Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring berkembangnya zaman kebutuhan transportasi di daerah Jawa
Timur mengalami peningkatan. Dengan pembangunan Double Track
Direncanakan lebih meningkatkan lagi kapasitas lintas Darat di bidang
perkereta apian. Hal ini akan lebih efisien bila dibandingkan dengan Single
Track yang pengoprasian sistemnya digunakan secara bergantian dan
ditempat kereta berpapasan di buat sisi rel yang lain yang difungsikan sebagai
rangkaian yang digunakan Kereta api untuk tempat menunggu sebelum
diberangkatkan. Selain itu Double Track akan lebih efisien bila di salah satu
jalurnya mengalami gangguan akses.
Dalam beberapa pembangunan jalur KA akan sering ditemui hambatan
semisal harus melintas jalan raya, bukit ataupun Sungai.Maka dari itu didesain
lah Jembatan yang berfungsi untuk mengatasi permasalahan ini. Tugas Akhir
ini akan membahas pembangunan jembatan yang berlokasi di daerah Madiun
di desa Kebun Agung dengan menggunakan struktur voided slab. Dengan
desain ini dapat ditentukan dimensi penampang dan kebutuhan tendon pada
struktur voided slab . Menentukan beberapa gaya seperti momen, shear, aksial
dan tori. Dan karena beton prategang perlu juga dihitung dari segi gaya
prategangnya untuk menentukan desain perencanaan jembatan.
Jembatan merupakan struktur kontruksi yang di buat untuk akses
transportasi guna melewati jurang, sungai, danau, melintasi diatas jalan lain
yang berpotongan, Dalam Alur Transportasi jembatan merupakan salah satu
bagian infrastruktur yang sangat penting. Struktur bagian jembatan terdiri dari
bore pile, footing, kolom, pier head , Abutmen dan Voided Slab / Plat
Berongga .
Dalam Tugas Akhir ini jembatan yang digunakan adalah struktur beton
prategang Voided Slab. Voided Slab merupakan bagian struktur atas pada
jembatan yang menerima beban mati, beban hidup, beban kejut, dan
sebagainya.fungsinya adalah untuk meneruskan beban-beban tersebut ke
struktur bawah jembatan sampai pada tanah dasar. Dalam pengerjaannya
biasa dibuat dengan cara pracetak maupun cetak ditempat secara segmental
atau bertahap .

1
Voided Slab atau Slab Bridge adalah suatu Jembatan Plat pada
tumpuan sederhana tersusun dari plat monoloit dengan bentang dari tumpuan
tanpa di dukung oleh gelagar atau balok melintang (stringger). Dengan
pengerjaan kontruksi kantilever bentang demi-bentang. Jembatan beton
bertulang dengan type struktur atas akan lebih efisien bila digunakan untuk
bentang pendek. (Bambang, 2007)
Voided Slab merupakan jenis beton prategang pretension. Beton
prategang pretension pada dasarnya merupakan struktur beton dimana
tegangan-tegangan internal yang terjadi pada beton yang dapat melawan
tegangan-tegangan yang terjadi akibat beban luar sampai pada tingkat yang
diinginkan. Panjang bentang jembatan tipe ini adalah 5 m sampai dengan 16
m(Prasyarat teknis Jalur Kereta Api,2012)
Menurut Dr. Ir. Bambang Supriyadi ,.CES,.DEA . Beton prategang
pada struktur atas tergolong teknologi yang relatif baru. Dengan
menggunakan kabel baja berkekuatan tinggi dengan mutu beton tinggi sebagai
beton prategang yang dipatenkan pada tahun 1928. Sejak itu penggunaan
sistem beton prategang untuk struktur jembatan khususnya pada bentang
menengah hingga panjang teknologi ini melaju dengan pesat. (Bambang
2007)
Menurut Dr. Ir. Bambang Supriyadi ,.CES,.DEA . Adapun beberapa
keuntungan dengan menggunakan system beton prategang adalah tegangan
internal dengan besar dan distribusi tertentu sehingga dapat mengimbangi
tegangan yang terjadi akibat beban eksternal sampai batas tertentu (Lin dan
Burn 1996),Berat struktural balok jembatan menjadi lebih ringan.dan
terjadinya lendutan akan lebih kecil.
Beberapa dasar dari perhitungan – perhitungan yang digunakan untuk
tulisan ini menggunakan acuan standard SNI 1725 2016 Pembebanan untuk
jembatan, Manual 021/BM/2011 Perencanaan struktur beton pratekan untuk
jembatan, SNI T-12-2004 , RSNI T-02-2005 dan Pedoman Gambar Standar
Pekerjaan Jalan Dan Jembatan Departemen Pekerjaan Umum Direktorat
Jendral Bina Marga No: 04 / BM / 2005.

