Anda di halaman 1dari 3

Komitmen menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan

sesuatu; kontrak, akad, prasetia, kewajiban, tamggung jawab. Dalam rangka memahami apa sebenarnya
komitmen guru terhadap pendidikan.

Sedangkan menurut Greenberg dan Baron dalam Kunandar, bentuk-bentuk komitmen antara lain:15

a. Komitmen afektif adalah kekuatan keinginan seorang guru dalam bekerja bagi sekolah, disebabkan
karena dia setuju dengan tujuan-tujuan sekolah tersebut dan ingin melakukannya.

b. Komitmen kelanjutan adalah kuatnya keinginan seorang guru dalam melanjutkan pekerjaannya bagi
sekolah disebabkan karena dia membutuhkan pekerjaan tersebut dan tidak dapat melakukan pekerjaan
yang lain.

c. Komitmen normatif adalah kuatnya keinginan seorang guru dalam melanjutkan pekerjaannya bagi
sekolah disebabkan karena dia merasa berkewajiban dari orang lain untuk di pertahankan.

Ada dua motif yang mendasari seseorang untuk komitmen pada pendidikan, antara lain:17

a. Side-best orientation

Side-best orientation ini memfokuskan pada akumulusi dari kerugian yang dialami atas segala sesuatu
yang telah diberikan oleh guru kepada sekolah apabila meninggalkan sekolah tersebut. Dasar pemikiran
ini adalah bahwa meninggalkan sekolah akan merugikan karena takut kehilangan hasil kerja kerasnya
yang tidak biasa diperoleh di tempat lain.

b. Goal-congruance orientation

Goal-congruance orientation memfokuskan pada tingkat kesesuaian antara tujuan personal individu dan
sekolah sebagai hal yang menentukan komitmen pada tujuan pendidikan. Pendekatan ini manyetakan
bahwa komitmen guru pada tujuan pendidikan dengan goal congruence orientation akan menghasilakan
guru yang menerima atas tujuan dan nilai-niai sekolah, keinginan untuk membantu sekolah dalam
mencapai tujuan, serta hasrat tetap menjadi anggota pendidik disekolah tersebut.

Strategi

a. Berkomitmen pada nilai utama manusia.

Membuat aturan tertulis, mempekerjakan guru yang baik dan tepat, dan mempertahankan komonikasi

b. Memperjelas dan mengkomunikasikan misi organisasi

Memperjelas misi dan ideologi; berkarisma; menggunakan praktik perekrutan berdasarkan nilai;
menekankan orintasi berdasarkan nilai dan pelatihan; membentuk tradisi.

c. Menjamin keadilan organisasi


Memiliki prosedur penyampaian keluhan yang komprehensif, menyediakan komunikasi dua-arah yang
ekstansif.

d. Menciptakan rasa komunitas

Membangun homogenitas berdasarkan nilai, keadilan, menekankan kerja sama, saling mendukung, dan
kerja tim, berkumpul bersama.

e. Mendukung perkembangan karyawan

Melakukan aktualisasi, memberikan pekerjaan menantang pada tahun pertama, memajukan dan
memberdayakan, mempromosikan dari dalam, menyediakan aktivitas perkembanagan, menyediakan
keamanan pada karyawan tanpa jaminan.

http://etheses.uin-malang.ac.id/11733/1/14761022.pdf

Adapun ciri-ciri komitmen adalah sebagai berikut:

1. Adanya perjanjian yang disepakati, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.
2. Terdapat tujuan atau goal tertentu yang ingin dicapai setelah melaksanakan komitmen.
3. Semua pihak yang terlibat dalam suatu komitmen harus bertanggungjawab dengan isi
perjanjian.
4. Adanya kesetiaan (loyalitas) dari semua pihak terhadap tujuan yang ingin dicapai

Adapun beberapa contoh bentuk komitmen adalah sebagai berikut:

1. Komitmen Terhadap Diri Sendiri

Ini adalah bentuk komitmen yang berlandaskan adanya keinginan dari diri sendiri untuk mencapai
sesuatu yang lebih baik. Misalnya, seseorang berkomitmen untuk melakukan gaya hidup sehat dengan
mengonsumsi makanan sehat dan berolah raga. Hasil akhir yang ingin dicapai dari komitmen ini adalah
tubuh yang lebih sehat dan berat badan yang ideal.

2. Komitmen Terhadap Keluarga

Ini adalah bentuk komitmen yang berasal dari diri seseorang terhadap keluarganya. Artinya, seseorang
tidak hanya mementingkan dirinya tapi juga bertanggungjawab terhadap keluarganya. Misalnya
seseorang suami yang berkomitmen pada keluarganya untuk memberikan nafkah lahir dan batin.

3. Komitmen dalam Bekerja

Menurut John Meyer dan Natalie Allen dalam buku berjudul “Human Resource Management Review”,
ada tiga model komitmen kerja seseorang terhadap perusahaan tempatnya bekerja.

Cinta terhadap pekerjaan (Affective Commitment)

Takut kehilangan pekerjaan (Continuance Commitment)


Adanya rasa kewajiban (Normative Commitment)

4. Komitmen Dalam Hubungan

Semua hubungan manusia membutuhkan komitmen guna mempertahankan hubungan tersebut.


Misalnya hubungan pacaran, hubungan pernikahan, hubungan persahabatan, dan lain-lain.

5. Komitmen Terhadap Lingkungan

Hubungan manusia dengan alam dan lingkungannya juga membutuhkan suatu komitmen agar kondisi
alam tetap baik seperti adanya. Misalnya komitmen para pendaki gunung untuk tidak membuang
sampah sembarangan dan bertanggungjawab untuk menjaga lingkungan alam tetap asri.

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/arti-komitmen.html

http://etheses.uin-malang.ac.id/11733/1/14761022.pdf

Anda mungkin juga menyukai