Anda di halaman 1dari 39

BAB 4

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Studi Kasus

4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Gambar 4.1 BSLU Mandalika NTB

Balai Sosial Lanjut Usia (BSLU) Mandalika NTB adalah milik pemerintah

yang dikelola oleh Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terletak di Jl.

Majapahit No.31, Dasan Agung Baru, Kota Mataram. Balai Sosial Lanjut Usia

Mandalika NTB adalah panti sosial yang mempunyai tugas memberikan

bimbingan dan pelayanan bagi lanjut usia terlantar agar dapat hidup secara baik

dan terawat dalam kehidupan masyarakat baik yang berada di dalam dan luar

panti.

Balai Sosial Lanjut Usia (BSLU) Mandalika NTB memiliki berbagai program

pelayanan yaitu pelayanan reguler (rutin), pelayanan subsidi silang, pelayanan

harian lanjut usia (day care service), trauma service, pelayanan perawatan rumah

(home care service), pelayanan tinggal sementara di Panti (tetirah). Balai Sosial

Lanjut Usia (BSLU) Mandalika NTB memiliki 37 tenaga PNS yang terdiri dari 1

orang Kepala BSLU Mandalika NTB, 1 orang Kasubag TU, 2 orang Kasie, 28

orang Staf, 5 orang Fungsional dan memiliki 14 pegawai tidak tetap yang terdiri

1
dari 2 orang tenaga medis, 2 orang tenaga pramuwisma, 1 orang tenaga cuci, 3

orang tenaga masak, 2 orang cleaning service, 2 orang tenaga keamanan.

4.1.2 Tinjauan Studi Kasus

a. Pengkajian

Hari/ Tgl : Minggu, 29 Maret 2020

Jam : 10.00 WITA

Nama Mahasiswa :Ni Kadek Yuni Sugiari

1) Identitas

a) Nama : Ny. M

b) Tempat /tgl lahir : Ngabang, 17 Juli 1956

c) Jenis Kelamin : Perempuan

d) Status Perkawinan : Menikah

e) Agama : Islam

f) Suku : Jawa

2) Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi

a) Pekerjaan saat ini : Guru mengaji

b) Pekerjaan sebelumnya :-

c) Sumber pendapatan : Uang dari anak-anaknya

d) Kecukupan pendapatan : Cukup

3) Riwayat Keluarga

a) Pasangan (apabila pasangan masih hidup)

Status Kesehatan : -

Umur :-

Pekerjaan :-

2
Apabila pasangan telah meninggal :

Tahun meninggal : 2015

Penyebab Kematian : Sakit Jantung

b) Anak-anak

Apabila anak-anak masih hidup,

Nama : Tn. P

Alamat : Jln. Merdeka No. 5

Apabila anak-anak sudah meninggal

Tahun meninggal :-

Penyebab Kematian :-

4) Riwayat Kesehatan

a) Status Kesehatan saat ini

(1) Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir :

Ny. M mengatakan 1 tahun terakhir ia tidak dapat menahan

jika ingin kencing dan sering kencing tanpa disadari

(mengompol). Kalau bersin, membungkuk dan batuk

kencing keluar secara tiba-tiba, nokturia.

(2) Gejala yang dirasakan :

Kencing dalam sehari 15-18x/hari.

(3) Faktor pencetus :

Dimensia dan ISK.

(4) Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak (√) Bertahap

(5) Upaya mengatasi :

Pergi ke RS/Klinik pengobatan/dokter praktek.

3
b) Riwayat Kesehatan Masa Lalu

(1) Penyakit yang pernah diderita :

Klien mengatakan dua tahun yang lalu terkena hipertensi

dan rutin mengkonsumsi obat diuretik.

(2) Riwayat alergi ( obat, makanan, binatang, debu dll ) :

Tidak ada alergi.

(3) Riwayat kecelakaan :

Tidak pernah mengalami kecelakaan.

(4) Riwayat pernah dirawat di RS :

Klien mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit

karna sering berobat ke dokter klinik.

(5) Riwayat pemakaian obat :

Klien mengatakan rutin mengkonsumsi obat diuretik.

5) Lingkungan tempat tinggal

a) Kebersihan dan kerapihan ruangan : Bersih

b) Penerangan : Listrik, sangat terang.

c) Sirkulasi udara : Baik.

d) Keadaan kamar mandi & WC : Bersih dan menggunakan toilet

duduk.

e) Pembuangan air kotor : Ada.

f) Sumber air minum : Ada, sumber air PAM.

g) Pembuangan sampah : Diambil petugas di depan panti.

h) Sumber pencemaran : Tidak ada.

i) Privasi : Aman.

4
j) Risiko injuri : Tinggi.

6) Riwayat Rekreasi

a) Hobby/Minat : Tidak ada

b) Keanggotaan kelompok : Tidak bergabung

c) Liburan/Perjalanan : Tidak pernah

7) Sumber/Sistem Pendukung yang digunakan

Sumber pendukung yang digunakan yaitu dokter, PUSKESMAS

dan Rumah Sakit

8) Pola Fungsional

a) Merokok : Tidak

b) Minuman keras : Tidak

c) Ketergantungan obat : Ya, obat diuretik sejak dua tahun yang

lalu.

9) Nutrisi metabolik

a) Frekuensi makan : 3 kali sehari

b) Nafsu makan : Baik

c) Jenis makanan : Nasi, sayur-sayuran dan lauk pauk

d) Makanan yang tidak disukai : Ada, masakan yang berbau laut

e) Alergi terhadap makanan : Tidak ada

f) Pantangan makanan : Tidak ada

g) Keluhan yg berhubungan dengan makan : Tidak ada

10) Eliminasi

a) BAK

(1) Frekuensi : 15-18 x/hari

5
(2) Nokturia : Ada

(3) Stres : Ada

(4) Refleks : Ada

(5) Aliran : Deras

(6) Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak bisa

menahan keluarnya urine jika terasa ingin BAK

(7) Mengejan : Tidak ada

(8) Disuria : Tidak ada

(9) Turbiditas : Tidak ada

b) BAB :

(1) Frekuensi : 2x/hari

(2) Waktu : Pagi dan siang hari

(3) Konsistensi : Lembek, berwarna kuning

(4) keluhan yang berhubungan dengan BAB : Tidak ada

(5) pengalaman memakai pencahar : Tidak pernah

11) Aktifitas Pola Latihan

a) Rutinitas mandi :

Mandi dan gosok gigi 2x/hari, mencuci rambut 3x/minggu

b) Kebersihan sehari-hari : Bersih

c) Aktifitas sehari-hari :

Kegiatan sehari-hari klien yaitu merapikan tempat tidur, sholat

subuh, mandi pagi, berkebun, menonton tv, tidur siang, bersih-

bersih panti, mengajar ngaji, berkumpul bersama teman panti.

