Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
EPIDEMIOLOGI

Ilmu tentang penyebaran penyakit pada manusia di dalam konteks


lingkungannya yang mencakup juga studi tentang pola-pola penyakit serta
pencarian determinan-determinan penyakit tersebut (Fahrina, 2018).
Manfaat Epidemiologi
 Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah kesehatan lainnya
 Untuk melengkapi ‘body of knowledge’ dan ‘riwayat ilmiah penyakit’
 Untuk diaplikasikan dalam upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit masalah
kesehatan
 Untuk mencari atau mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit
 Untuk menyiapkan data atau informasi untuk keperluan program kesehatan dengan
menilai status kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang
kelompok penduduk yang terancam.
 Untuk membantu menilai beberapa hasil program kesehatan.
 Untuk mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara
mengatasinya, baik penyakit perorangan (tetapi dianalisis dalam kelompok ) maupun
kejadian luar biasa (KLB) / wabah dalam masyarakat.
Segitiga
Epidemiologi

Menurut Marc La Londe, ada 4 kelompok faktor yang mempengaruhi kondisi


kesehatan seseorang atau komunitas yaitu:
Faktor gaya hidup (Life Style)
Faktor Lingkungan Bio Fisik dan Lingkungan Sosio Kultural
Faktor ketahanan Psiko-Biologik (kekebalan atau imunitas, kebugaran
jasmani, ketahanan mental spiritual, kecukupan gizi)
Faktor yang bersumber dari upaya kesehatan pencegahan primer, sekunder
dan tersier oleh organisasi kesehatan (Listiono, 2015).
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT
(ISPA)
 ISPA adalah penyakit infeksi akut yang menyerang satu bagian atau lebih dari
saluran napas mulai dari saluran atas hidung hingga saluran bawah yaitu alveoli
 Infeksi ini bersifat akut, yang berarti proses infeksi yang terjadi dapat berlangsung
maksimal 14 hari
 ISPA dibagi menjadi ISPA atas dan ISPA bawah.
 ISPA atas adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri termasuk
nasofaringitis atau common cold, faringitis akut, uvulitis akut, rhinitis,
nasofaringitis kronis, sinusitis.
 ISPA bawah merupakan infeksi biasanya didahului oleh infeksi saluran atas yang
disebabkan oleh infeksi bakteri sekunder, yang termasuk dalam penggolongan ini
adalah bronkhitis akut, bronkhitis kronis, bronkiolitis dan Pneumonia.
Prevalensi ISPA
 WHO tahun 2014, 78% balita yang berkunjung ke pelayanan kesehatan
adalah akibat ISPA
 ISPA >> di negara berkembang dibandingkan negara maju dengan
persentase masing-masing sebesar 25%-30% dan 10%-15%.
 Prevalensi ISPA di Indonesia tahun 2013 sebesar 25%, dan terbanyak
terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun sebesar 25,8%.

Etiologi ISPA
 Penyebab ISPA :
1. VIRUS
2. BAKTERI
3. RIKETSIA
PNEUMONIA

KLASIFIKASI PNEUMONIA BERDASARKAN USIA :


1. Kelompok umur <2 bulan :
 Pneumonia Berat
Klasifikasi ini didasarkan pada adanya kesukaran bernafas disertai tarikan dinding
dada bagian bawah ke dalam yang kuat atau nafas cepat lebih atau sama dengan
60x per menit
Batuk Bukan Pneumonia
Klasifikasi ini mencakup kelompok penderita balita dengan batuk yang tidak
menunjukkan gejala peningkatan frekuensi nafas kedalam.
PNEUMONIA
KLASIFIKASI PNEUMONIA BERDASARKAN USIA :
2. kelompok umur 2 bulan sampai < 5 tahun:
 Pneumonia Berat
didasarkan adanya batuk dan/atau kesukaran bernapas disertai tarikan dinding dada bagian bawah kedalam
 Pneumonia
Didasarkan pada adanya batuk dan/atau kesukaran bernapas disertai nafas yang cepat. Batas nafas cepat pada
anak usia 2 bulan sampai <1 tahun adalah 50 kali permenit dan 40 kali permenit untuk anak usia 1-5 tahun.
 Batuk Bukan Pneumonia
Klasifikasi ini mencakup kelompok penderita balita dengan batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan
frekuensi nafas kedalam. Dengan demikian klasifikasi batuk bukan Pneumonia mencakup penyakit-penyakit
ISPA diluar Pneumonia seperti batuk pilek (common cold, pharyngitis, tonsillitis, otitis).
DIAGNOSIS PNEUMONIA
 Gejala klinis:
• Batuk
• Demam
• Kesulitan bernapas dan laju pernapasan yang meningkat (anak <2 bulan; mempunyai laju napas >60 kali/menit; 2 – 11 bulan laju napas >50
kali/menit; dan 13-60 bulan laju napas >40 kali/menit)
 Pemeriksaan Fisik
• Pernafasan cuping hidung
• Sianosis sekitar hidung dan mulut
• Retraksi sela iga
• Pada palpasi dapat ditemukan stem fremitus yang meningkat pada sisi yang sakit
• Pada perkusi ditemukan sonor
• Pada auskultasi ditemukan suara pernafasan mengeras (vesikuler mengeras) disertai ronki basah
 Penunjang
• Radiologis: adanya peningkatan corakan bronkovaskular
TATALAKSANA PNEUMONIA

