Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PELATIHAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI (PPI) ONLINE TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP,


DAN PERILAKU
Gita Sekar Prihanti, Anang Bayu Seta, Ari Viandri Wismananda, Mega Rahmawati, Nicky Novita
Adzani, Zakiyatul Miskiyah

Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang


Jl. Bendungan Sutami No. 188A Malang Telp. 0341-551149
Email: ariviandri@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Health Associated Infections (HAIs) merupakan masalah utama kesehatan yang berkaitan
dengan rawat inap yang lebih lama, peningkatan mortalitas dan peningkatan biaya perawatan kesehatan.
Penelitian PPI lebih banyak dilakukan di rumah sakit dibandingkan di puskesmas.Puskesmas sebagai layanan
primer, harus memiliki kepatuhan yang lebih dalam pengendalian infeksi.Penelitian pelatihan PPI
sebelumnyamenggunakan metode tatap muka, sedangkan penelitian ini dilakukan dengan metode online
dengan menambahkan materi PPI berkaitan dengan COVID-19, dan dilakukan dengan durasi lebih singkat
dibandingkan penelitian sebelumnya.
Tujuan:Mengetahui pengaruh pelatihan PPI onlinedibandingkan dengan metode tatap muka terhadap
pengetahuan, sikap dan perilaku.
Metode:Quasi-experimentdengan model two group pre test-post test design. Jumlah sampel 102 orang yang
terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok pelatihan PPI online dan tatap muka. Pengambilan sampel
menggunakan Total Sampling. Penilaian pengetahuan dan sikap menggunakan kuesioner, sedangkan
perilakumenggunakan lembar pengamatan. Data dianalisis dengan uji Chi Square untuk mengetahui
perbedaanpretest-pretest sebelum pelatihan dan posttest-posttest setelah pelatihan. Uji Mcnemar untuk
mengetahui perbedaan pretest dan posttest setelah pelatihan PPI dan COVID-19 online.
Hasil:Uji Chi-Square tidak didapatkan perbedaan signifikan antarapretest-pretest sebelum pelatihan(p<0,05)
dan posttest-posttest setelah pelatihan (p<0,05).Uji Mc-nemarmenunjukan terdapat pengaruh pelatihan PPI
online terhadap pengetahuan (p=0,008), sikap (p=0,031), perilaku (p=0,000) serta pengetahuan COVID-19
(p=0,000), sedangkan pada sikap COVID-19 (p=1,000).
Kesimpulan:Pelatihan PPI online berpengaruh dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku serta
memiliki efektifitas yang sama dengan pelatihan PPI tatap muka.Pelatihan PPI online secara 2 arahmengenai
perlindungan kesehatan petugas, pengendalian lingkungan dan penatalaksanaan linen, perlu dilakukan
untuk lebih meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku.
Kata kunci: Pelatihan PPI-online, pengetahuan, sikap, perilaku

LATARBELAKANG
Health Associated Infections(HAIs) memungkinkan, seperti saat penelitian ini
atau infeksi terkait kesehatan merupakan dilakukan, di tengah wabah virus COVID-19
masalah utama kesehatan di seluruh dunia yang mengharuskan social and physical
(Aghdassi, 2019). HAIs adalah infeksi yang distancing (Al-Sumiri, 2020).
terjadi pada pasien selama perawatan di Penelitian PPI lebih banyak dilakukan di
fasilitas kesehatan dimana ketika masuk tidak rumah sakit dibandingkan di puskesmas.
ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, Puskesmas sebagai layanan primer yang ada di
infeksi dalam pelayanan kesehatan tetapi masyarakat harus memiliki kepatuhan yang lebih
muncul setelah pasien pulang, dan infeksi yang dalam penerapan PPI (Bedoya, 2017). Penelitian
terjadi pada tenaga kesehatan akibat sebelumnya tentang pelatihan PPI dengan
pekerjaannya (Bedoya, 2019).Prevalensi HAI metode tatap muka pada karyawan Puskesmas
di negara maju berkisar 4,8-15,5% (Donati, Pesantren II yang dilakukan pada 3-10 April
2019), sedangkan di Indonesia mencapai 2020 dengan 58 responden membuktikan hasil
15,74% (Abdelaziz, 2019). HAI dikaitkan yang signifikan dalam peningkatan
dengan rawat inap yang lebih lama, pengetahuan, sikap, dan perilaku karyawan.
peningkatan mortalitas, peningkatan biaya Penelitian ini dilakukan dengan metode online
dengan menambahkan materi PPI berkaitan dengan
perawatan kesehatan, beban psikososial dan
COVID-19. Pelatihan PPI onlineini dilakukan
ekonomi(Donati, 2019). Pasien HAI dengan durasi waktu yang lebih singkat yaitu 45
mempunyai 6 kali resiko kematian daripada menit dibandingkan pelatihan PPI tatap muka
pasien lainnya. Tingginya angka mortalitas sebelumnya dengan durasi 6 jam.