6
d) Apakah ada masalah dengan aktifitas : Tidak ada

e) Kemampuan kemandirian : Mandiri

12) Pola istirahat tidur

a) Lama tidur malam : 5 jam sehari

b) Tidur siang : 1 jam sehari

c) Keluhan yang berhubungan dengan tidur : Tidur sering

terganggu karena pergi ke WC untuk kencing

13) Pola Kognitif Persepsi

a) Masalah dengan penglihatan

(1) Normal/terganggu ( ka/ki)?

(√) Ya ( ) Tidak

(2) kabur?

(√) Ya, sedikit ( ) Tidak

(3) pakai kacamata?

( ) Ya (√) Tidak

c) Masalah pendengaran

d) Normal/terganggu (ka/ki)

(√) Ya ( ) Tidak

e) memakai alat bantu dengar ?

( ) Ya (√) Tidak

f) tuli ( ka/ki ) ?

( ) Ya (√) Tidak

g) Kesulitan membuat keputusan ?

(√) Ya ( ) Tidak

7
14) Persepsi diri-Pola konsep diri

a) Bagaimana klien memandang dirinya ( Persepsi diri sebagai

lansia) :

Ny. M sadar bahwa dirinya senakin menua dan mulai

mengalami perubahan seperti perubahan fisik yang cepat lelah.

15) Pola Peran-Hubungan dan sexualitas

Ny. M sudh ditingl oleh suaminya sejak 5 tahun yang lalu karena

penyakit jantung, semenjak ditinggal oleh suaminya ia tidur sendiri

dikamarnya. Hubungan Ny. M dengan keluarga dan tetangga

sangat baik dikarenakan Ny. M sering bersosialisasi. Ny. M

mendapat perhatian dan kasih sayang dari anak, menantu dan

cucunya.

16) Koping-Pola Toleransi Stress

Jika Ny. M mengalami stres ia biasanya akan bercerita pada

anaknya atau teman-teman di panti.

17) Nilai-Pola Keyakinan

Ny. M tetap menjalankan shalat 5 waktu sesuai agama yang di

anutnya. Selain itu, jika ada waktu luang Ny. M akan

memanfaatkan waktu tersebut untuk membaca al-quran dan berdoa

18) Pemeriksaan Fisik

a) Tingkat Kesadaran : Compos Mentis

b) Tanda-tanda vital :

- Tekanan Darah :180/140 mmHg

- Nadi :80 x/menit

8
- Suhu :36⁰C

- Respirasi :18x/menit

c) Penilaian Umum

(1) Kelelahan : (√) Ya ( )Tidak

(2) Perubahan BB 1tahun yang lalu: (√) Ya ( ) Tidak

(3) Perubahan nafsu makan : (√) Ya ( ) Tidak

(4) Demam :( ) Ya (√) Tidak

(5) Keringat Malam :( ) Ya (√) Tidak

(6) Kesulitan tidur : (√) Ya ( ) Tidak

(7) Sering Pilek, infeksi :( ) Ya (√) Tidak

(8) Kemampuan melakukan ADL : (√) Ya ( ) Tidak

d) Hemopoetik

(1) Perdarahan/memar abnormal : ( ) Ya (√) Tidak

(2) Pembengkakan kelenjar limfe : ( ) Ya (√) Tidak

(3) Anemia :( ) Ya (√) Tidak

(4) Riwayat Transfusi Darah :( ) Ya (√) Tidak ada

e) Kepala

(1) Sakit Kepala :( ) Ya (√) Tidak

(2) Trauma :( ) Ya (√) Tidak

(3) Pusing :( ) Ya (√) Tidak

(4) Gatal pada kulit Kepala: ( ) Ya (√) Tidak

f) Mata

(1) Perubahan penglihatan : (√) Ya ( ) Tidak

(2) Kacamata :( ) Ya (√) Tidak

9
(3) Nyeri :( ) Ya (√) Tidak

(4) Air mata berlebihan :( ) Ya (√) Tidak

(5) Bengkak Sekitar mata : ( ) Ya (√) Tidak

(6) Diplopia :( ) Ya (√) Tidak

(7) Floater : (√) Ya ( ) Tidak

(8) Pandangan Kabur : (√) Ya ( ) Tidak

(9) Fotofobia :( ) Ya (√) Tidak

g) Jantung& Paru

(1) Nyeri :( ) Ya (√) Tidak

(2) Berdebar-debar :( ) Ya (√) Tidak

(3) Kardiomegali :( ) Ya (√) Tidak

(4) Suara napas tambahan : ( ) Ya (√) Tidak

(5) Sesak :( ) Ya (√) Tidak

(6) Penggunaan otot bantu napas: ( ) Ya (√) Tidak

h) Ekstermitas

(1) Kaku :( ) Ya (√) Tidak

(2) Edema :( ) Ya (√) Tidak

(3) Nyeri :( ) Ya (√) Tidak

(4) Ulkus :( ) Ya (√) Tidak

i) Integumen

(1) Lesi/Luka : (√) Ya ( )Tidak

(2) Pruritus : (√) Ya ( )Tidak

(3) Perubahan pigmentasi : (√) Ya ( ) Tidak

(4) Perubahan tekstur : (√) Ya ( ) Tidak

10
(5) Sering memar : (√) Ya ( ) Tidak

(6) Perubahan rambut : (√) Ya ( ) Tidak

(7) Perubahan kuku : (√) Ya ( ) Tidak

(8) Perubahan turgor : (√) Ya ( ) Tidak

11
19) Pengkajian Khusus pada lansia
a) Fungsi kognitif Short Portable Mental Status Questionare
(SPMSQ)

