Anda di halaman 1dari 5

ETIKA KEDOKTERAN/KEDOKTERAN GIGI DAN HUKUM KEDOKTERAN

OLEH: DRG. A. TAJRIN, SP. BM

PRAKTEK KEDOTERAN/KEDOKTERAN GIGI


 Etika
 Hukum
 Profesi
ETIKA
 Pemahaman terhadap apa yang baik dan buruk
 Etika sebagai kajian ilmu membahas tentang moralitas tentang manusia terkait
perilakunya terhadap manusia lain.
ETIKA UMUM
 Membahas hubungan manusia dengan manusia lain yang bersifat universal
ETIKA KHUSUS/PROFESI
 Hubungan antara manusia atau kelompok atau komunitas sendiri  mengatur antara
pemberi pelayanan dan yang menerima pelayanan
Etika Profesi
1. Prinsip moral atau akhlak yang harus ditegakkan oleh anggota profesi dalam
hubungannya dengan “client”/pasien, teman sejawat, dan masyarakat umum.
2. Etika profesi mengatur tentang kewajiban anggota profesi dalam rangka memenuhi
atau memberikan hak orang lain, termasuk sesama anggota profesi dan diri sendiri.
3. Etika profesi atau kode etik merupakan aturan suatu profesi  aturan bertindak dan
berperilaku.
PROFESI KESEHATAN
1. Mengikuti pendidikan sesuai dengan standar nasional  telah menyelesaikan
pendidikan formal.
2. Pekerjaannya berdasarkan etika profesi yang telah dirumuskan  didahulukan
kepentingan pasien dibanding yang lain.
3. Pekerjaan legal  punya izin
ETIKA PROFESI, mengatur perilaku etis terhadap:
1. Pesakit yang datang meminta pertolongan dr/drg (pesakit belum menjadi pasien)
2. Patients (clients):
Setelah pesakit menjadi pasien dr/drg.
3. Kewajiban terhadap anggota tim kesehatan
4. Society (social context)
Kewajiban dr/drg terhadap masyarakat
5. Profession:
Kewajiban terhadap profesi (disiplin medis).
ETIKA TERHADAP PASIEN
Saat pesakit datang meminta pertolongan maka kewajiban dr/drg sudah mulai muncul,
kendati belum menjadi pasiennya, antara lain:
1. Memberikan layanan medis yang benar dan standar
2. Menghormati HAM pasien sebagai manusia
3. Menghomati hak pasien untuk menyetujui atau tidak menyetujui terhadap tindakan
medis
4. Menghormati kerahasiaan medis
5. Memberikan informasi yang jelas dan benar
6. Menyerahkan ke ahli lain bila tidak mampu lagi
7. Menghormati hak pasien untuk mendapatkan second opinion, dll.
ETIKA TERHADAP TIM
Dr/drg tidak mungkin dapat bekerja sendirian, sehingga perlu bantuan dr/drg lain, perawat,
dll.
Oleh sebab itu, kewajiban dr/drg terhadap mereka:
1. Tidak boleh menjatuhkan anggota tim lain dengan maksud agar pasien lebih
mempercayainya.
2. Mengingatkan dan membetulkan manakala ada anggota tim melakukan kesalahan
3. Tidak boleh menafikkan jasa anggota tim lain.
4. Tidak boleh menyalahkan di depan pasien, dll.
ETIKA TERHADAP MASYARAKAT
1. Jujur dan bersikap terbuka terhadap masyarakat.
2. Mengingatkan masyarakat apabila ditemukan hal-hal yang dapat mempengaruhi
kesehatan sesuai bidang profesi
ETIKA TERHADAP PROFESI
1. Konsisten (istiqomah) terhadap profesi medis.
2. Tidak menggunakan metode pengobatan selain ilmu kedokteran modern (kalo itu
ilmu pengobatan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW yang
notabene diutus oleh Allah SWT, masa ga boleh juga..emangnya kedokteran modern
lebih hebat daripada ilmu kedokteranya Allah SWT yang notabene Tuhan Semesta
Alam sekaligus pencipta segala bidang ilmu kedokteran termasuk yang modern,
“Allahuakbar”).
3. Selalu meningkatkan ilmu dan keterampilan klinis agar dapat memberikan layanan
medis sebaik-baiknya kepada pasien.
4. Mengembangkan ilmu dengan melakukan riset.
5. Dan lain-lain.
NILAI ETIKA DIWUJUDKAN DALAM BENTUK:
1. PRINSIP
o Menjelaskan tentang nilai dasar (asas) yang harus dipatuhi
2. STANDAR
o Menentukan tindakan yang benar dan salah
3. ATURAN (RULES)
o Dapat dirumuskan hanya apabila ... ?
ETIKA
Etika memuat KEWAJIBAN saja.
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN
Hukum adalah perundang-undangan yang dibuat oleh suatu kekuasaan dalam mengatur
pergaulan hidup bermasyarakat.
Hukum perdata: mengatur subjek dan antar subjek anggota masyarakat. Kedua belah pihak
mempunyai kedudukan yang sederajat.  penjual dan pembeli, hubungan antar keluarga,
perkawinan dan warisan.
Hukum pidana: mengatur antar subjek dan subjek dalam kehidupan bermasyarakat dalam
suatu negara.  selalu berhubungan dengan seseorang dengan penguasa  kedudukan
pemerintah lebih tinggi daripada masyarakat.
URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG KESEHATAN
1. UUD 1945
2. UU Kesehatan (UU Pokok Kesehatan No. 9 th 1960, UU Kesehatan No. 23 1992, dan
UU No. 36 tahun 2009)
3. Peraturan Pemerintah
4. Keputusan Presiden
5. Keputusan Menteri Kesehatan
6. Keputusan Sekjen
7. Peraturan Daerah
PERUBAHAN DUNIA KEDOKTERAN
1. Ditandai oleh kemajuan ilmu dan teknologi.
2. Terjadi pergeseran nilai di dalam dunia kedokteran.
3. Sifat paternalistik dalam hubungan terapeutik mulai mengalami degradasi.
4. Intervensi konsep-konsep hukum ke dalam dunia kedokteran.
5. HAM semakin diterima sebagai acuan kebijakan sosial dan hukum. (makanya jangan
ngikutin aturan yang dibuat manusia, manusia itu sendiri udah jelas pasti ciptaan,
jadi ikutin aturan pencipta segalanya Allah SWT yaitu Al-Qur’an dan ilmu-ilmu yang
diajarkan lewat utusannya Rasulullah Nabi Muhammad SAW yaitu sunnah dari
Hadist.
6. Prinsip konsumerisme mulai mengganggu otonomi profesi.

PERUBAHAN MASYARAKAT
1. Semakin materialistis dan hedonis
2. Semakin memahami haknya, namun celakanya tidak diimbangi oleh peningkatan
pemahaman mereka tentang logika medik dan logika hukum.
3. Semakin litigous (gemar menuntut dr/drg dan RS)

TENTANG DOKTER
1. Banyak tuntutan/gugatan oleh pasien akhir-akhir ini, yang intinya mempertanyakan
kompetensi dokter.
2. Pada kenyataannya banyak Dr yang kompetensinya memang dipertanyakan.

PRAKTIK KEDOKTERAN
Rangkaian kegiatan yg dilakukan dr/drg terhadap pasien (UUPK 2004)
SYARAT-SYARAT PRAKTEK DOKTER
Syarat utama praktek kedokteran:
1. Kompetensi
2. Memiliki STR dan SIP

Anda mungkin juga menyukai