sepsis pada pasien HAI mencapai 69 %(Souza,
2015). HAI juga merupakan penyebab terbesar METODE
kematian neonates, yakni sebesar 75%(Aline, Jenis penelitian yang digunakan dalam
2016) penelitian ini adalah quasi experiment dengan
Program pencegahan dan pengendalian model two group pre test-post test
infeksi (PPI) sangat penting dilaksanakan di design.Penelitian dilakukan di Puskesmas Kota
puskesmas dan sebagai tolak ukur mutu Wilayah Selatan Kota Kediri yang
pelayanan dalam melindungi pasien, petugas, dilaksanakan selama 1 minggu pada tanggal 3
pengunjung dan keluarga dari resiko April hingga 10 April 2020 tentang “Pengaruh
tertularnya infeksi karena dirawat, bertugas Pelatihan PPI Online terhadap Pengetahuan,
dan berkunjung ke puskesmas(Souza, 2018). Sikap, dan Perilaku”. Hasil penelitian
Implementasi PPI yang efektif dan konsisten kemudian dibandingkan dengan penelitian
dapat menurunkan angka kejadian HAI secara pelatihan PPI dengan metode tatap muka yang
signifikan, yakni 30 % dan menurunkan biaya telah dilakukan di Puskesmas Pesantren II
perawatan hingga $ 25,0 pada tanggal 10 Maret hingga 16 Maret 2020.
miliar(Geberemariyam, 2018).Pelatihan PPI Sampel kasus penelitian adalah semua
dapat meningkatkan pengetahuan 62,9%, dan karyawan yang bekerja di Puskesmas Kota
meningkatkan kepatuhan hingga 2 kali Wilayah Selatan dan Puskesmas Pesantren II
lipat(Engdaw, 2019). Kota Kediri yang memenuhi kriteria inklusi
Menurut Mcdonald, 2019 pelatihan PPI dan kriteria eksklusi. Teknik pengambilan
secara online lebih signifikan dalam sampel yang digunakan dalam penelitian ini
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku adalah Total Sampling. Jumlah sampel102
dibandingkan pelatihan tatap muka. Pelatihan orang yang terdiri dari 2 kelompok yaitu
PPI online dinilai lebih efektif, inovatif, kelompok pelatihan PPI online dan kelompok
menarik, murah dan tidak terbatas waktu dan PPI dengan metode tatap muka. Instrumen
tempat. Dapat memainkan peran penting untuk yang digunakan pada penelitian ini adalah
meningkatkan pengetahuan dan monitoring kuesioner dan lembar pengamatan yang
PPI, terutama dalam situasi yang tidak bersumber dari Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia (PERMENKES RI) No. 27 pelatihan. Pada kelompok pelatihan PPI online
Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan dilanjutkan dengan mengisi kuesioner pre-test
Pengendalian Infeksi. Kuesioner berjumlah 10 pengetahuan dan sikap COVID-19, mengikuti
pertanyaan untukpengetahuan PPI, 12 pelatihan COVID-19 onlinedengan melihat
pertanyaan untuk menilai pengetahuan video berdurasi 18 menit yang dapat diakses
COVID-19, 31 pertanyaaan untuk sikap melalui situs youtube yang telah dibagikan. Isi
terhadap PPI dan 12 pertanyaan untuk sikap materi yang disampaikan meliputi definisi dan
terhadap COVID-19. Lembar pengamatan etiologi COVID-19, perjalanan penyakit
digunakan untuk menilai perilaku responden COVID-19, cara penularan, masa inkubasi,
terhadap penerapan PPI. Variabel yang dinilai perbedaan gejala pilek biasa dengan flu pada
dengan kuesioner meliputi variabel COVID-19, perbedaan PDP dan ODP, APD
pengetahuan dibagi menjadi berpengetahuan sesuai level, cara pemakaian dan pelepasan
(jika skor ≥ mean) dan tidak berpengetahuan APD sesuai level, dan cara pencegahan
(jika skor <mean), variabel sikap PPI dibagi COVID-19. Kemudian mengisi kuesioner
menjadi sikap positif (jika skor 80 – 124) dan post-test pengetahuan dan sikap COVID-19.
sikap negatif(jika skor 31 – 79), sedangkan Data yang didapatkan akan dianalaisis
untuk sikap COVID-19 dibagi menjadi sikap dengan menggunakan program SPSS 24.
positif (jika skor ≥ mean) dan sikap negatif Analisis univariat digunakan untuk melihat
(jika skor <mean). Variabel yang dinilai distribusi frekuensi dan persentase dari tiap
dengan lembar pengamatan meliputi perilaku variabel penelitian. Analisis bivariat untuk
baik (jika ≥ 60%) dan perilaku kurang (jika < melihat perbedaan variabel pengetahuan, sikap
60%) (Geberemariyam, 2018) dan perilaku. Dilakukan analisis bivariat Chi
Alur penelitian ini dimulai dengan Square untuk mengetahui perbedaan pretest
pengamatan perilaku responden di masing- pelatihan online terhadap pretest pelatihan
masing puskesmas selama 1 hari. Pengamatan tatap muka, posttest pelatihan PPI online
dilakukan pada saat responden melakukan terhadap posttest pelatihan PPI tatap muka. Uji
pelayanan tanpa pemberitahuansebelumya. Mc Nemar dilakukan untuk mengetahui
Kemudian responden mengisi kuesioner pre- perbedaan variabel pegetahuan, sikap dan
test pengetahuan dan sikap PPI, selanjutnya perilaku pada pretest dan posttest pelatihan
responden mengikuti pelatihan PPI sesuai PPI online dan tatap muka serta pretest dan
dengan masing-masing kelompok. Kelompok posttest pada variabel pengetahuan dan sikap
pelatihan online mendapat pelatihan online COVID-19.
