Disusun untuk Memenui Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lembaga Keuangan
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Rista 1178020217
Selvy Setia Anggraeni 1178020225
Silvi Rahmadini 1178020229
Sri Mulyasari 1178020237
Vania Aulia Firdaus 1178020249
Wildan Nugraha Sani 1178020251
MANAJEMEN 5F
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala karena
atas izin dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Bank Indonesia”
Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Lembaga Keuangan pada Jurusan Manajemen di
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Dalam Penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami Yulia Fithriany R, S.P, M.E yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari, bahwa makalah baik teknis penulisan maupun isinya
mengingat keterbatasan yang penulis miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
BAB III...............................................................................................................................21
PENUTUP..........................................................................................................................21
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Bank Indonesia ?
4
8. Memahami kegiatan yang dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
pemerintah, dunia keuangan dan perbankan, yang ada di Indonesia dan di seluruh
dunia.
Peranan Bank Indonesia sebagai bank sentral atau sering juga disebut bank to
bank. Tugas-tugas Bank Indonesia sebagai bank to bank adalah mengatur,
mengoordinasi, mengawasi, serta memberikan tindakan kepada dunia perbankan.
Bank Indonesia juga mengurus dana yang dihimpun dari masyarakat agar disalurkan
kembali ke masyarakat benar-benar efektif penggunaannya sesuai dengan tujuan
pembangunan. Kemudian disamping mengurus dana perbankan, Bank Indonesia juga
mengatur dan mengawasi kegiatan perbankan secara keseluruhannya.
Peranan lain dari Bank Indonesia adalah dalam hal mencetak dan
menyalurkan uang kartal (kertas dan logam). Bahkan Bank Indonesia mempunyai hak
tunggal untuk menyalurkan uang kartal. Tugas berikutnya adalah mengendalikan
jumlah uang yang beredar dan suku bunga dengan maksud untuk menjaga kestabilan
nilai rupiah.
7
Pasal 4 Undang-undang No. 23 Tahun 1999 merupakan dasar hukum
Bank Indonesia sebagai badan hukum. Pengertian badan hukum disini
meliputi badan hukum public dan badan hukum perdata. Penegasan Bank
Indonesia sebagai bank hukum ini diperlukan agar terdapat kejelasan
wewenang Bank Indonesia dalam mengelola kekayaan sendiri yang
terlepas dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jas yang dapat diukur dengan atau
tercermin dari perkembangan laju inflasi.
8
2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini dapat diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata
uang negara lain.
Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak manfaat yang
akan diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Agar kestabilan nilai rupiah
dapat tercapai dan terpelihara, maka Bank Indonesia memiliki tugas antara lain :
Tugas bank Indonesia yang tertuang di undang-undang No.13 tahun 1968 yang di
rumuskan secara umum yaitu meningkatkan taraf hidup rakyat. Undang-undang
tersebut dinyatakan tidak tegas mengenai bank Indonesia. Dalam undang-undang No.
23 tahun 1999 dinyatakan secara tegas bahwa tugas bank Indonesia adalah menjaga
dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan ini dimaksud yaitu kestabilan nilai
rupiah terhadap barang dan jasa.yang tercermin dari perkembangan laju inflasi serta
kestabilan terhadap mata uang asing.
Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah seperti yang telah diungkapkan di atas. Berikut ini
akan diuraikan garis-garis besar dari masing-masing tugas Bank Indonesia seperti
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999.
9
a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter denan memerhatikan sasaran laju
inflasi yang ditetapkannya.
1) Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang rupiah maupun
valas
10
b. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan
laporan kegiatannya.
d. Mengatur sistem kliring antarbank baik dalam mata uang rupiah maupun
asing.
f. Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang
digunakan, dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang
sah.
11
kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.
Sebagaimana halnya fungsi dan tugas perbankan indonesia,bank umum juga
merupakan agent of development yang bertujuan meningkatkan
pemerataan,pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan
kesejahtraan rakyat banyak.
12
12. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dam kegiatan walin
amanat.
13. Menyediakan pembiayaan kepada nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil
sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan dalam peraturan pemerintah.
14. Kegiatan lain yang lazim di lakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Selain usaha yang di izinkan, terdapat usaha-usaha yang di larang bagi bank
umum antara lain usaha per asuransian.
Untuk memperoleh izin usaha tersebut wajib mempenuhi persyaratan
sekurang kurangnya tentang susunan organisasi dan pengurusan, permodalan ,
kepemilikan, keahlian di bidang per bank an dan kelayakan perencanaan kerja.
13
2.6 Perbedaan Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah
Perbedaan Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah antara lain:
1. Keuntungan
2. Pengelolaan Dana
Perbedaan kedua bank ini juga terjadi dalam hal pengelolaan dana.
Bank memiliki caranya masing-masing untuk mengelola dana nasabah agar
terus berputar. Bahkan pemutaran keuangan dapat melalui produk apa saja.
Bisa dari tabungan, deposito hingga giro. Akan tetapi, pada bank syariah,
pegelolaan keuangan ini tak bisa sembarangan.
14
dan diinvestasikan pada kegiatan bisnis yang melanggar hukum Islam, seperti
perdagangan barang-barang haram, perjudian (maisir), dan manipulatif
(ghahar) sangat diharamkan.
Dua hal tersebut merupakan daya tarik bank dalam menjaring nasabah.
Dan keduanya memiliki taktik masing-masing dalam memberian promosi dan
juga cicilan. Apabila Bank Konvensional gemar menebar promosi dan cicilan
yang menggiurkan misalnya cicilan 0% diberikan bagi nasabah yang memiliki
tabungan di bank tertentu atau suku bunga tetap saat ingin membeli rumah,
untuk Bank Syariah juga memiliki caranya sendiri dalam memberikan
promosi dan cicilan.