No Pertanyaan Benar Salah


1 Jam berapa sekarang ? √
Jawab :setengah 11 pagi
2 Tahun berapa sekarang ? √
Jawab :2020
3 Kapan Bapak/Ibu lahir ? √
Jawab :1957
4 Berapa umur Bapak/Ibu sekarang ? √
Jawab :68
5 Dimana alamat Bapak/Ibu sekarang ? √
Jawab :di panti jompo
6 Berapa jumlah anggota keluarga yang √
tinggal bersama Bapak/Ibu ?
Jawab :tidak ada
7 Siapa nama anggota keluarga yang tinggal √
bersama Bapak/Ibu ?
Jawab :tidak ada
8 Tahun berapa Hari Kemerdekaan √
Indonesia ?
Jawab :1945.
9 Siapa nama Presiden Republik Indonesia √
sekarang ?
Jawab :pak jokowi
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1 ? √
Jawab :20, 19, 18, 16, 17, 15, 14, 13, 12,
11, 10, 9, 8, 7, 5, 4, 3 ,2 , 1
JUMLAH 7 3
Analisis Hasil :
Skor salah :0-3 fungsi intelektual utuh
Skor salah :4-5 kerusakan intelektual ringan
Skor salah :6-8 kerusakan intelektual sedang
Skor salah :9-10 kerusakan intelektual berat
Hasil : Ny. M mengalami kerusakan intelektual ringan

dengan nilai pengkajian fungsi kognitif intelektual yaitu 4

12
13
b) Pengkajian APGAR Keluarga
N ITEMS PENILAIAN SELALU KADANG- TIDAK
o KADANG PERNAH

(2) (1) (0)

1 A : Adaptasi 2
Saya puas bahwa saya
dapat kembali pada
keluarga (teman-teman)
saya untuk membantu
pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 P : Partnership 2
Saya puas dengan cara
keluarga (teman-teman)
saya membicarakan
sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah
saya
3 G : Growth 1
Saya puas bahwa
keluarga (teman-teman)
saya menerima dan
mendukung keinginan
saya untuk melakukan
aktifitas atau arah baru
4 A : Afek 1
Saya puas dengan cara
keluarga (teman-teman)
saya mengekspresikan
afek dan berespon
terhadap emosi-emosi
saya, seperti marah, sedih
atau mencintai
5 R : Resolve 2
Saya puas dengan cara
teman-temn saya dan
saya menyediakan waktu
bersama-sama

14
mengekspresikan afek
dan berespon
JUMLAH 8
Penilaian :
Nilai :0-3 disfungsi keluarga sangat tinggi
Nilai :4-7 disfungsi keluarga sedang
Nilai :8-10 fungsi keluarga sehat
Hasil : pengkajian APGAR keluarga pada Ny. M

mendapat nilai 8 yang artinya fungsi keluarga dari Ny. M

sehat.

c) Pengkajian Status Fungsional Kemandirian Lansia (Indeks


Katz)
No Aktivitas Mandiri Tergantung
1 Mandi √
Mandiri :
Bantuan hanya pada satu
bagian mandi (seperti
punggung atau ekstremitas
yang tidak mampu) atau
mandi sendiri sepenuhnya
Tergantung :
Bantuan mandi lebih dari
satu bagian tubuh, bantuan
masuk dan keluar dari bak
mandi, serta tidak mandi
sendiri
2 Berpakaian √
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari,
memakai pakaian,
melepaskan pakaian,
mengancingi/mengikat
pakaian
Tergantung :
Tidak dapat memakai baju
sendiri atau hanya sebagian

15
3 Ke Kamar Kecil √
Mandiri :
Masuk dan keluar dari
kamar kecil kemudian
membersihkan genetalia
sendiri
Tergantung :
Menerima bantuan untuk
masuk ke kamar kecil dan
menggunakan pispot
4 Berpindah √
Mandiri :
Berpindah ke dan dari
tempat tidur untuk duduk,
bangkit dari kursi sendiri
Tergantung :
Bantuan dalam naik atau
turun dari tempat tidur atau
kursi, tidak melakukan satu,
atau lebih perpindahan
5 Kontinen √
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya
dikontrol sendiri
Tergantung :
Inkontinensia parsial atau
total; penggunaan kateter,
pispot, enema dan pembalut
(pampers)
6 Makan √
Mandiri :
Mengambil makanan dari
piring dan menyuapinya
sendiri
Tergantung :
Bantuan dalam hal
mengambil makanan dari

16
piring dan menyuapinya,
tidak makan sama sekali,
dan makan parenteral
(NGT)
Keterangan :
Beri tanda (v) pada point yang sesuai kondisi klien
Analisis Hasil :
Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen
(BAK/BAB), berpindah, kekamar kecil, mandi dan
berpakaian.
Nilai B :Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari
fungsi tersebut.
Nilai C :Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan
satu fungsi tambahan.
Nilai D :Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi,
berpakaian, dan satu fungsi tambahan.
Nilai E :Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi
tambahan.
Nilai F :Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi,
berpkaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu
fungsi tambahan.
Nilai G :Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.

Hasil : dari hasil pengkajian status fungsional kemandirian

Ny. M mendapat nilai A karena masih mandiri dalam

melakukan semua kegiatan.

d) Pengkajian Kognitif Mini Mental State Exam (MMSE)


No ITEMS PENILAIAN BENAR SALAH
(1) (0)
1 ORIENTASI
1. Tahun berapa sekarang ? √
2. Musim apa sekarang ? √
3. Tanggal berapa sekarang ? √
4. Hari apa sekarang ? √
5. Bulan apa sekarang ? √
6. Di Negara mana anda √
tinggal ?

