konseling menyusui. Rendahnya cakupan frustasi, menolak menyusu).
ASI juga dipengaruhi oleh tehnik Masalah yang tersering dalam
menyusui yang salah. menyusui adalah puting susu nyeri / lecet.
Tehnik menyusui merupakan salah Sekitar 57 % dari ibu yang menyusui
satu faktor yang mempengaruhi produksi dilaporkan pernah menderita kelecetan
ASI dimana bila tehnik menyusui tidak pada putingnya. Kebanyakan puting nyeri
benar dapat menyebabkan puting lecet atau lecet disebabkan oleh kesalahan
dan menjadikan ibu enggan menyusui dan dalam tehnik menyusui yaitu bayi tidak
bayi jarang menyusu, bila bayi jarang menyusu sampai ke kalang payudara
menyusu karena bayi enggan menyusu (Soetjningsih, 1997). Kegagalan
akan berakibat kurang baik, karena isapan menyusui sering kali disebabkan karena

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan


Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol VI, No I, Maret 2014 ISSN 1978-3167
kesalahan memposisikan dan melekatkan susu lecet di Wilayah kerja Puskesmas
bayi (Suradi, 2008), jika bayi tidak Buaran.
melekat dengan sempurna atau anda
mendekap bayi sedemikian rupa sehingga Metode
menyebabkan puting menjadi nyeri, jika Penelitian ini bersifat deskriptif
puting terus-menerus tergesek oleh lidah korelatif (Correlation Study), yaitu
atau langit-langit bayi puting dapat penelitian atau penelaahan hubungan
mengalami abrasi atau luka. Puting yang antara dua variable pada suatu situasi atau
lecet sangat menyakitkan dan dapat sekelompok subyek. Penelitian ini
menyebabkan perdarahan, jika puting bertujuan untuk mencari hubungan
yang lecet tidak segera diobati dapat antara pengetahuan ibu nifas tentang
menyebabkan mastitis dan abses di tehnik menyusui dengan kejadian puting
payudara. Selain menyebebkan puting susu lecet di wilayah kerja puskesmas
susu lecet tehnik menyusui yang salah Buaran. Pendekatan yang digunakan
juga dapat mengakibatkan ASI tidak dalam penelitian ini adalah pendekatan
keluar optimal sehingga mempengaruhi Cross Sectional.
produksi ASI selanjutnya atau bayi Populasi pada penelitian ini adalah
enggan menyusu (Ramaia, 2007). seluruh ibu nifas 7 hari yang berada di
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten wilayah kerja puskesmas Buaran dari
Pekalongan tahun 2012 menyebutkan tanggal 17-30 Juni tahun 2013 yaitu
bahwa dari 26 puskesmas yang ada di sebanyak 40 orang, didapatkan 4 orang
kabupaten Pekalongan jumlah ibu nifas yang termasuk kriteria eksklusi, sehingga
terbanyak adalah puskesmas Wiradesa jumlah sampel penelitian menjadi 36
yaitu 1078, puskesmas Buaran yaitu responden.
1036, puskesmas Kedungwuni I yaitu Metode pengumpulan data dalam
930. Data yang diperoleh pada bulan penelitian ini adalah angket, dengan
Februari tahun 2013, jumlah ibu nifas di instrumen kuesioner yang dibagikan pada
wilayah kerja puskesmas Wiradesa responden. Analisis data menggunakan
sebanyak 90 orang, di puskesmas Buaran uji chi square, dengan level of
ada 79 orang, dan di puskesmas significance (α : alpha) sebesar 5 %
Kedungwuni 1 ada 74 orang. (0,05).
Peneliti melakukan studi pendahuluan
pada 10 ibu nifas yang mengalami puting Hasil Dan Pembahasan
lecet di wilayah kerja puskesmas Buaran, Tabel 1 Distribusi variabel
terdapat 7 ibu nifas (70 %) yang pengetahuan ibu nifas
tentang tehnik menyusui
di wilayah kerja
Pengetahuan
Puskesmas Buaran
berpengetahuan kurang tentang tehnik tahun 2013
menyusui dan 3 ibu nifas (30 %) yang
mengetahui tentang tehnik menyusui, Sumber : Data Primer diolah
sedangkan di wilayah kerja puskesmas
Wiradesa, terdapat 5 ibu nifas (50 %) Hasil penelitian variabel pengetahuan
yang berpengetahuan kurang tentang ibu nifas tentang tehnik menyusui
tehnik menyusui dan 5 ibu nifas (50 %) diketahui nilai terendah adalah 11 dan
yang mengetahui tentang tehnik nilai tertinggi adalah 20. Penelitian ini
menyusui. menggunakan uji normalitas Kolmogrov-
Berdasarkan uraian di atas, peneliti Smirnov. Uji Kolmogrov-Smirnov
tertarik untuk melakukan penelitian diperoleh nilai signifikansi. Kriteria nilai
dengan tujuan untuk mengetahui signifikansi > 0,05 maka distribusi data
hubungan pengetahuan ibu nifas tentang normal dengan menggunakan mean, dan
tehnik menyusui dengan kejadian puting apabila nilai sig < 0,05 maka distribusi

