(E-learning)
BAB I
PENDAHULUAN
A. DISKRIPSI
Proses belajar mengajar orang dewasa adalah suatu proses berlangsungnya
kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta diklat dan fasilitator atau widyaiswara.
Belajar bagi orang dewasa adalah belajar melalui pengalaman (experiential
learning cycle). Belajar melalui pengalaman berarti belajar berhadapan langsung
dengan masalah praktis, masalah sosial yang nyata, dan berupaya untuk
memecahkannya. Cara belajar berdasarkan pengalaman akan memberikan makna
bagi peserta diklat. Tentu saja peserta diklat harus berperan aktif dalam situasai
pembelajaran yang disampaikan oleh pengelola atau widyaiswara yang bertindak
sebagai fasilitator. Peserta diklat didorong untuk aktif dan berinisiatif, mengajukan
usul, dan menemukan cara yang terbaik untuk mempelajari materi diklat yang akan
dialaminya.
HISAN
2
6. suasana tidak mengancam,
7. suasana keterbukaan,
8. suasana mengakui kekhasan pribadi,
9. suasana membolehkan perbedaan,
10. suasana mengakui hak untuk berbuat salah,
11. suasana membolehkan keragu-raguan
B. STANDAR KOMPETENSI
Setelah mempejarasi mata diklat ini peserta diharapkan mampu memahami
dan melaksanakan kegiatan membangun komitmen belajar secara online melalui
konten e-learning.
C. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta mampu:
D. POKOK BAHASAN
Untuk mewujudkan Kompetensi Dasar yang tertera di atas, maka Pokok
Bahasan dan Sub Pokok Bahasan yang akan dipelajari adalah sebagai berikut:
HISAN
3
BAB II
Kelompok sosial yang baik adalah kelompok yang setiap anggotanya memiliki
komitment tinggi, saling menghormati, saling menghargai, dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama. Kelompok sosial yang baik diliputi oleh suasana
kebersamaan yang hangat dan keakraban yang wajar antar anggotanya. Semua
anggota kelompok belajar yang memiliki komitmen tinggi bersedia untuk mengubah
HISAN
4
dirinya, mengubah sikapnya, mengubah perilaku dan kebiasaannya demi
tercapainya tujuan pembelajaran dengan kualitas memuaskan.
HISAN
5
Suasana seperti yang digambarkan di atas dapat tercipta manakala setiap
peserta diklat mengetahui dengan baik kekuatan yang mereka mililki, keterbatsan
yang diterima sebagai mana adanya, kekuatan dan keterbatsan kawan-kawan
diklat sekelasnya, saling berkomunikasi, saling bertukar pengalaman dan saling
mengisi kekurangan dan memanfaatkan kekuatan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang tinggi. Dalam saling berkomunikasi, bekerjsama, tukar
pengalaman, dan bekrja kelompok perlu ada norma yang disepakati, dihormati,
dan dipatuhi bersama. Setiap anggota harus komitmen terhadap kesepakatan
tersebut, agar setiap anggota peserta diklat dapat memperoleh manfaat terbesar
dari proses pembelajarannya.
HISAN
6
2. “Individualistic Learning”, diartikan sebagai kemampuan belajar mandiri;
3. “Cooperative Learning”, diartikan sebagai upaya untuk memaksimalkan
potensi yang dimiliki oleh setiap individu dalam kelompok belajar untuk
mencapai tujuan bersama. (saling ketergantungan; tanggung jwb individu
dalam kelompok; interaksi tatap muka; keterampilan kolaborasi; proses
kelompok).
HISAN
7
6. Warga belajar harus memperoleh umpan balik tentang pencapaian tujuan.
HISAN
8
BAB III
HISAN
9
a. Mulailah proses dengan memperlakukan seseorang secara personal,
singgunglah beberapa isu kritis yang bisa saja berkaitan dengan pendidikan,
perawatan kesehatan, inovasi, komunitas dan lainnya. Perubahan khusus yang
ada dimulai secara personal.
b. Buatlah perencanaan yang matang. Arah perencanaan yang disusun sebaiknya
diwarnai oleh visi dan nilai yang diantut. Libatkan sebanyak mungkin pihak
yang akan mengimplementasikan rencana. Susun rencana tersebut dalam
rentang tahapan yang kecil-kecil atau jangka pendek. Gunakanlah proses
penyusunan rencana sebagai sesuatu yang bermakna secara mental bagi
orang yang mengikuti perjalanan ini
c. Ciptakan sebuah model. Gunakan sebuah eksperimen yang dapat digunakan
model apa yang sesungguhnya anda ingin lakukan dalam program atau lokasi
lain
d. Jangan ragu untuk berlatih, karena semakin banyak berlatih kita akan menjadi
semakin terampil dan semakin ahli. Tetap jaga konsentrasi yang ada untuk
fokus terhadap makna dan signifikansi visi yang dianut dan buatlah satu waktu
khusus untuk mengingatnya
e. Pentingnya seseorang yang bersifat sukarela mau menjadi bagian dari rencana
yang dijalankan. Komitmen akan mudah timbul bila seseorang secara sukarela
mau menjadi bagian dari peristiwa yang sedang berlangsung
f. Gunakan sebuah papan buletin yang dapat mempermudah seseorang untuk
melihat apa yang sedang berlangsung, menjaga semangat dan perhatian pada
tugas yang sedang dilakukan
g. Anda akan lebih mudah mendapatkan penerimaan dan komitmen terhadap
inovasi yang anda tawarkan bila anda dapat menunjukkan pada orang lain apa
keuntungan yang akan mereka dapatkan dari inovasi tersebut.
h. Bangkitkan rasa kebesamaan melalui aktivitas bersama dan informal seperti
acara makan pagi bersama atau acara makan malam bersama. Melalui acara-
acara tersebut, proses sosialisasi dapat berjalan lebih natural dan lancar, dan
merupakan semen yang kuat untuk menjaga ikatan sosial yang ada ..