17
7. Di Provinsi mana anda √
tingal ?
8. Di Kabupaten mana anda √
tinggal ?
9. Di Kecamatan mana anda √
tinggal ?
10. Di Desa mana anda tinggal ? √
2 REGISTRASI
Minta klien menyebutkan tiga
obyek
11. Piring √
12. Lemari √
13. Kasur √
3 PERHATIAN DAN
KALKULASI
Minta klien mengeja 5 kata dari
belakang, misal “BAPAK”
14. K √
15. A √
16. P √
17. A √
18. B √
4 MENGINGAT
Minta klien untuk mengulang 3
obyek diatas
19. Piring √
20. Lemari √
21. Kasur √
5 BAHASA
a. Penamaan
Tunjukkan 2 benda minta
klien menyebutkan :
22. Jam tangan √

18
23. Pensil √
b. Pengulangan
Minta klien mengulangi tiga
kalimat berikut
24. “Tak ada jika, dan, atau √
tetapi”
c. Perintah tiga langkah
25. Ambil kertas! √
26. Lipat dua ! √
27. Taruh dilantai! √
d. Turuti hal berikut
28. Tutup mata lalu buka mata √
29. Tulis satu kalimat √
30. Salin gambar √
JUMLAH
Analisis Hasil :
Nilai ≤ 21 :kerusakan kognitif

Hasil : Ny. M tidak mengalami kerusakan kognitif dari

fungsi mental karena nilai dari pengkajian sebanyak 29

poin.

e) Skala Depresi
No PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah anda sebenarnya puas √ 1
dengan kehidupan anda ?
2 Apakah anda telah meninggalkan 1 √
banyak kegiatan dan minat/
kesenangan anda ?
3 Apakah anda merasa kehidupan 1 √
anda kosong ?
4 Apakah anda sering merasa bosan ? 1 √
5 Apakah anda mempunyai semangat √ 1
yang baik setiap saat ?

19
6 Apakah anda merasa takut sesuatu 1√
yang buruk akan terjadi pada
anda ?
7 Apakah anda merasa bahagia untuk √ 1
sebagian besar hidup anda ?
8 Apakah anda merasa sering tidak 1 √
berdaya ?
9 Apakah anda lebih sering di rumah 1√
daripada pergi keluar dan
mengerjakan sesuatu hal yang
baru ?
10 Apakah anda merasa mempunyai √ 1
banyak masalah dengan daya ingat
anda dibandingkan kebanyakan
orang ?
11 Apakah anda pikir bahwa 1 √
kehidupan anda sekarang
menyenangkan ?
12 Apakah anda merasa tidak berharga 1√
seperti perasaan anda saat ini ?
13 Apakah anda merasa penuh 1√
semangat ?
14 Apakah anda merasa bahwa 1 √
keadaan anda tidak ada harapan ?
15 Apakah anda pikir bahwa orang √ 1
lain, lebih baik keadaannya
daripada anda ?
Setiap jawaban yang SESUAI mempunyai skor “1” (satu):
Skor 5-9 :kemungkinan DEPRESI
Skor 10 atau lebih :DEPRESI

Hasil : Ny. M tidak mengalami depresi karena hasil dari

pengkajian didapatkan skor 4.

20
f) Screening Fall (Resiko Jatuh)
N LANGKAH
O
1 Minta pasien berdiri di sisi tembok dengan tangan
direntangkan ke depan
2 Beri tanda letak tangan I
3 Minta pasien condong ke depan tanpa melangkah
selama 1-2 menit, dengan tangan direntangkan ke depan
4 Beri tanda letak tangan ke II pada posisi condong
5 Ukur jarak antara tanda tangan I & II
Interpretasi :
Usia lebih dari 70 tahun dengan nilai ukur antara jarak tangan I
dan tangan II kurang 6 inchi mengalami resiko roboh
Hasil : Ny. M tidak mengalami resiko jatuh jika dilihat
dari hasil screening fall yang mendapatkan nilai ukur 5,6
inchi.

b. Diagnosa Keperawatan
1) Analisa Data
No Data Subyektif/Obyektif Interpretasi Masalah
(Sign/Symptom) (Etiologi) (Problem)
1 DS : Melemahnya Inkontinensia
- Ny. M mengatakan ia otot dasar Urine
tidak dapat menahan panggul
jika ingin kencing
dan sering kencing
tanpa disadari
(mengompol).
- Klien juga
mengatakan saat ia
bersin, membungkuk
dan batuk tiba-tiba
kencingnya keluar
sedikit.
- Ny. M mengatakan
kencing sebanyak 15-
18x/hari.
- Ny. M mengatakan
sebelumnya ia
memiliki riwayat
hipertensi2 tahun lalu
dan mengkonsumsi
obat diuretik.
DO : Ny. M terlihat

21
sering bolak balik WC
2 DS : Faktor fisik Resiko Jatuh
- Ny. M mengatakan (urgensi
tidak dapat menahan berkemih dan
rasa ingin kerusakan
berkemihnya penglihatan)
- Ny. M mengatakan
penglihatannya
sedikit kabur
DO:
- Ny. M terlihat sering
bolak balik WC
- WC terpisah dari
kamar dan jaraknya
sekitar 10 meter
- Jalan untuk menuju
WC sedikit bertangga

2) Rumusan Diagnosa Keperawatan


a) Inkontinensia urine berhubungan dengan melemahnya otot
dasar panggul ditandai dengan Ny. M mengatakan ia tidak
dapat menahan jika ingin kencing dan sering kencing tanpa
disadari (mengompol), klien juga mengatakan saat ia bersin,
membungkuk dan batuk tiba-tiba kencingnya keluar sedikit,
Ny. M kencing sebanyak 15-18x/hari, Ny. M mengatakan
sebelumnya ia memiliki riwayat hipertensi2 tahun lalu dan
mengkonsumsi obat diuretik, Ny. M terlihat sering bolak balik
WC.
b) Resiko jatuh berhubungan dengan faktor fisik (urgensi
berkemih dan kerusakan penglihatan) ditandai dengan Ny. M
mengatakan tidak dapat menahan rasa ingin berkemihnya, Ny.
M mengatakan penglihatannya sedikit kabur, Ny. M terlihat
sering bolak balik WC, WC terpisah dari kamar dan jaraknya
sekitar 10 meter, jalan untuk menuju WC sedikit bertangga.

