Kegunaan terpenting dari evaluasi adalah untuk menjamin agar kegiatan yang dialaksanakan
dapat mencapai tujuan yang telah direncana kan atau ditetapkan.Selain itu juga untuk
mengetahui bahwa kegiatan yang dilakukan adalah tepat sasaran, metode, waktu, biaya dll.
Adapun kegunaan yang lain dari pelaksanaan evaluasi adalah:
• Pembelajaran untuk mengetahui mengapa program berhasil atau tidak berhasil:
o Untuk melakukan verifikasi dan meningkatkan kualitas dan manajemen program.
o Untuk mengidentifikasi strategi yang berhasil dalam rangka ekstensi/ekspansi dan
replikasi.
o Untuk memodifikasi atau memperbaiki strategi yang kurang berhasil.
Untuk mengukur keberhasilan dan manfaat suatu intervensi.
Untuk memberi informasi kepada stakeholders agar stakeholders dapat
menyebutkan hasil dan kualitas program.
o Untuk memberikan justifikasi atau validasi kepada donor, mitra atau konstituen
yang berkepentingan.
Mengacu kepada William H Newman, prosedur perancangan evaluasi terdiri dari 5 langkah
dasar, yaitu:
Merumuskan hasil yang diinginkan menajer harus merumuskan hasil yang akan dicapai
dengan sejelas mungkin. Misalnya meningkatkan kualitas ANC sesuai standar mutu Depkes
RI, Menurunkan angka kematian ibu sebesar 10 persen selama 2 tahun, Meningkatkan
cakupan pelayanan ibu hamil risti hingga 100 % selama 3 tahun, Rujukan kasus balita gizi
buruk mencapai 100 % pada setiap tahunnya, SOP penangan kegawat daruratan ibu bersalin
yang ditetapkan secara rinci dan jelas dll. Agar dapat dengan mudah di evaluasi maka
semua kegiatan dan tujuan/sasaran kegiatan dengan mengacu kepada SMART, yaitu
Spesifik, Measurable, Apropriate, Realistik dan Timebound. Selain itu hasil yang
diinginkan harus dihubungkan dengan individu yang bertanggung jawab.