(http://www.m-edukasi.web.id/2013/07/membangun-komitmen-organisasi-
pendidikan.html)
HISAN
10
B. KOMITMEN BELAJAR ONLINE
HISAN
11
peralatan-peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan pembelajaran
jarak jauh, seperti: laptop/computer, android, akses internat dan sebagainya.
HISAN
12
BAB IV
HISAN
13
pembentukan sikap dan nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan
dalam pembentukan keterampilan.
1. Identifikasi maslah,
2. Pengumpulan fakta,
3. Pembuatan pemecahan alternative,
4. Analisis fakta terhadap pemecahan altenatif, dan
5. Pemilihan alternative yang terbaik.
Orang dewasa akan termotivasi untuk belajar apabila mereka menyadari
akan adanya kebutuhan yang dirasakan (felt needs), untuk memecahkan
masalah yang dihadapi dalam hidupnya.
HISAN
14
Hal yang paling esensial dari belajar melalui pengalaman adalah dengan
cara menciptakan pengalaman tertentu yang sudah dirancang dan terpola,
pembelajaran dilakukan dalam situasi buatan, peserta dapat belajar dan
menemukan sendiri atau bersama-sama dengan kelompoknya prinsip tertentu
dalam kepemimpinan, komunikasi, peran dan fungsi, pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan. Pengalaman yang diciptakan berbentuk simulasi,
permainan (games), bermain peran (role Playing), tes situasi dan sebagainya.
Semua pengalaman dan situasi diciptakan dalam situasi pembelajaran.
1. Mengalami (experiencing)
Peserta dilibatkan dalam satu simulasi (siatuasi buatan yang biasa dialami dan
diamati) bersama kelompoknya. Situasi buatan ini dapat diambil dari kehidupan
nyata, situasi unit kerja, situasi imajinatif atau situasi belajar lainnya yang
sengaja diciptakan. Amatilah perilaku peserta pada saat kegiatan berlangsung.
Setelah mereka melakukan dan mengalami adakan refleksi.
2. Mengungkapkan (publishing)
Tahap ini peserta diklat diberi kesempatan untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaannya, bertukar pikiran dan perasaan dengan anggota kelompok
lainnya. Misalnya latar belakang pengalaman, kemampuan, dan bidang tugas
masing-masing peserta sehingga peserta dapat memperkaya pengalaman dan
wawasannya.
3. Mengolah/menganalisis (analyzing)
Semua data yang telah diungkapkan, dikumpulkan, dicatat, diolah, dianalisis,
didiskusikan, dan dievaluasi. Misalnya mengapa satu perilaku muncul,
mengapa perbedaan reaksi, mengapa ada kelompok yang gagal sedang
kelompok yang lain berhasil.
4. Mengeneralisasi (generalizing)
Dari hasil analisis terhadap pengalaman peserta, mereka diminta untuk
mencoba menyimpulkan pengalamannya, membuat generalisasi. Maksud
HISAN
15
membuat generalisasi adalah pengalaman yang diungkapkan dan dianalisis
menjadi ‘pelajaran’ bagi peserta untuk lebih siap dan dapat mengubah
perilakunya agar lebih baik.
Perhatikan dan amati gambar daur belajar melalui pengalaman di bawah ini:
HISAN
16
BAB V
PENUTUP
Setiap orang yang ikut diklat seyogyanya memiliki komitmen tertentu dalam
proses pembelajaran yang telah disediakan dan diputuskan untuk diikutinya. Mereka
harus mempunyai keikatan secara besungguh-sungguh. Kita tahu orang dewasa
sebagai pembelajar adalah sosok pribadi yang utuh yang memiliki kemampuan
cukup baik untuk dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang berbeda dengan
situasi kerja sehari-hari.
HISAN
17
DAFTAR PUSTAKA
H. Ramli Haris, Dinamika Kelompok, LAN bekerjasama dengan Depag, Jakarta, 1998.
H. Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta:
Bumi Aksara.
M. Entang, Prof, Dr. MA, Panduan Pembelajaran bagi Widyaiswara, Diklat Propinsi
DKI, Jakarta, 1986.
Robert B. Maddux, Team Building (Kiat Membangun Tim Handal), Jakarta: PT Gelora
Aksara Pratama, 2009
tirto.id/tips-belajar-online-jarak-jauh-selama-penyebaran-corona-covid-19-eFJL
http://www.m-edukasi.web.id/2013/07/membangun-komitmen-organisasi-
pendidikan.html
HISAN
18