dengan video berdurasi 45 menit yang dapat
diakses melalui situs youtube yang telah HASIL
dibagikan. Kelompok pelatihan tatap muka Berdasarkan tabel 1, menunjukkan
mendapat pelatihan dengan durasi 6 jam yang sebaran data demografi responden mulai dari
terbagi dalam 2 hari. Materi yang diberikan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir,
pada kedua kelompok meliputi pengetahuan profesi, unit kerja dan lama kerja. Pada data
dasar PPI dan HAI, kebersihan tangan, etika demografi didapatkan jumlah responden paling
batuk dan bersin, perlindungan kesehatan banyakadalah usia 31-40 tahun yakni sebanyak
petugas, pengendalian lingkungan, pengelolaan 49%, diikuti usia 41-50 tahun sebesar 22,50% .
limbah, penggunaan APD, praktek menyuntik
yang aman, penempatan pasien, dekontaminasi
alat perawatan pasien. Kemudian responden
mengisi kuesioner post-test pengetahuan dan
sikap PPI, kemudian dilakukan pengamatan
perilaku responden setelah pelatihan selama 1 Tabel 1. Karakteristik demografi
hari dengan metode yang sama sebelum Variabel Kategori N %
Usia (Tahun) 21-30 15 14,7 tahun sebesar 40 responden (39,2%) dan
31-40 50 49 kurang dari 5 tahun sebanyak 13 responden
41-50 23 22,5 (12,7%).
51-60 14 13,7
Jenis Kelamin Laki – laki 24 23,5 Tabel 2. Karakteristik PPI responden
Perempuan 78 76,5 Variabel Kategori N %
Pendidikan SD 0 0 Iritasi Pernah 12 27,3
Terakhir SMP 1 1 kulitsaat
SMA 13 12,7 Tidak Pernah 32 72,7
memakai
Diploma 59 57,8 APD atau
Sarjana 29 28,4 sabun/handru
Magister 0 0 b
Profesi Dokter 11 10,8 Pelatihan PPI Pernah 11 10,8
Perawat 30 28,4 Sebelumnya Tidak pernah 91 89,2
Bidan 24 23,5 Ketersedian Tersedia 44 100
Analis lab 3 2,9 APD Tidak tersedia 0 0
Apoteker 5 4,9 Ketersediaan Tersedia 44 100
Lain-lain 29 28,4 poster Tidak tersedia 0 0
Unit Kerja Laboratorium 1 2,3 Ketersedian Tersedia 44 100
Tindakan 0 0 air
Poli umum 5 11,4 Tidak tersedia 0 0
Poli Lansia 0 0 Ketersedian Tersedia 44 100
KIA/KB 7 15,9 sabun Tidak tersedia 0 0
Catin 1 2,3 Ketesedian Tersedia 44 100
Gizi 2 4,5 handrub Tidak tersedia 0 0
Ruang TB 0 0 Tersedia 40 90,9
Tim PPI
Ruang Gigi 3 6,8 Tidak ada 4 9,1
dan mulut
Ponkeskel 2 4,5 Berdasarkan table 2 sebesar 72,7%
Pustu 8 18,2 responden menyatakan tidak memiliki riwayat
Lain-lain 15 34,1 iritasi kulit dan 27,3% memiliki riwayat iritasi
Lama Kerja <5 tahun 13 12,7 kulit saat melakukan hand hygiene ataupun
5-10 tahun 40 39,2 saat memakai APD. Sebanyak 89,2 %
>10 tahun 49 48 responden belum pernah mengikuti latihan PPI
Jenis kelamin paling banyak adalah sebelumnya. Seluruh responden(100%)
perempuan sebesar 76,5% dibandingkan menyatakan ketersediaan APD, poster, air,
dengan laki-laki 23,5%.Kategori pendidikan sabun dan handrub dari institusi. Namun
terakhir yang paling banyak ditemui adalah sebanyak 4 orang responden (9,1%)
diploma (57,8%), sarjana (28,4), SMA (12,7) menyatakan tidak adanya tim PPI dan 90,9%
dan SMP (1%). Profesi terbanyak responden mengatakan adanya tim PPI.
adalah perawat sebesar 28,4% dan profesi Berdasarkan tabel 3, hasil penilaian
paling sedikit dari responden adalahanalislab pengetahuan terdapat 8 responden yang
(2,9%). Unit kerja tempat responden bertugas awalnya tidak berpengetahuan menjadi
paling banyak adalah pustu (18,2%). Mayoritas berpengetahuan setelah pelatihan PPI online,
responden bekerja lebih dari 10 tahun, yaitu hasil uji McNemar didapatkan hasil yang
sebanyak49 responden (48%), lama kerja 5-10 signifikan (p<0,05) yaitu p=0,008, artinya
terdapat peningkatan pengetahuan tentang PPI
setelah diberikan pelatihan PPI online. memiliki sifat perilaku baik dan 54 responden
Sedangkan pada Pelatihan PPI tatap muka perilaku kurang, hasil uji Chi Square
terdapat 14 responden yang awalnya tidak menunjukkan hasil yang tidak signifikan
berpengetahuan menjadi berpengetahuan, hasil karena mempunyai p value 0,086 (p>0,05).
