Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Komunikasi
Bisnis
Laporan dan
Proposal Bisnis
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

09
Ekonomi dan Bisnis S-1 Akuntansi F041700011 Diah Fistiani S,ST.,MM

Abstract Kompetensi
Pada modul ini akan mempelajari Mahasiswa setelah selesai
mengenai laporan dan proposal mempelajari modul ini diharapkan
bisnis. mampu untuk memahami laporan
dan proposal bisnis.

2020 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


1 Diah Fistiani S,ST.,MM http://www.mercubuana.ac.id
Latar Belakang
Laporan bisnis adalah suatu laporan yang bersifat netral, memiliki tujuan yang jelas
serta menyajikan fakta kepada seorang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan bisnis
tertentu.
Suatu laporan dapat berbentuk tertulis ataupun lisan ataupun keduanya (lisan dan
tertulis). Laporan tertulis biasanya mendahului penyajian secara lisan yang didasarkan
pada dokumen tertulis.
Dalam bisnis, secara umum penulisan laporan digunakan untuk memenuhi berbagai
keperluan antara lain:
a. Untuk memantau dan mengendalikan operasi perusahaan; misalnya, laporan
operasi, laporan kegiatan karyawan.
b. Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan perusahaan; misalnya kebijakan penempatan karyawan.
c. Untuk memenuhi persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku bagi perusahaan;
misalnya laporan pajak, laporan analisis dampak lingkungan, laporan
ketenagakerjaan (perburuhan).
d. Untuk mendokumentasikan kinerja, baik untuk kebutuhan internal maupun
eksternal; misalnya laporan kinerja, laporan perkembangan kegiatan.
e. Untuk menganalisis informasi dan memberikan masukan bagi pengambilan
keputusan atas isu tertentu; misalnya laporan riset, laporan justifikasi.
f. Untuk memperoleh sumber pendanaan dan membuka bisnis baru; misalnya
proposal penjualan, proposal pengembangan produk baru.
Selanjutnya, laporan bisnis dapat digolongkan ke dalam jenis sebagai berikut.
1. Laporan menurut Fungsinya
Jenis laporan menurut fungsinya terdiri Laporan Informasional dan Laporan
Analitis. Laporan informasional adalah laporan yang bersifat memberi informasi,
menyajikan fakta – tanpa melakukan analisis, tanpa kesimpulan, dan tanpa memberi
rekomendasi. Sedangkan, laporan analitis adalah laporan yang menyajikan fakta,
menganalisis dan mengintrepertasikannya, kemudian menyimpulkan dan memberi
rekomendasi. Beberapa contoh dari jenis ini adalah laporan kemajuan pekerjaan,

2020 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Diah Fistiani S,ST.,MM http://www.mercubuana.ac.id
laporan rekomendasi, proposal, dan sebagainya.
2. Laporan menurut Subjeknya
Laporan menurut subjeknya adalah laporan yang didasarkan menurut departemen
atau unit tempat laporan itu diperoleh. Contoh-contohnya adalah laporan akuntansi,
laporan personalia, laporan produksi dan sebagainya.
3. Laporan menurut Formalitasnya
Laporan jenis ini dapat dibedakan atas laporan formal atau laporan laporan panjang
(pada umumnya lebih dari 10 halaman) dan laporan nonformal atau laporan singkat.
4. Laporan menurut Keasliannya
Laporan yang terdiri dari laporan otoritas, laporan sukarela, laporan swasta, dan
laporan publik. Laporan otoritas yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari
orang lain; laporan sukarela disusun atas inisiatif dari pembuat laporan itu sendiri;
laporan swasta adalah laporan yang dibuat oleh organisasi/perusahaan swasta; dan
laporan publik disusun oleh lembaga/organisasi pemerintah atau lembaga yang
dibiayai oleh negara.
5. Laporan menurut Frekuensinya
Laporan menurut frekuensinya terdiri dari laporan berkala yaitu laporan yang
disusun secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan. Contoh,
laporan penjualan harian; sedangkan laporan khusus merupakan laporan atas suatu
kejadian yang unik (khusus) seperti munculnya krisis dalam suatu perusahaan.
6. Laporan menurut Jenisnya
Laporan jenis terdiri dari laporan memorandum, laporan surat, laporan dalam
bentuk cetakan, dan laporan panjang (laporan formal).
7. Laporan menurut Kegiatan Projek
Laporan macam ini terdiri atas laporan pendahuluan, laporan perkembangan, dan
laporan akhir.
8. Laporan menurut Pelaksanaan Pertemuan
Yang termasuk ke dalam laporan jenis ini adalah agenda, resolusi, notulen, dan
laporan pertemuan. Agenda adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum suatu
pertemuan berlangsung, dan biasanya terdiri dari jadwal pelaksanaan dan topik
yang akan dibahas dalam pertemuan sehingga akan membantu peserta dalam