22
c. Intervensi

1) Prioritas Diagnosa

a) Inkontinensia urine berhubungan dengan melemahnya otot

panggul

b) Resiko jatuh berhubungan dengan faktor fisik (urgensi

berkemih dan kerusakan penglihatan)

2) Rencana Keperawatan

N Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


o Keperawa
tan
1 Inkontinen Setelah - Kontinensia - kaji kebiasaan pola
sia urine dilakukan urine (waktu berkemih dan
tindakan cukup untuk gunakan catatan
keperawatan mencapai berkemih sehari
dalam 7x24 toilet antara - ajarkan untuk
jam urgensi dan membatasi
diharapkan urinasi) masukan cairan
klien mampu - Pengetahuan pada malam hari
mengontrol (deskripsi - bantu ke toilet dan
pengeluaran prosedur dorong untuk
urine terapi berkemih pada
pelaksanaan interval yang
prosedur diprogramkan
terapi ) - anjurkan untuk
- Pengetahuan melakukan latihan
(deskripsi otot panggul
efek samping - berikan penjelasan
obat, mengenai senam
deskripsi kegel
tehnik - ajarkan tehnik
pemantauan senam kegel
mandiri)
2 Resiko Setelah - perilaku - pantau gaya
jatuh dilakukan keamanan berjalan
tindakan individu - bantu eliminasi
keperawatan (tidak secara berkala
dalam 3x24 terjatuh, - sediakan lampu
jam penggunaan malam disamping
diharapkan alat bantu tempat tidur
resiko jatuh secara tepat) - ciptakan
dapat teratasi - perilaku lingkungan yang

23
keamanan aman bagi pasien
lingkungan - identifikasi
fisik rumah kebutuhan
(pengaturan keamanan
pencahayaan, berdasarkan
pengaturan tingkat fungsi
alat bantu kognitif dan fisik
yang mudah - letakkan benda-
dijangkau, benda yang sering
pengaturan digunakan dalam
furnitur jangkauan lansia
untuk
mengurangi
resiko)

d. Implementasi

N Hari/T Diagnosa Tindakan Respon Hasil Pa


o gl/Jam Keperawata Keperawatan raf
n
1 Senin, Inkontinensia - Mengobservasi - Tekanan Darah :
30 urine dan tanda-tanda vital 120/70 mmHg,
Maret resiko jatuh Suhu :35,4⁰C,
2020 Respirasi:
18x/menit, Nadi :
88 x/menit
Senin, Inkontinensia - Mengkaji tingkat - Klien mengalami
30 urine keparahan inkontinensia
Maret inkontinensia urine urine berat
2020 menggunakan dengan hasil
format penilain penilaian
RESIVED didapatkan skor
URINARY yaitu 9
INKONTINENCE
SCALE (RUIS)
Senin, Inkontinensia - Mengkaji - Klien
30 urine kebiasaan pola mengatakan
Maret berkemih sudah 6 kali
2020 buang air kecil
sejak ia akan
tidur jam 10
malam sampai
dengan sekarang,
sudah 2 kali urine
klien keluar
sebelum sampai

24
di WC
Senin, Inkontinensia - Mengkaji frekuensi - Klien
30 urie minum klien pada mengatakan tadi
Maret malam hari malam sebelum
2020 tidur hanya
minum setengah
gelas ukuran 200
ml
Senin, Inkontinensia - Mengkaji frekuensi - Klien
30 urine tidur klien tadi mengatakan
Maret malam hanya tidur
2020 selama 5 jam
karena sering
terbangun untuk
buang air kecil
Senin, Inkontinensia - Memberikan - Klien tampak
30 urine informasi pada mengerti,
Maret klien tentang terapi bertanya dan mau
2020 senam kegel di ajarkan terapi
senam kegel

2 Selasa, Inkontinensia - Mengobservasi - Tekanan Darah :


31 urine dan tanda-tanda vital 130/80 mmHg,
Maret resiko jatuh Suhu: 36⁰C,
2020 Respirasi: 16
x/menit, Nadi: 86
x/menit
Selasa, Inkontinensia - Mengkaji - Klien
31 urine kebiasaan pola mengatakan
Maret berkemih buang air kecil
2020 sudah 7 kali sejak
ia akan tidur jam
21.00 WITA
sampai sekarang
Selasa, Resiko jatuh - Mengkaji - Klien
31 penerangan mengatakan
Maret dikamar klien dan lampu kamarnya
2020 di WC cukup terang,
kalau tidur
lampunya lebih
senang di
hidupkan
- Klien
mengatakan di
WC lampunya
kurang terang dan
lantainya agak

25
licin
Selasa, Inkontinensia - Mengajarkan klien - Klien mau
31 urine melakukan senam mengikuti
Maret kegel gerakan yang
2020 diajarkan

Selasa, Inkontinensia - Menganjurkan - Klien


31 urine klien untuk mengatakan
Maret mencoba menahan belum mampu
2020 pengeluaran urine untuk menahan
keluarnya urine

3 Rabu, 1 Inkontinensia - Mengobservasi - Tekanan Darah :


April urine dan tanda-tanda vital 130/90 mmHg,
2020 resiko jatuh Nadi :87 x/menit,
Suhu :36,8⁰C,
Respirasi :18
x/menit
Rabu, 1 Inkontinensia - Mengkaji - Klien
April urine kebiasaan pola mengatakan
2020 berkemih buang air kecil
sudah 8 kali sejak
tadi pagi jam
06.00 WITA
sampai sekarang
Rabu, 1 Inkontinensia - Menanyakan - Klien
April urine kepada klien sudah mengatakan
2020 berapa kali sudah melakukan
melakukan senam senam kegel
kegel sebanyak 2 kali
Rabu, 1 Inkontinensia - Menganjurkan - Klien nampak
April urine klien untuk sudah bisa
2020 melakukan senam melakukan senam
kegel lagi secara kegel secara
mandiri mandiri namun
masih ada
beberapa gerakan
yang masih keliru
Rabu, 1 Inkontinensia - Menganjurkan - Klien
April urine klien untuk mengatakan saat
2020 membatasi malam hari ia
masukan cairan hanya minum 1
saat malam hari gelas air putih
saja