uji McNemar, didapatkan hasil yang signifikan
(p<0,05) yaitu p=0,018, sehingga dapat Tabel 4.Hasil Uji Bivariat perbandingan
diartikan bahwa terdapat peningkatan posttestPelatihan PPI online dan posttestPPI
pengetahuan tentang PPI. Hasil pre-test dan tatap muka
post-test pengetahuan pada pelatihan PPI Pelatihan
Pelatihan Nilai P
online dan tatap muka sama-sama signifikan. Tatap (UjiChi
Online
Muka Square)
Berpeng
Tabel 3.Hasil Uji Bivariat perbandingan etahuan
41 42
Pengetah
pretest Pelatihan PPI online dan pretestPPI Tidak 1,000
uan berpeng 3 16
tatap muka etahuan
Pelatihan Nilai P Positif
Pelatihan 41 58
Tatap ( UjiChi Sikap 0,608
Online Negatif
Muka Square) 3 0
Berpeng Baik
etahuan
33 28 37 58
Pengetah Perilaku 0,666
Tidak 0,550 Kurang
uan berpeng 11 30 7 0
etahuan
Positif
35 47 Hasil perbandingan pada tabel 4,
Sikap 0,659
Negatif 9 11 menunjukkan pengetahuan pada pelatihan
Baik online didapatkan 41 responden
21 4
Perilaku 0,086 berpengetahuan dan 3 responden tidak
Kurang 23 54 berpengetahuan, sedangkan pada pelatihan
tatap muka didapatkan 42 responden
Berdasarkan tabel 3, menunjukkan berpengetahuan dan 16 responden tidak
pengetahuan pada pelatihan online didapatkan berpengetahuan, hasil uji Chi Square
33 responden berpengetahuan dan 11 menunjukkan hasil yang tidak signifikankarena
responden tidak berpengetahuan, sedangkan mempunyai p value 1,000 (p>0,05). Hasil
pada pelatihan tatap muka didapatkan 28 perbandingan sikap pada pelatihan online
responden berpengetahuan dan 30 responden didapatkan 43 responden memiliki sikap
tidak berpengetahuan, hasil uji Chi Square positif dan 2 responden memiliki sifat negatif,
menunjukkan hasil yang tidak signifikan sedangkan pada pelatihan tatap muka
karena mempunyai p value 0,550 (p>0,05). didapatkan 58 responden memiliki sifat positif
Hasil perbandingan sikap pada pelatihan online dan 0 responden memiliki sifat negative, hasil
didapatkan 35 responden memiliki sikap uji Chi Square menunjukkan hasil yang tidak
positif dan 9 responden memiliki sifat negatif, signifikankarena mempunyai p value 0,608
sedangkan pada pelatihan tatap muka (p>0,05). Hasil perbandingan perilaku pada
didapatkan 47 responden memiliki sifat positif pelatihan online didapatkan 37 responden
dan 11 responden memiliki sifat negative, hasil memiliki perilaku baik dan 7 responden
uji Chi Square menunjukkan hasil yang tidak memiliki perilaku kurang, sedangkan pada
signifikan karena mempunyai p value 0,659 pelatihan tatap muka didapatkan 58 responden
(p>0,05). Hasil perbandingan perilaku pada memiliki sifat perilaku baik dan 0 responden
pelatihan online didapatkan 21 responden perilaku kurang, hasil uji Chi Square
memiliki perilaku baik dan 23 responden menunjukkan hasil yang tidak signifikankarena
memiliki perilaku kurang, sedangkan pada mempunyai p value 0,666 (p>0,05)
pelatihan tatap muka didapatkan 11 responden
didapatkan hasil yang signifikan (p<0,05)
Tabel 5. Hasil Uji Bivariat Pengetahuan, Sikap yaitu p=0,001, sehingga dapat diartikan bahwa
dan Perilaku pretest dan posttest Pelatihan PPI terdapat perubahan sikap positif terhadap PPI
online dan Pelatihan PPI Tatap Muka setelah diberikan PPI tatap muka. Hasil pre-
test dan post-test sikap pada pelatihan PPI
Pre test Post test
Nilai online dan tatap muka keduanya mempunyai
P
Perila
Variabel ( Uji
hasil signifikan.
ku Berdasarkan tabel 5, hasil penilaian
N % N % McNe
mar) perilaku pada pelatihan PPI onlineterdapat 16
Berp
enget 3
responden yang awalnya berperilaku kurang
75,0 41 93,2 menjadi berperilaku baik, hasil uji McNemar
ahua 3
Pen n didapatkan hasil yang signifikan (p<0,05)
Pelati geta Tida
han hua k
0,008 yaitu p=0,000, artinya terdapat peningkatan
Onlin n berp 1 perubahan perilaku sebelum dan sesudah
25,0 3 6,8
e enget 1 pelatihan PPI online. Sedangkan pada
ahua
n
Pelatihan PPI tatap muka terdapat 54
Posit 3 responden yang awalnya berperilaku kurang
79,5 41 93,2
Sik if 5
0,031
menjadi berperilaku baik, hasil uji McNemar
ap Nega didapatkan hasil yang signifikan (p<0,05)
9 20,5 3 6,8
tif
2 yaitu p=0,000, sehingga dapat diartikan bahwa
Peri Baik 47,7 37 84,1
lak
1
0,000
terdapat perubahan perilaku sebelum dan
Kura 2 sesudah pelatihan PPI tatap muka. Hasil pre-
u 52,3 7 15,9
ng 3
Berp Tidak Nilai P
enget 2 Berpeng
48,3 42 72,4 PosttestPretest Berpeng (UjiMc
ahua 8 etahuan
Pen n etahuan Nemar)
geta Tida
0,018
Berpeng
hua k 24 0
etahuan
n berp 3 Pengeta 0,000
51,7 16 27,6 huan Tidak
Pelati enget 0
han ahua Berpeng 12 8
Tatap n etahuan
Muka Posit 4
81 58 100 Positif 43 0
Sik if 7
0,001
Sikap 1,000
ap Nega 1 Negatif 1 0
19 0 0
tif 1
test dan post-test perilaku pada pelatihan PPI
100,
Peri Baik 4 6.9 58
0 online dan tatap muka keduanya mempunyai
lak 0,000
u
Kura 5
93,1 0 0
hasil yang signifikan.
