Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH KELOMPOK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan

Dosen Mata Ajar : Fika Nur I, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :

Fitri Suryandari 2820173105

Furi Junita Losmiati 2820173106

Iin Indriani 2820173107

Ismi Febrianti 2820173108

Latifah Fitrianingrum 2820173109

Lutfiana Widya Lukitasari 2820173110

Maula Anindita 2820173111

Mia Purwaningsih 2820173112

Nira Arthayu Prahastiti 2820173113

Novi Nurjanah 2820173114

Nur Adi Prasetyo 2820173115

Nur Ani Safitri 2820173116

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO

YOGYAKARTA

2018
BAB II PENDAHULUAN

A. Definisi
Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan kronis
yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh
darah arteri. Seseorang mengalami hipetensi apabila tekakan darah
menunjukkan hasil diatas 140/90 mmHg atau lebih dalam keadaan istirahat.
Dengan dua kali pemeriksaan, dan selang waktu 5 menit. Hipertensi
merupakan salah satu penyakit yang paling sering muncul dinegara
berkembang seperti indonsia.
B. Etiologi dan faktor resiko
Faktor resiko:
1. Adanya riwayat keluarga penderita hipertensi.
2. Stress
3. Kegemukan, seseorang yang mengalami obesitas atau kegemukan
memiliki resiko lebih besar untuk mengalami prehipertensi atau
hipertensi.
4. Hypernatremia
5. Usia, kejadian hipertensi cenderung meningkat seiring dengan
pertambahan usia
6. Jenis kelamin, laki laki dan perempuan sangat berkemungkinan untuk
mengalami hipertensi selama kehidupanya namun, laki-laki lebih
beresiko mengalami hipertensi dari pada perempuan saat berusia
sebelum 45 tahun.
7. Kurangnya aktivitas fisik, padahal aktifitas fisik merupakan
pergerakan otot anggota tubuh yang dapat menyehatkan pembuluh
darah dan mencegah hipertensi.
8. Kebiaasaan merokok dan konsumsi alkohol
C. Tanda dan gejala
Gejala umum yang terjadi pada penderita hipertensi jantung berdebar,
penglihatan kabur, sakit kepala disertai rasa berat pada tengkuk, kadang
disertai dengan mual dan muntah, telinga berdenging, gelisah, rasa sakit di
dada, mudah lelah, muka memerah, serta mimisan.
D. Komplikasi
1. Pecahnya pembuluh darah serebral.
2. Penyakit arteri coroner.
3. Gagal ginjal.
4. Gagal jantung, tekanan darah yang tinggi memaksa otot jantung
bekerja lebih berat untuk memompa darah. Kondid itu berakibat otot
jantung akan menebal dan meregang sehingga daya pompa otot
menurun. Pada akhirnya, dapat terjadi kegagalan kerja jantung secara
umum.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pecahnya pembuluh darah elektrolit
2. EKG
3. Foto dada
4. CT scan
5. Pemeriksaan urine
F. Penatalaksaan
1. Diet rendah lemak dan rendah garam
2. Latihan atau olahraga.
3. Penurunan berat badan
4. Penurunan stress
5. Pengobatan anti hipertensi: diuretic, penyekat beta adrenergic,
penyekat saluran kalsium, penghambat enzim pengubah angiotensin
(ACE).
6. Menghindari makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi seperti otak,
paru, minyak kelapa dan gajih
DAFTAR PUSTAKA

Indah, Yunita. 2014. Hipertensi bukan untuk ditakuti. Jakarta: FMedia


Manurung Nixso.2016.Aplikasi Asuhan Keperawatan Sistem Kardiovaskular.
Jakarta: Trans Info Media.
Nur Yanita.2017.Berdamai dengan Hipertensi.Jakarta: Bumi Medika.
Indah, Yunita. 2014. Hipertensi bukan untuk ditakuti. Jakarta: FMedia

Anda mungkin juga menyukai