Anda di halaman 1dari 3

1.

Implementasi Keperawatan Komunitas


Implementasi merupakan tahap kegiatan selanjutnya setelah perencanaan kegiatan
keperawatan komunitas dalam proses keperawatan komunitas. Fokus pada tahap
implementasi adalah bagaimana mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Hal yang sangat penting dalam implementasi keperawatan kesehatan
komunitas adalah nmelakukan berbagai tindakan yang berupa promosi kesehatan,
memelihara kesehatan/mengatasi kondisi tidak sehat, mencegah penyakit dan dampak
pemulihan. Pada tahap implementasi ini perawat tetap fokus pada program kesehatan
masyarakat yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan. Tahap implementasi
keperawatan komunitas memiliki beberapa strategi implementasi diantaranya proses
kelompok, promosi kesehatan dan kemitraan (partnership).

2. Evaluasi Keperawatan Komunitas


Evaluasi adalah suatu proses untuk membuat penilaian secara sistematis mengenai
suatu kebijakan, program dan kegiatan berdasarkan informasi dan hasil analisis
dibandingkan terhadap relevansi, keefektifan biaya, dan keberhasilannya untuk keperluan
pemangku kepentingan.
a. Jenis-jenis evaluasi menurut waktu pelaksanaan.
1) Evaluasi formatif.
Evaluasi ini dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program yang bertujuan
memperbaiki pelaksanaan program dan kemungkinan adanya tempat utama berupa
berbagai masalah dalam pelaksanaan program.
2) Evaluasi sumatif.
Evaluasi ini dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai, yang
bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program dan temuan utama berupa
pencapaian apa saja dari pelaksanaan program.
b. Prinsip-prinsip evaluasi meliputi: 1) penguatan program, 2) menggunakan berbagai
pendekatan; 3) desain evaluasi untuk kriteria penting di komunitas; 4) menciptakan
proses partisipasi; 5) diharapkan lebih fleksibel 6) membangun kapasitas.
c. Proses evaluasi meliputi:
1) Menentukan tujuan evaluasi
2) Menyusun desain evaluasi yang kredibel
3) Mendiskusikan rencana evaluasi
4) Menentukan pelaku evaluasi
5) Melaksanakan evaluasi
6) Mendeseminasikan hasil evaluasi
7) Menggunakan hasil evaluasi
d. Kriteria penilaian dalam evaluasi terdiri dari
1) Relevansi (relevance): Apakah tujuan programmendukung tujuan kebijakan?
2) Keefektifan (effectiveness): Apakah tujuan program dapat tercapai?
3) Efisiensi (efficiency): Apakah tujuan program tercapai dengan biaya paling
rendah?
4) Hasil (outconmes): Apakah indikator tujuan program membaik?
5) Dampak (impact): Apakah indikator tujuan kebijakan membaik?
6) Keberlanjutan (sustninability): Apakah perbaikan indikator terus berlanjut setelah
program selesai?
3. Dokumentasi Asuhan Keperawatan dengan Modifikasi NANDA, NOC, NIC
Dokumentasi proses asuhan keperawatan merupakan tampilan perilaku atau kinerja dari
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Pendokumentasian proses
asuhan keperawatan merupakan suatu proses yang harus dilaksanakan oleh perawat
sebagai bagian dari standar kerja yang dite tapkan. Kualitas pendokumentasian
keperawatan dapat dilihat dari kelengkapan dan keakuratan di dalam menuliskan proses
keperawatan yang diberikan kenada klien (individu, keluarga, kelompok, dan komunitas).
Dokumentasi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat
dijadikan sebagai catatan atau keterangan tertulis dari seluruh pelayanan keperawatan
yang diberikan pada klien yang mencakup proses pengkajian, diagnosis keperawatan,
rencana keperawatan, implementasi keperawatan, serta evaluasi keperawatan.
1) Tujuan Dokumentasi Keperawatan
Tujuan dari pendokumentasian adalah sebagai berikut:
a. Sebagai sarana komunikasi tertulis untuk mencegah/mengurangi kesalahan.
b. Membar koordinasi tim dalam pembelaan keperawatan kesehatan
c. Meningkatkan kualitas keperawatan
d. Membantu perawat memberKat perawatan yang optimal dan berkelanjutan.
e. Sebagai pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan.
f. Dapat dijadikan sebagai bukti yang otentik dalam kasus hukum.
g. Sebagai sarana untuk evaluasi terhadap kemajuan klien terhadap pelayanan
keperawatan yang telah dilakukan
h. Penelitian dan pengembangan riset.
i. Dapat dijadikan pedoman dalam menentukan besarnya biaya dari tindakan
keperawatan yang telah dilakukan
j. Digunakan dalam proses akreditasi terhadap fasilitas pelayanan kesehatan.

Prinsip-prinsip pendokumentasian keperawatan meliputi


a. Akurat, ringkas, jelas, dan mudah dibaca.
b. Menggunakan istilah yang sederhana dan menghindarkan istilah yang tidak
jelas atau tidak lazim digunakan.
c. Menuliskan nama klien, usia, jenis kelamin, dan waktu dan tanggal
dilakukannya tindakan keperawatan.
d. Dokumentasikan segera setelah pemberian tindakan keperawatan.
e. Catat setiap respon atau reaksi klien serta setiap peru bahan respon klien.
f. Pastikan kebenaran data dan tepat.
g. Kelompokkan data objektif dan subjektif.
h. Tulis menggunakan tinta (jangan pensil) jika salah coret dan ganti dengan
yang benar kemudian tanda tangani
i. Tulis nama perawat yang memberikan asuhan keperawatan dan tanda tangani.

Anda mungkin juga menyukai