Kelompok 3
MANAJEMEN 5F
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan nikmat, rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat
kami selesaikan.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna,
hal itu disebabkan karena keterbatasan dan wawasan dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca, demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang. Dan kami
berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Definisi Bank Pemerintah......................................................................................3
B. Jenis Bank Pemerintah...........................................................................................3
C. Perbedaan Bank Milik Pemerintah Pusat dan Bank Milik Pemerintah Daerah.......4
D. Kegiatan Bank Pemerintah.....................................................................................8
a. Bank Mandir..........................................................................................................8
b. Bank BNI...............................................................................................................9
c. Bank BRI.............................................................................................................10
d. Bank BTN............................................................................................................10
E Manfaat Kredit......................................................................................................12
BAB III...........................................................................................................................14
Studi Kasus.....................................................................................................................14
BAB IV............................................................................................................................15
PENYELESAIAN..........................................................................................................15
BAB V..............................................................................................................….16
PENUTUP.......................................................................................................….16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa
perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan. Pertama, sebagai penyedia
mekanisme dan alat pembayaran yang efisien bagi nasabah. Untuk ini, bank
menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit. Ini adalah peran bank yang
paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat
pembayaran yang efisien ini, barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara
barter yang memakan waktu.Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan
meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan dana, itu berarti bank
meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif.
Apabila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara akan meningkat.
Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tidak
dapat memperoleh pinjaman, dan bisnis tidak dapat dibangun karena mereka tidak
memiliki dana pinjaman.
Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas
penjajahnya, yaitu Belanda. Oleh karena itu, sejarah perbankan pun tidak lepas dari
pengaruh negara yang menjajahnya. Pada masa itu, De javasche Bank, NV
didirikan di Batavia pada 24 Januari 1828, kemudian menyusul Nederlandsche
Indische Escompto Maatschappij, NV pada tahun 1918 sebagai pemegang
monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke luar negeri serta
terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda.
Pada zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan
berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisasi oleh pemerintah
Indonesia. Pada 1958, pemerintah melakukan nasionalisasi bank milik Belanda
mulai dengan Nationale Handelsbank (NHB), selanjutnya pada tahun 1959 diubah
menjadi Bank Umum Negara (BUNEG kemudian menjadi Bank Bumi Daya).
Selanjutnya, pada 1960,secara berturut-turut Escomptobank menjadi Bank Dagang
Negara (BDN) dan Nederlandsche Handelsmaatschappij (NHM) menjadi Bank
1
Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN), kemudian menjadi Bank Expor Impor
Indonesia (BEII).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi Bank Pemerintah
2. Mengetahui jenis jenis Bank Pemerintah
3. Memahami Kegiatan Bank Pemerintah
4. Mengetahui Manfaat Kredeit bagi Bank dan Pemerintah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bank Pemerintah
Bang Milik Pemerintah atau yang leih dikenal dengan Bank Pemerintah adalah
Bank yang kepemilikannya berada dibawah pemerintah. Bank Milik Pemerintah
didirikan oleh pemerintah, dan pada awalnya seluruh sahamnya adalah milik
pemerintah.
Bank Pemerintah
dll
Bank Milik Pemerintah dibagi menjadi dua Bank Milik Pemerintah Pusat dan Bank
Milik Pemerintah Daerah.
Nama
Bank Didirikan Kepemilikan Status Kantor Pusat, Website
Pemerintah Jl. Jenderal Gatot
Bank RI 60%, Subroto Kav. 36-38
02 Oktober 1998 Bank Devisa
Mandiri Masyarakat Jakarta
40% www.bankmandiri.co.id
Bank Pemerintah Jl. Jenderal Sudirman
Negara RI 60%, Kav. 1, Jakarta Pusat
05 Juli 1946 Bank Devisa
Indonesia Masyarakat
www.bni.co.id
(BNI) 40%
Bank Pemerintah Gedung BRI, Jl.
Rakyat 16 Desember RI 56,75%, Jenderal Sudirman
Bank Devisa
Indonesia 1895 Masyarakat Kav.44-46, Jakarta
(BRI) 43,25% www.bri.co.id
Bank 16 Oktober 1897 Pemerintah Bank Devisa Menara Bank BTN, Jl.