26
4 Kamis, Inkontinensia - Mengobservasi - Tekanan Darah :
2 April urine dan tanda-tanda vital 130/70 mmHg,
2020 resiko jatuh Nadi :88 x/menit,
Suhu : 37⁰C,
Respirasi :
18x/menit
Kamis, Resiko jatuh - Menganjurkan - Klien
2 April klien untuk mengatakan tidak
2020 memeriksakan mau
kesehatan matanya memeriksakan
kesehatan
matanya dan
menganggap
pengelihatannya
kabur karena
faktor usia
Kamis, Resiko jatuh - Menganjurkan - Klien
2 April klien untuk rajin mengatakan
2020 membersihkan WC setiap ia mandi ia
agar tidak licin selalu menggosok
WC nya namun
kebanyakan jika
orang lain selesai
memakai WC nya
tidak mau
dibersihkan
kembali
Kamis, Inkontinensia - Mengkaji - Klien
2 April urine kebiasaan pola mengatakan
2020 berkemih buang air kecil
sudah 6 kali sejak
ia akan tidur jam
22.00 WITA
sampai sekarang
Kamis, Inkontinensia - Menanyakan - Klien
2 April urine kepada klien sudah mengatakaan
2020 berapa kali sudah melakukan
melakukan senam senam kegel
kegel sebanyak 1 kali

Kamis, Inkontinensia - Menganjurkan - Klien tampak


2 April urine klien untuk melakukan senam
2020 kembali kegel secara
melakukan senam mandiri dan
kegel secara seluruh
mandiri gerakannya sudah
tepat
Kamis, Inkontinensia - Menanyakan - Klien

27
2 April urine kepada klien mengatakan
2020 apakah sudah bisa sudah bisa
menahan keluarnya menahan urine
urine disaat dipertengahan
pertengahan buang namun hanya
air kecil sebentar
5 Jumat, Inkontinensia - Mengobservasi - Tekanan Darah :
3 April urine dan tanda-tanda vital 120/80 mmHg,
2020 resiko jatuh Nadi :86 x/menit,
Suhu: 36,9⁰C,
Respirasi:14
x/menit
Jumat, Inkontinensia - Mengkaji - Klien
3 April urine kebiasaan pola mengatakan
2020 berkemih buang air kecil
sudah 6 kali sejak
tadi pagi jam
06.00 WITA
sampai sekarang
Jumat, Resiko jatuh - Menganjurkankan - Klien
3 April klien untuk mengatakan tetap
2020 berpegangan saat berpegangan di
akan memasuki daun pintu WC
WC agar tidak saat akan
jatuh memasuki WC
namun lantai
yang licin
membuat klien
terkadang hilang
kendali
Jumat, Resiko jatuh - Menganjurkan - Klien
3 April klien saat malam mengatakan tidak
2020 hari membawa nyaman jika
ember/tempat harus buang air
kencing agar tidak kecil di dalam
bolak balik WC kamar dan tidak
untuk mengurangi mau kamarnya
resiko jatuh bau pesing
Jumat, Inkontinensia - Menanyakan - Klien
3 April urine berapa kali klien mengatakan
2020 sudah melakukan sudah melakukan
latihan senam latihan senam
kegel kegel sebanyak 2
kali sebelum
shalat subuh dan
shalat dzuhur
- Klien
mengatakan

28
sudah bisa
menahan
keluarnya urine
pada pertengahan
selama kurang
lebih 6 detik
Jumat, Inkontinensia - Meminta klien - Klien tampak
3 April urine untuk melakukan lancar melakukan
2020 senam kegel senam kegel
secara mandiri

Jumat, Inkontinensia - Meminta klien - Klien


3 April urine untuk membatasi mengatakan tetap
2020 asupan cairan saat minum 1 gelas
malam hari ukuran 200 ml
saat malam hari
sebelum tidur
6 Sabtu, Inkontinensia - Mengobservasi - Tekanan Darah :
4 April urine dan tanda-tanda vital 120/70 mmHg,
2020 resiko jatuh Suhu: 36,5⁰C
Nadi: 87 x/menit,
Respirasi:
16x/menit
Sabtu, Inkontinensia - Mengkaji - Klien
4 April urine kebiasaan pola mengatakan
2020 berkemih buang air kecil
sudah 5 kali sejak
tadi malam jam
22.00 WITA
sampai sekarang
Sabtu, Inkontinensia - Meminta klien - Klien tampak
4 April urine untuk melakukan melakukan senam
2020 senam kegel kegel seperti hari-
hari sebelumnya
secara mandiri
tanpa diberikan
instruksi lagi

29
e. Evaluasi

No Hari/Tgl/Ja Diagnosa Catatan Perkembangan Paraf


m Keperawatan (SOAP)
1 Senin, 6 Inkontinensia S:
April 2020 urine - Klien mengatakan sejak
10.00 Wita tadi malam dari jam 22.00
Wita ia hanya buang air
kecil sebanyak 3 kali
sampai sekarang
- Klien mengatakan sudah
bisa melakukan senam
kegel secara mandiri
- Klien mengatakan saat
batuk, tertawa atau bersin
masih mengeluarkan urine
tetapi tidak sesering saat
belum melakukan latihan
senam kegel
O:
- Klien mampu melakukan
senam kegel secara mandiri
dengan gerakan yang sudah
sempurna
- Tingkat keparahan
inkontinensia urine klien
masih dalam kategori
inkontinensia urine berat
dengan skor 7
A:
- Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan klien untuk tetap
melakukan latihan senam
kegel
- Anjurkan klien untuk tetap
membatasi masukan cairan
2 Senin, 6 Resiko jatuh S:
April 2020 - Klien mengatakan sudah
11.00 dibuatkan pegangan
WITA didalam WC agar tidak
terpeleset
- Klien mengatakan sudah
tidak terburu-buru saat
akan ke WC karena ingin
buang air kecil
- Klien mengatakan lampu di
WC nya sudah terang

