Anda di halaman 1dari 9

2.

2 Asuhan Keperawatan Komunitas


Asuhan keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan keperawatan
professional yang merupakan bagian integral dari proses keperawatan yang berdasarkan pada
ilmu keperawatan, yang ditujukan langsung kepada masyarakat dengan menekankan pada
kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajt kesehatan yang optimal melalui upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, serta pengobatan dan rehabilitasi. Proses
asuhan keperawatan komunitas adalah metode asuhan yang bersifat alamiah, sistematis,
dinamis, kontinyu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan
dari klien individu, keluarga, serta kelompok melalui tahapan pengkajian, penentuan
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan intervensi, dan evaluasi keperawatan (Stanhope &
Lancaster, 2016).
2.2.1 Pengkajian Keperawatan Komunitas
Pengkajian komunitas dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi status kesehatan masyarakat (Anderson & Mc.Farlane,2011). Pengkajian
komunitas dilakukan dengan mengapliksikan beberapa teori dan konsep model keperawatan
yang relevan informasi atau data ini dapat diperoleh secara langsung atau tidak langsung
dikomunitas.
1. jenis data komunitas
Dalam pengkajian komunitas ada beberapa data yang perlu dikumpulkan meliputi data:
a. Data inti komunitas
Data nti komunitas yang dikaji terdiri dari : 1) Sejarah/riwayat (riwayat daerah ini,
perubahan daerah ini), 2) demografi (usia, karakteristik jenis kelamin, distribusi ras dan
distribusi etnis), 3) tipe keluarga (keluarga/bukan keluarga, kelompok), 4) status
perkawinan (kawin, janda/duda, single), 5) statistic vital (kelahiran, kematian kelompok
usia dan penyebab kematian), 6) nilai-nilai dan keyakinan, dan agama.
b. Data subsistem komunitas
Data subsistem yang perlu dikumpulkan dalam pengkajian komunitas meliputi:
1). Lingkungan fisik
Lingkungan fisik: kualitas air, pembungan limbah, kualitas udara, flora, ruang
terbuka, perumahan, daerah hijau, musim, binatang, kualitas makanan dan akses.
2). Pelayanan kesehatan dan sosial
Pelayanan kesehatan dan sosial perlu dikaji dikomunitas: puskesmas, klinik, rumah
sakit, pengobatan tradisonal, agen pelayanan kesehatan dirumah, pusat emergensi,
rumah perawatan, fasilitas pelayanan sosial, pelayanan kesehatan mental, apakah ada
yang mengalami sakit akut dan kronis.
3). Ekonomi
Data yang perlu dikumpulkan terdiri: dengan ekonomi meliputi karakteristik
keuangan keluarga dan individu, status pekerja, kategori pekerjaan dan jumlah
penduduk yang tidak bekerja, lokasi industry, pasar dan pusat bisnis.
4). Transportasi dan keamanan
Data yang perlu dikumpulkan terkait dengan transportasi dan keamanan meliputi alat
transportasi penduduk datang dan keluar wilayah, transportasi umum (bus, taksi,
angkot, dl dan transportasi privat (sumber transportasi, transportasi untuk penyandang
cacat). Layanan perlindungan kebakaran, polisi, sanitasi dan kualitas udara.
5). Politik dan pemerintahan
Data yang perlu dikumpulkan meliputi: pemerintahan (RT,RW, Desa/Kelurahan,
kecamatan, dsb), kelompok pelayanan masyarakat (posyandu, pkk, karang taruna,
posbindu, poskesdes, panti, dll), politik (kegiatan politik yang ada diwilayah tersebut,
dan peranpeserta partai politik dalam pelayanan kesehatan).
6). Komunikasi
Data yang dikumpulkan terkait dengan komunikasi dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu: 1) komunikasi formal meliputi surat kabar, radio dan televise, telepon,
internet, dan hotline, 2) komunikasi informasi meliputi papan pengumuman, poster,
brosur, pengeras suara dari mesjid, dll.
7). Pendidikan
Data terkait dengan pendidikan meliputi sekolah yang ada dikomunitas, tipe
pendidikan, perpustakaan, pendidikan khusus, pelayanan kesehatan disekolah,
program makan siang disekolah, akses pendidikan yang lebih tinggi.
8). Rekreasi
Data terkait dengan rekreasi yang perlu dikumpulkan meliputi taman, area bermain,
perpustakaan, rekreasi umum dan privat, fasilitas khusus.
c. Data persepsi
Data persepsi yang dikaji meliputi:
1). Persepsi masyarakat
Persepsi masyarakat yang dikaji terkait tempat tinggal yaitu bagaimana perasaan
masyarakat tentang kehidupan bermasyarakat yang dirasakan dilingkungan tempat
tinggal mereka, apa yang menjadi kekuatan mereka, permasalahan, tanyakan pada
masyarakat dalam kelompok yang berbeda (misalnya, lansia, remaja, pekerja,
professional,, ibu rumah tangga dll).
2). Persepsi perawat
Persepsi perawat berupa pernyataan umum tentang kondisi kesehatan dari masyarakat apa
yang menjadi kekuatan, apa masalahnya atau potensial masalah yang dapat diidentifikasi.
Sumber data pada primer berasal dari masyarakat langsung yang didapat dengan
cara: 1) survey epidemiologi, 2) pengamatan epidemiologi, 3) dan skrining kesehatan.
Sedangkan pada data sekunder, data didapatkan dari data yang sudah ada sebelumnya.
Sumber data sekunder didapat dari:
1. Sarana pelayanan kesehatan, misalnya rumah sakit, puskesmas, atau balai
pengobatan.
2. Instansi yang berhubungan dengan kesehatan, misalnya kementrian kesehatan, dinas
kesehatan, atau biro pusat statistik.
3. Absensi sekolah, industry, dan perusahaan
4. Secara internasional, data dapat diperoleh dari data WHO, seperti: laporan populasi
dan statistic vital, population bulletin, dll.
Data yang dikumpulkan dalam pengkajian keperawatan komunitas dapat diperoleh
dengan metode wawancara, angket, observasi dan pemeriksaan. Setelah data terkumpul,
analisis data komunitas dapat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu kategorisasi,
ringkasan, perbandingan, dan kesimpulan.
1) Kategorisasi data dapat dikategorikan dalam berbagai cara. Pengkategorian data
pengkajian komunitas diantaranya : a) karakteristik demografi (komposisi keluarga,
usia, jenis kelamin, etnis dan kelompok ras), b) karakteristik geografis (batas wilayah,
jumlah dan besarnya kepala keluarga (KK), ruang publik dan jalan), c) karakteristik
sosial ekonomi (pekerjaan dan jenispekerjaan, tingkat pendidikan, dan pola
kepemilikan rumah), d) sumber dan pelayanan kesehatan (rumah saakit, puskesmas,
klinik, pusat kesehatan mental, dll).
2) Ringkasan. Setelah melakukan kategorisasi data, maka tugas berikutnya adalah
meringkas data dalam setiap kategori. Pernyataan ringkasan disajikan dalam bentuk
ukuran seperti jumlah, bagn dan grafik.
3) Perbandingan adalah malakukan analisis data meliputi identifikasi kesenjangan data
dan ketidaksesuain. Data pembanding sangat diperlukan untuk menetapkan pola atau
kecenderungan yang ada atau jika data tidak benar dan perlu revalidasi yang
membutuhkan data asli. Perbedaan data dapat terjadi karena terdapat kesalahan.
pencatatan data. Contoh perbandingan dapat dilakukan dengan menggunakan data
hasil pengkajian komunitas dan membandingkannya dengan data lain yang sama yang
merupakan standar yang ditetapkan untuk suatu wilayah kabupaten/kota, atau
provinsi atau nasional. Misalnya terkait dengan angka kematian bayi/ IMRdisuatu
wilayah dibandingkan IMR standar pada tingkat kabupaten/kota.
4) Membuat kesimpulan.
Setelah data yang dikumpulkan dan dibuat kategori, ringkasan dan dibandingkan,
maka tahap akhir adalah membuat kesimpulan secara logismdari peristiwa yang
kemudian dibuatkan pernyataan penegakan diagnosis keperawatan komunitas.
Contoh analisis data
Kategori data Ringkasan laporan kesimpulan
Vital statistik
Angka kemtaian
Bayi/IMR 42/1000 kelahiran hidup Angka kematian bayi
Desa A 38/1000 kelahiran hidup Didesa A lebih tinggi
Desa B 34/1000 kelahiran hidup dari
Kabupaten mekar Didesa B dan kabupaten
mekar
Penyebab kematian Penyakit jantung 23,2 % Penyebab kematian
Desa A Tuberkolosis 25,3 % paling besar adalah
Kanker 18,2 % tuberkolosis dan
Desa B Tuberkolosis 28,3% kanker didesa B
Peyakit jantung 22,3%
Kanker 24,2%
Kabupaten mekar Tuberkolosis 20,3%
Penyakit jantung 24%
Kanker 12,5%

