Anda di halaman 1dari 7

Volume 3 Issue 2 (2019) Pages 320 – 326

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini


DOI: 10.31004/obsesi.v3i2.176

Analisis Video Pembelajaran Share Book Reading Menggunakan Cerita


Rakyat Sabai Nan Aluih pada Anak Usia Dini

𝐏𝐢𝐭𝐫𝐢𝐚 𝐆𝐮𝐬𝐥𝐢𝐚𝐭𝐢𝟏 , 𝐃𝐞𝐥𝐟𝐢 𝐄𝐥𝐢𝐳𝐚𝟐 , 𝐒𝐫𝐢 𝐇𝐚𝐫𝐭𝐚𝐭𝐢𝟑


Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri Padang

Abstract

Learning video media is a media that presents audio and visuals that contain learning
messages. This research was conducted because of the importance of video game innovation
in learning success. This study aims to determine the ability of students to make effective
learning videos so as to support the achievement of learning objectives. This research is a
descriptive study, which examines an object and searches for facts with the right
interpretation. The object of analysis is the result of making a learning video using folklore, a
simple story. Based on the results of the analysis, making video learning innovations by
students is quite successful because students are able to produce media that are effective in
their time allocation, easy to operate, and attractive in appearance. Although when the
learning activities take place the class atmosphere is not conducive. And videos of learning
activities are not from the beginning of the activity.

Keywords: folklore; sabai nan aluih; early childhood

Abstrak

Media video pembelajaran merupakan media yang menyajikan audio dan visual yang berisi
pesan-pesan pembelajaran. Penelitian ini dilakukan karena pentingnya peran sebuah video
inovasi dalam keberhasilan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan mahasiswa dalam membuat video pembelajaran yang efektif sehingga
mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif,
yaitu meneliti sebuah objek dan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Objek analisis
adalah hasil pembuatan video pembelajaran menggunakan cerita rakyat sabai nan aluih.
Berdasarkan hasil analisis, pembuatan video inovasi pembelajaran oleh mahasiswa tergolong
berhasil karena mahasiswa mampu menghasilkan media yang efektif dalam alokasi waktunya,
mudah dalam pengoperasiannya, dan menarik dalam tampilannya. Walaupun saat kegiatan
pembelajaran berlangsung suasana kelas kurang kondusif. Dan video kegiatan pembelajaran
tidak dari awal kegiatan.