30
O:
- Terdapat pegangan didalam
WC
- Klien tampak sudah bisa
menahan urine nya
sehingga tidak terburu-buru
untuk sampai ke WC
- Penerangan di WC klien
sudah sangat terang
- Lantai WC klien sudah
tidak teralu licin
A : Masalah sudah teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- Anjurkan klien untuk tetap
berpegangan saat akan
memasuki WC
- Anjurkan klien untuk tetap
membersihkan lantai WC
- agar tidak licin

31
4.2 Pembahasan

a. Pengkajian

Pada tahap ini, peneliti menggunakan tehnik wawancara dan observasi

untuk memperoleh data dari pasien dan penjaga wisma. Berdasarkan

pengkajian secara teoritis, hal yang perlu difokuskan untuk masalah

inkontinensia urine yaitu pada pola eliminasi yang mengkaji seberapa

sering berkemih sepanjang hari, apakah mengalami nokturia dan stress,

mengalami reflekss berkemih dan kesulitan dalam berkemih. Sedangkan

pengkajian yang didapatkan oleh peneliti yaitu Ny. M mengatakan tidak

dapat menahan jika ingin kencing dan sering kencing tanpa disadari

(mengompol), klien juga mengatakan saat ia bersin, membungkuk dan

batuk tiba-tiba kencingnya keluar sedikit, Ny. M kencing sebanyak 15-

18x/hari, Ny. M mengatakan sebelumnya ia memiliki riwayat hipertensi

2 tahun lalu dan mengkonsumsi obat diuretik, Ny. M terlihat sering bolak

balik WC. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa tidak ada kesenjangan

antara pengkajian teoritis dengan hasil pengkajian yang dilakukan oleh

peneliti terhadap subyek.

b. Diagnosa keperawatan

Pada teori terdapat 5 diagnosa keperawatan yaitu sebagai berikut:

1) Gangguan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan kurangnya

sumber material

2) Resiko jatuh berhubungan dengan faktor fisik (urgensi berkemih dan

kerusakan penglihatan)

32
3) Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan

ketidakmampuan dalam menciptakan suasana rumah yang nyaman

4) Inkontinensia urine berhubungan dengan melemahnya otot panggul

5) Perubahan persepsi sensori (nyeri)

Berdasarkan data yang didapat dari hasil penelitian ini diagnosa

keperawatan yang diketemukan oleh peneliti ada 2 yaitu:

1) Inkontinensia urine berhubungan dengan melemahnya otot dasar

panggul ditandai dengan Ny. M mengatakan ia tidak dapat menahan

jika ingin kencing dan sering kencing tanpa disadari (mengompol),

klien juga mengatakan saat ia bersin, membungkuk dan batuk tiba-

tiba kencingnya keluar sedikit, Ny. M kencing sebanyak 15-18x/hari,

Ny. M mengatakan sebelumnya ia memiliki riwayat hipertensi 2

tahun lalu dan mengkonsumsi obat diuretik, Ny. M terlihat sering

bolak balik WC.

2) Resiko jatuh berhubungan dengan faktor fisik (urgensi berkemih dan

kerusakan penglihatan) ditandai dengan Ny. M mengatakan tidak

dapat menahan rasa ingin berkemihnya, Ny. M mengatakan

penglihatannya sedikit kabur, Ny. M terlihat sering bolak balik WC,

WC terpisah dari kamar dan jaraknya sekitar 10 meter, jalan untuk

menuju WC sedikit bertangga.

Sedangkan diagnosa yang tidak diketemukan oleh peneliti yaitu:

1) Gangguan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan kurangnya

sumber material, dikarenakan dari hasil pengkajian klien dapat

33
memelihara kesehatan kesehatannya secara mandiri sehingga, tidak

terdapat data yang mendukung untuk mengangkt diagnosa tersebut.

2) Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan

ketidakmampuan dalam menciptakan suasana rumah yang nyaman,

dikarenakan dari hasil pengkajian kamar tidur klien tertata dengan

rapi dan bersih, pencahayaan didalam kamar juga sudah cukup terang

sehingga, tidak terdapat data yang mendukung untuk diagnosa

tersebut.

3) Perubahan persepsi sensori (nyeri), dikarenakan dari hasil pengkajian

klien tidak pernah mengeluh nyeri di bagian tubuhnya sehingga, tidak

terdapat data yang mendukung untuk diagnosa tersebut.

b. Intervensi

Setelah ditemukan masalah keperawatan maka penulis menyusun

intervensi pada setiap diagnosa yang diangkat yaitu:

1) Inkontinensia urine berhubungan dengan melemahnya otot dasar

panggul.

2) Resiko jatuh berhubungan dengan faktor fisik (urgensi berkemih dan

penglihatan kabur).

Untuk menanggulangi masalah-masalah keperawatan yang dihadapi oleh

subyek, perencanaan keperawatan disusun berdasarkan konsep teori yang

ada agar rencana tindakan keperawatan yang telah disusun dapat

dilaksanakan dengan baik serta dapat memperoleh hasil yang diinginkan.

Secara umum hambatan yang ditemukan penulis pada saat akan

melakukan intervensi dilapangan yaitu tidak tersedianya Standar

34
Operasional Prosedur (SOP) latihan senam kegel sehingga peneliti hanya

menggunakan alat ukur dari institusi dan tidak dapat dikombinasikan

dengan alat ukur di panti, dan keterbaatasan alat untuk mencegah

terjadinya resiko jatuh. Jadi, terdapat kesenjangan antara intervensi teori

dengan intervensi yang akan diberikan pada subyek.

c. Implementasi

Fase implementasi yang dilakukan sesuai dengan tindakan yang sudah

direncanakan, dilkaukan secara tepat, aman dan sesuai dengan kondisi

klien. Pada subyek proses implementasi yang penulis lakukan dengan

diagnosa keperawatan

1) Inkontinensia urine berhubungan dengan melemahnya otot panggul.

