Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin
sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai tata cara menulis
akademik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga
berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Makassar , Maret 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................5
1.4 Manfaat.....................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Langkah-Langkah Menulis Akademik....................................................................................6
2.1.1 Merencanakan.......................................................................................................................6
2.1.2 Menulis.................................................................................................................................6
2.1.3 Merefreksikan.......................................................................................................................6
2.1.4 Merevisi................................................................................................................................6
2.2 Menulis Makalah atau Kertas Kerja.......................................................................................6
2.2.1 Pengertian Makalah..............................................................................................................7
2.2.2 Jenis Makalah.......................................................................................................................7
2.2.3 Sistematika Makalah.............................................................................................................7
2.2.4 Praktik Menulis Makalah......................................................................................................8
2.3 Menulis Proposal.......................................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
3.1 Simpulan...................................................................................................................................11
3.2 Saran......................................................................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Paradigma mahasiswa sebagai insan yang cendekia dapat dilihat dari hasil-hasil karya
tulisnya. Kemampuan mahasiswa menulis akademik merupakan tolak ukur kemapanan
bernalar yang dimiliki mahasiswa tersebut. Untuk menulis akademik, dibutuhkan daya nalar
dan kemampuan analisis terhadap sesuatu yang terjadi atau sedang berkembang. Dalam hal
ini, menulis akademik dikaitkan dengan pengembangan kepribadian mahasiswa.

Pengembangan kemahiran menulis akademik memliki peran penting dalam


pengembangan kepribadian mahasiswa sebgai insane Indonesia yang terpelajar.terkait dengan
hal tersebut, mahasiswa seyogyanya mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan menulis dalam berbagai kegiatan yang mendukung, seperti pelatihan-pelatihan
jurnalistik, proses pengembangan penalaran, penyusunan karya ilmiah, bai polular maupun
ilmiah, dan sejenisnya.

Menuis akademik bukanlah pekerjaan yang sulit. Aan tetapi, bukan pekerjaan yang
mudah. Ketika memulai menulis ilmiah, seorang penulis tidak perlu menunggu menjadi
penulis yang terampil. Diperlukan keberanian memulai meskipun belum terampil. Apabila
dilakukan secara terus-menerus dengan tingkat frekuensi yang tinggi, bukan sesuatu yang
berlebihan apabila nantinya dapat menjadi penulis yang terampil. Tidak ada waktu yang tidak
tepat untuk memulai menulis, artinya, kapanpun dan dimanapun seorang mahasiswa dapat
melakukan kegiatan menulis. Ketakutan akan kegagalan bukanlah penyebab yang harus
dipertahankan. Sebliknya, kegagalan dijadikan landasan untuk menuju kea rah perbaikan,

Dalam hal pengembangan penulisan yang dapat dilakukan seorang mahasiswa, Nunan
(1991:86-90) menawarkan lima konsep pengembangan keterampilan menulis, meliputi: (1)
perbedaan antara bahasa lisan dan bahasa tulis, (2) menulis sebagai proses dan sebagai
produk, (3) struktur generic wacana tulis, (4) perbedaan antara penulis termpil dan penulis
tidak terampil, dan (5) penerapan menulis dalam pembelajaran.

Perbedaan antara bahasa lisan dan tulis tampak pada fungsi serta karakteristik yang
dimiliki oleh keduanya. Namun, yang patut diperhatikan adalah keduanya bahasa tersebut
harus memiliki fungsi komunikasi. Dari sudut pandang inilah dapat diketahui bagaimana

3
hubungan antara bahasa lisan dan tulis sehingga dapat diaplikasikan dalam pembelajaran dan
pelatihan ketrampilan menulis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah tata cara penulisan akademik yang baik dan benar?
2. Bagaimanakah membuat suatu makalah yang baik dan benar?
3. Bagaimanakah membuat suatu proposal yang baik dan benar?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tata cara penulisan akademik yang baik dan benar
2. Mengetahui pembuatan suatu makalah yang baik dan benar
3. Mengetahui pembuatan suatu proposal yang baik dan benar
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui tata cara penulisan akademik yang baik dan benar
2. Dapat mengetahui pembuatan suatu makalah yang baik dan benar
3. Dapat mengetahui pembuatan suatu proposal yang baik dan benar