ng 4
Tabel 6.Hasil Uji Bivariat Pengetahuan dan
Berdasarkan tabel 5, hasil penilaian Sikap Sebelum dan Sesudah Pelatihan
sikap pada pelatihan PPI onlineterdapat 6 COVID-19 online
responden yang awalnya bersikap negatif
menjadi bersikap positif, hasil uji McNemar
didapatkan hasil yang signifikan (p<0,05) Berdsarkan tabel6, menunjukan hasil
yaitu p=0,031, artinya terdapat perubahan bahwa terdapat 12 responden yang awalnya
sikap positif terhadap PPI setelah diberikan tidak berpengetahuan menjadi berpengetahuan.
pelatihan PPI online. Sedangkan pada Berdasarkan hasil uji McNemar, didapatkan
Pelatihan PPI tatap muka terdapat 11 hasil yang signifikan (p<0,05) yaitu p=0,000,
responden yang awalnya bersikap negatif sehingga dapat diartikan bahwa terdapat
menjadi bersikap positif, hasil uji McNemar peningkatan pengetahuan tentang Covid-19
pada karyawan Puskesmas Kota Wilayah al pada tahun 2018 yang menyebutkan bahwa
Selatan Kediri antara pre test dan post test pelatihan PPI online meningkatkan
setelah diberikan penyuluhan online Covid-19. pengetahuan responden secara signifikan, dari
Berdsarkan tabel 6, menunjukan hasil 54% menjadi 64%. Pengetahuan responden
terdapat 1 responden yang awalnya meningkat setelah diberi pelatihan online
mempunyai sikap negatif menjadi mempunyai dikarenakan pelatihan ini lebih fleksibel untuk
positif. Berdasarkan hasil uji McNemar dipelajari sewaktu senggang, lebih menarik,
didapatkan hasil yang tidak signifikan dan lebih mudah dimengerti.
(p>0,05) yaitu p=1,000, sehingga dapat Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
diartikan bahwa tidak terdapat perubahan sikap pelatihan PPI online signifikan dalam
positif terhadap Covid-19 pada karyawan meningkatkan sikap responden. Hal ini juga
Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kediri antara sesuai dengan penelitian Quan (2015) yang
pre test dan post test setelah diberikan mengatakan bahwa sikap memiliki pengaruh
pelatihan online Covid-19. positif terhadap perilaku, dengan koefisian
reabilitas 0,872. Sikap responden meningkat
PEMBAHASAN setelah dilakukan pelatihan PPI online
Uji perbandingan faktor dikarenakan sikap memiliki korelasi positif
sosiodemografi (usia, jenis kelamin, dengan pengetahuan. Pengetahuan yang
pendidikan terakhir, profesi, lama kerja), meningkat seletah pelatihan membuat sikap
pelatihan PPI sebelumnya, pengetahuan, sikap responden lebih positif dibanding sebelum
dan perilaku didapatkan hasil tidak berbeda pelatihan.
signifikan antara penelitian ini dengan Hasil penelitian ini menunjukkan
penelitian sebelumnya, sehingga dapat bahwa pelatihan PPI online efektif dalam
disimpulkan bahwa karakteristik responden meningkatkan perilaku responden. Hal ini
hampir sama. sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hasil perbandingan pretest Luo (2016) bahwa pelatihan PPI online pada
pengetahuan sikap, dan perilaku sebelum petugas kesehatan di Primary Hospital China
diberikan perlakuan pelatihan PPI online dapat meningkatkan kepatuhan perilaku PPI
maupun tatap muka memiliki hasil yang tidak dengan nilai p<0,05. Perilaku PPI yang buruk
signifikan, hal tersebut menunjukkan bahwa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
pengetahuan, sikap dan perilaku responden lain kurangnya pengetahuan dan pelatihan
sebelum dilakukan pelatihan baik online tentang pentingnya PPI, kurangnya fasilitas,
maupun tatap muka tidak jauh berbeda. tingginya beban kerja, kurang mendukungnya
iklim tempat kerja dan jumlah petugas
Pada penelitian ini didapatkan bahwa kesehatan yang sedikit dibandingkan dengan
pelatihan PPI online efektif dalam jumlah pasien (Abdelwahab, 2016). Pelatihan
meningkatkan pengetahuan responden. Hal ini PPI online efektif untuk meningkatkan
sejalan dengan penelitian Wolfensberger tahun perilaku responden dikarenakan perilaku
2019 bahwa pelatihan PPI online dapat memiliki korelasi positif terhadap pengetahuan
meningkatkan pengetahuan responden lebih dan sikap. Dengan adanya pelatihan PPI online
baik daripada responden yang membaca mempengaruhi pengetahuan dan sikap
sendiri SOP maupun yang tidak dilakukan responden menjadi lebih baik, sehingga
intervensi. Nilai pengetahuannya adalah 85,4% perilaku responden juga meningkat.