2.2.2 Diagnosis Keperawatan Komunitas


Sesuai hasil Munas IPKKI II di Yogyakarta ditetapkan formulasi diagnosis
keperawatan menggunakan ketentuan Diagnosis Keperawatan NANDA (2015-2017) dan
ICNP Formulasi diagnosis tersebut digunakan tanpa menuliskan etiologi. Penulisan
tersebut sesuai dengan label diagnosissesuai dengan NANDA (2015-2017) mencakup
diagnosis aktual, promosi kesehatan/ sejahtera atau risiko.
Sasaran Domain Kelas Kode Rumusan dignosis keperawatan
komunitas Domain 1 : Kelas 1: 00168 Gaya hidup monoton
Promosi Kesadaran
kesehatan kesehatan
(NANDA)
Kelas 2 : 00257 Sindrom kelemahan lansia
Menajemen 00231 Resiko sindrom kelemahan lansia
kesehatan 00188 Defisiensi kesehatan komunitas
00099 Ketidakefektifan pemeliharaan
00078 kesehatan
Ketidakefektifan manajemen
00162 kesehatan diri
Kesiapan meningkakan manajemen
00080 kesehatan diri
Ketidakefektifan manajemen regimen
terapeutik keluarga
Manajemen 1002968 Krisis kesehatan akut
perawatan 4
(ICNP)
Promosi 1002345 Kemampuan mempertahankan
kesehatan 2 performa kesehatan
(INCP) Penyalahgunaan alkohol
1002223 Penyalahgunaan obat-obatan
4 Perilaku seksual efektif
1002242 Ketidakmampuan manajemen
5 regimen diet
1002818 Ketidakmampuan manajemen
7 regimen latihan
1002259 Ketidakmampuan mempertahankan
2 kesehatan
Defisit pengetahuan tentang latihan
1002260 Kurang pengetahuan tentang regimen
3 diet
Kurang pengetahuan tentang perilaku
1000091 seksual
8