TANDA BAHAYA UMUR < 2 BULAN Anak umur < 2 bulan yang mempunyai salah satu tanda

1. Napas cepat (= 60 kali/menit) atau bahaya diatas, dikelompokan pada PENYAKIT


2. Napas lambat = 30 kali/menit) atau
SANGAT BERAT dan perlu tindakan segera rujuk →
3. TDDK

4. Kurang bisa Minum untuk tindakan ujukan harus ditentukan diagnosa terlebih
5. Kejang
dahulu oleh dokter.Bila anak umur < 2 bulan tidak
6. Kesadaran menurun

7. Stridor ditemukan tanda bahaya maka anak masuk klasifikasi


8. Wheezing
ISPA : BATUK BUKAN PNEUMONIA.
9. Tangan dan Kaki teraba dingin

10. Tanda gizi buruk

11. Demam
TATALAKSANA PNEUMONIA
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ISPA dan
Pneumonia Balita di Puskesmas Kota Wilayah
Selatan Kota Kediri
Data ASI Eksklusif di Puskesmas Wilayah Selatan Kediri Tahun 2018 dan 2019

Tahun 2018 Tahun 2019

Jumlah % Jumlah %
No Kelurahan ASI ASI
bayi bayi
Eksklusif Eksklusif
0-6bulan 0-6bulan
82 50 61 57,4
1 Nggronggo 37 19

46 29 63 66,7
2 Rejomulyo 21 14

45 31 68,9 70,6
3 Manisrenggo 17 12

55 33 60 74,1
4 Kaliombo 27 20

228 143 62,7 63,7


Total 102 65
Data Pencapaian Kapsul Vit A Bayi dan Balita di
Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kediri tahun 2019

BAYI BALITA

Kelurahan Jumlah Sasaran Cakupan Vitamin A


Kelurahan Jumlah Cakupan Vitamin A
Balita 12-59 Pebruari % Agustus %
Sasaran Pebruari % Agustus % Bulan
Bayi 6-11
Bulan Nggronggo 704 643 91 544 77

Nggronggo 97 94 97 52 54 Rejomulyo 336 308 92 290 86

Manisrenggo 205 203 99 214 100


Rejomulyo 46 44 96 29 63

Manisrenggo 29 25 86 25 86
Kaliombo 436 395 91 388 89
Kaliombo 60 51 85 50 83 Jumlah Total 1681 1549 92 1436 85

Jumlah Total 237 214 90 156 66


Data Pencapaian Kapsul Vit A Bayi dan Balita di
Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kediri tahun 2018

BAYI BALITA

Kelurahan Jumlah Cakupan Vitamin A


Kelurahan Jumlah Sasaran Cakupan Vitamin A
Sasaran Balita Pebruari % Agustus %
Balita 12-59 Pebruari % Agustus %
6-11 Bulan
Bulan

Nggronggo 110 63 57 106 96

Rejomulyo 38 34 89 36 94 Nggronggo 626 710 100 599 99


Manisrenggo 34 32 94 32 94
Rejomulyo 286 270 94 272 95

Manisrenggo 218 248 100 209 96


Kaliombo 45 52 100 44 97
Kaliombo 421 368 87 402 95
Jumlah Total 227 181 80 218 96
Jumlah Total 1551 1596 100 1482 96
Data Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas
Kota Wilayah Selatan Kediri tahun 2018 dan 2019
Capaian % Jumlah Capaian
2018 sasaran 2019
Jumlah 2019
  Sasaran %
2018

