Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

Tugas Bank Indonesia


Di buat sebagai salah satu syarat pemenuhan tugas bank dan lembaga keuangan

Dosen Pengajar : Bapak Yos Soejarminto

Disusun Oleh :

Rezi Gusti Forensia (112011126)


Rafli Dwi Putra (112011120)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan, dengan judul “ Tugas Bank
Indonesia ” ini disesuaikan dengan tujuannya menunjang perkuliahan dalam mata kuliah
Bank dan lembaga Keuangan lainnya serta memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen
kepada kami.
Materi sudah diurutkan sesuai dengan kapasitas nya masing-masing, sehingga
mahasiswa-mahasiswi dapat mudah memahami. Kami menyadari bahwa masih banyak
ketidak sempurnaan pada penulisan makalah ini, baik isi maupun redaksinya, oleh karenanya
kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat memperbaiki makalah ini untuk
selanjutnya.
Terima kasih kepada pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak atas
terselesaikan nya makalah ini. Akhir kata, Insya Allah makalah ini dapat bermanfaat bagi
siapa saja yang membutuhkan nya.

Bekasi, 10 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
2.1 Sekilas tentang Sejarah Bank Indonesia.................................................................................2
2.2 Sekilas tentang Museum Bank Indonesia...............................................................................3
2.3 Status dan Kedudukan Bank Indonesia..................................................................................4
2.4 Tujuan Bank Indonesia...........................................................................................................4
2.5 Tugas-tugas Bank Indonesia...................................................................................................5
2.6 Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah.....................................................................7
2.7 Hubungan Bank Indonesia dengan Dunia Internasional......................................................10
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam masyarakat sederhana tidak adanya peran Bank dan lembaga keuangan, mungkin
tidak terlalu menjadi masalah. Namun dalam masyarakat yang semakin berkembang saat ini,
peran Bank dan lembaga keuangan lainnya sangatlah penting, khusunya sebagai lembagai
mediasi antara pihak yang memiliki dana dan yang membutuhkan dana. Mekanisme aktivitas
ekonomi masyarakat modern dengan peran bank dan lembaga keuangan lain. Secara umum
dapat dikatakan, Bank dan lembaga keuangan menjadi pihak perantara bagi sektor rumah
tangga dan sector industri, khususnya di dalam menyerap dana dari sektor rumah tangga
dalam bentuk tabungan dan menyalurkannya kepada sektor industri sebagai kredit investasi.
Meskipun dalam prakteknya penyerapan dan penyaluran dana itu sendiri dapat terjadi baik di
dan untuk sektor rumah tangga maupun sektor industri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah Sejarah Bank Indonesia?
2. Bagaimanakah Status dan Kedudukan Bank Indonesia
3. Apakah tujuan dari Bank Indonesia?
4. Apakah tugas-tugas Bank Indonesia?
5. Apakah hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah?
6. Apakah hubungan Bank Indonesia dengan dunia Internasional?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mahasiswa/i dapat mengetahui sejarah Bank Indonesia.
2. Mahasiswa/i dapat mengetahui Kedudukan Bank Indonesia
3. Mahasiswa/i dapat mengetahui tujuan dari Bank Indonesia.
4. Mahasiswa/i dapat mengetahui tugas-tugas Bank Indonesia.

1
5. Mahasiswa/i dapat mengetahui hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah.
6. Mahasiswa/i dapat mengetahui hubungan Bank Indonesia dengan dunia Internasional.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sekilas tentang Sejarah Bank Indonesia


Kembali di era pemerintahan Hindia-Belanda, De Javasche Bank didirikan tepatnya
pada tahun 1828. De Javasche Bank bertugas mencetak dan mengedarkan uang. Kira-kira
satu abad kemudian, tepatnya pada tahun 1953, Bank Indonesia dibentuk dengan
menggantikan fungsi dan peran De Javasche Bank. Sebagai bank sentral, Bank Indonesia saat
itu memiliki tiga fungsi utama yaitu di bidang perbankan, moneter, dan sistem pembayaran.
Selain itu, Bank Indonesia juga diberi wewenang untuk melakukan fungsi bank komersial
sebagaimana pendahulunya.