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan


Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol VI, No I, Maret 2014 ISSN 1978-3167
data tidak normal menggunakan median Pengetahuan Ibu Nifas
(Hastono 2001, h.66). Hasil Kolmogrov- tentang Tehnik Menyusui
Smirnov diperoleh nilai signifikansi 0,007 dengan Kejadian Puting
< 0,05 berarti distribusi data tidak Lecet di Wilayah Kerja
normal maka menggunakan median yaitu Puskesmas Buaran Tahun
15, nilai cut off point untuk membagi 2013
kategori pengetahuan responden Penget Kejadian
mengenai stimulasi perkembangan ahuan puting lecet
menjadi kategori pengetahuan baik (>15) tentan ρ
dan kurang baik (≤15). g Tida Tot OR val
tehnik k Lecet al ue
Tabel 2 Distribusi Frekuensi menyu lecet
Responden Berdasarkan sui
Pengetahuan tentang Tehnik Baik 12 3 15 17
Menyusui di Wilayah Kerja 80,0 20,0% 100,
Puskesmas Buaran Tahun % 0% 0,00
2013 Kuran 4 17 21 1
Kriteri Persenta g 19,0 81,0% 100,
Frekuensi % 0%
a se
Baik 15 41,7 Total 16 20 36
Kurang 21 58,3 Sumber : Data Primer diolah
Jumla 100,0
36 Berdasarkan hasil Uji Chi Square
h
Sumber : Data Primer diolah dengan tabel 2x2 tidak terdapat nilai
ekspetasi (E) <5, maka digunakan
Tabel di atas menunjukkan bahwa Continuity Correction dan dilakukan
lebih dari separuh (58,3%) ibu nifas dengan tingkat kepercayaan 95 %
mempunyai pengetahuan kurang (α=0,05). Hasil analisa data diperoleh ρ
mengenai tehnik menyusui. value = 0,001 (ρ value < α) yang berarti
Ho ditolak, dengan demikian ada
hubungan yang signifikan antara
pengetahuan ibu nifas tentang tehnik
Tabel 3 Distribusi Frekuensi menyusui dengan kejadian puting lecet di
Responden Berdasarkan wilayah kerja puskesmas Buaran
Kejadian Puting Lecet di kabupaten Pekalongan tahun 2013.
Wilayah Kerja Puskesmas Hasil analisis diperoleh pula nilai OR =
Buaran Tahun 2013 17, artinya ibu yang mempunyai
pengetahuan baik tentang tehnik
Frekuen
Kriteria Persentase menyusui mempunyai peluang 17 kali
si
tidak mengalami puting susu lecet
Tidak lecet 16 44,4 dibandingkan ibu yang mempunyai
Lecet 20 55,6 pengetahuan kurang tentang tehnik
Jumlah 36 100.0 menyusui.
Sumber : Data Primer diolah Hasil analisis didapatkan hasil bahwa
dari 36 responden lebih dari separuh
Tabel di atas menunjukkan bahwa (58,3 %) ibu nifas mempunyai
lebih dari separuh (55,6%) ibu nifas pengetahuan kurang baik mengenai
mengalami puting lecet . tehnik menyusui. Hal ini kemungkinan
disebabkan kurangnya informasi yang
Tabel 4 Distribusi Frekuensi didapat ibu mengenai tehnik menyusui
Responden Berdasarkan baik dari media cetak (buku, majalah),
tetangga atau keluarga yang sudah pernah
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol VI, No I, Maret 2014 ISSN 1978-3167
melakukan perawatan payudara, dapat saat menyusui, cara melepas isapan, cara
dilihat dari kenyataan yang ada bahwa membersihkan puting susu dan
kebanyakan ibu pada saat menyusui, sebagainya. Hal ini sesuai dengan teori
mulut bayi hanya sampai bagian puting Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan
saja tidak sampai ke bagian kalang atau kognitif merupakan domain yang
payudara. Biasanya cara seperti itu sangat penting dalam bentuk tindakan
dilakukan secara turun temurun, seseorang (over behaviour), karena dari
