Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PEMBELAJARAN JARAK JAUH

BAGIAN IKM-KP
RANGKUMAN EVALUASI MANAJEMEN PUSKESMAS
Putri Alifah Dianya/22010119220145

Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengkaji relevansi, kinerja, dan keberhasilan baik
program yang sedang berjalan maupun yang telah selesai dilaksanakan. Evaluasi dilakukan
terhadap setiap fungsi manajemen dan pada tiap tahap manajemen termasuk dalam manajemen
puskesmas, yang meliputi tahap perencanaan, penggerakkan dan pelaksanaan, serta pengawasan,
pengendalian, dan penilaian. Evaluasi dapat berguna untuk :
 Menjamin kegiatan mencapai tujuan yang direncanakan
 Mengetahui bahwa kegiatan tepat sasaran, metode, waktu, biaya
 Mengukur keberhasilan dan manfaat intevensi
 Sebagai informasi dalam pengambilan keputusan
 Untuk memberikan validasi kepada mitra
Evaluasi dapat dibagi menurut tahapan dan menurut program. Menurut tahapan, tipe-tipe
evaluasi yaitu :
- Feedforward evaluation : Evaluasi yang dilakukan pada perencanaan atau ketika program
belum terlaksana
- Concurrent evaluation : Evaluasi yang dilakukan pada kegiatan yang sedang berlangsung
- Feedback evaluation : Evaluasi yang dilakukan setelah suatu kegiatan selesai
dilaksanakan
Sementara itu, menurut programnya, evaluasi terbagi menjadi 5:
- Evaluasi input
- Evaluasi proses
- Evaluasi output
- Evaluasi outcome : evaluasi pada akibat lebih lanjut dari tercapainya output
- Evaluasi impact : evaluasi pada dampak dari outcome
Dalam melaksanakan evaluasi terdapat 5 tahapan, yaitu :
1. Penetapan indikator pengukuran dan standar pelaksanaan kegiatan
Indikator : penunjuk evaluasi
Standar : patokan untuk menilai kegiatan atau hasil (Tujuan, sasaran, kuota, target
pelaksanaan). Biasanya terdapat 3 bentuk standar yang sering dipakai : standar fisik
(cakupan program, kualitas pelayanan), standar moneter (biaya per sasaran program),
dan standar waktu (waktu ideal untuk pencapaian target)
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Beberapa pertanyaan penting untuk penuntun :
- Berapa kali pengukuran indikator evaluasi dilakukan?
- Dalam bentuk apa pengukuran dilakukan?
- Siapa yang terlibat?
- Seberapa mudah pengukuran dilakukan?
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
Pengukuran dilaksanakan untuk melakukan evaluasi program. Bisa dilakukan dengan
observasi, laporan, metode otomatis, dan pengujian
4. Pembandingan hasil ukur dan standar
Melihat apakah terdapat penyimpangan dan penyebab penyimpangan yang terjadi
5. Merancang dan melakukan tindak koreksi (bila perlu)
Dalam merancang proses evaluasi, terdapat 5 langkah dasar yang dapat dilakukan :
1. Merumuskan hasil yang diinginkan
Hasil dirumuskan sejelas mungkin, contohnya adalah meningkatkan cakupan pelayanan
ibu hamil risiko tinggi hingga 100% selama 3 tahu. Kegitan dan sasaran kegiatan
mengacu pada SMART (Spesifik, Measurable, Appropiate, Realistic, Timebound)
2. Menetapkan penunjuk (indicator atau predictor) hasil
Indikator dirumuskan sebagain penunjuk apakah terdapat penyimpangan dan perlu
tindakan koreksi.
3. Menetapkan standar penunjuk dan hasil
4. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik
Menetapkan sarana pengumpulan data dan informasi indikator serta membandingkan
dengan standar. Membangun jejaring informasi yang baik yaitu tidak hanya ke atas, tapi
juga ke samping dan ke bawah (siapa yang akan melaksanakan tindakan koreksi).
Jejaring informasi juga harus cukup efisien untuk menyediakan informasi balik yang
relevan
5. Menilai Informasi (hasil evaluasi) dan mengambil tindakan koreksi

Anda mungkin juga menyukai