2020 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Diah Fistiani S,ST.,MM http://www.mercubuana.ac.id
mempersiapkan peserta. Resolusi merupakan laporan singkat yang secara formal
berisi pengumuman hasil konsensus dalam suatu pertemuan. Notulen adalah
laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung yang mencakup
semua hal yang terjadi dalam suatu pertemuan. Laporan pertemuan merupakan
laporan resmi yang mencakup bahasan yang lebih luas dan berisi hasil pertemuan
atau konfrensi penting.

BAGIAN UTAMA LAPORAN BISNIS


1. Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan ada 11 (sebelas) hal yang perlu dipertimbangkan, yakni:
a. Pemberi Kuasa, adalah individu/organisasi yang meminta laporan;
b. Tata-letak, menginformasikan kepada pembaca tentang apa saja yang akan dibahas
dalam laporan bisnis;
c. Masalah, biasanya diformulasikan di awal pendahuluan sebelum maksud atau
tujuan laporan bisnis dinyatakan;
d. Maksud, merupakan poin penting dalam laporan bisnis;
e. Ruang Lingkup, berhubungan dengan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan
dalam sebuah laporan bisnis;
f. Metodologi, mengacu pada metode pengumpulan informasi;
g. Sumber-sumber, mencakup berbagai sumber yang kita gunakan dalam penyusunan
laporan bisnis, baik sumber tertulis maupun sumber lisan;
h. Latar Belakang, jika pembaca dianggap perlu mengetahui informasi yang ada
dalam laporan bisnis itu maka latar belakang harus disampaikan;
i. Definisi Istilah, jika kita menggunakan istilah yang memiliki beberapa penafsiran
maka kita harus menjelaskan kepada pembaca definisi yang kita maksudkan.
j. Keterbatasan, adalah keterbatasan dalam hal dana, waktu, ataupun data yang
tersedia.
Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut dapat digabungkan menjadi satu
atau dua paragraf dengan ataupun tanpa judul “Pendahuluan”. Bahkan dalam laporan
berkala, judul pendahuluan dapat dihilangkan bila isi setiap periode sama dan pembaca

2020 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Diah Fistiani S,ST.,MM http://www.mercubuana.ac.id
telah mengetahuinya.
2. Isi Laporan
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis adalah isi laporan. Dalam bagian ini,
kita membahas dan mengembangkan hal-hal yang penting secara rinci. Di samping itu,
bagian ini dapat membantu kita mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan
laporan bisnis yang baik, harus mencakup temuan fakta yang penting dan relevan.
3. Penutup
Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, dan untuk
laporan analitis juga mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi. Oleh karena
itu, dalam Laporan Informasional bagian penutup ini dinamakan Rangkuman, sedangkan
pada Laporan Analitis disebut Kesimpulan dan Rekomendasi. Hal-hal yang
dipertimbangkan dalam bagian penutup adalah sebagai berikut:
a. Rangkuman, berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh. Kadangkala hanya
berisi poin-poin yang penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan kerugian;
b. Kesimpulan, berisi evaluasi secara ringkas fakta-fakta yang dibahas, tanpa
memasukkan pendapat pribadi kita sebagai penulis;
c. Rekomendasi, menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada
kesimpulan yang telah dibuat;
d. Rencana Tindakan, merupakan pernyataan terakhir yang mencakup waktu
pelaksanaan program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang yang
bertanggung jawab terhadap program/projek yang akan dilaksanakan.

