Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEGIATAN INTERNSIP

F.2 Upaya Kesehatan Lingkungan


“ Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Poli Umum
Puskesmas Gabus I”

OLEH:
dr. Alnia Rindang Khoirunisya

Pendamping:
dr. M Wahib Hasyim

Puskesmas Gabus I
Kabupaten Pati
Jawa Tengah

Periode
21 Maret 2020-18 Juli 2020

1
F.1 Upaya Kesehatan Lingkungan

“ Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Poli Umum


Puskesmas Gabus I”
Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati
Jawa Tengah

Pati. 08 Juni 2020

Dokter Internsip Pembimbing

dr. Alnia Rindang Khoirunisya dr. M. Wahib Hasyim

2
DAFTAR ISI

LAPORAN KEGIATAN INTERNSIP………………………………………………….. 1


HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………..2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….3
BAB I……………………………………………………………………………………….4
PENDAHULUAN………………………………………………………………………….4
I.1 Latar Belakang………………………………………………………………………...4
I.2 Permasalahan………………………………………………………………………….5
I.3 Tujuan…………………………………………………………………………….........5
I.4 Manfaat………………………………………………………………………………...5
BAB II………………………………………………………………………………………6
TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………………...6
2.1 Definisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat…………………………………………...7
2.2 Sasaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat …………………………………………. 7
2.3 Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Seha………………………………………...7
2.4 PHBS di Lingkungan Rumah Tangga ……………………………………………… 7
2.5 Manfaat PHBS di Lingkungan Masyarakat ………………………………………..10
BAB III……………………………………………………………………………………..11
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN INTERVENSI…………………………………...11
BAB IV……………………………………………………………………………………..14
PENUTUP………………………………………………………………………………… 14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….. 15
LAMPIRAN………………………………………………………………………………. 16
FORM BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO……………………………. 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkembangnya berbagai macam penyakit saat ini, baik penyakit menular ataupun tidak
menular, tidak lepas dari menurunnya kualitas kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat
tinggal suatu masyarakat. Lingkungan yang kotor memudahkan kuman-kuman berkembang
biak dan menimbulkan suatu penyakit dalam diri seseorang. Sebut saja penyakit-penyakit
seperti demam berdarah, diare, cacingan, thypoid, dan lain-lain, merupakan contoh penyakit
yang disebabkan oleh buruknya tingkat kesadaran akan kebersihan dalam masyarakat. Oleh
sebab itu diperlukan suatu sistem untuk membentuk sebuah komunitas yang berperilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) agar seseorang terminimalisir terkena suatu penyakit.
PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu
kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku guna membantu masyarakat mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS
melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan
masyarakat (Empowerment). Terdapat 5 tatanan PHBS yaitu PHBS Rumah Tangga, PHBS
Sekolah, PHBS Tempat Kerja, PHBS Sarana Kesehatan, PHBS Tempat-tempat Umum.
Promosi Kesehatan adalah proses memberdayakan/memandirikan masyarakat untuk
memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan kesadaran,
kemauan dan kemampuan, serta pengembangan lingkungan sehat. Sesuai dengan konsep
promosi kesehatan, individu dan masyarakat bukan hanya menjadi obyek yang pasif
(sasaran) tetapi juga subyek (pelaku). Dalam konsep tersebut masalah kesehatan bukan hanya
menjadi urusan sektor kesehatan, tetapi juga termasuk urusan swasta dan dunia usaha, yang
dilakukan dengan pendekatan kemitraan. Dengan demikian kesehatan adalah upaya dari, oleh
dan untuk masyarakat yang diwujudkan sebagai gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS).

4
Pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan
kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan
tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang
kesehatan yang lebih baik. Dan pada akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat
berpengaruh terhadap perilaku. Dimana tujuan dari pendidikan kesehatan ini adalah agar
masyarakat, kelompok atau individu dapat berperilakusesuai dengan nilai-nilai kesehatan.
1.2 Permasalahan
Sebagian besar warga Kecamatan Gabus belum memahami pentingnya perilaku hidup
bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum:
Mewujudkan kemandirian warga masyarakat di Puskesmas Gabus I dalam
berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan pengetahuan warga masyarakat di Puskesmas Gabus I tentang
kesehatan;
b. Meningkatkan sikap dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi warga masyarakat di
Puskesmas Gabus I,
c. Meningkatkan peran serta aktif warga masyarakat Puskesmas Gabus I dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan.
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Penyuluhan ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu kedokteran khususnya mengenai
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari
2. Manfaat Praktis
i. Bagi puskesmas
Membantu dalam pengembangan program promosi kesehatan lingkungan dengan
sasaran yang terkhususkan pada masyarakat Gabus.
ii. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
di masyarakat.
Selain itu, PHBS juga berarti upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, guna membantu masyarakat mengenali
dan mengatasi masalahnya sendiri sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu
mempraktekkan melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support)
dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).

