01 Juni
Sistem EFI kategori ; TBI, MPI dan GDI 2020
LK 3.1 Jelaskan Cara Kerja Sistem EFI berdasarkan kategori ; TBI, MPI dan GDI
Pada mesin EFI komponen yang berfungsi untuk menyemprotkan atau menginjeksikan
bahan bakar adalah injektor.
Injektor selalu ada pada setiap mesin EFI, mengingat fungsi injektor sebagai pengkabut
bahan bakar yang sangat penting bagi kendaraan EFI.
Namun beda halnya dengan kendaraan EFI, jumlah dari injektor setiap kendaraan
berbeda-beda, ada yang berjumlah satu buah injektor untuk mesin dengan jumlah
silinder lebih dari satu (multiple cylinder), ada pula yang jumlah injektornya sesuai
dengan jumlah silinder di mesin EFI tersebut. Jumlah injektor ini tergantung dari tipe EFI
pada kendaraan tersebut.
Selain itu, letak dari karburator pada mesin konvensional selalu berada sebelum intake
manifold tapi untuk letak dari injektor pada mesin EFI berbeda-beda ada yang di throttle
body, intake manifold atau di ruang bakar tergantung dari tipe mesin EFI tersebut.
Sehingga tipe-tipe mesin EFI berdasarkan dari letak penginjeksiannya dibedakan menjadi
tiga tipe yaitu mesin EFI tipe Throttle Body Injection (TBI), mesin EFI tipe Multi Point
Injection (MPI) dan mesin EFI tipe Gasoline Direct Injection (GDI).
Perbedaan Sistem injeksi TBI, MPI Dan GDI, Jenis Sistem Injeksi Pada Mobil Bensin
TBI (Throttle Body Injection)
Mesin EFI tipe Throttle Body Injection (TBI) atau juga disebut dengan mesin EFI
tipe Single Point Injection (SPI) ini, letak injektornya berada di throttle body dan
hanya memiliki satu buah injektor sehingga bila mesin EFI tersebut memiliki
jumlah silindernya lebih dari satu maka satu injektor tersebut digunakan untuk
melayani (mensuplai) kebutuhan bahan bakar pada masing-masing silinder pada
mesin.
Dengan metode penempatan injektor di throttle body masalah yang sama pada
karburator mengenai distribusi bahan bakar yang tidak merata pada setiap silinder
juga terjadi, namun kemampuan starting disaat dingin pada sistem ini lebih baik
jika dibandingkan sistem karburator karena proses atomisasi bahan bakar lebih
sempurna.
Sistem Throttle Body Injection system hanya dipergunkan secara singkat pada
mobil selama tahun 80-an sebagai transisi dari sistem karburator menuju
electronic fuel injection untuk memenuhi syarat tentang emisi gas buang. Pada
akhir tahun 1980-an sistem TBI sudah digantikan oleh sistem EFI Multiport
Injection (MPI).
Sistem ini tidak mengalami masalah pengendapan cairan bahan bakar di saluran
plenum intake manifold, karena hanya udara saja yang melewati intake manifold
sehingga selalu kering.
Campuran bahan bakar udara juga bisa didistribusikan secara merata pada seluruh
silinder tanpa ada perbedaan seperti di sistem karburator dan TBI.
Sistem EFI pada awal tahun 80-an sampai 90-an menerapkan injeksi bahan bakar
secara simultan, setiap injektor menyemprotkan bahan bakar secara bersamaan
setiap satu putaran poros engkol.
Kemudian setelah itu diterapkan sistem Sequential Fuel Injection (SFI) yaitu
penyemprotan injektor secara bergantian, dimana injektor akan menyemprotkan
bahan bakar pada silinder yang katup inletnya sedang terbuka. Hal ini
memungkinkan untuk melakukan kontrol penyemprotan bahan bakar lebih presisi
untuk menghasilkan mesin yang lebih irit dan rendah emisi namun lebih
bertenaga.
Sistem ini memberikan keuntungan yang cukup signifikan dalam hal konsumsi
bahan bakar dan tenaga yang dihasilkan (lebih baik 15-25 % dibanding sistem
MPI), namun karena injektor dipasang di dalam ruang bakar maka dibutuhkan
injektor dengan kemampuan injeksi tekanan yang lebih tinggi dan tahan terhadap
temperatur tinggi.