pada responden yang melalukan pelatihan Dari 7 perilaku PPI yang dievaluasi
online, 81,3% pada responden yang membaca dalam penelitian ini, diketahui bahwa pelatihan
sendiri SOP PPI, dan 79,6% pada responden PPI online signifikan dalam meningkatkan
yang tidak diberi intervensi. Hal ini juga sesuai perilaku pemakaian APD, dekontaminasi alat,
dengan penelitian yang dilakukan oleh Attak et penempatan pasien, sedangkan untuk
kebersihan tangan, pengelolahan limbah, etika kemungkinan sikap responden sebelum
batuk, dan praktek menyuntik yang aman dilakukan pelatihan sudah baik dan setelah
memiliki hasil peningkatan yang tidak diberikan pelatihan meningkat dari 93,1%
signifikan menjadi 100%. Berbeda dengan penelitian
Peningkatan yang signifikan dalam ke- Alfahan (2016), menyatakan bahwa pelatihan
3 indikator tersebut dikarenakan setelah PPI secara signifikan mempengaruhi sikap
pelatihan, karyawan mempunyai pengetahuan responden di era corona virus di Saudi Arabia.
yang baik, dan dapat menerapkannya dengan
baik. Untuk kebersihan tangan, pengelolaan KESIMPULAN
limbah, etika batuk memiliki hasil peningkatan Hasil penelitian menunjukkan terdapat
yang tidak signifikan dikarenakan sebelum peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku
pelatihan, perilaku karyawan terhadap ke-3 pada responden setelah dilakukan pelatihan
indikator tersebut sudah baik. PPI online. Pelatihan PPI online memiliki
Perilaku menyuntik yang aman tidak efektifitas yang sama dengan pelatihan PPI
signifikan dalam meningkatkan perilaku tatap muka dalam meningkakan pengetahuan,
dibanding dengan pelatihan secara tatap muka. sikap dan perilaku responden. Pada pelatihan
Hal tersebut terjadi kemungkinan dikarenakan PPI COVID-19 online menunjukkan
salah satu kelebihan pelatihan PPI tatap muka peningkatan pengetahuan, namun tidak pada
adalah responden dapat mempraktekkan secara sikap.
langsung cara menyuntik yang aman Penelitian mengenai kewaspadaan
(penerapan teknik aseptik, penggunaan obat standard PPI lain yang belum diteliti seperti
single dose untuk injeksi) langsung di depan perlindungan kesehatan petugas, pengendalian
trainer dan hal ini tidak bisa dilakukan oleh lingkungan dan penatalaksanaan linen perlu
pelatihan PPI online. dilakukan. Pelatihan secara 2 arah,
Hasil perbandingan posttest-posttest penambahan poster online, atau link tentang
pada penelitian ini menunjukkan hasil yang PPI dalam situs media sosial juga perlu
tidak berbeda siginifikan antara pelatihan PPI dilakukan untuk meningkatkan minat
online dan pelatihan PPI secara tatap muka responden.
terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku Koordinasi PPI antara puskesmas dengan
responden. Hal ini menunjukkan bahwa dinas setempat guna monitoring dan evaluasi
dengan pelatihan PPI online dan PPI secara PPI secara berkala penting dilakukan untuk
tatap muka keduanya sama-sama meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan.
responden. Hal ini sesuai dengan yang
dilakukan oleh George (2018) yang DAFTARPUSTAKA
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan Abdelwahab M. A, Labah E. A. R, Sayed L.
signifikan antara e learning dan traditional M, Elbedwey M. M & Gabr H. M. 2016.
learning terhadap pengetahuan, sikap dan Impact of Infection Prevention and Control
perilaku. Education Program on Improving
Berdasarkan analisis bivariat Knowledge, Attitude and Practices of the
didapatkan pelatihan PPI Covid 19 online Healthcare Staff in Hemodialysis Unit at
signifikan terhadap pengetahuan responden.
Egyptian Tertiary Care Facility). Asian
Hal ini sesuai dengan penelitian Lynda (2018)
Journal of Medicine and Health vol 14(4),
yang menunjukkan bahwa pelatihan PPI online
memberikan hasil signifikan terhadap pp. 1-11.
pengetahuan responden. Pelatihan PPI Covid Aghdassi, S. 2019. A national survey on the
19 onlinetidak signifikan dalam mempengaruhi implementation of key infection prevention
sikap responden. Hal ini dikarenakan
and control structures in German
hospitals: results from 736 hospitals World Health Organization checklist and
conducting the WHO Infection Prevention optimal hand hygiene”. International
and Control Assessment Framework Journal of Infectious Diseases, vol.90, pp.
(IPCAF). Antimicrobial Resistance & 197–200
Infection Control, vol 8(1).
Baek et. Al. 2020. “The difference in hand
Alfahan, A et.al. 2016. ‘Infection surveillance hygiene compliance rate between unit-
systems in primary health care: A based observers and trained observers for
literature review. Journal of Community World Health Organization checklist and
Hospital Internal Medicine Perspectives, optimal hand hygiene”. International
vol. 6, pp. 32-151 Journal of Infectious Diseases, vol.90, pp.