Pelaksanaan asuhan keperawatan ini dilakukan sesuai dengan

perencanaan yang sudah dibuat serta menggunakan sarana yang

tersedia dikamar klien. Penulis mengikuti perkembangan klien

dengan melihat kemampuan klien dalam melakukan latihan senam

kegel sehari-hari serta menanyakan kepada penjaga wisma. Secara

umum hambatan penulis yang ditemukan selama melakukan asuhan

keperawatan pada subyek adalah tidak tersedianya Standar

Operasional Prosedur (SOP) sehingga peneliti hanya menggunakan

alat ukur dari institusi dan tidak dapat dikombinasikan dengan alat

ukur yang ada di panti.

Hambatan lain yang ditemukan yaitu keterbatasan waktu dinas

dan waktu pengkajiannya jadi penulis hanya dapat melaksanakan

implementasinya selama 7hari. Untuk mengatasi hal tersebut penulis

35
melakukan kolaborasi dengan perawat dan penjaga wisma untuk

memastikan bahwa klien tetap mendapatkan perawataan yang optimal

dan berkesinambungan.

2) Resiko jatuh berhubungan dengan faktor fisik (urgensi berkemih dan

gangguan penglihatan).

Pelaksanaan asuhan keperawatan ini dilakukan sesuai dengan

perencanaan yang sudah dibuat, penulis mengikuti perkembangan

klien dengan melihat keadaan sekitar lingkungan klien. Secara umum

hambatan yang penulis temukan selama melaksanakan asuhan

keperaawatan pada subyek adalah keterbatasan alat untuk mencegah

terjadinya resiko jatuh serta klien tidak mau memeriksakan

penglihatannya jadi, penulis hanya dapat melaksanakan implementasi

selama 3 hari. Untuk mengatasi hal tersebut penulis melakukan

kolaborasi dengan perawat atau penjaga wisma untuk memastikan

bahwa klien terhindar dari resiko jatuh dan mendapatkan perawatan

yang optimal serta berkesinambungan.

d. Evaluasi

1) Inkotinensia urine berhubungan dengan melemahnya otot panggul

Setelah melakukan implementasi selama 7 hari untuk diagnosa

keperawatan inkontinensia urine evaluasi yan didapat yaitu secara

Subyektif Ny. M mengatakan sejak tadi malam hingga pagi hari ia

hanya buang air kecil sebanyak 3kali, sudah bisa melakukan senam

kegel secara mandiri, saat batuk, tertawa atau bersin masih

mengeluarkan urine tetapi tidak sesering saat belum melakukan

36
senam kegel. Secara Obyektif Ny. M mampu melakukan latihan

senam kegel secara mandiri dengan gerakan yang sudah benar,

tingkat keparahan inkontinensia urine masih dalam kategori

inkontinensia urine berat dengan skor 7. Assessment dapat

dinyatakan masalah belum teratasi sehingga pada planning intervensi

dilanjutkan yaitu anjurkan klien untuk tetap melakukan latihan senam

kegel, anjurkan klien untuk tetap membatasi masukan cairan pada

malam hari, kolaborasi dengan perawat dan penjaga wisma untuk

memastikan klien tetap melakukan terapi yang sudah diberikan.

2) Resiko jatuh berhubungan dengan faktor fisik (urgensi berkemih dan

gangguang penglihatan)

Pada diagnosa kedua yaitu resiko jatuh dilakukan implementasi

selama 3 hari dengan hasil evaluasi yang didapat yaitu secara

Subyektif Ny. M mengatakan sudah dibuatkan pegangan didalam WC

agar tidak terpeleset, sudah tidak terburu-buru saat akan ke WC

karena ingin buang air kecil, lampu di WC nya sudah terang. Secara

Obyektif terdapat pegangan didalam WC, Ny. M tampak sudah bisa

menahan urinenya sehingga tidak terburu-buru untuk sampai ke WC,

penerangan di WC Ny. M sudah sangat terang, lantai WC sudah tidak

terlalu licin. Assessment dapat dinyatakan masalah sudah teratasi

sehingga pada planning, intervensi untuk diagnosa resiko jatuh dapat

dihentikan.

37
4.3 Keterbatasan

Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai keterbatasan yaitu dari berbagai

ragam kasus pada lansia penulis hanya dapat melakukan penelitian dengan

mengambil masalah inkontinensia urin dan lebih difokuskan hanya pada

terapi senam kegel dikarenakan kemampuan dalam menguasai ilmu yang

penulis miliki sangat terbatas serta waktu untuk melakukan penelitian juga

terbatas sehingga penulis hanya mampu menyelesaikan penelitian dengan

masalah inkontinensia urine dengan pemberian terapi senam kegel.

38
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari Karya Tulis Ilmiah ini yaitu:

a. Kasus asuhan keperawatan lansia dengan inkontinensia urine pada Ny. M

telah dilakukan dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi.

b. Tindakan yang difokuskan berupa pemberian terapi senam kegel dalam

melatih otot panggul.

c. Pada studi kasus tindakan terapi senam kegel digunakan untuk melatih

otot panggul pada lansia yang menderita inkontinensia urine.

5.2 Saran

a. Bagi Klien

Hasil studi kasus ini sebaiknya dapat menambah ilmu dan kemampuan

klien untuk melatih otot panggul dengan cara terapi senam kegel.

b. Bagi Balai Sosial Lanjut Usia (BSLU)

Hasil studi kasus ini sebaiknya dapat dijadikan dan dibuatkan SOP senam

kegel dalam melatih otot panggul pada lansia yang menderita

inkontinensia urine.

c. Bagi Peneliti Lain

Terapi senam kegel efektif dilakukan dan direkomendasikan untuk

perawat sebagai terapi non farmakologi untuk membantu melatih otot

panggul pada lansia yang menderita inkontinensia urine.

39

Anda mungkin juga menyukai