15
Bank Syariah : Program cicilan diterapkan dengan jumlah tetap
berdasarkan keuntungan yang sudah disetujui antara pihak bank dan nasabah
saat akad kredit. Sementara untuk pemberian promosi harus tersampaikan
dengan jelas, tidak ambigu, dan transparan.
Tujuan BPR
16
Diarahkan untuk memenuhi kebutuhan jasa pelayanan perbankan bagi
masyarakat pedesaan
Menunjang pertumbuhan dan modernisasi ekonomi pedesaan sehingga para
petani, nelayan dan para pedagang kecil di desa dapat terhindar dari lintah
darat, pengijon dan pelepas uang
Melayani kebutuhan modal dengan prosedur pemberian kredit yang mudah
dan sesederhana mungkin sebab yang dilayani adalah orang-orang relatif
rendah pendidikannya
Ikut serta memobilisasi modal untuk keperluan pembangunan dan turut
membantu rakyat dalam berhemat dan menabung dengan menyediakan tempat
yang dekat, aman, dan mudah untuk menyimpan uang bagi penabung kecil
1. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran
2. Melakukan kegiatan dalam usaha dalam valuta asing, kecuali melakukan
transaksi/jual beli uang kertas asing
3. Melalukan penyertaan modal
4. Melakukan usaha perasuransian
5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud diatas.
17
1. Warga Negara Indonesia
2. Badan Hukum Indonesia yang seluruh kepemilikannya WNI
3. Pemerintah Daerah; atau
4. Dua pihak atau lebih sebagaimana dimaksud dalam angka (1), (2), dan (3)
1. Dua miliar rupiah untuk BPR yang didirikan di DKI Jakarta, dan
Kabupaten Kotamadya Tangerang, Bogor, Bekasi dan Karawang.
2. Satu miliar rupiah untuk BPR yang didirikan di wilayah Ibukota Provinsi
di luar wilayah yang disebut dalam huruf (a)
3. Lima ratus juta rupiah untuk BPR yang didirikan di luar wilayah yang
disebut dalam huruf (a) dan (b).
18
deposito mudarabah
Industri manufaktur menjadi salah satu pilar penting dalam laju pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Oleh sebab itu, mendorong industri ini agar semakin maju
menjadi sebuah keharusan agar perekonomian yang diharapkan dapat tercapai.
Untuk mewujudkan semua itu, Pemerintah dan Bank Indonesia serta Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) menggelar rapat koordinasi penguatan industri manufaktur.
Industri ini diharapkan mampu meningkatkan ekonomi yang berkelanjutan dan
inklusif.
Sementara itu, fokus pengembangan produk dimulai pada industri otomotif,
tekstil & produk tekstil (TPT), dan alas kaki, serta industri lainnya yang mendukung
pengembangan produk-produk di industri tersebut.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan industri manufaktur
nasional yang lesu menjadi salah satu penghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Akibatnya, angka pertumbuhan ekonomi selalu tertahan di level kisaran 5 persen
setiap tahunnya. Di tahun ini target pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai
angka 5,2 persen.
19
Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo menyebutkan pertumbuhan sektor
manufaktur nasional di kuartal II-2019 hanya tumbuh di kisaran 3,62 persen. Angka
tersebut dinilai terlalu kecil, bahkan hanya separuh dari pertumbuhan normal sektor
manufaktur yang seharusnya 6 persen-7 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi pertumbuhan di kuartal II-2019
itu melambat dibandingkan kuartal II-2018 yang tumbuh 4,36 persen. Pada periode
yang sama pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,05 persen, melambat
dari kuartal II-2018 yang sebesar 5,27 persen, dan target tahun ini Indonesia harus
mampu mencapai angka 6 persen.
Ada dua tantangan dalam mendorong industri manufaktur tersebut. Pertama
soal meningkatkan value chain dalam negeri. Menurutnya, banyak industri unggulan
Indonesia yang belum saling terhubung dengan industri lainnya. Terutama yang
produk pendukungnya ada di Tanah Air.
Selanjutnya, produk unggulan manufaktur harus didorong untuk bersaing di
pasar global. Menurutnya, ditengah persaingan global yang semakin ketat, Indonesia
perlu menentukan prioritas produk, tak bisa keseluruhan secara bersamaan. BI
melihat potensi itu ada pada produk tekstil, otomotif, dan alas kaki.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bank Indonesia berperan sebagai bank sentral atau sering juga disebut bank to
bank. Tugas-tugas Bank Indonesia sebagai bank to bank adalah mengatur,
mengoordinasi, mengawasi, serta memberikan tindakan kepada dunia perbankan.
Bank Indonesia juga mengurus dana yang dihimpun dari masyarakat agar disalurkan
kembali ke masyarakat benar-benar efektif penggunaannya sesuai dengan tujuan
pembangunan. Kemudian disamping mengurus dana perbankan, Bank Indonesia juga
mengatur dan mengawasi kegiatan perbankan secara keseluruhannya. Bank Umum
adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam
bentuk giro dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka
pendek. Bank umum juga terdiri dari bank umum konvensional dan bank umum
syariah yang keduanya memiliki perbedaan. Bank Perkreditan Rakyat (disingkat
BPR) adalah lembaga keuangan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
21
DAFTAR PUSTAKA
S.P. Hasibuan, Malayu. 2008.Dasar-Dasar Perbankan.Jakarta:PT Bumi Aksara.
https://www.google.co.id/amp/s/m.liputan6.com/amp/4054950/bi-dan-pemerintah-cari-
jalan-agar-industri-manufaktur-bisa-bangkit
22