PENGORGANISASIAN ISI LAPORAN BISNIS


Ada 2 (dua) cara yang dapat dipilih untuk digunakan dalam penyusunan isi
laporan bisnis, yakni cara deduksi (cara langsung) dan cara induksi (cara tak langsung).
Cara pertama: Cara deduksi atau cara langsung berarti menyampaikan ide pokok
dan rekomendasi terlebih dahulu, setelah itu baru dijelaskan hal-hal yang rinci.
Secara umum, kita dapat menggunakan cara deduksi atau cara langsung, jika
pembaca kita memiliki ciri sebagai berikut:
Eksekutif yang sibuk;

2020 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Diah Fistiani S,ST.,MM http://www.mercubuana.ac.id
Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera;
Ingin mengetahui ‘berita baik’ atau informasi netral;
Ingin menganalisis data lebih baik, dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika
kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan pada awal laporan;
Ingin mengetahui pandangan penulis laporan dengan segera;
Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara deduksi.

Cara kedua: Cara induksi atau cara tak langsung, berarti kita menjelaskan fakta-
fakta yang ada terlebih dahulu, baru kemudian kita memberikan ide pokok, kesimpulan,
dan rekomendasi.
Pada prinsipnya, kita menggunakan cara induksi jika pembaca kita mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami
kesimpulan dan rekomendasinya;
Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (‘berita buruk’);
Merasa kesimpulannya tidak bias dan dapat menerimanya;
Perlu membaca keseluruhan laporan, bukan hanya bagian akhirnya saja;
Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara induksi.

SHORT-FORM REPORT versus LONG-FORM REPORT


Short-Form Report
Short-form report atau laporan singkat biasanya terdiri dari maksimal lima
halaman. Short-form report dapat digunakan baik untuk Laporan Informasional maupun
Laporan Analitis.
Secara umum, short-form report dalam dunia bisnis jarang yang dilengkapi
dengan lembar halaman judul, kata pengantar, daftar isi, dan rangkuman atau abstrak. Hal
ini disebabkan oleh terbatasnya jumlah halaman dalam laporan singkat. Oleh karena itu,
sebuah short-form report lebih menekankan pada tubuh atau isi suatu laporan yang
meliputi pembuka, hasil temuan, bahasan, dan bagian penutup.
Dalam memilih suatu format laporan, biasanya kita dihadapkan pada tiga pilihan,

2020 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Diah Fistiani S,ST.,MM http://www.mercubuana.ac.id
yaitu:
a. Preprinted
Laporan singkat dapat menggunakan format laporan yang telah dicetak lebih dahulu,
dan kita tinggal mengisi kolom ataupun baris kosong yang telah disediakan.
b. Surat
Bentuk surat dapat digunakan untuk laporan singkat yang ditujukan kepada pihak
ekstern organisasi perusahaan. Laporan tersebut mencakup semua bagian surat, dan
juga mempunyai judul, catatan kaki (footnotes), tabel, serta gambar.
c. Memo
Biasanya bentuk memo digunakan untuk intern organisasi, walaupun tidak jarang
dipakai dalam komunikasi dengan pihak ekstern perusahaan.
Long-Form Report
Secara fisik, hal yang membedakan Long-Form Report atau Laporan Panjang
dengan Short-Form Report adalah bahwa jumlah halaman laporan panjang lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah halaman laporan singkat.
Dalam penyusunan sebuah Laporan Panjang biasanya ada beberapa poin yang
harus lebih dicermati dibandingkan dengan penyusunan Laporan Singkat seperti
perumusan masalah, outline untuk analisis, rencana kerja, penelitian, analisis data.
Seringkali, suatu masalah yang dirumuskan untuk kita telah ditetapkan oleh
orang-orang yang memiliki otoritas terhadap suatu laporan. Bila hal ini terjadi, kita perlu
mempertanyakan apa tujuan laporan tersebut disusun, sebelum kita melakukan penelitian
lebih jauh.
Kemudian, dengan menggunakan outline untuk keperluan analisis memungkinkan
kita untuk memecahkan masalah, sebagaimana membuat outline laporan memungkinkan
kita menulis dengan cara yang sistematis. Yang perlu digarisbawahi dalam hal ini antara
lain adalah sebagai berikut:
Mengembangkan struktur yang logis. Jika tujuan umum kita adalah untuk
memberikan informasi tentang suatu latar belakang di mana orang lain akan
menafsirkannya, maka outline informasional lebih sesuai untuk digunakan. Jika tujuan
penelitian kita adalah untuk menghasilkan suatu kesimpulan dan rekomendasi, maka kita
dapat menggunakan outline analitis, meskipun pendapat kita secara jelas didasarkan pada