ditambah budaya masyarakat yang pengalaman dan penelitian ternyata
setiap kali menyusui dimulai dari perilaku yang didasari oleh pengetahuan
payudara yang sebelah kanan karena ada akan lebih langgeng dari pada perilaku
anggapan bahwa payudara sebelah kanan yang tidak didasari oleh pengetahuan.
adalah nasi sedang yang sebelah kiri Hal lain yang menyebabkan kejadian
adalah air untuk minum. Notoatmodjo puting lecet adalah tradisi ibu yang
(2005, h.127) menyatakan bahwa menyusui dengan tehnik yang salah
pengetahuan merupakan hasil dari tahu seperti pada saat menyusui mulut bayi
dalam hal ini terjadi setelah orang hanya sampai puting susu ibu saja,
melakukan penginderaan terhadap suatu menyusui dengan posisi yang salah,
objek tertentu. Menurut Soekanto (2003, langsung menarik puting setelah bayi
h.50) ada beberapa faktor yang selesai menyusui . Hal tersebut sesuai
mempengaruhi pengetahuan yaitu, dengan teori Anggraini (2009) yang
informasi, tingkat pendidikan, budaya, menyatakan bahwa penyebab puting lecet
pengalaman dan sosial ekonomi. diantaranya adalah karena tehnik
Hal lain yang menyebabkan menyusui yang salah, akibat dari
pengetahuan ibu kurang adalah umur. pemakaian sabun, alkohol, krim, dll untuk
Umur berkaitan dengan lamanya hidup mencuci puting susu, mungkin saja terjadi
dan pengalaman hidup. Ibu-ibu yang pada bayi yang frenulum lingue (tali lidah
mempunyai pengalaman yang banyak yang pendek), sehingga menyebabkan
akan mengetahui bagaimana menyusui bayi sulit menghisap sehingga hisapanya
yang benar. Hal ini sesuai dengan hanya pada puting susu, ibu
pendapat Soekanto (2002) dalam menghentikan menyusui kurang hati-hati.
Notoatmodjo (2003) sesuatu yang pernah Berdasarkan analisa bivariat dengan
dialami seseorang akan menambah uji chi-square (continuity correction)
pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat terhadap pengetahuan ibu nifas tentang
informal. tehnik menyusui dengan kejadian puting
Tehnik menyusui yang benar sangat susu lecet di wilayah kerja puskesmas
diperlukan oleh ibu nifas, terutama untuk Buaran diperoleh ρ value sebesar 0,001
mencegah kejadian puting lecet, oleh lebih kecil dari alpha (0,05) sehingga Ho
karena itu tindakan tenaga kesehatan ditolak yang berarti ada hubungan yang
untuk menambah pengetahuan ibu signifikan antara pengetahuan ibu nifas
mengenai tehnik menyusui adalah dengan tentang tehnik menyusui dengan kejadian
memberikan penyuluhan mengenai tehnik puting susu lecet di wilayah kerja
menyusui dan tindakan yang dapat puskesmas Buaran tahun 2013.
dilakukan ibu adalah mencari informasi Berdasarkan hasil penelitian bahwa
mengenai tehnik menyusui yang benar. sebagian besar (80 %) ibu yang
Hasil analisis didapatkan bahwa dari mempunyai pengetahuan baik tidak
36 responden sebanyak 19 orang (55,6 %) mengalami puting lecet dan sebagian
puting lecet. Hal ini menunjukkan bahwa besar (81 %) ibu yang mempunyai
lebih dari separuh ibu nifas mengalami pengetahuan kurang mengalami puting
puting lecet. Hal ini disebabkan karena lecet. Hal ini menunjukkan bahwa
pengetahuan ibu yang kurang dalam pengetahuan ibu tentang tehnik menyusui
tehnik menyusui. Lebih dari separuh ibu dapat mempengaruhi kejadian puting
nifas tidak mengetahui posisi yang benar lecet.