Kata kunci: cerita rakyat; sabai nan aluih; anak usia dini

Copyright (c) 2019 Pitria Gusliati, Delfi Eliza, Sri Hartati


 Corresponding author : Pitria Gusliati
Address : Padang, Sumatera Barat ISSN 2356-1327 (Media Cetak)
Email : pitriagusliati07@gmail.com ISSN 2549-8959 (Media Online)
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 2019 | 321
PENDAHULUAN yang dapat digunakan untuk menyampaikan
Media video pembelajaran biasanya pesan-pesan/materi pelajaran. Dikatakan
berisi berisi pesan-pesan pembelajaran. tampak dengar kerena unsur dengar (audio)
Video sebagai media audio visual dan dan unsur visual/video (tampak) dapat
mempunyai unsur gerak akan mampu disajikan serentak.
menarik perhatian dan motivasi anak dalam Menurut (Sungkono, 2003), video
melaksanakan kegiatan pembelajaran. yaitu bahan pembelajaran yang dikemas
Menurut (Depdikbud, 1995) mengartikan melalui pita video dan dapat dilihat melalui
video dengan: 1) bagian yang memancarkan video/VCD player yang dihubungkan ke
gambar pada pesawat televisi; 2) rekaman monitor televisi. Media video pembelajaran
gambar hidup untuk ditayangkan pada dapat digolongkan kedalam jenis media
pesawat televisi. Video mampu merangkum yang dapat dilihat dan didengar atau media
banyak kejadian dalam waktu yang lama audio visual aids (AVA). Biasanya media
menjadi lebih singkat dan jelas dengan ini disimpan dalam bentuk pita atau
disertai gambar dan suara yang dapat piringan. (Arsyad et al., 2011) menyatakan
diulang-ulang dalam proses media VCD adalah media dengan sistem
penggunaannya. penyimpanan dan perekam video dimana
Video mempunyai kekurangan dan signal audio visual direkam pada disk
kelebihan. menurut (Arsyad, Azhar Arsyad, plastic bukan pada pita magnetic.
& Daryanto, 2011), beberapa kelebihan Hasil penelitian yang dilakukan oleh
penggunaan media video, antara lain : 1) (Fitria & Juwita, 2018) menunjukkan
Video menambah suatu dimensi baru di bahwa video pembelajaran dapat diterapkan
dalam pembelajaran, video menyajikan dalam membentuk karakter anak usia dini.
gambar bergerak kepada siswa disamping video yang digunakan yaitu video blog
suara yang menyertainya. 2) Video dapat (vlog), alasannya adalah anak umumnya
menampilkan suatu fenomena yang sulit gemar menonton.
untuk dilihat secara nyata. Sedangkan Penelitian yang dilakukan oleh
kekurangannya, antara lain : 1) Opposition (Purwanto & Rizki, 2015) menunjukkan
Pengambilan yang kurang tepat dapat bahwa video pembelajaran sangat layak
menyebabkan timbulnya keraguan digunakan. Video pembelajaran merupakan
sumber belajar yang menarik dan memiliki
penonton dalam menafsirkan gambar yang
banyak gambar serta dilengkapi visualisasi
dilihatnya. 2) Material pendukung Video
berupa video pembelajaran. Dalam hal ini
membutuhkan alat proyeksi untuk dapat
beliau mengembangkan video pembelajaran
menampilkan gambar yang ada di
matematika berbasis kontekstual.
dalamnya. 3) Budget Untuk membuat video
Sementara itu, penelitian (Kholifah,
membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
2016) menunjukkan bahwa pembelajaran
Menurut (Cheppy, 2007) media video
menggunakan media video pembelajaran
pembelajaran adalah media yang lebih baik daripada pengajaran konvensional.
menyajikan audio dan visual yang berisi Dalam hal ini video pembelajaran yang
pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi digunakan berbasis swishmax dan perangkat
konsep, prinsip, prosedur, maupun teori lunak screencast o-matic melalui pendekatan
aplikasi pengetahuan untuk membantu kontekstual.
pemahaman terhadap suatu materi Berangkat dari beberapa hasil
pembelajaran. Video merupakan bahan penelitian tersebut maka peneliti mencoba
pembelajaran tampak dengar (audio visual) melakukan analisis terhadap video
322 | Analisis Video Pembelajaran Share Book Reading Menggunakan Cerita Rakyat
pembelajaran yang ada di youtube. Analisis Tema-tema yang sering diminati anak-anak
video pembelajaran ini perlu dilakukan agar berisi konflik dan diakhiri dengan