2020 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Diah Fistiani S,ST.,MM http://www.mercubuana.ac.id
fakta-fakta yang ada.
Mengatur aturan pembagian. Bagaimana kita dapat membagi ide-ide kita dengan
baik? Berikut ini adalah beberapa aturan singkat tentang pembagian suatu ide ke dalam
beberapa komponen:
a. Memilih prinsip dasar pembagian secara benar;
b. Batasi satu prinsip pada suatu waktu, ketika membagi;
c. Setiap pembagian kelompok harus terpisah dan berbeda;
d. Teliti dalam melakukan pendaftaran semua komponen.
Menyusun outline pembuka. Bahwasanya outline pembuka memberikan kepada kita
suatu kerangka yang memudahkan kita melakukan penelitian.
Hal lain yang juga penting untuk diperhatikan dalam menyusun laporan panjang
adalah penyusunan rencana kerja. Jika kita melakukan studi formal, rencana kerja akan
lebih rinci karena hal itu akan memberikan petunjuk prestasi atas sejumlah tugas
pekerjaan yang telah dilakukan. Lebih lanjut, kebanyakan proposal memerlukan rencana
kerja secara rinci sebagai dasar kontrak, jika proposal (usulan) diterima.
Di samping rencana kerja, kegiatan penelitian untuk mendapatkan data
merupakan hal yang sangat penting dalam laporan panjang. Data dapat diperoleh baik
dari sumber primer (‘tangan pertama’) maupun sumber sekunder (‘tangan kedua’). Data
dapat diperoleh dengan cara antara lain melakukan wawancara, menyebarkan angket atau
kuisioner, ataupun dengan melakukan pengamatan (observasi).
Dan akhirnya, kita perlu memperhatikan bagaimana kita menganalisis data yang
telah kita kumpulkan dalam kegiatan penelitian tersebut di atas. Proses analisis pada
prinsipnya adalah suatu pencarian hubungan di antara berbagai fakta dan data yang ada
dari berbagai sudut pandang sehingga kita dapat memperoleh jawaban dari berbagai
pertanyaan yang ada dalam perumusan masalah dan rencana kerja dalam laporan kita.

PROPOSAL BISNIS
Proposal bisnis (business plan) Suatu dokumen tertulis yang menggambarkan secara
sistematis suatu bisnis atau usaha yang diusulkan.
Kenapa harus membuat proposal bisnis?

2020 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Diah Fistiani S,ST.,MM http://www.mercubuana.ac.id
1. Untuk merencanakan kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan atau sedang berjalan
agar dapat terkendali dengan baik (kelayakan usaha)
2. Bisa menjadi pedoman atau panduan untuk mencapai rencana-rencana yang
diharapkan
3. Sebagai alat bantu untuk mencari dana dari pihak ketiga (investor, lembaga
keuangan dan lain-lain)

Proposal Bisnis merupakan:


• Dokumen Rencana Strategis
• Dokumen Manajemen Organisasi Usaha
• Dokumen Anggaran Biaya
• Dokumen Kebutuhan Investasi
• Dokumen yang Dinamis

Proposal Bisnis harus mampu:


v Mengindentifikasi tujuan dari usaha
v Menjawab pertanyaan: Kapan, Mengapa, Dimana dan Bagaimana usaha Anda
bisa mencapai tujuan tersebut
v Menjawab: Siapa yang akan menjalan usaha
v Menerangkan: Jenis bisnis apa yang dimasuki usaha tadi

Dalam membuat Proposal Bisnis sama dengan pembuatan dokumen lain, yaitu
dibutuhkan: Cover, Daftar Isi dan Beberapa bagian penjelasan
Beberapa penjelasan bagian-bagian yang dibutuhkan dalam sebuah Proposal Bisnis,
yaitu:
Bagian 1: Bisnis
Terdiri dari: ringkasan eksekutif, Deskripsi dari usaha, Detail produk atau layanan,
Manajemen, Pasar, Kompetisi, Tim Pelaksana, Permohonan/Tujuan & Maksud dari
pinjaman, Target Usaha dan Rangkuman

Bagian 2: Aspek Finansial

2020 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Diah Fistiani S,ST.,MM http://www.mercubuana.ac.id
Terdiri dari: Sumber dan kebutuhan pendanaan usaha, Daftar kebutuhan peralatan,
Proyeksi pendapatan, Proyeksi cash flow, Analisa balik modal, Laporan Data Keuangan
(jika sudah berjalan), Daftar Pinjaman & Pembayaran (jika sudah ada)

Bagian 3: Dokumen Pendukung


Merupakan catatan-catatan, dimana semakin lengkap semakin baik, namun harus padat,
ringkas dan “to the point”
Terdiri atas: Resume, Informasi lengkap dari para pelaksana usaha, Rincian harga
layanan/produk, Perjanjian sewa-menyewa, Perjanjian kerjasama, Daftar Supplier,
Kontrak, Denah, Gambar produk, Dokumentasi foto, Dokumen legal lain yang
berhubungan dengan bisnis.