Lima belas tahun kemudian pemerintah menerbitkan Undang-Undang Bank Sentral


yang isinya mengatur tentang tugas serta kedudukan Bank Indonesia. Undang-Undang ini
tentunya juga sebagai pembeda atas bank-bank lain yang melakukan fungsi komersial.
Setelah diterbitkan Undang-Undang tersebut, Bank Indonesia juga memiliki tugas tambahan
yaitu membantu pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.Pada tahun 1999 Bank
Indonesia memasuki era baru dalam sejarah sebagai Bank Sentral independen yang memiliki
tugas dan wewenang untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tugas tersebut
ditetapkan dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1999.

Setelah itu, beberapa amendemen Undang-Undang Bank Indonesia dilakukan.


Pertama pada tahun 2004, UU Bank Indonesia diamendemen dengan konsentrasi pada aspek
penting yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia.
Amendemen selanjutnya yaitu pada tahun 2008 ketika pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Pengganti UU No. 2 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU No. 23 tahun
1999. Dalam perubahan tersebut ditegaskan bahwa Bank Indonesia juga berperan sebagai
bagian dari upaya dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Perubahan Undang-Undang
tersebut ditujukan untuk mewujudkan ketahanan perbankan secara nasional untuk
2
menanggulangi krisis global melalui peningkatan akses perbankan terhadap layanan
pembiayaan jangka pendek dari BI.

2.2 Sekilas tentang Museum Bank Indonesia


Ketidak-tahuan masyarakat tentang Bank Indonesia, sejarah serta peran dan fungsinya
menjadi latar belakang paling utama didirikannya Museum BI. Sebagai dasar filosofis tentang
pembangunan museum Bank Indonesia adalah peran penting Bank Indonesia itu sendiri yang
termaktub dalam UU No. 23 tahun 1999. Museum Bank Indonesia menjadi sarana yang
sangat penting bagi Bank Indonesia sendiri dalam melakukan edukasi terhadap masyarakat.

Museum Bank Indonesia diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono


tanggal 21 Juli tahun 2009. Siapa saja boleh mengunjungi museum BI tanpa dipungut biaya.
Di Museum BI, pengunjung dapat menggali ilmu pengetahuan tentang perjalanan Bank
Indonesia termasuk dampak dari kebijakan-kebijakan yang pernah di ambil dari masa ke
masa, di mana itu semua merupakan bagian dari perjalanan bangsa Indonesia yang sangat
berharga.

Tidak cukup melalui museum Bank Indonesia Kota, sekarang Bank Indonesia juga
sudah merencanakan untuk mendirikan museum Bank Indonesia di daerah-daerah dengan
memanfaatkan bangunan-bangunan yang sudah tidak terpakai. Informasi terbaru, bahwa
Bank Indonesia sudah mempersiapkan Museum Mini Bank Indonesia atau MMBI di Kota
Padang.

Fasilitas yang disediakan di Museum Bank Indonesia antara lain adalah pusat
informasi Bank Indonesia (Bank Indonesia Information Centre), perpustakaan dan lain
sebagainya. Di BI Information Centre, pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai ragam
informasi dalam bentuk time series dari masa ke masa yang merangkum semua perjalanan
Bank Indonesia. Pengunjung tidak perlu repot-repot dalam mengakses informasi tersebut,
karena semua informasi sudah dikemas dalam perangkat multi-media. Tidak hanya informasi
yang berasal dari dalam negeri, BI Information Centre juga menyediakan beragam informasi
yang berasal dari luar negeri. Jika pengunjung ingin fasilitas yang lebih modern, para
pengunjung juga bisa memanfaatkan Bank Indonesia Virtual Museum sebagai sarana untuk
mengakses informasi tentang BI melalui jaringan internet.

3
2.3 Status dan Kedudukan Bank Indonesia
Status Bank Indonesia sudah sejak tahun 1999 ditetapkan sebagai lembaga negara
yang independen dan memiliki kewenangan penuh dalam melaksanakan tugas serta terbebas
dari campur tangan pemerintah ataupun pihak lain. Hal tersebut berdasarkan Undang-Undang
No. 23 tahun 1999 yang kemudian diubah melalui Undang-Undang No. 6 tahun 2009 tentang
Bank Indonesia. Mengingat status tersebut, maka pihak luar atau pihak lain tidak boleh
melakukan intervensi dalam bentuk apapun. Bank Indonesia juga berkewajiban untuk
menolak usaha campur tangan apapun dari pihak luar. Kedudukan dan status BI yang
independen sangat diperlukan agar BI dapat melakukan kewenangannya dalam melaksanakan
fungsi dan perannya sebagai otoritas moneter dengan maksimal.

