OLEH:
RADE DIAN MARGARETHA
010001900492
KELAS: I
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TRISAKTI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan, sehingga
makalah yang berjudul “Pro dan Kontra Terhadap Kebijakan Hukum Mati di
Indonesia” ini dapat selesai pada waktunya, untuk memenuhi Tugas Akhir dari
mata kuliah Bahasa Indonesia Hukum.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah membantu saya
dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, saya sendiri memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover Judul.............................................................................................i
Kata Pengantar ....................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dari Hukuman Mati ........................................................ 3
2.2 Kontroversi dari Hukuman Mati ...................................................... 4
2.3 Pandangan Masyarakat Indonesia Terhadap Hukuman Mati ........... 5
2.5 Pendapat Lembaga HAM Tentang Hukuman Mati .......................... 5
iii
BAGIAN I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hukuman mati?
2. Apa yang menjadi kontroversi dari hukuman mati?
3. Bagaimana pandangan masyarakat Indonesia terhadap hukuman mati?
4. Bagaimana pendapat lembaga-lembaga di bidang HAM tentang penerapan
hukuman mati di Indonesia?
2
BAGIAN II
PEMBAHASAN
Selanjutnya kata “mati” yang memiliki arti menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, yaitu:
sudah hilang nyawanya; tidak hidup lagi.
tidak bernyawa; tidak pernah hidup.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa definisi “hukuman mati” yaitu hukuman yang
dijalankan dengan membunuh atau menghilangkan nyawa orang yang bersalah
menurut peraturan yang berlaku.
Dalam sejarah, dikenal beberapa cara pelaksanaan hukuman mati:
Hukuman pancung : hukuman dengan cara potong kepala.
Hukuman rajam : hukuman dengan cara dilempari batu
hingga mati.
Hukuman sengatan listrik : hukuman dengan cara duduk di kursi yang
kemudian dialiri listrik bertegangan
tinggi.
3
Hukuman gantung : hukuman dengan cara digantung di tiang
gantungan.
Suntik mati : hukuman dengan cara disuntik obat yang
dapat membunuh.
Hukuman tembak : hukuman dengan cara menembak jantung
seseorang, biasanya pada hukuman
ini terpidana harus menutup
mata untuk tidak melihat.
Hukuman cambuk : hukuman dengan cara dipukuli tali di
punggung.
4
Hingga Juni 2006 hanya 68 negara yang masih menerapkan praktik hukuman
mati, termasuk Indonesia, dan lebih dari setengah negara-negara di dunia telah
menghapuskan praktik hukuman mati. Ada 88 negara yang telah menghapuskan
hukuman mati untuk seluruh kategori kejahatan, 11 negara menghapuskan hukuman
mati untuk kategori kejahatan pidana biasa, 30 negara negara melakukan moratorium
(de facto tidak menerapkan) hukuman mati, dan total 129 negara yang
melakukan abolisi (penghapusan) terhadap hukuman mati.
5
Mengenai penerapan hukuman mati di Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (KOMNAS HAM), sedari dulu mereka sendiri tidak setuju dengan adanya
hukuman mati. Menurut mereka, hukuman mati adalah bentuk inkonstitusional dan
merupakan hukuman yang paling keji dan tidak manusiawi. Mereka menambahkan,
jika negara tetap menerapkan hukuman mati, seharusnya disertai beberapa
pembatasan. Hukuman mati tidak bisa diterapkan kecuali pada kejahatan paling
serius, yakni pembunuhan yang terencana, sistematis dan meluas. Maka dari itu,
KOMNAS HAM meminta pemerintah Indonesia agar menghentikan penerapan
hukuman mati untuk segala jenis kejahatan di Indoneisia.
Tidak hanya KOMNAS HAM, Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak
Kekerasan (Kontras) menolak tegas penerapan hukuman mati di Indonesia karena
tidak berperikemanusiaan dan merupakan hukuman yang kejam. Menurut Kontras,
hukuman mati telah melanggar standar hak asasi manusia (HAM) yang berlaku
internasional karena hak hidup adalah hak yang paling penting. Hak hidup adalahh
hak yang tidak bisa dikurangi, tidak bisa dilannggar, tidak bisa dibatasi dalam
keadaan apapun.
6
BAGIAN III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di Indonesia, penerapan hukuman mati menjadi topik pembahasan yang
kontroversial. Hal ini menyebabkan pro-kontra di dalam masyarakat. Mereka yang
memilih setuju (pro) beranggapan bahwa hukuman mati dapat memberikan efek jera.
Sedangkan mereka yang memilih tidak setuju (kontra) beranggapan bahwa hukuman
mati tidaklah manusiawi dan sangat bertentangan dengan jalannya perlindungan dan
penegakan HAM di Indonesia.
KOMNAS HAM dan Kontras pun angkat bicara soal ini. Mereka juga
berpendapat bahwa hukuman mati adalah hukuman yang keji. Mereka bahkan
mendesak pemerintah Indonesia untuk menghentikan penerapan hukuman mati ini.
3.2 Saran
Pemerintah Indonesia perlu mengkaji ulang lagi terhadap penerapan hukuman
mati. Karena bagaimana pun juga, setiap orang memiliki hak asasi manusia, salah
satu contohnya adalahh hak untuk hidup. Dan negara juga andil dalam perlindungan
dan penegakan HAM, sebagaimana yang diatur dalam RI No. 39 Tahun 1999
Tentang Hak Asasi Manusia RI No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.boombastis.com/pro-kontra-hukuman-mati/20411
https://www.gurupendidikan.co.id/hukuman-mati/
https://news.detik.com/berita/2750047/tolak-hukuman-mati-kontras-vonis-mati-tidak-
manusiawi
8
LAMPIRAN