DOSEN
Maulida Hardianti bandi , SE, MA
Asumsi Dasar
1. Dasar akrual
Laporan keuangan disajikan atas dasar actual, maksudnya bahwa pengaruh
transaksi dan peristiwa yang alain diakui pada saat kejadian dan diungkapkan
dalam cacatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada
periode yang bersangkutan.Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual
memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang
melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban
pembayaran kas dimasa depan serta sumber daya yang merepsesentasikan kas
yang akan diterima di masa depan. Namun dalam penghitungan pendapatan
untuk tujuan bagi hasil usaha menggunakan dasar kas
a) Dapat dipahami
Kualitas penting informasiyang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.
b) Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk ,memenuhi
kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
c) Keandalan
Andal diartikan sebagai bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai
penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan atau
yang secara wajar diharapkan dapat disajiakan.
d) Dapat dibandingkan
Pemakai harus membandingkan laporan keuangan entitas syariah antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja
keuangan.
1. Pemegang Saham
2. Pemegang Invenstasi
3. Pemilik Dana (bagi Deposan Bank)
4. Pemilik Dana Tubungan
5. Pihak yang Melakukan Transaksi Bisnis
6. Pengelola Zakat
7. Pihak yang Mengatur
Paradigma, asas, dan kaarkteristik transaksi syariah tidak dapat dipisahkan dari
ekonomi Islam, karena ekonomi Islam merupakan pelaksanaan syariah Islam
dalam konteks muamalah. Prinsip dasar dalam ekonomi Islam menurut Ibnu Al-
A’rabi adalah sebagai berikut :
Bentuk laporan keuangan yang diminta oleh AAOIFI pada prinsipnya sama
dengan dalam PSAK, akan tetapi AAOIFI secara tegas menyatakan bahwa
laporan keuangan yang dimaksud adalah laporan keuangan untuk perbankan
syariah. Laporan keuangan yang diminta oleh AAOIFI antara lain sebagai
berikut:
1. Relevan
Syarat ini berhubungan dengan proses pengambilan keputusan sebagai alasan
utama disusunnya laporan keuangan.
2. Dapat Diandalkan
Syarat ini berhubungan dengan tingkat keandalan informasi yang diandalkan.
Hal ini tidak berarti harus akurat secara absolut, tetapi dapat diandalkan
sesuai dengan kondisi yang melekat pada transaksi termasuk penggunaan
cara/metode untuk perhitungan dan/atau pengungkapan dari suatu transaksi.
3. Dapat Dibandingkan
Informasi dapat dibandingkan antara lembaga keuangan syariah dan diantara
dua periode penyajian laporan keuangan.
4. Konsisten
Metode yang akan digunakan untuk perhitungan dan prngungkapan akuntansi
yang sama untuk dua periode penyajian laporan keuangan
5. Dapat Dimengerti
Informasi yang disajikan dapat dimengerti dengan mudah bagi rata-rata
pengguna laporan keuangan.
Pada bagian ini kerangka akuntansi syariah langsung dijelaskan pada konsep
masing-masing sehingga tidak dikelompokkan kembali sebagai asumsi,
karakteristik, kualitatif, dan sebagainya.
6. Harga Perolehan
Merupakan konsep dimaan asset dicatat sejumlah kas atau setara kas yang
dibayarkan pada saat memperoleh sesuatu, sedangkan liabilitas dicatat pada
jumlah uang yang akan diterima dari pertukaran atas liabilitas. Alasan
penggunaan konserp ini adalah harga perolehan merupakan harga yang dapat
diverifikasi dan objektif pada saat pertamakali diperoleh dan sekaligus sangat
efisien.
7. Penandingan Antara Pendapatan dan Beba (Matching)
Pendapatan diakui pada suatu periode tertentu sesuai prinsip pengakuan
pendapatan secara bersamaan dengan beban.beban harus diakui pada periode
dimana pendapatan diakui. AAOIFI juga telah menerima konsep ini.
8. Dasar Akrual
Konsep ini mengatakan bahwa pengakuan pendapatan dilakukan saat suatu
manfaat itu diperoleh, bukan pada saat kas diterima.hal yang sama terjadi
pada beban yaitu beban diakui pada saat manfaat diterima dan bukan pada
saat kas dibayarkan.
9. Pengungkapan Penuh
Konsep ini mengharuskan pengungkapan informasi sesuai dengan kebutuhan
informasi dari mayoritas pembaca laporan keuangan. Seluruh stakeholders
perusahaan memiliki hak untuk menerima informasi perusahaan. Hal yang
perlu dilihat adalah Kewajaran (fairness), Kemadaian (adequacy), serta
Keterbukaan (transparency) informasi serta kepada siapa informasi tersebut
harus disajikan.
10. Substansi Mengungguli Bentuk
Ketentuan syariah tidak mengenal konsep ini mengingat seluruh transaksi
didasarkan atas akad dan akad tersebut akan selalu sama antara bunyi akad
(dalam bentuk hukum) dengan substansi dari akad itu sendiri, karema Islam
melarang transaksi yang kurang jelas.
1. Neraca yang Menggunakan Nilai Saat Ini (Current Value Balance Sheet)
Untuk mengatasi kelemahan dari historical cost yang kurang cocok
dengan pola perhitungan zakat yang mengharuskan perhitungan kekayaan
dengan nilai sekarang. Alas an lainnya adalah dengan menggunakan nilai
sekarang akan mempermudah pengguna laporan keuangan untuk
mengambil keputusan karena nilai yang disajikan lebioh relevan
disbanding nilai historical cost.
2. Laporan Nilai Tambah (Value Added Statement)
Laporan ini digunakan sebagai pengganti laporan laba atau sebagai
laporan tambahan atas neraca dan laporan laba rugi. Konsep nilai tambah
pada awalnya dikembangkan dalam akuntansi sosial dan lingkungan
(Mook, 2003), dan dianggap sebagai jawaban atas kelemahan akuntansi
keuangan konvensional sehingga diusulkan sebagai laporan tambahan.