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Langkah-Langkah Menulis Akademik


2.1.1 Merencanakan
a) Mengumpulkan bahan

Hampir semua penulis mengumpulkan segala sesuatu yang mereka perlukan berupa data,
informasi, bacaan sebelum memulai menulis.

b) Menentukan tujuan dan bentuk

Dalam penulisan ilmiah, tujuan dan bentuk yang dipilih sering ditentukan oleh situasi.
Misalnya, dalam membuat laporan penelitian, format dan tujuan laporan mungin sudah ditentukan
oleh sponsor pemberi dana penelitian.

c) Menentukan pembaca

Pembaca yang berbeda akan memelurkan bacaan yang berbeda pula. Oleh karena itu, penulis
mengetahui keadaan pembaca sebaik-baiknya. Penulis perlu mengetahi apa yang diinginkan, yang
diperlukan, atau yang diharapkan oleh pembaca.

2.1.2 Menulis
Dalam penulisan ilmiah, karena kompleksnya isi dan adanya batas waktu yang sudah pasti,
lebih baik menulis seawall mungkin, lebih-lebih penulis sudah mempersiapkan bahan sebagai bahan
dasar penulisan, dan paling akhir sedikit menyusun draf untu mencapai hasil akhir.

2.1.3 Merefreksikan
Teknik yang sering digunakan oleh penulis karangan ilmiah, sebelum merangkum
karangannya, mereka merefleksikan apa yang sudah mereka tulis. Kesempatan ini memungkinkan
penulis memperoleh perspektif yang segar tentang ata-kata yang pada mulanya tampak sangat betul
tetapi kemudian terasa salah.

2.1.4 Merevisi
Revisi, perbaikan dan penyempurnaan tulisan yang dilaksanakan secara berhati-hati dan
seksama dapat menghasilkan tulisan yang jelas, terarah, terfokus, dan sesuai dengan keinginan penulis
dan pembaca. Penulis perlu mencoba meramalkan masalah yang mungkin muncul, dan menuntut
perbaikan dari diri penulisnya sendiri, sehingga tulisan yang dihasilkan menjadi lebih baik dan layak
baca. Upayakan, jangan sampai pembaca tidak dapat memahaminya, atau salah menginterprestasi
serta menafsirkan tulisannya karena tidak jelas arah, fokus, dan tujuannya.

5
2.2 Menulis Makalah atau Kertas Kerja
menulis makalah merupakan tahap lanjut dari kegiatan menulis artikel ilmiah. Jika seseorang
telah terbiasa menulis artikel atau karangan nonfiksi lainnya dalam bentuk sederhana, maka dia tidak
akan menjumpai kesulitan berarti dalam menyusun bahasan yang lebih luas seperti makalah. Maka,
berikut ini akan di sajikan pengertian makalah, jenis- jenis makalah, sistematika makalah, dan teknik
menulis makalah.

2.2.1 Pengertian Makalah


makalah adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang
lingkup suatu perkuliahan atau yang berkaitan dengan tema seminar, simposium, diskusi atau kegiatan
ilmiah lainnya.

2.2.2 Jenis Makalah


secara umum, baik dalam kegiatan akademik maupun nonakademik, di kenal dua jenis
makalah , yaitu makalah biasa ( common paper) dan makalah posisi ( position paper). makalah biasa
di buat mahasiswa untuk menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan yang di bahas.

Makalah biasa juga dapat di tulis seseorang untuk mendeskripsikan suatu kebijakan, gagasan,
atau temuannya kepada khalayak. sebagai contoh, seorang mahasiswa aktivis dapat mengemukakan
gagasannya tentang metode pengolahan sampah, atau seorang pejabat memaparkan kebijakannya
dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar di daerahnya.

Dalam makalah posisi, mahasiswa di tuntut untuk menunjukkan posisi teoretisnya dalam suatu
kajian. Untuk makalah jenis ini, dia tidak hanya diminta menunjukkan penguasaan mengenai suatu
teori atau pandangan tertentu, tetapi juga di persyaratkan untuk menunjukkan di mana dia berdiri
beserta alasannya yang di dukung oleh teori- teori atau data yang relevan. Pada umumnya, makalah
biasa diwajibkan kepada mahasiswa S1, sedangkan makalah posisi di wajibkan kepada mahasiswa
pancasarjana.