Selain itu, Bank Indonesia juga diakui sebagai badan hukum baik itu badan hukum
publik maupun badan hukum perdata yang ditetapkan dengan undang-undang. Produk dari
Bank Indonesia sebagai badan hukum publik berupa aturan-aturan hukum yang mengikat atas
dasar pelaksanaan undang-undang yang berlaku bagi seluruh masyarakat. Sebagai badan
hukum perdata, BI dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di pengadilan maupun di luar
pengadilan.

2.4 Tujuan Bank Indonesia

Sebelum melangkah kepada tugas atau fungsi Bank Indonesia, terlebih dahulu kita
melihat tugas atau fungsi bank. Secara umum dapat dilihat dari sudut pandang peraturan
perundang-undangan yang diatur dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Fungsi utama
perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.
Dalam UU No 13 Tahun 1999 (UU-BI), bahwa tujuan Bank Indonesia adalah
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, artinya BI harus menjaga agar nilai mata
uang atas barang dan jasa tetap stabil.Dengan melihat laju inflasi (kenaikan secara terus-
menerus) BI juga menjaga kestabilan nilai rupiah dari mata uang asing (kurs). kestabilan itu

4
sangat penting mendukung pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
kenaikan harga secara terus menerus akan menurunkan daya beli masyarakat khususnya
pendapatan masyarakat tetap, sehingga tingkat kesejahteraan menurun, khususnya barang dan
jasa yang di import dari luar negeri lebih dari ketidakstabilan nilai tukar rupiah
mengakibatkan pada pelaku ekonomi mengalami kesulitan menyusun perencanaan usaha
pada akhirnya mengakibatkan perekonomian buruk pada kesejahteraan masyarakat.
Adapun maksud dari kestabilan rupiah yang diinginkan oleh Bank Indonesia adalah:
1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur dengan atau tercermin
dari perkembangan laju inflasi.
2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini dapat diukur dengan atau
tercermin dari perkembangan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang negara lain.

2.5 Tugas-tugas Bank Indonesia


Dalam rangka mencapai tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah, Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan 3 (tiga) bidang utama tugas
Bank Indonesia yaitu:
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
Untuk mencapai tujuan Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan nilai rupiah, pasal 10
UU BI menegaskan bahwa Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melaksanakan
kebijakan moneter melalui penetapan sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju
inflasi serta melakukan pengendalian moneter melalui berbagai cara antara lain:
a) Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing
b) Penetapan tingkat diskonto
c) Penetapan cadangan wajib minimum
d) Pengaturan kredit atau pembiayaan

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran


Dalam mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, Bank Indonesia
berwenang untuk melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas
penyelenggaraan jasa sistem pembayaran, mewajibkan penyelenggara jasa sistem
pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatannya, serta menetapkan penggunaan
alat pembayaran. Agar penyelenggaraan jasa sistem pembayaran oleh pihak lain

5
memenuhi persyaratan, khususnya persyaratan keamanan dan efisiensi.
Kewajiban penyampaian laporan berlaku bagi setiap penyelenggara jasa sistem
pembayaran, agar Bank Indonesia dapat memantau penyelenggaraan sistem pembayaran.

3. Mengatur dan mengawasi bank.


Dalam mengatur dan mengawasi perbankan, Bank Indonesia menetapkan peraturan,
memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari bank,
melaksanakan pengawasan atas bank, dan memberikan sanksi terhadap bank sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.Dalam pelaksanaan tugas ini, Bank
Indonesia berwenang menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan dengan menjunjung
tinggi prinsip kehati-hatian.Berkaitan dengan kewenangan di bidang perizinan, selain
memberikan dan mencabut izin usaha bank, Bank Indonesia juga dapat memberikan izin
pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank, memberikan persetujuan atas
kepemilikan dan kepengurusan bank, serta memberikan izin kepada bank untuk
menjalankan kegiatan-kegiatan usaha tertentu.
Di bidang pengawasan, Bank Indonesia melakukan pengawasan langsung maupun
tidak langsung. Pengawasan langsung dilakukan baik dalam bentuk pemeriksaan secara
berkala maupun sewaktu-waktu bila diperlukan. Pengawasan tidak langsung dilakukan
melalui penelitian, analisis dan evaluasi terhadap laporan yang disampaikan oleh bank.
Agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah tersebut dapat dicapai
secara efektif dan efisien, maka ketiga tugas tersebut harus diintegrasikan.