197–200
Alfahan, A et.al. 2016. ‘Infection surveillance
systems in primary health care: A Bedoya, et al. 2017. “Observations of
literature review. Journal of Community infection prevention and control practices
Hospital Internal Medicine Perspectives, in primary health care, Kenya”. Bulletin of
vol. 6, pp. 32-151 the World Health Organization, vol. 95,
pp.503–516
Aline W et.al. 2019. Effectiveness of an
edutainment video teaching standard Beyamo, et al. 2019. “Compliance with
precautions – a randomized controlled standard precaution practices and
evaluation study. Antimicrobial Resistance associated factors among health care
and Infection Control, vol. 8, p. 82-89. workers in Dawuro Zone, South West
Ethiopia, cross sectional study”. BMC
Al-Surimi, K., Khalifa, M., Bahkali, S., EL-
Health Services Research, vol.19, pp. 381
Metwally, A., & Househ, M. 2016. The
Potential of Social Media and Internet- Brusaferro, et al. 2015. “Harmonizing and
Based Data in Preventing and Fighting supporting infection control training in
Infectious Diseases: From Internet to Europe”. BMC Infectious Diseases,
Twitter. Advances in Experimental vol.15(268), pp. 1-9
Medicine and Biology, 131–139.
Choi, Jeong Sil. Kim, Kyung Mi. 2016.
(Doi:10.1007/5584_2016_132
“Predictors of respiratory hygiene/cough
(https://doi.org/10.1007/5584_2016_132)
etiquette in a large community in Korea: A
Ara, L., Vashkar, S. M. K., Mowla, S. M. N., descriptive study”. Elsevier: American
Hossain, M. D., & Mondal, U. K. 2016. Journal of Infection Control, pp. 1-3.
Preventing Infections and Improving
Donati, D. 2019. Compliance with Standard
Occupational Safety Among the
Precautions among Clinical Nurses:
Healthcare Workers Through Intensive
Validity and Reliability of the Italian
Healthcare Waste Management Training
Version of the Compliance with Standard
in a Developing Country. American
Precautions Scale (CSPS-It). International
Journal of Infection Control, vol. 44(6),
Journal of Environmental Research and
pp.23
Public Health, vol 16(1), pp. 121
Baek et. Al. 2020. “The difference in hand
E. Castro-Sa´nchez, A.H. Holmes. 2015.
hygiene compliance rate between unit-
‘Impact of organizations on healthcare-
based observers and trained observers for
associated Infections’. Journal of Hospital American Journal of Infection Control, vol.
Infection, vol.89, pp. 346-350 44, pp. 2-14
Engdaw G, Gebrehiwot M, Andualem Z. 2019. Harrington SS, Walker BL. 2009. The effects
Hand hygiene compliance and associated of computer‐based fire safety training on
factors among health care providers in the knowledge, attitudes, and practices of
Central Gondar zone public primary caregivers. Journal of Continuing
hospitals, Northwest Ethiopia. BMC, Education in Nursing, vol. 40, pp. 79‐86
Antimicrobial Resistance and Infection
Hosoglu, S., Akalin, S., Sunbul, M., Otkun,
Control, vol. 8, pp. 190, pp.1-7
M., & Ozturk, R. 2017. Healthcare
European Centre for Disease Prevention and workers’ compliance with universal
Control (EEDC). 2020. Infection precautions in Turkey. Medical
prevention and control for COVID-19 in Hypotheses, vol. 77(6), pp. 1079–1082
healthcare settings – March 2020. ECDC:
Jain, et al. 2017. “Standard Infection Control
Stockholm
Practices among Peripheral Health Care
Geberemariyam, B. S., Donka, G. M., & Workers: A Knowledge, Attitude and
Wordofa, B. 2018. Assessment of Practice Study from a Rural Haryana”. Int
knowledge and practices of healthcare J Preven Curat Comm Med, vol. 3(1&2),
workers towards infection prevention and pp. 58-63
associated factors in healthcare facilities
Kaur, et al. 2017, “Influence of staff infection
of West Arsi District, Southeast Ethiopia: a
control training on infection-related
facility-based cross-sectional study.
quality measures in United States nursing
Archives of Public Health, vol 76(1), pp.
homes”. PMC: American Journal Infection
69
and Control, vol. 45(9), pp. 1035–1040
George, P. et.al. 2018. Online eLearning for
Kolola, T., & Gezahegn, T. 2017. A twenty-
undergraduates in health professions: A
four-hour observational study of hand
systematic review of the impact on
hygiene compliance among health-care
knowledge, skills, attitudes and
workers in Debre Berhan referral hospital,
satisfaction. Journal of Global Health, vol.
Ethiopia. Antimicrobial Resistance &
4(1)
Infection Control, vol. 6(1)
George, P. et.al. 2018. Online eLearning for
Kolola, T., & Gezahegn, T. 2017. A twenty-
undergraduates in health professions: A
four-hour observational study of hand
systematic review of the impact on
hygiene compliance among health-care
knowledge, skills, attitudes and
workers in Debre Berhan referral hospital,
satisfaction. Journal of Global Health, vol.
Ethiopia. Antimicrobial Resistance &
4(1)
Infection Control, vol. 6(1)
Guspiel A. 2016. Does Regionalization of an
Koo, et al. 2016. “Making Infection
Infection Prevention Program Lead to
Prevention Education Interactive Can
Program Optimization and
Enhance Knowledge and Improve
Standardization?. East Region Manager of
Outcomes: Results from the Targeted
Infection Prevention, Allina Health.