2.2.3 Sistematika Makalah


makalah biasanya di susun dengan sistematika sebagai berikut:

a. judul karangan

Judul dapat di pandang sebagai tanda pengenal karangan dan sekaligus juga kunci utama
untuk mengetahui isi karangan. oleh karena itu, judul harus dapat mencerminkan seluruh isi karangan
dan dapat menunjukkan fokus serta permasalahan pokok karangan.

6
b. Abstrak

Abstrak atau ringkasan biasanya berisi intisari keseluruhan tulisan, di tulis secara naratif, dan
diketik satu spasi serta paling banyak tiga paragraph atau sekitar 150-200 kata. Abstrak memuat latar
belakang masalah, tujuan kesimpulan dan saran yangb tulis secara padat.

c. pendahuluan

Bagian pendahulan terdiri atas latar belakang masalah yang disusun dalam alur piker yang
logis, yang menunjukkan kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang di harapakan (das
sollen dan das sein)

d. pembahasan

Bagian ini merupakan inti Makalah, pada bagian ini hendaknya di kemukakan deskripsi
tentang subjek studi, analisis permasalahan, dan solusi pemecahannya.

e. simpulan

secara umum, simpulan berasal hasil dari seluruh pembahasan dan setidak-tidaknya berisi
jawaban atas semua permasalan yang dikemukankan dalam pendahuluan.

f. daftar pustaka

Bagian ini memuat pustaka atau rujukan yang diacu dalam makalah. Rujukan ini di susun ke
bawah menurut abjad nama akhir penulis pertam. Buku dan majalah tidak di bedakan, kecuali
penyusunannya dari kiri dan kanan. Untuk buku, teknik penulis, tahun terbit, judul buku, jilid (jika
ada), terbitkan ke, nama kota dan nama penerbit.

Contoh: rifal, mien A. (1997). Pegangan gaya penulisan, penyuntingan dan penerbitan karya
ilmiah Indonesia. Cetakan kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

2.2.4 Praktik Menulis Makalah


Sebelum menulis makalah, sebaiknya dibuat jejaring ide. Alwasilah (2005: 96)
mengemukakan beberapa langkah membuat jejaring ide seperti berikut:

a. Sebelum menulis, siapkan kertas dan alat tulis

b. Pikira ide-ide pokok yang paling penting untuk di tulis

c. Batasi maksimal lima ide pokok

d. Tulis ide pokok sesingkat mungkin dalam lingkaran-lingkaran

e. Hubungkaran lingkaran-lingkaran itu dengan garis searah atau dua arah yang sesaui dengan
pemikiran anda.

7
f. Gunakan pula garis patah-patah untuk menunjukkan hubungan tidak langsung, visualisasi ide-
ide ini sesungguhnya subjektif, tergantung pada penulis itu sendiri.

2.3 Menulis Proposal


Kata proposal dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai rencana yang dituangkan
dalam bentuk rancangan kerja. Dalam Bahasan ini, usulan itu di fokuskan pada proposal penelitian
yang merupakan salah satu langkah konkret pada tahap awal penilitian.

Sebagai suatu proses, penelitian memerlukan tahapan-tahapan tertentu yang disebut sebagai siklus:

1) Pemilihan masalahan dan pernyataan hipotesisnya (jika ada)

2) Pembuatan desain penelitian

3) Pengumpulan data

4) Pembuata kode atau analisi data

5) Interpretasi hasilnya (Maria S. W. Soemardjono, 1997:1-2)

Usulan penelitian pada umumnya memuat:

1) Judul

2) Latar belakang

3) Tujuan penelitian

4) Tujuan pustaka

5) Landasan teori

6) Hipotesis (jika ada)

7) Metode penelitian

8) Jadwal kegiatan

9) Daftar pustaka.

Judul penelitian hendaknya dibuat singkat, jelas, menunjukkan dengan tepat maslah yang akan
diletiti, dan tidak memberi peluang bagi penafsiran atau interpretasi yang bermacam-macam.

Latar belakang berisi permasalahan, manfaat penelitian, dan keaslian penelitian. Dalam permasalahan
diuraikan masalah yang menarik minat dan memdesak untuk diteliti.