a) Peran Bank Indonesia sebagai Lender of the Last Resort


Sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas pengendalian moneter, Bank Indonesia
juga mempunyai fungsi lender of the last resort, yang memungkinkan Bank Indonesia
membantu kesulitan pendanaan jangka pendek yang dihadapi bank.

b) Kebijakan Nilai Tukar


Pasal 12 UU-BI menetapkan bahwa Bank Indonesia melaksanakan kebijakan nilai
tukar berdasarkan nilai tukar yang ditetapkan. Penetapan nilai tukar dilakukan oleh
Pemerintah dalam bentuk Keputusan Presiden berdasarkan usul Bank Indonesia.

c) Kewenangan dalam Mengelola Cadangan Devisa


6
Dalam Pasal 13 UU‐BI dirumuskan bahwa Bank Indonesia mengelola cadangan
devisa. Dalam rangka pengelolaan cadangan devisa tersebut, Bank Indonesia melaksanakan
berbagai jenis transaksi devisa serta dapat menerima pinjaman luar negeri.

d) Penyelenggaraan Survei
Untuk melaksanakan kebijakan moneter secara efektif dan efisien, diperlukan
data/informasi ekonomi dan keuangan secara tepat waktu dan akurat. Untuk memperoleh
data/informasi tersebut, Bank Indonesia dapat menyelenggarakan survei secara berkala atau
sewaktu‐waktu yang dapat bersifat makro atau mikro.

e) Pengaturan dan Penyelenggaraan Kliring serta Penyelesaian Akhir Transaksi


Bank Indonesia berwenang mengatur sistem kliring antarbank dalam mata uang
rupiah dan/atau valuta asing yang meliputi sistem kliring domestik dan lintas negara.

f) Tugas Mengatur dan Mengawasi Bank


Pengaturan dan Pengawasan Bank merupakan salah satu tugas Bank Indonesia
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 8 UU‐BI. Dalam rangka melaksanakan tugas ini, Bank
Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan
kegiatan usaha tertentu bank, melasankan akan pengawasan bank, serta mengenakan sanksi
terhadap bank. Selain itu, Bank Indonesia berwenang menetapkan ketentuan ‐ketentuan
perbankan yang memuat prinsip kehati‐hatian.
Berkaitan dengan kewenangan di bidang perizinan, Bank Indonesia :
a) Memberikan dan mencabut izin usaha bank;
b) Memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank;
c) Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank;
d) Memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan‐kegiatan usaha tertentu.

2.6 Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah.


Hubungan Bank Indonesia dengan Pemerintah seperti yang dituangkan dalam
Undang-Undang nomor 23 tahun 1999 adalah sebagai berikut:
a) Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah dengan memberikan bunga atas saldo
kas pemerintah sesuai peraturan perundangan.

7
b) Bank Indonesia untuk dan atas nama pemerintah dapat menerima pinjaman luar
negeri, menatausahakan, serta menyelesaikan tagihan dan kewajinan keuangan
pemerintah terhadap pihak luar negeri.
c) Pemerintah wajib meminta pendapat bank Indonesia dan atau mengundang Bank
Indonesia dalam sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi, perbankan dan
keuangan yang berkaitan dengan tugas Bank Indonesia atau masalah lain yang
temasuk kewenangan Bank Indonesia.
d) Bank Indonesia wajib memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah
mengenai rancangan anggaran pendapatan dan belanja Negara serta kebijakan lain
yang berkaitan dengan tugas dan wewenang Bank Indonesia.
e) Dalam hal pemerintah akan menerbitkan surat-surat urang Negara, pemerintah wjib
terlebih dahulu berkonsultasi dengan dewan perwakilan rakyat. Bank Indonesia dapat
membantu penerbitn fasilitas pembiayaan darurat dan juga kecuali yang berjangka
pendek dalam rangka operasi pengendalian moneter.
f) Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah. Dalam hal Bank
Indonesia melanggar ketentuan tersebut, maka perjanjian pemberian kredit kepada
pemerintah tersebut batal demi hukum.