2.2 SASARAN PHBS DALAM RUMAH TANGGA/MASYARAKAT


Sasaran PHBS di rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga secara
keseluruhan dan terbagi dalam:
a. Sasaran Primer
Adalah sasaran utama dalam rumah tangga yang akan dirubah perilakunya atau
anggota keluarga yang bermasalah (individu dalam keluarga yang bermasalah).
b. Sasaran Sekunder
Adalah sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam keluarga yang bermasalah
misalnya, kepala keluarga, ibu, orangtua, tokoh keluarga, kader, tokoh agama, tokoh
masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sector terkait.
c. Sasaran tersier
Adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam menunjang
atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya pelaksanaan

6
PHBS misalnya, kepala desa, lurah, camat, kepala puskesmas, guru, dan lain
sebagainya.

2.3 PENERAPAN PHBS


PHBS dapat diterapkan di banyak bidang, yakni seperti contohnya:
1. Di bidang Gizi dan Farmasi, beberapa perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya:
a. Makan dengan gizi seimbang
b. Memberi bayi ASI eksklusif
c. Mengkonsumsi garam beriodium
2. Di bidang KIA dan KB, beberapa perilaku hidup bersih dan sehat yakni:
a. Memeriksakan kehamilan secara rutin
b. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
c. Mengimunisasi Balita dengan lengkap
3. Di bidang Kesehatan Lingkungan, diantaranya:
a. Rumah memiliki ventilasi
b. Menggunakan air bersih
c. Memiliki jamban yang telah memenuhi syarat kesehatan
d. Tidak merokok di dalam rumah
4. Di bidang Pemeliharaan Kesehatan, beberapa contoh diantaranya:
a. Punya jaminan pemeliharaan kesehatan
b. Aktif sebagai kader
c. Memanfaatkan puskesmas/sarana kesehatan lain

2.4 PHBS DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA


Manfaat PHBS di lingkungan rumah tangga:
1. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3. Anggota keluarga giat bekerja.
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.

7
10 indikator PHBS di rumah tangga:

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan


Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan,
sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Disamping itu, dengan ditolong
oleh tenaga kesehatan, apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong
oleh atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Jika ibu bersalin ditolong oleh
tenaga kesehatan maka peralatan yang digunakan aman, bersih, dan steril sehingga
mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi
yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang
dengan baik. Manfaat memberi ASI bagi ibu adalah dapat menjalin hubungan kasih
sayang antara ibu dengan bayi, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, mengurangi
risiko terkena kanker payudara, menunda kehamilan berikutnya, dan lebih praktis
karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap saat bayi membutuhkan. ASI eksklusif
diberikan pada bayi usia 0-6 bulan.
3. Menimbang bayi setiap bulan
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya
setiap bulan. Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap bulan mulai umur 1 bulan
sampai 5 tahun di Posyandu. Menimbang secara rutin di posyandu akan terlihat
perkembangan berat badannya apakah naik atau tidak. Manfaat dari menimbang bayi
secara rutin adalah untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat; mengetahui dan
mencegah gangguan pertumbuhan balita; mengetahui balita yang sakit
(demam/batuk/pilek/diare), berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik, balita
yang berat badannya BGM (Bawah Garis Merah) dan dicurigai Gizi buruk sehingga
dapat segera dirujuk ke Puskesmas. Datang secara rutin ke Posyandu juga berfungsi
untuk mengetahui kelengkapan imunisasi serta untuk mendapatkan penyuluhan gizi.

8
4. Menggunakan air bersih
Manfaat menggunakan air bersih diantaranya agar kita terhindar dari gangguan
penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit
kulit atau keracunan. Dan dengan menggunakan air bersih setiap anggota keluarga
terpelihara kebersihan dirinya.
5. Mencuci tangan dengan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah salah satu tindakan sanitasi
dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air mengalir dan sabun
untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Cuci tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir ini ada 7 langkah.
6. Menggunakan jamban sehat
Setiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air
besar/buang air kecil. Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk
dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
7. Memberantas jentik di rumah
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan
jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk dengan pola melaksanakan 4M,
yaitu: Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi,
tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum burung sekurang-
kurangnya seminggu sekali; Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti
lubang bak kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan;
Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air
seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas
botol/gelas akua, plastik kresek,dll); dan Memantau jentik nyamuk secara berkala.