1002258
5
1002193
9
1002999
1

1002214 Ketidaksiapan meningkatkan


0 keamanan
1000127 Masalah perilaku seksual
4 Resiko cedera lingkungan
1003235 Penyalahgunaan rokok
5
1002224
7
Manajemen 1002928 Kurang pengetahuan tentang penyakit
perawatan 6
jangka panjang
(INCP)
Manajemen 1002974 Kekerasan pada anak
resiko (INCP) 4 Kekerasan lansia
1002982 Keamanan lingkungan yang efektif
5 Resiko kekerasan
1002985 Resiko kekerasan anak
6 Resiko pengabaian anak
1003228 Resiko kekerasan lansia
9 Resiko pengabaian lansia
1003230 Resiko jatuh
1 Resiko pengabaian
1003348
9
1003234
0
1003348
9
1001512
2
1003343
6

2.2.3 Perencanaan Keperawatan Konunitas


Perencanaan yang disusun dalam keperawatan kesehatan komunitas berorentasi
pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, dan manajemen
krisis. Dalam menyusun perencanaan keperawatan kesehatan komunitas melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Menetapkan Prioritas
Penetapan prioritas masalah perlu melibatkan masyarakat/ komunitas dalam suatu
pertemuan musyawarah masyarakat. Masyarakat/komunitas akan memprioritaskan
masalah yang ada dengan bimbingan atau arahan kesehatan komunitas. Perawat dalam
menentukan prioritas
Perawat masalah menmperhatikan enam kriteria yaitu:
1) Kesadaran masyarakat akan masalah.
2) Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah.
3) Kemampuan perawat dalam memengaruhi penyelesaian masalah.
4) Ketersediaan ahli/pihak terkait terhadap solusi masalah.
5) Beratnya konsekuensi jika masalah tidak terselesaikan
6) Mempercepat penyelesaikan masalah dengan resolusi yang dapat dicapai (Stanhope &
Lancaster, 2016).
b. Menetapkan Sasaran (Goal)
Setelah menetapkan prioritas masalah kesehatan, langkah selanjutnya adalah menetapkan
sasaran. Sasaran merupakan hasil yang diharapkan. Dalam pelayanan kesehatan sasaran
adalah pernyataan situasi ke depan, kondisi atau status jangka panjang dan belum bisa
diukur. Berikut ini adalah contoh dari penulisan sasaran:
1) Meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi.
2) Memperbaiki komunikasi antara orang tua dan guru.
3) Meningkatkan proporsi individu yang memiliki tekanan darah.
4) Menurunkan kejadian penyakit kardiovaskuler.
c. Menetapkan Tujuan (Objective)
Tujuan adalah pernyataan hasil yang diharapkan dan dapat diukur, dibatasi waktu
berorentasi pada kegiatan. Berikut ini merupakan karakteristik dalam penulisan tujuan:
1) Menggunakan kata kerja
2) Menggambarkan tingkah laku akhir, kualitas penampilan, kuantitas penampilan,
bagaimana penampilan diukur.
3) Berhubungan dengan sasaran (goal)
4) Adanya batasan waktu. Penulisan tujuan mengacu pada Nursing Outcomne
Classification (NOC).
d. Menetapkan Rencana Intervensi
Dalam menetapkan rencana intervensi keperawatan kesehatan komunitas, maka
harus mencakup:
1) Hal apa yang akan dilakukan
2) Waktu atau kapan melakukannya:
3) Jumlah
4) Target atau siapa yang menjadi sasaran,
5) Tempat atau lokasi.
Hal yang perlu diperhatikan saat menetapkan rencana intervensi meliputi:
1) Program permerintah terkait dengan masalah kesehatan yang ada
2) Kondisi atau situasi yang ada
3) Sumber daya yang ada di dalam dan di luar komunitas yang dapat dimanfaatkan
4) program yang lalu yang pernah dijalankan
5) Menekankan pada perberdayaan masyarakat
6) Penggunaan teknologi tepat guna
7) Mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratatif
rehabilitatif. Penyusuan rencana keperawatan komunitas menggunakan integrasi
NIC.

Anda mungkin juga menyukai