Dari pemaparan kosep hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah di atas sangatlah
jelas terlihat peran Bank Indonesia bagi perekonomian Nasional. Misalkan Bank Indonesia
dikatakan sebagai agen pembangunan karena mengingat masalah sejarah awal mula
munculnya Bank Indonesia terletak pada masa pengembangan bangsa Indonesia. Selain dari
pada itu, Bank Indonesia juga merupakan salah satu pengarah dana, menunjang
kebijaksanaan pembangunan, mendorong perkembangan usaha kecil dan kredit khusu di
Alam Deregulasi. Bank Indonesia dalam menunjang kebijaksanaan pembangunan tertuang
dalam pasal 7 ayat 2 Undang-Undang No. 13 tahun 1968 adalah mendorong kelacaran
produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf
hidup rakyat.
Hubungan yang utama adalah Bank Indonesia juga bertindak sebagai pemegang kas
pemerintah. Disamping itu, atas permintaan Pemerintah, Bank Indonesia untuk dan atas nama
Pemerintah dapat menerima pinjaman luar negeri, menatausahakan, serta menyelesaikan
tagihan dan kewajiban keuangan Pemerintah terhadap pihak luar negeri. BI dipimpin oleh
Dewan Gubernur yang terdiri dari seorang Gubernur, seorang Deputi Gubernur Senior dan
8
sekurang-kurangnya 4 orang atau sebanyak-banyaknya 7 orang Deputi Gubernur. Gubernur
dan Deputi Gubernur Senior diusulkan dan diangkat olehPresiden dengan persetujuan DPR.

Deputi Gubernur diusulkan oleh Gubernur dan diangkat oleh Presiden dengan
persetujuan DPR. Rapat Dewan Gubernur merupakan forum pengambilan keputusan
tertinggi.

 Hubungan BI dengan Pemerintah : Hubungan Keuangan


Dalam hal hubungan keuangan dengan Pemerintah, Bank Indonesia membantu
menerbitkan dan menempatkan surat-surat hutang negara guna membiayai Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tanpa diperbolehkan membeli sendiri surat-
surat hutang negara tersebut.Bank Indonesia juga bertindak sebagai kasir Pemerintah
yang menatausahakan rekening Pemerintah di Bank Indonesia, dan atas permintaan
Pemerintah, dapat menerima pinjaman luar negeri untuk dan atas nama Pemerintah
Indonesia.Namun demikian, agar pelaksanaan tugas Bank Indonesia benar-benar
terfokus serta agar efektivitas pengendalian moneter tidak terganggu, pemberian
kredit kepada Pemerintah guna mengatasi deficit spending - yang selama ini
dilakukan oleh Bank Indonesia berdasarkan undang-undang yang lama - kini tidak
dapat lagi dilakukan oleh Bank Indonesia.

 Hubungan BI dengan Pemerintah : Independensi dalam Interdependensi


Meskipun Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen, tetap
diperlukan koordinasi yang bersifat konsultatif dengan Pemerintah, sebab tugas-tugas
Bank Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan-kebijakan
ekonomi nasional secara keseluruhan. Koordinasi di antara Bank Indonesia dan
Pemerintah diperlukan pada sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi,
perbankan dan keuangan yang berkaitan dengan tugas-tugas Bank Indonesia. Dalam
sidang kabinet tersebut Pemerintah dapat meminta pendapat Bank Indonesia.Selain
itu, Bank Indonesia juga dapat memberikan masukan, pendapat serta pertimbangan
kepada Pemerintah mengenai Rancangan APBN serta kebijakan-kebijakan lain yang
berkaitan dengan tugas dan wewenangnya. Di lain pihak, Pemerintah juga dapat
menghadiri Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dengan hak bicara tetapi tanpa
hak suara. Oleh sebab itu, implementasi independensi justru sangat dipengaruhi oleh
9
kemantapan hubungan kerja yang proporsional di antara Bank Indonesia di satu pihak
dan Pemerintah serta lembaga-lembaga terkait lainnya di lain pihak, dengan tetap
berlandaskan pembagian tugas dan wewenang masing-masing.

2.7 Hubungan Bank Indonesia dengan Dunia Internasional.


Dalam hal hubungan Bank Indonesia dengan Dunia Internasiaonal, maka Bank Indonesia:
1. Dapat melakukan kerja sama dengan:
a) Bank Sentral Negara lain.
b) Organisasi dan Lembaga Internasional.

2. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota Internasional atau lembaga multilateral adalah
Negara maka Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama Negara Republik
Indonesia sebagai anggota.

BI menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga internasional yang diperlukan


dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Bank Indonesia maupun Pemerintah
yang berhubungan dengan ekonomi, moneter, maupun perbankan. BI menjalin kerjasama
internasional meliputi bidang-bidang
1. Investasi bersama untuk kestabilan pasar valuta asing
2. Penyelesaian transaksi lintas negara
3. Hubungan koresponden
4. Tukar-menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan tugas-tugas selaku bank
sentral
5. Pelatihan/penelitian di bidang moneter dan sistem pembayaran.

Keanggotaan Bank Indonesia di beberapa lembaga dan forum internasional atas nama
Bank Indonesia sendiri antara lain :
1. The South East Asian Central Banks Research and Training Centre (SEACEN Centre)
2. The South East Asian, New Zealand and Australia Forum of Banking Supervision
(SEANZA)
3. The Executive' Meeting of East Asian and Pacific Central Banks (EMEAP)
4. ASEAN Central Bank Forum (ACBF)

10
5. Bank for Internasional Settlement (BIS)

Keanggotaan Bank Indonesia mewakili pemerintah Republik Indonesia antara lain :


1. Association of South East Asian Nations (ASEAN)
2. ASEAN+3 (ASEAN + Cina, Jepang dan Korea)
3. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
4. Manila Framework Group (MFG)
5. Asia-Europe Meeting (ASEM)
6. Islamic Development Bank (IDB)
7. International Monetary Fund (IMF)
8. World Bank, termasuk keanggotaan di Intenational Bank of Reconstruction and
Development (IBRD), International Development Association (IDA) dan International
Finance Cooperatioan (IFC), serta Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA)
9. World Trade Organization (WTO)
10. Intergovernmental Group of 20 (G20)
11. Intergovernmental Group of 15 (G15, sebagai observer)
12. Intergovernmental Group of 24 (G24, sebagai observer)

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam UU No 13T ahun 1999 (UU-BI), bahwa tujuan Bank Indonesia adalah
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah,artinya BI harus menjaga agar nilai mata
uang atas barang dan jasa tetap stabil. Dalam rangka mencapai tujuan untuk mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan
3 (tiga) bidang utama tugas Bank Indonesia yaitu:
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
3. Serta mengatur dan mengawasi bank.

Hubungan dengan pemerintah dituangkan dalam UU No23 Tahun 1999 sebagai berikut:
1. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah.
2. Atas nama pemerintah BI dapat menerima pinjaman dari luar negeri menata usaha
menyelesaikan tagihan kewajiban keuangan pemerintah luar negeri.
3. Pemerintah wajib meminta pendapat BI dan mengundang dalam sidang kabinet
membahas masalah ekonomi.
4. Memberi pertimbangan kepada pemerintah atas rancangan APBN.
5. Menerbitkan surat utang Negara pemerintah harus berkonsultasi pada BI dan pemerintah
juga berkonsultasi dengan DPR.
6. BI dilarang memberi kredit pada pemerintah.

Dalam hal hubungan Bank Indonesia dengan Dunia Internasiaonal, maka Bank Indonesia:
1. Dapat melakukan kerja sama dengan:
a) Bank Sentral Negara lain.

12
b) Organisasi dan Lembaga Internasional.

2. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota Internasional atau lembaga multilateral adalah
Negara maka Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama Negara Republik
Indonesia sebagai anggota.

B. Saran
Diharapkan mahasiswa dapat memahami tujuan dan tugas-tugas dari Bank Indonesia.
Selain itu mereka dapat mengetahui apa hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah dan
juga hubungannya dengan dunia Internasional.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S.P. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara, 2001.Kasmir.


2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.Latumaerissa Julius R.
2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba empat.Rahardjo, Darwan.
1995. Bank Indonesia Dalam Kilasan Sejarah Bangsa. Jakarta: LP3ES Indonesia, Makalah
Bank Indonesia | Mulkhan Abdullah - Academia.eduMengenal Bank Indonesia: Sejarah
Berdiri, Tugas, dan Tujuannya – JURUSAN MANAJEMEN TERBAIK DI SUMUT
(uma.ac.id)

14

Anda mungkin juga menyukai