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan


Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol VI, No I, Maret 2014 ISSN 1978-3167
Pengetahuan yang baik tentang tehnik ibu Nuniek Nizmah Fajriyah, SKp.
menyusui akan menimbulkan perilaku M.Kep. Sp.KMB. selaku ketua LPPM
yang baik dalam mengatasi kejadian Stikes Muhammadiyah Pekajangan, serta
puting lecet sehingga kejadian puting pihak-pihak yang telah membantu
lecet dapat dihindari sedini mungkin. Hal terselesaikannya artikel ini.
ini sesuai dengan teori Notoatmodjo
(2003) bahwa pengetahuan atau kognitif Daftar Pustaka
merupakan domain yang sangat penting Ambarwati, Eny Retna. 2009. Asuhan
dalam bentuk tindakan seseorang (over Kebidanan Nifas. Yogyakarta:
behaviour), karena dari pengalaman dan Mitra Cendekia.
penelitian ternyata perilaku yang didasari Andriyani, Avie. 2010. Masalah Yang
oleh pengetahuan akan lebih langgeng Sering Dihadapi Ibu Menyusui.
dari pada perilaku yang tidak didasari Dilihat 27 maret 2013.
oleh pengetahuan. Menyusui dengan <http://ummushofiyya.wordpress.com
teknik yang tidak benar dapat >
mengakibatkan puting susu menjadi lecet, Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan
ASI tidak keluar optimal sehingga Kebidanan Masa Nifas.
mempengaruhi produksi ASI selanjutnya Yogyakarta: Pustaka Rihana.
atau bayi enggan menyusu (Bahiyatun Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan
2009). Kebidanan Nifas Normal. Jakarta:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa EGC.
sebagian besar (81,0 %) ibu nifas yang Cadwell, Karin dan Cindy Turner-Maffei.
pengetahuan tentang tehnik menyusuinya 2011. Buku Saku Manajemen
kurang mengalami puting lecet. Hal Laktasi. Jakarta: EGC.
tersebut akan berpotensi menimbulkan Sabri, L & Hastono, 2010. Statistik
masalah yang lebih besar seperti infeksi Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers.
payudara, sehingga diperlukan informasi Kristiyana, Weni. 2009. Asi, Menyusui &
mengenai tehnik menyusui yang benar Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.
sejak kehamilan. Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada
Masa Nifas “ Peurperium Care”.
Simpulan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Berdasarkan hasil penelitian Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi
didapatkan simpulan bahwa ada Kesehatan Teori dan Aplikasinya.
hubungan yang bermakna antara Jakarta: PT Rineka Cipta..
pengetahuan ibu nifas tentang tehnik
menyusui dengan kejadian puting susu . 2003. Pendidikan dan Perilaku
lecet, di mana semakin baik pengetahuan Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
ibu nifas tentang tehnik menyusui, maka Cipta.
kejadian putting susu lecet semakin Nursalam 2003. Konsep dan penerapan
berkurang. metodologi ilmu keperawatan
Saran bagi tenaga kesehatan pedoman skripsi, tesis, dan
sebaiknya dapat memberikan edukasi instrument penelitian keperawatan.
laktasi pada ibu sejak masa kehamilan, Jakarta: Salemba Medika.
terutama tentang tehnik menyusui yang Proverawati, Atikah dan Eni Rahmawati.
benar, sehingga dapat mencegah 2010. Kapita Selekta ASI dan
terjadinya puting susu lecet. Menyusui. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Ucapan Terima Kasih Roesli, Utami. 2007. Mengenal Asi
Ucapan terima kasih penulis sampaikan Ekslusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.
kepada Bapak Mokhamad Arifin, SKp. Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan
M.Kep. selaku ketua Stikes Pada Masa Nifas .Jakarta: Salemba
Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Medika.

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan


Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol VI, No I, Maret 2014 ISSN 1978-3167

Suradi, Rulina. 2004. Buku Bacaan


Manajemen Laktasi. Jakarta:
Perinasia.
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka.
William Sears, M.D dan Martha
Sears,R.N. Puting Lecet Pada Mama
Menyusui. dilihat 27 maret 2013 .
http://www.babycenter.com/0_sore-
nipples_263.bc

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan

Anda mungkin juga menyukai