Tabungan RI 60%, Gajah Mada No. 1,
Negara Masyarakat Jakarta
3
(BTN) 40% www.btn.co.id
C. Perbedaan Bank Milik Pemerintah Pusat dan Bank Milik Pemerintah Daerah
4
Pembangunan Pemerintah
www.bankjambi.co.id/
Daerah Jambi Kab/Kota Jambi
Bank Gedung Grinatha Lt. 1-7,
Pemprov Jawa
Jateng/Bank Jalan Pemuda No. 142
13-Mar- Tengah, seluruh
Pembangunan Bank devisa Semarang
63 Pemerintah
Daerah Jawa
Kab/Kota Jateng www.bankjateng.co.id/
Tengah
Pemprov Jawa Jl. Basuki Rakhmad 98-104,
Bank devisa
Timur 51,37%, Surabaya
Bank
seluruh www.bankjatim.co.id/
Jatim/Bank
17-Agu- Pemerintah
Pembangunan
61 Kab/Kota Jatim
Daerah Jawa
28,48%,
Timur
masyarakat
20,15%
Bank Bank Jl. Rahadi Osman No. 10
Pemprov
Kalbar/Bank nondevisa Pontianak
Kalbar, seluruh
Pembangunan 28-Nov-
Pemerintah
Daerah 63
Kab/Kota www.bankkalbar.co.id/
Kalimantan
Kalbar
Barat
Bank Bank Jl. Lambung Mangkurat No.
Kalsel/Bank Pemprov Kalsel, nondevisa 7 Banjarmasin
Pembangunan 25-Mar- seluruh www.bankkalsel.co.id/
Daerah 64 Pemerintah
Kalimantan Kab/Kota Kalsel
Selatan
Bank Jl. RTA Milono No.12,
Pemprov
Kalteng/Bank Palangka Raya
Kalteng, seluruh
Pembangunan 28-Okt- Bank
Pemerintah
Daerah 61 nondevisa
Kab/Kota www.bankkalteng.co.id/
Kalimantan
Kalteng
Tengah
Pemprov Gedung PT. BPD Kaltim
Kaltim, seluruh Kaltara Lantai 3 s.d 6, Jl.
Bank
Pemerintah Jend. Sudirman No. 33
Kaltimtara/Bank
Kab/Kota Samarinda
Pembangunan
Kaltim,
Daerah 14-Okt-
Pemprov Bank devisa
Kalimantan 65
Kaltara dan
Timur dan
seluruh www.bankaltimtara.co.id/
Kalimantan
pemerintah
Utara
Kab/Kota
Kaltara
Pemprov Jl. Wolter Monginsidi
Bank
Lampung, No.182, Teluk Betung, Kota
Lampung/Bank
01-Agu- seluruh Bank Bandar Lampung
Pembangunan
64 Pemerintah nondevisa
Daerah
Kab/Kota www.banklampung.co.id/
Lampung
Lampung
5
Pemprov Jl. Raya Pattimura No. 09
Maluku, Ambon
Bank Maluku
Pemprov
Malut/Bank
Maluku Utara,
Pembangunan 25-Okt- Bank
seluruh
Daerah Maluku 61 nondevisa
Pemerintah www.bankmaluku.co.id/
dan Maluku
Kab/Kota
Utara
Maluku dan
Maluku Utara
Bank Pemprov Jl. Pemuda No.21, Padang
Nagari/Bank Sumbar, seluruh
12-Mar-
Pembangunan Pemerintah Bank devisa
62 www.banknagari.co.id/
Daerah Sumatra Kab/Kota
Barat Sumbar
Bank Jl. Pejanggik 30, Mataram
Pemprov NTB,
NTB/Bank
seluruh Bank
Pembangunan 05-Jul-64
Pemerintah nondevisa www.bankntb.co.id/
Daerah Nusa
Kab/Kota NTB
Tenggara Barat
Bank Jl. W. J. Lalamentik No. 102
Pemprov NTT,
NTT/Bank Kupang
seluruh Bank
Pembangunan 17-Jul-62
Pemerintah nondevisa
Daerah Nusa www.bpdntt.co.id/
Kab/Kota NTT
Tenggara Timur
Pemprov Papua, JL. A. Yani No. 5-7 Jayapura
Bank Pemprov Papua
Papua/Bank 13-Apr- Barat, seluruh Bank
