OLEH:
dr. Alnia Rindang Khoirunisya
Pendamping:
dr. M Wahib Hasyim
Puskesmas Gabus I
Kabupaten Pati
Jawa Tengah
Periode
21 Maret 2020-18 Juli 2020
1
F.1 Upaya Kesehatan Lingkungan
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan
kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan
tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang
kesehatan yang lebih baik. Dan pada akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat
berpengaruh terhadap perilaku. Dimana tujuan dari pendidikan kesehatan ini adalah agar
masyarakat, kelompok atau individu dapat berperilakusesuai dengan nilai-nilai kesehatan.
1.2 Permasalahan
Sebagian besar warga Kecamatan Gabus belum memahami pentingnya perilaku hidup
bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum:
Mewujudkan kemandirian warga masyarakat di Puskesmas Gabus I dalam
berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan pengetahuan warga masyarakat di Puskesmas Gabus I tentang
kesehatan;
b. Meningkatkan sikap dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi warga masyarakat di
Puskesmas Gabus I,
c. Meningkatkan peran serta aktif warga masyarakat Puskesmas Gabus I dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan.
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Penyuluhan ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu kedokteran khususnya mengenai
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari
2. Manfaat Praktis
i. Bagi puskesmas
Membantu dalam pengembangan program promosi kesehatan lingkungan dengan
sasaran yang terkhususkan pada masyarakat Gabus.
ii. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
di masyarakat.
Selain itu, PHBS juga berarti upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, guna membantu masyarakat mengenali
dan mengatasi masalahnya sendiri sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu
mempraktekkan melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support)
dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
6
PHBS misalnya, kepala desa, lurah, camat, kepala puskesmas, guru, dan lain
sebagainya.
7
10 indikator PHBS di rumah tangga:
8
4. Menggunakan air bersih
Manfaat menggunakan air bersih diantaranya agar kita terhindar dari gangguan
penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit
kulit atau keracunan. Dan dengan menggunakan air bersih setiap anggota keluarga
terpelihara kebersihan dirinya.
5. Mencuci tangan dengan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah salah satu tindakan sanitasi
dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air mengalir dan sabun
untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Cuci tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir ini ada 7 langkah.
6. Menggunakan jamban sehat
Setiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air
besar/buang air kecil. Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk
dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
7. Memberantas jentik di rumah
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan
jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk dengan pola melaksanakan 4M,
yaitu: Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi,
tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum burung sekurang-
kurangnya seminggu sekali; Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti
lubang bak kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan;
Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air
seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas
botol/gelas akua, plastik kresek,dll); dan Memantau jentik nyamuk secara berkala.
9
8. Makan buah dan sayur setiap hari
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi
sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting,
karena: Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh dan Mengandung serat yang tinggi. Serat adalah makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan yang sangat berfungsi untuk memelihara usus.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental,
dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari,
sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang-orang
disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam rumah.
10
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN INTERVENSI
I. Tujuan
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, masyarakat diharapkan mampu
memahami tentang pengertian, tujuan serta manfaat perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) dalam lingkungan rumah tangga dan masyarakat. Kegiatan penyuluhan tentang
PHBS ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
hidup dalam lingkungan yang bersih dan dengan kondisi tubuh yang sehat. Dengan
kondisi lingkungan yang bersih maka diharapkan tubuh terhindar dari berbagai macam
penyakit.
II. Metode
Metode yang digunakan adalah persentasi oral dan diskusi tanya jawab.
III. Media
Media yang digunakan adalah slide presentasi.
IV. Sasaran
Warga masyarakat Puskesmas Gabus 1, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati.
V. Waktu
Penyuluhan tentang PHBS dilaksanakan pada:
a. Hari, tanggal : Rabu, 03 Juni 2020
b. Jam : 09.00
VI. Tempat
Penyuluhan dilaksanakan di Puskesmas Gabus I di Poli Umum, Kecamatan
Gabus, Kabupaten Pati.
Setting tempat penyuluhan:
Penyuluh
11
Audien
VII. Kegiatan
12
VIII. Evaluasi dan Hasil Penyuluhan
a. Evaluasi Proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
Peserta berperan aktif selama jalannya penyuluhan
b. Evaluasi Hasil
1. Bentuk : Tanya jawab
2. Jumlah : 3 buah
a. Apakah pengertian perilaku hidup bersih dan sehat?
b. Sebutkan indikator perilaku hidup bersih dan sehat?
c. Apa saja manfaat dari perilaku hidup bersih dan sehat?
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyuluhan dan praktik PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) guna mewujudkan
masyarakat desa peduli sehat sudah terlaksana dan dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat. Masyarakat sangat antusias dengan kegiatan ini. Program semacam ini
sangat penting dilakukan terutama pada masyarakat pedesaan untuk menyadarkan
pentingnya mengupayakan Perilaku Hidup bersih sehat. Harapannya, penyuluhan dan
contoh praktik yang disosialisasikan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
B. Saran
1. Untuk dokter sebaiknya benar-benar memahami konsep dasar perilaku hidup bersih
dan sehat agar dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi institusi puskesmas, hendaknya lebih sering memberikan promosi kesehatan
mengenai perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Bagi masyarakat agar menerapkan informasi yang didapatkan dan menjalankan pola
hidup bersih dan sehat.
14
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi Kesehatan,
Jakarta, 2007
Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Keputusan Menteri Kesehatan No.131/Menkes/SK/II/2004.
Depkes RI. Jakarta. 2004.
Dwi Jayanti, Linda. 2011. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Serta Perilaku Gizi Seimbang
Ibu Kaitannya Dengan Status Gizi Dan Kesehatan Balita Di Kabupaten Bojonegoro,
Jawa Timur. Vol 6(3). Hal: 192-199
Soemirat, Juli. 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Soekirman, Susana H., Giarno, M.H., Lestari, Y. Hidup Sehat, Gizi Seimbang dalam Kehidupan
Manusia. Jakarta: Gramedia. 2006.
Dinas Kesehatan RI. 2001. Buku saku pelaksanaan PHBS bagi masyarakat di wilayah
kecamatan.
15
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
16
LAMPIRAN LEAFLET
17
18