182 93,3 193 176


Nggronggo 195 91,2

120 100 92 84
93 91,3
Rejomulyo
57 100 57 56
57 98,2
Manisrenggo
112 93,3 120 114
120 95,0
Kaliombo
Data Cakupan Gizi di Puskesmas Kota Wilayah
Selatan Kota Kediri tahun 2018
GIZI (BB/U) Jumlah 2018 GIZI (BB/U) 2019

Balita BB BB BB BB Lebih BB BB BB BB Lebih


Sangat Kurang Normal Sangat Kurang Normal
Kurang Kurang

Nggronggo 695 3 13 672 7 Nggronggo 6 12 637 5

Rejomulyo 319 2 4 313 0 Rejomulyo 4 5 324 0

Manisrenggo 254 1 7 246 1 Manisrenggo 1 7 265 0

Kaliombo 430 3 13 414 0 Kaliombo 1 15 434 0

Jumlah 1698 9 37 1645 8 Jumlah 12 39 1660 5


Data Rumah Sehat Puskesmas Kota Wilayah Selatan 2018-2019

   
Rumah Rumah Sehat % Rumah Diperiksa Rumah
Kelurahan
Diperiksa   2019 Sehat %
2018
Ngronggo 4683 90,04% 3155 80,19%
Rejomulyo 7289 90,85% 1380 97,32%
Kaliombo 11529 80,22% 1911 91,84%
Manisrenggo 5062 96,84% 945 97,14%
BAB IV
KESIMPULAN DAN
SARAN
KESIMPULAN
 Jumlah kejadian ISPA disemua umur adalah 2234 ditahun 2018 dan 4115 ditahun 2019. 1117 balita terkena ISPA
ditahun 2018, dan 1050 balita ditahun 2019. Dari hasil tersebut, menunjukkan bahwa ISPA menunjukkan angka
tertinggi dari sepuluh kunjungan penyakit terbanyak di Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kota Kediri.
 Jumlah kejadian ISPA balita terbanyak menurut waktu tahun 2018-2019 terjadi pada bulan Februari-Maret
 Usia terbanyak terjadinya ISPA dan pneumonia adalah pada usia 1-<5 tahun, dimana terjadi 807 kasus ditahun 2018,
dan 747 kasus ditahun 2019.
 Kelurahan terbanyak dengan kejadian ISPA pada tahun 2018-2019 terjadi di kelurahan Nggronggo, yaitu 669
penderita ditahun 2018 dan 642 penderita di tahun 2019.
 Jumah kejadian pneumonia balita tahun 2018 didapatkan 90 kasus pada tahun 2018 dan 75 kasus di tahun 2019.
 Jumlah kejadian pneumonia balita tertinggi menurut waktu tahun 2018-2019 terjadi pada Bulan Februari-Maret.
 Usia terbanyak terjadinya pneumonia adalah pada usia 1-<5 tahun, dimana terjadi 68 kasus di tahun 2018 dan 53
kasus di tahun 2019.
 Kelurahan terbanyak dengan kejadian pneumonia tahun 2018-2019 terjadi pada kelurahan Kaliombo yaitu 35
penderita ditahun 2018, dan 29 penderita ditahun 2019.
 Cakupan ASI eksklusif dari tahun 2018 ke tahun 2019 mengalami peningkatan pada Kelurahan Rejomulyo,
Manisrenggo, dan Kaliombo.
KESIMPULAN
 Secara keseluruhan terjadi peningkatan cakupan pemberian Vit A dari
tahun 2018 ke tahun 2019.
 Cakupa imunisasi dasar lengkap dari tahun 2018 ke tahun 2019 mengalami
peningkatan pada Kelurahan Kaliombo, dan mengalami penurunan pada
Kelurahan Nggronggo, Rejomulyo, dan Manisrenggo.
 Cakupan gizi pada tahun 2017 hampir semua kelurahan sudah mencapai
gizi baik. Namun pada kelurahan Nggronggo dan Kaliombo masih terdapat
balita gizi kurang, yaitu masing-masing 3 balita.
 Cakupan rumah sehat pada tahun 2018-2019 terjadi peningkatan hampir
diseluruh kelurahan, kecuali kelurahan Nggronggo.
SARAN

 Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dengan upaya penyuluhan secara rutin


sampai masyarakat betul-betul memahami akan pentingnya pemberian ASI eksklusif,
PHBS, vitamin A di posyandu, selain itu juga penyuluhan tentang ISPA, faktor risiko,
mengenali tanda dan gejala, cara pencegahan serta pertolongan pertama pada penderita
ISPA agar terjadi penurunan jumlah penderita ISPA termasuk pneumonia pada tahun-
tahun selanjutnya
 Dapat dilakukan pendataan secara online, misalkan dengan menggunakan grup wattsapp
yang beranggotakan petugas kesehatan yang bertanggung jawab terhadap kelurahan di
Wilayah Kerja Puskesmas Kota Wilayah Selatan dan ibu yang memiliki balita berusia 1-<5
tahun, dan kader. Kemudian apabila balita mengalami sakit dengan gejala batuk atau
demam atau pilek dan nafas grok-grok, pernafasan meningkat >40 kali pada anak <1
tahun dan >30 kali pada anak usia 1-<5 tahun segera dikonfirmasikan ke petugas
kesehatan atau kader setempat agar dimonitor.
SARAN
Bagi Masyarakat
Meningkatkan kesadaran kepada orang tua balita agar lebih
memperhatikan pemberian ASI dan pemberian Vitamin A melalui
posyandu
Meningkatkan pengetahuan kepada keluarga balita mengenai
penyakit ISPA.
Meningkatkan kesadaran kepada orang sekitar yang merokok,
sebagai upaya pencegahan terjadinya ISPA.

Anda mungkin juga menyukai

  • Potasium, Fosfor, Calsium
    Potasium, Fosfor, Calsium
    Dokumen4 halaman
    Potasium, Fosfor, Calsium
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen50 halaman
    Bab 3
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Ppok
    Ppok
    Dokumen10 halaman
    Ppok
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Ppok
    Ppok
    Dokumen10 halaman
    Ppok
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Ppok (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)
    Ppok (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)
    Dokumen14 halaman
    Ppok (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Epid Revisi
    Bab 2 Epid Revisi
    Dokumen16 halaman
    Bab 2 Epid Revisi
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Anemia Pada Penyakit Ginjal Kronis
    Anemia Pada Penyakit Ginjal Kronis
    Dokumen12 halaman
    Anemia Pada Penyakit Ginjal Kronis
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Pomr Hepatoma 2
    Pomr Hepatoma 2
    Dokumen4 halaman
    Pomr Hepatoma 2
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Epid
    Epid
    Dokumen23 halaman
    Epid
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Hemoroid Interna Grade IV
    Hemoroid Interna Grade IV
    Dokumen9 halaman
    Hemoroid Interna Grade IV
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Pomr Abortus
    Pomr Abortus
    Dokumen5 halaman
    Pomr Abortus
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Pomr Hepatoma 2
    Pomr Hepatoma 2
    Dokumen4 halaman
    Pomr Hepatoma 2
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Epid
    Epid
    Dokumen23 halaman
    Epid
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Referat Baru
    Referat Baru
    Dokumen24 halaman
    Referat Baru
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Hiperkes Bab 1
    Hiperkes Bab 1
    Dokumen14 halaman
    Hiperkes Bab 1
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I Revisi
    Bab I Revisi
    Dokumen16 halaman
    Bab I Revisi
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Hiperkes Bab 1
    Hiperkes Bab 1
    Dokumen14 halaman
    Hiperkes Bab 1
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • NASKAH PUBLIKASI PPI ONLINE FF
    NASKAH PUBLIKASI PPI ONLINE FF
    Dokumen12 halaman
    NASKAH PUBLIKASI PPI ONLINE FF
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • NASKAH PUBLIKASI PPI ONLINE 21 April 2020
    NASKAH PUBLIKASI PPI ONLINE 21 April 2020
    Dokumen12 halaman
    NASKAH PUBLIKASI PPI ONLINE 21 April 2020
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Petkon
    Petkon
    Dokumen1 halaman
    Petkon
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen21 halaman
    Bab 1
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • POMR Post Date
    POMR Post Date
    Dokumen4 halaman
    POMR Post Date
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen65 halaman
    Bab I
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen64 halaman
    Bab I
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat
  • BAB 6 Pembahasan
    BAB 6 Pembahasan
    Dokumen3 halaman
    BAB 6 Pembahasan
    mega rahmawati
    Belum ada peringkat