pembuat video bisa memberikan yang penyelesaian yang indah.
terbaik untuk kedepannya. Dalam hal ini, Disamping itu model pembelajaran
video yang akan dianalisis adalah video utamanya model pembelajaran sentra
(Gusliati, 2018). Video ini di buat oleh mempunyai peranan penting untuk
peneliti sendiri. Tujuannya adalah supaya membangun karakter anak melalui
peneliti dapat menganalisis video tersebut komunikasi positif, perancah, pembiasaan,
baik dari segi materi yang disampaikan, dan konsistensi dalam membangun aturan.
kegiatan yang dilakukan, maupun dari (Iswantiningtyas & Wulansari, 2019)
tampilan video. Selain itu juga dalam Karakteristik cerita untuk anak yang
rangka memupuk jiwa sportifitas dari telah disesuaikan untuk anak Indonesia oleh
peneliti sendiri untuk mampu menyebutkan (Musfiroh, 2008) dijelaskan dalam tujuh
kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan karakeristik. Karakteristik tersebut yaitu
dalam video tersebut, yang nantinya tema, amanat, plot, tokoh dan penokohan,
menjadi perbaikan buat peneliti. sudut pandang, latar, dan sarana
Adapun judul video yang dianalisis kebahasaan. Tema untuk anak TK
adalah pembelajaran bercerita sebaiknya bertema sosial maupun
menggunakan cerita rakyat minangkabau. ketuhanan, bersifat tradisional
Pengertian cerita rakyat menurut (Kiefer, (bertentangan baik dan buruk, kebenaran
2010) dalam kutipannya yaitu : “folktales dan kejahatan). Amanat dapat diartikan
have been defined as all forms of narrative, sebagai pesan moral. Untuk anak usia dini
written or oral, which have come to be amanat harus ada baik implisit maupun
handed down through the years”. Termasuk eksplisit. Guru berperan dalam memilih
di dalamnya epik, balada, legenda, mitos cerita yang mengandung amanat kepada
dan fabel. Pengertian cerita rakyat menurut anak. Hal ini memengaruhi ketertarikan
(Mustakim, 2005) yaitu cerita yang anak terhadap cerita.
disampaikan secara lisan dari mulut ke Guru sebaiknya mampu memilih
mulut, dari generasi ke generasi lainnya cerita yang tepat sesuai usia anak. Plot atau
yang tidak diketahui nama pengarangnya. alur dalam cerita untuk anak usia dini harus
(Kiefer, 2010) membuat beberapa ciri cerita sederhana dan berurut. Anak akan kesulitan
rakyat yang dapat dibedakan dengan cerita jika alur ceritanya maju mundur. Waktu
lain yaitu struktur alur, karakter, tema, pada video pembelajaran juga perlu
motif, dan jenis. diperhatikan mengingat rentang perhatian
Struktur alur dalam cerita rakyat anak yang cukup pendek. Sudut pandang
mengarah dan sederhana, terdiri atas dipilih yang memudahkan anak untuk
pengulangan-pengulangan baik nayntian, mengidentifikasi, menginterpretasi, dan
puisi, dan tanggapan, waktu serta tempat memahami cerita dengan bantuan pencerita
dalam cerita tidak spesifik namun yang menyampaikan tentang tokoh,
menceritakan sesuatu yang indah, peristiwa, tindakan, dan motivasi dari cerita
pembukaan cerita biasanya menampilkan tersebut. Latar cerita untuk anak harus
tempat, karakter dan konflik, kesimpulan sesuai dengan perkembangan kognitif dan
cerita mengikuti klimaks yang sangat detail moral anak, latar yang tepat dapat
dan cepatl. Karakter cerita untuk anak lebih digunakan besok dan sekarang,
tegas menunjukkan kebaikan atau bahkan menghindari rincian waktu agar anak tidak
sebaliknya berprilaku kejam dan jahat.
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 2019 | 323
terbebani mengingat detail waktu tersebut, mengintegrasikan literatur ke dalam
dan tidak dijelaskan secara detail. kurikulum. Buku dengan buku bergambar
Setelah semua kritteria tersebut tanpa kata juga bisa digunakan untuk tujuan
terpenuhi, maka seorang anak diharapkan pedagogik termasuk literasi yang muncul,
mampu bercerita menggunakan buku cerita. kedua bahasa, pembelajaran, penulisan
Ketika seorang anak menceritakan buku kreatif dan komprehensif bacaan.
cerita yang sudah dikenalnya sambil Cerita rakyat Sabai Nan Aluih adalah
melihat gambar dalam buku cerita anak salah satu rakyat yang terdapat di
sudah memiliki kemampuan dalam Minangkabau Sumatera Barat. Cerita ini
bercerita. Keaksaraan sebagai hasil dari mengisahkan tentang seorang anak yang
keterlibatan anak dalam melek literasi. sangat cantik dan sopan santun serta halus
Literasi adalah gabungan antara sosial budi bahasanya bernama Sabai Nan Aluih.
interaksi yang mengikuti kegiatan yang Ibunya mengajarkan semua kebaikan
membuat ini sangat penting untuk kepada Sabai. Mulai dari memasak, cara
perkembangan anak. Keaksaraan tidak bergaul, dan juga beberapa keterampilan
hanya mengajarkan anak fungsi sosial tetapi dalam kehidupan. Sabai anan aluih
keaksaraan juga menghubungkan keasyikan memiliki sorang adik yang bernama
dan kepuasan sehingga dapat meningkatkan mangkutak alam. Mangkutak sangat
keinginan anak untuk terlibat dalam disayang oleh ayahnya. Semua keinginnya
kegiatan literasi. harus dipenuhi. Selain itu, ayah Sabai nan
Kesiapan literasi bukanlah periode di aluih suka berlatih ilmu beladiri. Suatu hari
mana seorang anak bergerak dari perilaku ia bertanding dengan temannya yang
belum mengenal literasi ke literasi awal. membuat ayah si Sabai terluka. Sabai
Kesiapan untuk anak-anak dianggap sangat sedih melihat kejadian tersebut.
sebagai periode transisi. Beberapa ahli Tetapi lain halnya dengan Mangkutak yang
berpendapat bahwa seperangkat gagasan tidak memiliki rasa simpati. Mangkutak
tentang bagaimana anak-anak belajar tidak mau memperdulikan ayahnya yang
tentang membaca, menulis, dan memahami kesakitan.
bahasa tertulis didasarkan pada teori, Pesan-pesan yang dapat diangkat dari
penelitian, dan praktik. cerita rakyat Sabai Nan Aluih adalah
Namun keaksaraan awal sebagai seorang anak harus memiliki keterampilan
waktu kesiapan membaca awal adalah dasar dalam hidupnya, harus mampu bergaul
untuk menumbuhkan kesadaran bahwa dimasyarakat, tidak semua keinginan anak
menulis memiliki arti. Buku-buku harus dipenuhi, kita harus memiliki rasa
bergambar tanpa kata menggambarkan empati dan memupuk kepedulian.
hampir tidak ada kata dan ilustrasi atau Dalam cerita tersebut aspek yang
gambar yang memberi makna dan fungsi dapat dikembangkan pada anak saat
naratif. Berbeda halnya dengan buku teks pembelajaran adalah aspek nilai agama
saat membaca buku teks tanpa teks (buku moral, anak diajarkan bagaimana
bergambar tanpa kata) pembaca membuat berperilaku dilingkungannya, memiliki
arti dari ilustrasi gambar. Buku bergambar sopan santun dalam bermasyarakat. Aspek
adalah cara terbaik dan positif dalam sosial emosional, diajarkan ketika anak
akuisisi literasi sesuai dengan kualitas buku. mampu menahan egonya. Sehingga tidak
Interaksi anak-anak dengan buku cerita semua keinginannya harus dipenuhi oleh
adalah cara yang efektif untuk orangtua. Aspek kognitif, anak diharapkan
pengembangan literasi dengan memahami tentang nilai budaya yang
324 | Analisis Video Pembelajaran Share Book Reading Menggunakan Cerita Rakyat
terdapat dalam cerita rakyat Sabai nan Kesesuaian materi dengan tema tentang
aluih. Aspek fisik, dapat diajarkan ketika inovasi pembelajaran
anak diminta untuk mempraktekan latihan Hasil penelitian menunjukan bahwa
beladiri sesuai usia anak. Aspek bahasa, materi yang digunakan dalam share book
anak mampu menceritakan kembali cerita reading sesuai untuk anak usia dini. Cerita
rakyat sabai nan aluih. Aspek seni, dapat rakyat sabai nan aluih banyak memberikan
diajarkan melalui keterampilan hidup yang pesan moral kepada anak. Menurut peneliti
perlu dimiliki anak, misalnya menyulam, tema tentang cerita rakyat merupakan
menenun, dan sebagainya. bentuk dari inovasi pembelajaran. Karena
guru jarang menggunakan cerita rakyat
METODOLOGI dalam bercerita pada anak usia dini. Guru
lebih sering menggunakan cerita seperti
Penelitian menggunakan metode
cerita putri salju, cerita fabel, dan cerita dari
deskriptif kualitatif. Analisis data
luar negeri yang sudah diterjemahkan.
menggunakan langkah-langkah yang
Sehingga anak tidak lagi kenal dengan
dikemukakan oleh Miles dan Huberman
cerita rakyat yang ada di daerahnya. Untuk