Infection Prevention (TIP) study”. Am J
Infect Control, vol. 1; 44(11), pp. 1241– Ogoina, D., Pondei, K., Adetunji, B., Chima,
1246. G., Isichei, C., & Gidado, S. 2015.
Knowledge, attitude and practice of
Kuznets, N., Lerner, B., & Davidson, J. 2018.
standard precautions of infection control
Safe Injection Practices: Opportunities for
by hospital workers in two tertiary
Improvement in Ambulatory Care.
hospitals in Nigeria. Journal of infection
American Journal of Infection Control, vol.
prevention, vol 16(1), pp. 16-22
46(6), pp. 4–5
Quan M, Xuyao W, Hualian W, Xiaoli Y.
Larron et.al. 2016. Skin reactions related to
2015. Influencing factors on use of
hand hygiene and selection of hand
standard precautions against occupational
hygiene products. American Journal
exposures to blood and body fluids among
Infection Control, vol. 16
nurses in China. International Journal
Larson, E., Girard, R., Pessoa-Silva, C. L., Clinical Medicine, vol. 8 No. 12
Boyce, J., Donaldson, L., & Pittet, D.
Ruth M. C, Garrett H, Balcom D, & Glowicz J.
2006. Skin reactions related to hand
B. 2018. Infection Prevention and Control
hygiene and selection of hand hygiene
Core Practices: A Roadmap for Nursing
products. American Journal of Infection
Practice.Journal American Infecyion. Vol
Control, 34(10), 627–635.
48(8), pp. 28–29.
(Doi:10.1016/j.ajic.2006.05.289)
Sousa, A. F. L, Valle A. R. M. C, Andrade D,
Lau, et al. 2019. “Effectiveness and core
Carvalho P. R. M. 2016. Infection
components of infection prevention and
prevention and control in households:
control programmes in long-term care
nursing challenges and implications. Acta
facilities: a systematic review”. Journal of
Paul Enferm, vol 29(2), pp. 239-44.
Hospital Infection, vol. 102, pp. 377-393
Wolfensberger, A, Anagnostopoulos A, Clack
Lawson Aaron, Vaganay M. 2014. The
L, Meier M, Kuster S. P & Sax H.
Effectiveness of a Poster Intervention on
2019.Effectiveness of an edutainment video
Hand Hygiene Practice and Compliance
teaching standard precautions – a
When Using Public Restrooms in a
randomized controlled evaluation study.
University Setting. Int. J. Environ. Res.
Antimicrobial Resistance and Infection
Public Health, vol. 16, 5036
Control, vol 8, pp. 82-89

Anda mungkin juga menyukai

  • Potasium, Fosfor, Calsium
    Potasium, Fosfor, Calsium
    Dokumen4 halaman
    Potasium, Fosfor, Calsium
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen50 halaman
    Bab 3
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Ppok
    Ppok
    Dokumen10 halaman
    Ppok
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Ppok
    Ppok
    Dokumen10 halaman
    Ppok
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Ppok (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)
    Ppok (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)
    Dokumen14 halaman
    Ppok (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Epid Revisi
    Bab 2 Epid Revisi
    Dokumen16 halaman
    Bab 2 Epid Revisi
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Epid
    Epid
    Dokumen23 halaman
    Epid
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Anemia Pada Penyakit Ginjal Kronis
    Anemia Pada Penyakit Ginjal Kronis
    Dokumen12 halaman
    Anemia Pada Penyakit Ginjal Kronis
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Pomr Hepatoma 2
    Pomr Hepatoma 2
    Dokumen4 halaman
    Pomr Hepatoma 2
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Epid
    Epid
    Dokumen23 halaman
    Epid
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Hemoroid Interna Grade IV
    Hemoroid Interna Grade IV
    Dokumen9 halaman
    Hemoroid Interna Grade IV
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Pomr Abortus
    Pomr Abortus
    Dokumen5 halaman
    Pomr Abortus
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Pomr Hepatoma 2
    Pomr Hepatoma 2
    Dokumen4 halaman
    Pomr Hepatoma 2
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Epid
    Epid
    Dokumen23 halaman
    Epid
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Petkon
    Petkon
    Dokumen1 halaman
    Petkon
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I Revisi
    Bab I Revisi
    Dokumen16 halaman
    Bab I Revisi
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Hiperkes Bab 1
    Hiperkes Bab 1
    Dokumen14 halaman
    Hiperkes Bab 1
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Referat Baru
    Referat Baru
    Dokumen24 halaman
    Referat Baru
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • NASKAH PUBLIKASI PPI ONLINE 21 April 2020
    NASKAH PUBLIKASI PPI ONLINE 21 April 2020
    Dokumen12 halaman
    NASKAH PUBLIKASI PPI ONLINE 21 April 2020
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Hiperkes Bab 1
    Hiperkes Bab 1
    Dokumen14 halaman
    Hiperkes Bab 1
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen21 halaman
    Bab 1
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • POMR Post Date
    POMR Post Date
    Dokumen4 halaman
    POMR Post Date
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen65 halaman
    Bab I
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen64 halaman
    Bab I
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • BAB 6 Pembahasan
    BAB 6 Pembahasan
    Dokumen3 halaman
    BAB 6 Pembahasan
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat