Disusun oleh :
YOGYAKARTA
2018
BAB II PENDAHULUAN
A. Definisi
Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan kronis
yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh
darah arteri. Seseorang mengalami hipetensi apabila tekakan darah
menunjukkan hasil diatas 140/90 mmHg atau lebih dalam keadaan istirahat.
Dengan dua kali pemeriksaan, dan selang waktu 5 menit. Hipertensi
merupakan salah satu penyakit yang paling sering muncul dinegara
berkembang seperti indonsia.
B. Etiologi dan faktor resiko
Faktor resiko:
1. Adanya riwayat keluarga penderita hipertensi.
2. Stress
3. Kegemukan, seseorang yang mengalami obesitas atau kegemukan
memiliki resiko lebih besar untuk mengalami prehipertensi atau
hipertensi.
4. Hypernatremia
5. Usia, kejadian hipertensi cenderung meningkat seiring dengan
pertambahan usia
6. Jenis kelamin, laki laki dan perempuan sangat berkemungkinan untuk
mengalami hipertensi selama kehidupanya namun, laki-laki lebih
beresiko mengalami hipertensi dari pada perempuan saat berusia
sebelum 45 tahun.
7. Kurangnya aktivitas fisik, padahal aktifitas fisik merupakan
pergerakan otot anggota tubuh yang dapat menyehatkan pembuluh
darah dan mencegah hipertensi.
8. Kebiaasaan merokok dan konsumsi alkohol
C. Tanda dan gejala
Gejala umum yang terjadi pada penderita hipertensi jantung berdebar,
penglihatan kabur, sakit kepala disertai rasa berat pada tengkuk, kadang
disertai dengan mual dan muntah, telinga berdenging, gelisah, rasa sakit di
dada, mudah lelah, muka memerah, serta mimisan.
D. Komplikasi
1. Pecahnya pembuluh darah serebral.
2. Penyakit arteri coroner.
3. Gagal ginjal.
4. Gagal jantung, tekanan darah yang tinggi memaksa otot jantung
bekerja lebih berat untuk memompa darah. Kondid itu berakibat otot
jantung akan menebal dan meregang sehingga daya pompa otot
menurun. Pada akhirnya, dapat terjadi kegagalan kerja jantung secara
umum.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pecahnya pembuluh darah elektrolit
2. EKG
3. Foto dada
4. CT scan
5. Pemeriksaan urine
F. Penatalaksaan
1. Diet rendah lemak dan rendah garam
2. Latihan atau olahraga.
3. Penurunan berat badan
4. Penurunan stress
5. Pengobatan anti hipertensi: diuretic, penyekat beta adrenergic,
penyekat saluran kalsium, penghambat enzim pengubah angiotensin
(ACE).
6. Menghindari makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi seperti otak,
paru, minyak kelapa dan gajih
DAFTAR PUSTAKA