Pembangunan 66 Pemerintah nondevisa www.bankpapua.co.id/
Daerah Papua Kab/Kota Papua
dan Papua Barat
Pemprov Riau, Menara Dang Merdu Bank
Bank Riau Pemprov Riau Kepri Jalan Jenderal
Kepri/Bank Kepulauan Riau, Sudirman No.462 Kota
Pembangunan 15-Agu- seluruh Pekanbaru
Bank devisa
Daerah Riau 61 Pemerintah
dan Kepulauan Kab/Kota Riau
www.bankriaukepri.co.id/
Riau dan Kepulauan
Riau
Bank Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 16
Pemprov Sulsel,
Sulselbar/Bank Makassar
Pemprov Sulbar,
Pembangunan
13-Jan- seluruh Bank
Daerah
61 Pemerintah nondevisa
Sulawesi www.banksulselbar.co.id/
Kab/Kota Sulsel
Selatan dan
dan Sulbar
Sulawesi Barat
Bank 01-Apr- Pemprov Bank Jl. Sultan Hasanuddin, No.
Sulteng/Bank 69 Sulteng nondevisa 20 Palu
Pembangunan 33,564%, www.banksulteng.co.id/
Daerah seluruh
Sulawesi Pemerintah
6
Tengah Kab/Kota
Sulteng, PT
Bank Jalan Mayjend Soetoyo No.
Sultra/Bank Pemprov Sultra, 95, Kendari
Pembangunan 02-Mar- seluruh Bank
Daerah 68 Pemerintah nondevisa
www.banksultra.co.id/
Sulawesi Kab/Kota Sultra
Tenggara
Pemprov Sulut Jl. Sam Ratulangi No. 9
36,64%, Manado
Pemprov
Bank
Gorontalo
SulutGo/Bank
3,01%, seluruh
Pembangunan 17-Mar- Bank
Pemerintah
Daerah 61 nondevisa
Kab/Kota Sulut www.banksulutgo.co.id/
Sulawesi Utara
dan Gorontalo,
dan Gorontalo
PT Mega
Corpora
24,90%[14]
Pemprov Jl. Gubernur H. Ahmad
Sumsel 27,90%, Bastari no. 07, Jakabaring
Pemprov Palembang
Bangka
Bank Sumsel
Belitung 3,11%,
Babel/Bank
seluruh
Pembangunan
06-Nov- Pemerintah
Daerah Sumatra Bank Devisa
57 Kab/Kota
Selatan dan
Sumsel www.banksumselbabel.com/
Bangka
(47,97%), dan
Belitung
Babel (17,02%),
Koperasi
Cermat
4,00%[13]
Bank Pemprov Sumut Jl. Imam Bonjol No. 18
Sumut/Bank seluruh Medan
04-Nov-
Pembangunan Pemerintah Bank Devisa
61
Daerah Sumatra Kab/Kota www.banksumut.com/
Utara Sumut
Dari tabel diatas dapat disimpulkan perbedaan antara Bank Milik Pemerintah Pusat
dengan Bank Milik Pemerintah Daerah yaitu:
7
1. Bank Milik Pemerintah Pusat, kepemilikan modal/sahamnya dimiliki oleh
pemerintah dan masyarakat. Sedangkan Bank Milik Pemerintah Daerah,
kepemilikan modal/sahamnya dimiliki oleh pemerintah dan provinsi.
2. Bank Milik Pemerintah Pusat, seluruh Banknya merupakan Bank Devisa.
Sedankan Bank Milik Pemerintah Daerah, tidak semua Bank merupakan
Bank Devisa.
a. Bank Mandir
Bank Mandiri menjalankan berbagai kegiatan usaha, meliputi :
8
Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan
wali amanat.
Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain
berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh yang berwenang.
Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundangan.
Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya:
a) Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank
yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan
dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
b) Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan
surat-surat dimaksud;
c) Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan pemerintah;
d) Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
e) Obligasi;
f) Surat dagang berjangka waktu sesuai dengan peraturan
perundangan;
g) Surat berharga lain yang berjangka waktu sesuai dengan
peraturan perundangan.
b. Bank BNI
Kegiatan Bank BNI adalah melakukan usaha di bidang perbankan (termasuk
melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah melalui anak usaha) seperti
bank mandiri .
9
Selain itu, Bank BNI juga menjalankan kegiatan usaha diluar perbankan
melalui anak usahanya, antara lain: asuransi jiwa, pembiayaan, sekuritas dan
jasa keuangan.
c. Bank BRI
Kegiatan Bank BRI sama seperti bank Pemerintah lainnya. Namun, Bank
BRI lebih diarahkan kepada perbaikan ekonomi dan pembayaran ekonomi
nasional dengan jalan melakukan usaha Bank-Bank Umum.
Selain itu juga PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk juga memberikan jasa-jasa
perbankan dalam negeri maupun luar negeri.
d. Bank BTN
Kegiatan Bank BTN meliputi :
1) KPR dan Perbankan Konsumer
10
Produk simpanan didominasi oleh dua hal yaitu Giro dan
Deposito
Commercial loan : Mengelola bisnis commercial loan termasuk
kredit konstruksi
SME : Memberikan layanan pembiayaan bagi segmen mikro dan
kecil
Commercial & Institusional Funding : Memberikan layanan jasa
dan produk dana yang berorientasi kepada nasabah korporasi dan
institusional
3) Perbankan Syariah
Produk pembiayaan terbagi menjadi dua yaitu Pembiayaan
Konsumer Syariah dan Pembiayaan Komersial Syariah
Produk pendanaan terbagi menjadi tiga yaitu Giro Syariah,
Tabungan Syariah dan Deposito Syariah
Badan Usaha Syariah : Menyediakan layanan produk dan jasa
syariah yang menciptakan sinergi bisnis Bank BTN
4) Treasury & Asset Management
Menyediakan layanan jasa dan produk treasury
Mengelola bisnis DPLK
11
E Manfaat Kredit
Maanfaat kredit bagi Bank
Kredit yang diberikan bank kepada nasabah akan mendapat balas jasa
berupa bunga
Pendapatan bunga bank berpengaruh pada peningkatan profitabilitas bank.
Hal ini dapat tercermin pada perolehan laba
Pemberian kredit kepada nasabah secara sinergi akan memasarkan produk
lain seperti produk dana dan jasa.
Kegiatan kredit dapat mendorong peningkatan kemampuan pegawai untuk
lebih memahami secara perinci aktivitas usaha para debitur di berbagai
sektor usaha. Dengan demikian, para pegawai menjadi terlatih dan
mempunyai keahlian dalam beberapa usaha nasabah. Hal ini merupakan aset
bagi bank.
Reputasi bank akan meningkat sehingga menarik nasabah-nasabah baru.
12
arus tukar menukar barang dan jasa menjadi lancar karena adanya kenaikan
jumlah yang beredar.
Kredit bank dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan masyarakat. Peningkatan lapangan kerja akan meningkatkan
pendapatan masyarakat yang pada akhirnya secara total akan meningkatkan
pendapatan nasional.
Secara tidak langsung kredit bank dapat meningkatkan pendapatan negara,
yaitu pendapatan pajak.
1. Pajak pendapatan dari bank yang mmberikan kredit karena terdapat
kenaikan laba yang berasal dari bunga kredit.
2. Pajak pendapatan dari debitur. Debitur yang mendapatkan kredit
berusaha untuk meningkatkan volume usahanya, dan kenaikan
volume usaha berpengaruh pada kenaikan laba perusahaan, sehingga
pajak pendapatan akan meningkat.
3. Kredit bank dapat memperluas pasar, yaitu dengan semakin luasnya
volume produksi dan konsumsi masyarakat.
13
BAB III
Studi Kasus
14
Ia menambahkan, aset milik terdakwa ditaksir senilai Rp 1,4 triliun.