dalam (Sugiyono, 2011) yaitu pengumpulan
itu, video ini menjadi suatu inovasi dalam
data (data collection), reduksi data (data
pelaksanaan pembelajaran anak usia dini.
reduction), display data (data display),
Selain itu juga dapat melestarikan cerita
verifikasi dan penegasan kesimpulan
rakyat yang ada di Minangkabau.
(conclution drawing and verivication).
Kegiatan pembukaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi peneliti,
Video yang di analisis menggunakan kegiatan pembukaan dalam video yang
video (Gusliati, 2018). strategi ditampilkan dimulai dengan sepatah kata
pembelajaran yang diterapkan adalah share dari guru tentang pentingnya cerita rakyat
book reading menggunakan cerita rakyat bagi anak usia dini. Guru tidak
sabai nan aluih. Video menampilkan menampilkan kegiatan pembukaan pada
kegiatan guru bercerita menggunakan cerita saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
tradisional minangkabau. Padahal kegiatan pembukaan pada saat
Menurut (Eliza, 2017) cerita kegiatan pembelajaran sangat diperlukan
tradisional Minangkabau bagi anak TK dalam video ini. Agar penonton menerima
merupakan cara untuk mengenalkan kepada infromasi dari video secara menyeluruh.
anak budaya serta nilai-nilai yang terdapat
di dalamnya. Membacakan cerita yang Kegiatan bercerita
berulang- ulang akan mempengaruhi anak Hasil observasi menunjukan bahwa
secara sadar ataupun tidak, anak akan guru bercerita menggunakan buku cerita
menyerap nilai-nilai tersebut. Bercerita rakyat sabai nan aluih. Saat guru bercerita
merupakan alat untuk mengajarkan anak anak fokus mendengarkan. Tetapi suasana
sosial dan nilai-nilai moral. Dalam kelas sangat berisik sehingga tidak terlihat
sejarahnya bercerita telah digunakan untuk kenyamanan saat pembelajaran
mendidik yang sifatnya menghibur bagi berlangsung. Suara guru dalam
anak-anak. menyampaikan cerita sangat jelas dan dapat
diikuti oleh anak. Buku cerita yang
digunakan guru hendaknya memiliki
gambar yang full color. Melalui bercerita
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 2019 | 325
anak memperoleh gambaran peristiwa yang Kegiatan drama
terdapat di dalam cerita Minangkabau. Hal Hasil pengamatan peneliti melihat
ini merupakan jembatan bagi anak untuk adanya cuplikan tampilan kegiatan drama
memahami kehidupan sosial masyarakat yang dilakukan oleh anak usia dini. Anak
Minangkabau dengan nilai-nilai yang terlihat memainkan peran sesuai dengan
terdapat dalam cerita (Eliza, 2017). karakter yang ada dalam cerita. Sayangnya
Membacakan cerita kepada anak kemudian kegiatan drama yang ditampilkan tidak
dilakukan tanya jawab mengenai cerita dimulai dari awal cerita atau terpenggal-
yang dibacakan hal ini cara untuk penggal. Sehingga cerita yang diperankan
merangsang anak agar dapat mengapresiasi tidak runtut. Jika penonton hanya melihat
cerita. Adanya dialog serta interaksi antara kegiatan drama yang diperankan anak tanpa
guru dan anak dapat mengembangkan memahami cerita rakyat yang diperankan
fungsi bahasa, kognitif, personality atau akan membuat penotnon kesulitan dalam
kepribadian, dan tingkah laku sosial. memahami cerita tersebut. Selain itu,
Sedangkan peneliti yang lain, seperti persiapan drama juga kurang matang. Hal
Howard Gardner dan Brian Sutton, Smith, ini terlihat dari kegiatan tidak menggunakan
melakukan eksplorasi terhadap perasaan panggung dan perlengkapan yang
anak terhadap cerita, dongeng, (sense of digunakan seadanya. Namun, dalam
story, fairy and tales). Hal ini dapat pelaksanaan drama anak mampu
memperbaiki afektif anak. Melalui cerita memerankan tokoh yang ada dalam cerita.
sabai nan aluih dapat memberikan makna Diakhir video dipaparkan pesan moral yang
yang lebih dalam kepada element dalam terkandung dalam cerita rakyat sabai nan
cerita tersebut. aluih. Tokoh pemeran dalam drama sabai
Guru melakukan recalling pada anak nan aluih juga ditampilkan. Begitu juga
dengan bertanya tentang tokoh yang ada dengan tim yang terlibat dalam pembuatan
dalam cerita. Semua anak ikut terlibat video tersebut. Sayangnya, lagu pengiring