2
1.2. Rumusan Masalah
Berdasar Latar belakang di atas maka dapat diambil perumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Desain Penampang Struktur Voided Slab ?
2. Bagaimana analisa dan perhitungan kekuatan Voided Slab untuk menahan
gaya-gaya dalam yang bekerja ?
3. Berapakah gaya prategang yang dibutuhkan untuk menentukan
perencanaan pembangunan jembatan ?
4. Bagaimana mendesain dimensi abutmen jembatan ?

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan-tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mendisain penampang Voided Slab dengan acuan standart
peraturan yang ada.
2. Untuk menganalisa kekuatan penampang Voided Slab terhadap gaya-gaya
dalam yang bekerja.
3. Untuk mengetahui gaya prategang yang digunakan untuk menentukan
perencanaan pembangunan jembatan.
4. Untuk mengetahui desain dimensi pada abutmen jembatan.

1.4. Batasan Masalah


Dalam penyusunan tugas akhir ini akan dibatasi oleh beberapa hal
sebagai berikut :
1. Susunan Tugas Akhir ini tidak meninjau biaya ,waktu pengerjaan dan
metode pelaksanaan kontruksi guna menyelesaikan pembangunan
jembatan.
2. Tidak Meninjau bentuk, jenis dan geometri rel kereta api.
3. Menggunakan Software SAP 2000.
4. Perencanaan dan perhitungan pembebanan struktur berdasarkan peraturan
perkeretaapian Indonesia yang berlaku.

3
1.5. Manfaat
1. Dengan perencanaan ulang menggunakan struktur Voided slab / plat
berongga maka Departemen Pekerjaan Umum (DPU) dapat meningkatkan
kinerja pada jalur transportasi kereta api dengan system Double Track
2. Penulis dapat meninjau perhitungan kekuatan perencanaan untuk
memperoleh keamaan pada jembatan yang di desain menggunakan system
Voided Slab / Plat Berongga.
3. Manfaat tulisan ini diharapkan untuk bahan referensi pada pabrikasi beton
pracetak pada plat berongga pracetak (Precast Voided Slab).

1.6. Sistematika Penulisan


untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian tugas akhir ini,
maka sistematika penulisan penelitian disusun dalam lima bab. Adapun
sistematika penulisan penelitian adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, manfaat serta sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Menyajikan teori-teori yang digunakan sebagai landasan untuk
menganalisis dan membahas permasalahan penelitian.
BAB III. METODOLOGI
Menjelaskan mengenai langkah - langkah atau prosedur pengambilan
dan pengolahan data hasil penelitian.
BAB IV. PERHITUNGAN DAN ANALISIS HASIL
Menyajikan data-data hasil penelitian, analisis data, hasil analisis data
dan pembahasannya. Dan berisi tentang hasil perhitungan manual yang telah
ada dengan metode – metode hasil perhitungan program komputer yang kami
tentukan dalam hal ini sebagai validasi program serta pembahasan terhadap
hasil-hasil tersebut.
4
BAB V. PENUTUP
Berisi kesimpulan dari bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang
berguna bagi perkembangan dan keberhasilan dalam analisis pada penelitian
tugas akhir ini.

Anda mungkin juga menyukai