Anda di halaman 1dari 26

Pemakaian

Tanda Baca dalam


Bahasa Indonesia
Nama Kelompok:
✗ Rade Dian Margaretha
✗ Rafly Fawwasyachryan
✗ Rahadeva Khuznul Khotimah
✗ Rai Benjamin Manalu
✗ Raihan Rifat Rizqulloh

1
Pemakaian tanda baca dalam Bahasa
Indonesia mencakupi pengaturan:

✗ Tanda titik (.) ✗ Tanda seru (!)


✗ Tanda koma (,) ✗ Tanda tanya (?)
✗ Tanda titik koma (;) ✗ Tanda petik (“...”)
✗ Tanda titik dua (:) ✗ Tanda kurung ((...))
✗ Tanda hubung (-) ✗ Tanda garis miring (/)
✗ Tanda pisah (—)

2
1.
Tanda Titik (.)
Pemakaian tanda titik dalam ejaan Bahasa Indonesia dapat diatur sebagai berikut:
✗ Dipakai pada akhir pernyataan.
✗ Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian, ikhtisar, atau
daftar.
✗ Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu.
✗ Dipakai dalam daftar pustaka diantaranya nama penulis, tahun, judul tulisan,
.
(yang tak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.
✗ Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.

4
2.
Tanda Koma (,)
Pemakaian tanda koma dalam ejaan Bahasa Indonesia dapat diatur sebagai
berikut:
✗ Dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
✗ Dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan,
dalam kalimat majemuk (setara).
✗ Dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.
,
✗ Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat, seperti
oleh karena itu, sehubungan dengan itu, dan sebagainya.
✗ Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian dalam kalimat.
TETAPI, tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari kalimat
tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru.

6
✗ Dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, dan
sebagainya.
✗ Dipakai diantara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan
tanggal, serta nama tempat dan wilayah.
✗ Dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
✗ Dipakai diantara nama orang dan singkatan gelar akademis yang
,
mengikutinya.
✗ Dipakai sebelum angka desimal atau diantara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
✗ Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.

7
3.
Tanda Titik Koma(;)
Pemakaian tanda titik koma dalam ejaan Bahasa Indonesia dapat diatur
sebagai berikut:
✗ Dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat


setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk.
Dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
✗ Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat
;
yang sudah menggunakan tanda koma.

9
4.
Tanda Titik Dua (:)
Pemakaian tanda titik dua dalam ejaan Bahasa Indonesia dapat
diatur sebagai berikut:
✗ Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
pemerincian atau penjelasan.
✗ Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
:
✗ Dipakai dalam dialog pada naskah drama yang membatasi antara
pengujar dan kalimat yang diucapkan.

11
5.
Tanda Hubung (-)
Pemakaian tanda hubung dalam ejaan Bahasa Indonesia dapat
diatur sebagai berikut:
✗ Dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
✗ Dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang
dinyatakan dengan angka.
-
✗ Dipakai untuk merangkaikan se dengan kata berikutnya yang
dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, -an dengan
angka, dan singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.

13
6.
Tanda Pisah (—)

Pemakaian tanda pisah dalam ejaan Bahasa Indonesia dapat diatur
sebagai berikut:
✗ Dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberikan penjelasan khusus diluar bangun kalimat.
✗ Dipakai untuk menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang
lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
✗ Dipakai diantara dua bilangan atau tanggal yang berarti ’sampai
dengan’ atau diantara dua nama kota yang berarti ’ke’ atau
’sampai’.

15
7.
Tanda Seru (!)
!
Pemakaian tanda seru dalam ejaaan Bahasa Indonesia diatur
sebagai berikut:
✗ Dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.

17
8.
Tanda Tanya (?)
?
Pemakaian tanda tanya dalam ejaaan Bahasa Indonesia diatur
sebagai berikut:
✗ Dipakai pada akhir kalimat tanya.
✗ Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.

19
9.
Tanda Petik (“...”)
Pemakaian tanda petik dalam ejaaan Bahasa Indonesia diatur
sebagai berikut:
✗ Dipakai untuk mengapit petikan langsung
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
berasal dari “...”
✗ Dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel,
naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
✗ Dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau
kata yang mempunyai arti khusus.

21
10.
Tanda Kurung ((...))
Pemakaian tanda kurung dalam ejaaan Bahasa Indonesia diatur
sebagai berikut:
✗ Dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
✗ Dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan
(...)
bagian utama kalimat.
✗ Dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaannya di
dalam teks dapat dimunculkan atau dihilangkan.
✗ Dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan
sebagai penanda pemerincian.

23
11.
Tanda Miring(/)
Pemakaian tanda miring dalam ejaaan Bahasa Indonesia diatur
sebagai berikut:
✗ Dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan
masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
✗ Dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
/
✗ Dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai
koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di
dalam naskah asli yang ditulis orang.

25
TERIMA KASIH!
Apakah ada pertanyaan?

26

Anda mungkin juga menyukai