Asbih menjawab pihaknya tidak diminta untuk memasukan aset terdakwa
dalam audit kerugian keuagan negara. "Dari Bank Mandiri tidak meminta,
termasuk dari penyidik Kejagung," katanya.
Kasus ini bermula saat Bank Mandiri menyalurkan kredit investasi dan kredit
kerja pada PT Tirta Amarta Bottling secara bertahap.Perusahaan yang dipimpin
Rony Tedi itu gagal membayar cicilan hingga jaksa menilai negara dirugikan Rp
1,8 triliun.
Rony Tedi dan stafnya, Juventius jadi terdakwa dalam kasus ini dalam berkas
terpisah.Penyidik Kejagung menilai Rony Tedi menggunakan laporan keuangan
tidak benar untuk melancarkan permohonan kreditnya. Menurut Asbih, dari hasil
auditnya, ada rekayasa laporan keuangan tersebut.
"Dalam audit, omzet PT TAB per tahun ini mencapai Rp 290 miliar per tahun tapi
di laporan keuangan ditulis Rp 3 triliun," katanya.
15
BAB IV
PENYELESAIAN
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan tengah mengupayakan sejumlah
langkah untuk mengembalikan kerugian akibat kasus pembobolan melalui
rekayasa kredit modal kerja oleh PT Tirta Amarta Bottling Company (TAB) pada
2015.
Total kerugian yang dialami Bank Mandiri mencapai Rp 1,4 triliun.
Ditambah dengan bunga dan denda, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebut
kerugian negara dari pembobolan bank pelat merah ini oleh PT TAB mencapai Rp
1,8 triliun.
PT TAB sebagai salah satu debitur kategori small and medium enterprises
(SME) di Bank Mandiri disebut bekerja sama dengan oknum karyawan Bank
Mandiri Cabang Bandung untuk mendapat penambahan kredit. Total kredit yang
dicairkan dari upaya tersebut sebesar Rp 1,4 triliun, sementara aset yang jadi
jaminan dari PT TAB hanya bernilai sekitar Rp 73 miliar.
"Nilai (jaminan) yang pasti tidak sebanding dengan total kreditnya, tetapi
bentuknya lumayan baik dalam bentuk jaminan fisik, tanah, dan bangunan. Saat
ini, potensi pengembaliannya bisa maksimum karena sudah ada yang melirik
untuk membeli pabriknya," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas
saat berbincang dengan pewarta, di kantornya, Senin (21/5/2018) malam.
Menurut Rohan, kondisi pabrik perusahaan yang memproduksi air minum
dalam kemasan itu masih baik dan berpotensi untuk mendukung kegiatan usaha,
ditopang dengan teknologi yang memadai di dalamnya.
Jika ada investor jadi membeli pabrik tersebut, Rohan menilai kerugian yang
diakibatkan oleh PT TAB lambat laun bisa ditutup melalui keuntungan kegiatan
usaha pabrik tersebut.
"Ini berjalan paralel, kami juga punya nasabah yang bergerak di industri air
kemasan ini. Kami tawarkan ke mereka, ada dua yang saat ini menaruh minat
terhadap aset-asetnya, pabriknya terutama," tutur Rohan.
Kejaksaan Agung sebelumnya telah menetapkan enam orang sebagai
tersangka dalam kasus pembobolan dana pinjaman ini, baik dari PT TAB maupun
oknum karyawan dan pejabat Bank Mandiri yang diduga terlibat merekayasa data.
Berkas perkara untuk penuntutan salah
satu tersangka, Direktur PT TAB Rony Tedy, ditargetkan rampung dalam
pekan ini.
16
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Bang Milik Pemerintah atau yang leih dikenal dengan Bank Pemerintah adalah
Bank yang kepemilikannya berada dibawah pemerintah. Bank Milik Pemerintah
didirikan oleh pemerintah, dan pada awalnya seluruh sahamnya adalah milik
pemerintah.
17
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, MBA, dkk, 2011 “Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi”
Jakarta : Kencana Prenada Media Group
http://andiirawan.epizy.com/2017/10/19/jasa-bank
https://wwwlenterabisnis.com/profit-pt-bank-mandiri-tbk-persero
https://www.btn.co.id/id/Tentang-kami
18