dalam menjawab pertanyaan guru. Anak yang digunakan diakhir video tidak sesuai
terlihat memiliki daya ingat yang kuat. dengan tema pembelajaran yaitu tentang
Anak juga mampu menyebutkan jumlah cerita rakyat daerah minangkabau.
tokoh yang ada dalam cerita. Sayangnya Seharusnya guru menggunakan lagu daerah
guru tidak bertanya lebih mendalam tentang minangkabau sebagai pengiringnya.
cerita rakyat sabai nan aluih yang telah
didengar oleh anak. seperti pertanyaan KESIMPULAN
tentang karakter tokoh. Karakter siapa yang Video yang dianalisis merupakan
patut ditiru, dan sebagainya. contoh inovasi pembelajaran karena
Pengembangan karakter anak dapat menggunakan cerita rakyat daerah
dimulai dengan mengembangkan minangkabau. Video memaparkan tentang
pengetahuan moral anak, mengembangan guru bercerita menggunakan cerita rakyat
perasaan moral, dan melakukan tindakan sabai nan aluih dan anak memerankan
moral. (Lickona, 2004) menyatakan bahwa kegiatan drama berdasarkan cerita sabai nan
pengembangan karakter bagi anak adalah aluih yang telah diceritakan oleh guru.
penanaman nilai-nilai, moral sebagai agent Sayangnya video yang di paparkan kurang
moral yang meliputi tiga komponen: (1) lengkap. Dalam hal ini kegiatan
pengetahuan moral (knowing), (2) sikap pembelajarannya tidak mencerminakan
moral (affect), (3) tindakan moral (action). kegiatan yang runtut dari awal hingga akhir
326 | Analisis Video Pembelajaran Share Book Reading Menggunakan Cerita Rakyat
kegiatan. Begitu juga dengan drama yang Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 110.
ditampilkan oleh anak. walaupun demikian, https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i1.1
anak mampu memerankan drama sesuai 06
dengan cerita rakyat sabai nan aluih. Kholifah, S. (2016). The Development of
Learning Video Media Based on
UCAPAN TERIMA KASIH Swishmax and Screencast O-Matic
Terimakasih kepada dosen Softwares through Contextual
pembimbing, Ibu Dr. Delvi Eliza, M.Pd dan Approach. Dinamika Pendidikan.
Ibu Dra. Sri Hartati, M.Pd yang telah https://doi.org/10.15294/dp.v11i1.870
membantu dan memfasilitasi proses 1
pelaksanaan penelitian serta Tim Editor Kiefer, B. Z. (2010). Charlotte Huck’s
Jurnal Obsesi yang sudah memberikan Children’s Literature. New York: The
kesempatan sehingga jurnal ini siap untuk McGrawHillCompanies.
di terbitkan. Lickona, T. (2004). Character matters.
New York: Touchstone.
DAFTAR PUSTAKA Musfiroh, T. (2008). Cerdas Melalui
Bermain. Jakarta: PT Grasindo.
Arsyad, A., Azhar Arsyad, & Daryanto.
Mustakim, M. N. (2005). Peranan cerita
(2011). Media Pembelajaran. Jakarta:
dalam pembentukan perkembangan
Raja Grafindo Persada.
anak TK. Jakarta: Depdiknas.
Cheppy, R. (2007). Pedoman
Purwanto, Y., & Rizki, S. (2015).
Pengembangan Media Video. Jakarta:
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
P3AI UPI.
Kontekstual Pada Materi Himpunan
Depdikbud. (1995). Kamus Besar Bahasa
Berbantu Video Pembelajaran.
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
AKSIOMA Journal of Mathematics
Eliza, D. (2017). Pengembangan Model
Education, 4(1), 67–77.
Pembelajaran Karakter Berbasis Cerita
https://doi.org/10.24127/ajpm.v4i1.95
Tradisional Minangkabau untuk Anak
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Usia Dini. Pedagogi, 3.
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.306
Bandung: Alfabeta.
51/pegi.v3i3b.1072
Sungkono. (2003). pengembangan dan
Fitria, Y., & Juwita, J. (2018). Utilization of
pemanfaatan bahan ajar modul dalam
Video Blogs (Vlogs) in Character
proses pembelajaran. Yogyakarta.
Learning in Early Childhood. Jurnal
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 2(2), 211.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v2i2.8
7
Gusliati, P. (2018). sabai nan aluih-
pembelajaran bercerita menggunakan
cerita rakyat minangkabau.
Iswantiningtyas, V., & Wulansari, W.
(2019). Penanaman Pendidikan
Karakter pada Model Pembelajaran
BCCT (Beyond Centers and Circle
Time). Jurnal Obsesi : Jurnal

Anda mungkin juga menyukai