3 Kesalahan Dalam Menyusun Proposal Bisnis:


1. Tidak fokus pada ringkasan eksekutif (executive summary)
Diperlukan beberapa keahlian dan seni membuat ringkasan eksekutif karena harus
mampu dipahami oleh banyak kalangan.
• Tips 1: Uji apakah ringkasan eksekutif yang anda buat sudah baik atau belum
dengan cara menawarkan kepada orang yang tidak dikenal. Minta agar dipelajari,
jika mereka tertarik maka kemungkinan proposal anda sudah menarik.
• Tips 2: Usahakan minimal 3-4 orang. Kalau bisa lebih, semakin banyak akan
semakin baik. Jika tidak tertarik? Mungkin proposal bisnis Anda memang kurang
menarik, atau cara Anda menyampaikannya yang perlu diperbaiki.

2. Perencanaan finansial yang terlalu berlebihan


Jangan menipu pembaca dengan membuat/menawarkan proyeksi usaha yang
sangat ‘WOW’.
Mengapa demikian? Karena proyeksi keuangan dalam proposal bisnis demikian
disebut too good to be true (terlalu berlebihan dan tidak realistis)
Contoh: Keuntungan yang luar biasa, 40% per bulan, atau bahkan lebih, balik
modal kurang dari 6 bulan, dsb. Apa tidak mungkin terjadi? Anggap saja memang
benar dan feasible (dapat terjadi), berikan penjelasan yang sangat logis untuk

2020 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Diah Fistiani S,ST.,MM http://www.mercubuana.ac.id
membuat semuanya menjadi mungkin.
Para investor atau mereka para expert akan langsung mengetahui apakah bisnis ini
real atau sekedar penawaran bisnis yang tidak realistis.
Tips 1: Coba bandingkan dengan bisnis lain di luar sana yang sejenis. Upayakan
anda mendapatkan informasi keuangannya dan bandingkan dengan proyeksi
keuangan yang anda rencanakan.
Tips 2: Sesuaikan dengan kondisi sesungguhnya yang anda kalkulasi, dan buat
semuanya dapat ‘dipertanggungjawabkan’.

3. Membuat semuanya menjadi terlalu rumit


Jangan membuat proposal bisnis yang rumit dan kompleks. Usahakan sesederhana
mungkin. Proposal bisnis yang sederhana tapi padat isinya lebih disukai.
Upayakan jangan lebih dari 70 halaman. Sistematika penyajian yang runut lebih
penting dibanding masalah tebal tipis dari sebuah proposal. Konten dari usaha itu
sendiri yang membuatnya menjadi sangat menarik kalau disajikan, yaitu
Sederhana, Runut dan Padat.

2020 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Diah Fistiani S,ST.,MM http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

Adler, Ronald B. and Jeanne M. Elmhorst. 1996. Communicating at Work: Principles and
Practices for Business and Professions. Fifth Edition. New York: McGrawH-Hill.

Bratawidjaja, Thomas Wiyasa. 1992. Korespondensi Bisnis. Jakarta: PT. Pustaka


Binaman Pressindo.

Curtis, Dan B., James J. Floyd and Jerry L. Winsor. 1996. Business and Professional
Communication. (Terjemahan). Jakarta: PT. Rosda Jayaputra

Katz, Bernard. 1994. Turning Practical Communication into Business Power.


(Terjemahan). Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Luthans, Fred. 1973. Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill.

Pace, R. Wayne and Don F. Faules. 1998. Komunikasi Organisasi: Strategi


Meningkatkan Kinerja Perusahaan. (Terjemahan). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Purwanto, Djoko. 2003. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Rakhmat, Jalaluddin. 1993. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Robbins, Stephen P. 1996. Organizational Behavior: Concepts, Controversies,


Applications. (Terjemahan). Seventh edition. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Tubbs, Stewart L. and Sylvia Moss. Human Communication. (Terjemahan). Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya.

2020 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Diah Fistiani S,ST.,MM http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai