Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN

EJAAN BAHASA
INDONESIA
KELOMPOK 4
1. Neng Elis Latifah (221110003)
2. Umil Khusna (221110039)
3. Raudatul Jannah (221110015)
4. Siti Alya Nafisyah (221110027)
PENGERTIAN EJAAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ejaan adalah
kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata,
kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-
huruf) dalam penggunaan tanda baca.

1
Pemakaian Huruf
1. 1. Huruf Abjad
2. ( A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z)
3. 2. Huruf Vokal
(AI UEO )
4. 3. Huruf Konsonan
5. 4. Huruf Diftong
Gabungan huruf vokal yaitu: ai, au, ei, dan oi.
6. 5. Huruf Kapital
7. Digunakan pada awal kalimat, nama orang, awal kalimat dalam petikan
langsung, gelar, jabatan, agama, profesi, dan nama bangsa.
8. 6. Huruf Miring
Digunakan untuk menuliskan untuk judul buku, majalah, dan surat kabar
dalam daftar pustaka. Juga, digunakan untuk menuliskan ungkapan dalam bahsa
daerah atau bahasa asing.
9. 7. Huruf Tebal
Digunakan untuk menegaskan bagian bagian tertentu 2
Penulisan Kata
1. 1. Kata Dasar
2. 2. Kata berimbuhan digunakan untuk merubah makna
3. 3. Bentuk ulang menggunakan tanda (-)
4. 4. Gabungan kata
5. 5. Pemenggalan kata
6. 6. Kata depan
7. (di, ke, dan dari)
8. 7. Partikel
9. -lah, -kah, -tah, pun, dan per.
10. 8. Singkatan dan akronim
11. 9. Angka dan bilangan
12. 10. Kata ganti ku-, kau-, mu-, dan-, nya.
13. 11. Kata sandang si dan sang

3
Tanda Baca
1. 1. Tanda titik ( . )
2. Dipakai pada akhir kalimat dan dipakai di belakang angka atau huruf dalam bagan
atau dftar.
3. 2. Tanda koma ( , )
4. Dipakai untuk unsur perincian atau pembilangan, untuk pemisah anak kalimat,
dipakai diantara nama dan gelar akademis untuk membedakan dari singkatan
nama diri, keluarga, atau marga, dan dipakai sebelum angka desimal atau diantara
rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
5. 3. Tanda titik koma ( ; )
6. Dipakai untuk pengganti kata penghubung dan digunakan diakhir perincian yang
berupa klausa.
7. 4. Tanda titik dua ( : )
8. Dipakai pada akhir suatu pernyataan, pada naskah drama sesudah kata yang
menujukan pelaku dalam percakapan. Dan digunakan di antara (a) jilid atau nomor
dan halaman, (b) surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul, dan (d)
nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.

4
Tanda Baca
1. 5. Tanda titik hubung (-)
2. Digunakan pada kata yang terpisah oleh pergantian garis, menyambung unsur kata ulang,
menyambungkan tanggal, bulan, dan tahun, atau menyambung huruf yang dieja satu-satu,
merangkai unsur bahasa Indonesia dan bahasa asing atau bahsa daerah, dan menandai bentuk
terikat yang menjadi objek bahasan.
3. 6. Tanda pisah (—)
4. a. Untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memeri penjelasan di luar bangun
kalimat.
5. b. Menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain.
6. c. Dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau
‘sampai ke’.
7. 7. Tanda tanya (?)
8. Digunakan pada akhir kalimat tanya, apabila tanda tanya dalam tanda kurung artinya kalimat
tersebut kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
9. 8. Tanda seru (!)
10. Dipakai untuk kalimat yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.

5
Tanda Baca
1. 9. Tanda elipsis (….)
2. a. Untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang
dihilangkan
3. b. Untuk menulis ujaran yang belum selesai dalam dialog
4. 10. Tanda petik (“…”)
5. a. Untuk mengapit petikan langsung
6. b. Untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinotron, artikel, atau, naskah, atau bab
buku.
7. c. untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau yang mempunyai arti
khusus.
8. 11. Tanda petik tunggal (‘…’)
9. a. untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.
10. b. untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan.
11. 12. Tanda penyingkat atau Apostrof (‘)
12. Untuk menunjukkan penghilangan bagian huruf atau bagian angka tahun dalam
konteks tertentu.

6
Tanda Baca
1. 13. Tanda kurung ((…))
2. a. untuk mengapit tambahan penjelasan atau keterangan
3. b. untuk mengapit tambahan penjelasan atau keterangan yang bukan bagian utama
kalimat.
4. c. untuk mengapit huruf atau kata dalam teks yang bisa dimunculkan atau
dihilangkan .
5. d. untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai penanda perincian.
6. 14. Tanda kurung siku ([…])
7. a. dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau
tambahan atas kesalahan.
8. b. untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda
kurung.
9. 15. Tanda garis miring (/)
10. a. dipakai dalam nomor surat, nomor alamat, dan penandaan masa satu tahun yang
terbagi dalam dua tahun takwim.
11. b. sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
12. c. untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi.
7

Anda mungkin juga menyukai