9
8. Makan buah dan sayur setiap hari
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi
sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting,
karena: Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh dan Mengandung serat yang tinggi. Serat adalah makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan yang sangat berfungsi untuk memelihara usus.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental,
dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari,
sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang-orang
disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam rumah.

2.5 MANFAAT PHBS DI LINGKUNGAN MASYARAKAT


1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
2. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.
3. Masyarakat mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
4. Masyarakat mampu mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat
(UKBM).

10
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN INTERVENSI

I. Tujuan
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, masyarakat diharapkan mampu
memahami tentang pengertian, tujuan serta manfaat perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) dalam lingkungan rumah tangga dan masyarakat. Kegiatan penyuluhan tentang
PHBS ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
hidup dalam lingkungan yang bersih dan dengan kondisi tubuh yang sehat. Dengan
kondisi lingkungan yang bersih maka diharapkan tubuh terhindar dari berbagai macam
penyakit.
II. Metode
Metode yang digunakan adalah persentasi oral dan diskusi tanya jawab.
III. Media
Media yang digunakan adalah slide presentasi.
IV. Sasaran
Warga masyarakat Puskesmas Gabus 1, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati.
V. Waktu
Penyuluhan tentang PHBS dilaksanakan pada:
a. Hari, tanggal : Rabu, 03 Juni 2020
b. Jam : 09.00
VI. Tempat
Penyuluhan dilaksanakan di Puskesmas Gabus I di Poli Umum, Kecamatan
Gabus, Kabupaten Pati.
Setting tempat penyuluhan:

Penyuluh

11
Audien

VII. Kegiatan

Langkah-Langkah Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Masyarakat


1. Pendahuluan 2 menit 1. Menyampaikan salam 1. Membalas salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dengan aktif
4. Menggali persepsi 3. Mendengarkan dan
masyarakat memberikan respon
4. Menyimak
2. Penyajian 10 menit 1. Menjelaskan tentang 1. Menyimak dengan
materi yang akan baik apa yang
disampaikan: disampaikan
a. Definisi PHBS
b. Penerapan PHBS
c. Manfaat PHBS
d. 10 indikator PHBS
3. Penutup 3 menit 1. Memberikan 1. Bertanya
kesempatan untuk 2. Berperan aktif
bertanya 3. Menyimak
2. Melakukan
reinforcement dengan
memberikan beberapa
pertanyaan kepada
masyarakat
3. Menyampaikan
kesimpulan

12
VIII. Evaluasi dan Hasil Penyuluhan
a. Evaluasi Proses
 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
 Peserta berperan aktif selama jalannya penyuluhan

b. Evaluasi Hasil
1. Bentuk : Tanya jawab
2. Jumlah : 3 buah
a. Apakah pengertian perilaku hidup bersih dan sehat?
b. Sebutkan indikator perilaku hidup bersih dan sehat?
c. Apa saja manfaat dari perilaku hidup bersih dan sehat?

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyuluhan dan praktik PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) guna mewujudkan
masyarakat desa peduli sehat sudah terlaksana dan dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat. Masyarakat sangat antusias dengan kegiatan ini. Program semacam ini
sangat penting dilakukan terutama pada masyarakat pedesaan untuk menyadarkan
pentingnya mengupayakan Perilaku Hidup bersih sehat. Harapannya, penyuluhan dan
contoh praktik yang disosialisasikan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
B. Saran
1. Untuk dokter sebaiknya benar-benar memahami konsep dasar perilaku hidup bersih
dan sehat agar dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi institusi puskesmas, hendaknya lebih sering memberikan promosi kesehatan
mengenai perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Bagi masyarakat agar menerapkan informasi yang didapatkan dan menjalankan pola
hidup bersih dan sehat.

14
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi Kesehatan,
Jakarta, 2007
Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Keputusan Menteri Kesehatan No.131/Menkes/SK/II/2004.
Depkes RI. Jakarta. 2004.
Dwi Jayanti, Linda. 2011. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Serta Perilaku Gizi Seimbang
Ibu Kaitannya Dengan Status Gizi Dan Kesehatan Balita Di Kabupaten Bojonegoro,
Jawa Timur. Vol 6(3). Hal: 192-199
Soemirat, Juli. 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Soekirman, Susana H., Giarno, M.H., Lestari, Y. Hidup Sehat, Gizi Seimbang dalam Kehidupan
Manusia. Jakarta: Gramedia. 2006.
Dinas Kesehatan RI. 2001. Buku saku pelaksanaan PHBS bagi masyarakat di wilayah
kecamatan.

15
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

16
LAMPIRAN LEAFLET

17
18

Anda mungkin juga menyukai