8
Tujuan penelitian hendaknya dikemukakan dengan jelas dan tega oleh karena itu antara masalah,
tujuan, dan simpulan yang ditrik dari hasil penelitian harus sinkron. Jika masalah yang dikemukakan
ada emapat hal, maka tujuan harus dirumuskan dalam keempat hal tersebut. Melalui pengujian
hipotesis( jika ada) terhadap keempat masalah atau tujuan tersebut akan diperoleh simpulan yang
meliputi keempat hal itu pula.

Tujuan pustaka berisi uraian sistematis tentang berbagai informasi yang dikumpulkan dari sumber
bacaan, referensi dan data empiric yang ada hubungannya dan menunjang penelitian.

Landasan teori sekurang-kurangnya mengandung hal pokok:

1. Seperangkat proposisi yang berisi konstruk atau konsep yang sudah didefinisikan dan salaing
berhubungan
2. Penjelasan hubungan antar variabel sehingga menghasilkan pandangan sistematis mengenai
fenomena yang digambarkan oleh variabel-variabelnya,
3. Penjelasan mengenai fenomena dengan cara menghubungkan variabel dengan variabel lain
dan bagaimana hubungan antar variabel itu.

Hipotesis (jika ada) dirumuskan berdasarkan landasan teori atau berdasarkan tinjauan pustaka tidaklah
tepat apabila ada pandangan bahwa penelitian harus memuat hipotesis. Pandangan itu diakibatkan
oleh adanya persepsi yang menganggap bahwa suatu penelitian tanpa hipotesis tidak bersifat ilmiah.

Metode penelitian berisi tentang bahan atau materi penelitian, alat atau intrumen jalannya penelitian,
variabel serta data yang dikumpulkan, dan analisis hasil.

Instrument, pada umumnya dapat dipergunakan seperti observasi, wawancara, kuisioner, studi
dokumen dan sebagainya. Pemilihan instrument bergantung dalam beberapa pertimbangan misalnya:

1. Jumlah responden, apabila jumlahnya relative terbatas, maka wawancara lebih tepat dari pada
kuisioner
2. Lokasi, penggunaan kuisioner lebih tepat jika penelitian meliputi daerah yang relative luas
3. Data, jika pendapat yang lebih mendalam ingin diperoleh, metode wawancara lebih tepat
4. Observasi dapat digunakan, dan sebaliknya, penggunaan kuisioner lebih tepat (Arikunto,
1983:116)
Dalam jadwal penelitian ditunjukkan tahap-tahap/uraian setiap kegiatan dan jangka waktunya.

Daftar pustaka dapat disusun menurut aturan yang lazim yang dapat diperoleh dari berbagai sumber.
Apa pun cara penulisan yang dipilih hendaknya dihunakan cara konsisten.

Berikut contoh kerangka usulan penelitian yang dapat dijadikan sebagai pedoman oleh calon peneliti.

Kerangka usulan penelitian

9
A. Judul
B. Latar belakang, berisi:
 Perumusan masalah/permasalahan
 Keaslian orisinalitas penelitian
 Manfaat penelitian
C. Tujuan penelitian
D. Tinjauan pustaka
E. Landasan teori
F. Hipotesis (jika ada)
G. Metode/cara penelitian, yang berisi:
 Bahan/materi penelitian
 Alat/instrument pengumpulan data
 Jalannya penelitian
 Variabel dan data yang dikumpulkan
 Analisis hasil
H. Jadwal peneltian, yang berisi:
 Tahap- tahap penelitian
 Rincian kegiatan pada setiap tahap
 Jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap kegiatan
I. Daftar pustaka

10
BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan
Jadi untuk membuat suatu makalah dan proposal yang baik dan benar kita harus
mengetahui dulu tata cara penulisan akademik yang telah disepakati sehingga dalam
penulisannya sesuai dengan aturan EYD. Dalam penulisan akademik tersebut dimulai dari
proses merencanakan, menulis, merefreksikan hingga merevisi.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa sebaiknya kita harus mengetahui tata cara penulisan akademik
dan pembuatan makalah yang baik dan benar untuk menunjang tugas yang akan kita tempuh.

11

Anda mungkin juga menyukai