Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
Farmakologi ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Kami berterima
kasih pada Ibu Fika Nur Indriasari, S.Kep., Ns.,M.Kep selaku Dosen mata kuliah
Patofisiologi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Hipertensi. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari
apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Definisi
Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan kronis
yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh
darah arteri. Seseorang mengalami hipetensi apabila tekakan darah
menunjukkan hasil diatas 140/90 mmHg atau lebih dalam keadaan istirahat.
Dengan dua kali pemeriksaan, dan selang waktu 5 menit. Hipertensi
merupakan salah satu penyakit yang paling sering muncul dinegara
berkembang seperti indonsia.
D. Komplikasi
1. Pecahnya pembuluh darah serebral.
2. Penyakit arteri coroner.
Tensi darah yang konsisten tinggi akan merusak struktur dan fungsi
jantung serta pembuluh darah. Ketika tensi dibiarkan tinggi, pembuluh
darah akan menyempit untuk mengatur aliran darah ke seluruh tubuh dan
membuat dinding pembuluh menebal untuk tetap bisa mempertahankan
tekanan suplai aliran darah dari jantung.
3. Gagal ginjal.
Tekanan darah yang tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih berat
untuk memompa darah. Kondid itu berakibat otot jantung akan menebal
dan meregang sehingga daya pompa otot menurun. Pada akhirnya, dapat
terjadi kegagalan kerja jantung secara umum.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pecahnya pembuluh darah elektrolit
2. EKG
3. Foto dada
4. CT scan
5. Pemeriksaan urine
F. Penatalaksaan
1. Diet rendah lemak dan rendah garam
Bahan makanan dan Dianjurkan Tidak dianjurkan
minuman
Sumber karbohidrat Beras, kentang, Makanan yang diolah
singking, gandum, engan menggunakan
terigu, gula dan garam dapur dan soda
makanan yang diolah kue/baking powder
dengan bahan tersebut, seperti keripik, biskuit,
seperti makaroni, mi, kue, olahan singkong
bihun, dan roti asalkan seperti tape
tanpa menggunakan (mengandung alkohol)
garam dapu dan atau
soda kue atau baking
powder
Sumber protein Daging tanpa lemak Otak, ginjal, paru,
hewani dan ikan (maksimal jeroan, sarden, daging
100 gr/hari), telur sapi dan kambing,
(maksimal 1 ikan, telur, susu, dan
butir/hari),susu rndah makanan yang
lemak. diawetkan dengan
garam dapur seperti
daging asap, bacon,
sosis, bakso, dendeng,
abon, ikan asin, ikan
kaleng, kornet, ebi,
telur asin, telur
pindang, mayones dan
keju
Sumber protein nabati Semua kacang- Semua kacang-
kacangan dan hasilnya kacangan dan hasilnya
diolah tanpa garam yang diolah dengan
dapur garam dapur
Sumber lemak Minyak goreng (tidak Margarine dan
berlebihan), margarine mentega biasa
dan mentega tanpa
garam
Sayuran Semua sayuran segar Sayuran yang dimasak
terutama yang dan diawetkan dengan
mengandung kalium garam dapur dan
seperti bayam, daun ikatan natrium lainya
pepaya muda, sledri, seperti asinan, acar,
kembang kol, bawang sayuran kalegan dan
putih, wortel, dan sawi asin.
timun sayur yang
diawetkan tanpa
garam dapur.
Buah Semua buah segar Buah yang diawetkan
terutama yang dengan garam dapur
mengandung kalium dan ikatan natrium
tinggi, seperti pisang, lainya seperti buah
avocad, apel merah, kalengan, buah yang
pepaya dan mengandung alkohol
belimbing ; buah yang seperti durian tanpa
diawetkan tanpa garam garam dapur.
dapur.
G. Klasifikasi Hipertensi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya
1. Hipertensi primer atau hipertensi idiopatik adalah hipertensi yang sering
dihubungkan dengan faktor gaya hidup yang kurang sehat. Hipertensi ini
paling banyak terjadi yaitu sekitar 90% dari kejadian hipertensi.
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain,
seperti penyakit ginjal kelainan hormonal, atau penggunaan obat tertentu.
Hipertensi berdasarkan bentuknya
1. Hipertensi diastolik adalah hipertensi yang biasa ditemukan pada anak-
anak atau dewasa muda. Hpertensi ini terjadi karena peningkatan tekanan
diastoliktanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik.
2. Hipertensi sistolik adalah peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti
pengingkatan tekakan diastolik.
3. Hipertensi campuran adalah peningkatan tekanan darah pada distol dan
sistol.
Hipertensi jenis lain
1. Hipertensi pulmonal adalah suatu keadaan medis yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah arteri paru saat
beraktivitas. Hai ini menyeabkan sesak napas, pusing, bahkan pingsan.
2. Hipertensi pada kehamilan adalah hipertensi yang terjadi pada ibu yang
sedang mengandung atau hamil. Jenis hipertensi pada kehamilan:
a. Preeklampsia-eklampsia
b. Hipertensi kronik
c. Preeklamsi pada hipertensi
d. Hipertensi gestasional
DAFTAR PUSTAKA