Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dimas Fatchurrahman

Kelas : 2E
NIM : 170611100176

Ujian Nasional Penentu Ke Jenjang Pendidikan Selanjutnya


Pendidikan di era modern ini merupakan suatu kebutuhan mutlak yang
harus dipenuhi demi terciptanya kemandirian dan kemajuan suatu bangsa.
Menurut Ki Hajar Dewantara dalam Ihsan (2005: 5) pendidikan umumnya berarti
daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin,
karakter), pikiran (intelek) dan tubuh anak. Ajaran Ki Hajar Dewantara dalam
Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu agar kita dapat
memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang
dididik selaras dengan dunianya. Pendidikan juga merupakan upaya yang
dipersiapkan dan dilakukan oleh pemerintah bukan hanya semata-mata untuk
mempersiapkan kehidupan yang akan datang, tetapi juga sebagai peningkatan
mutu pendidikan agar warga negaranya dapat berfikir dan berperilaku sesuai
dengan apa yang diharapkan dan dicita-citakan.
Pendidikan merupakan hal penting yang harus diupayakan oleh
pemerintah, sehingga perlu dikelola dan dikembangkan sesuai pergerakan zaman
yang semakin maju dan upaya peningkatkan mutu pendidikan yang semakin baik.
Berbagai cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu
pendidikan bangsa. Pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan 2 pendidikan
yang dilakukan untuk mengevaluasi pendidikan sesuai dengan perkembangan
zaman, dimulai dengan adanya kebijakan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional
(Ebtanas) atau yang lebih dikenal Ujian Nasional (UN) menjadi hal yang
menakutkan, bukan saja bagi murid, guru sekolah, tetapi juga bagi orangtua.

Ujian Nasional
Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu bentuk penilaian yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa guna
menindaklanjuti peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. UN menurut
peraturan BSNP 0031/BSNP/III/2015 tentang Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah kegiatan
pengukuran dan penilaian pencapaian standar kompetensi lulusan dari SD,
SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK secara
nasional meliputi mata pelajaran tertentu. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud) menyadari bahwa peningkatan mutu layanan
pendidikan membutuhkan penilaian berbagai indikator kinerja.
Ujian Nasional merupakan kegiatan evaluasi belajar yang penting artinya
bagi siswa. Evaluasi dari proses belajar yang dijalani siswa selama tiga tahun
ditentukan pada saat Ujian Nasional tersebut dengan mendapatkan kelulusan dan
bisa melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi . Ujian Nasional (UN) selama
ini diharapkan sebagai media untuk memotret perkembangan kualitas dan
keberhasilan tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai wahana untuk pemetaan
pendidikan. Hal ini sebenarnya tidak menuai protes oleh berbagai kalangan. Yang
sering mendapat hujatan keberadaan UN dijadikan salah satu penentu kelulusan
anak didik yang menempuh ujian.
Menurut (Bachman 1990) menyatakan bahwa UN (Ujian Nasional) adalah
Sebagai alat ukur, tes atau perangkat pengujian harus berkualitas baik, dan sebagai
sarana motivasi bagi peserta didik.
(Nitko 1996: 9- -13) berpendapat bahwa Kualitas baik ini perlu karena
akurasi dan kualitas informasi yang akan diberikan dari tes akan bergantung pada
kualitas tes atau alat uji yang dikembangkan tersebut. Kualitas informasi ini akan
berpengaruh terhadap tindak lanjut yang diambil. Syarat yang perlu dimiliki
sebuah tes atau perangkat uji antara lain reliabilitas, validitas, dan kepraktisannya
yang memadai. Secara teoretis, pengujian kualitas tes atau alat uji ini melalui
prosedur yang cukup pelik dan memerlukan ketelitian tinggi. UN sebagai alat
ukur tentunya perlu melalui prosedur ‘standar’ pengembangan dan pengujian tes
sebelum benar-benar digunakan sebagai alat ukur.
Menurut Ki Supriyoko (2004) menyatakan bahwa ujian harus diadakan
karena (1) sebagai tolok ukur kualitas pendidikan antar daerah; (2) sebagai upaya
standarisasi mutu pendidikan secara nasional; dan (3), sebagai sarana memotivasi
peserta didik, orang tua, guru, dan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan
prestasi belajar peserta didik dalam menghadapi standar pendidikan.
Menurut Keeves (1994) menjelaskan bahwa fungsi ujian nasional sebagai
alat pengendali mutu pendidikan secara nasional, pendorong peningkatan mutu
pendidikan, bahan dalam menentukan kelulusan peserta didik, dan bahan
pertimbangan dalam seleksi penerimaan peserta didik baru pada jenjang yang
lebih tinggi.
Maka menurut (Grounlund, 1985) menambahkan bahwa agar fungsi dapat
berjalan sebagaimana mestinya, ujian akhir merupakan suatu proses sistematik
untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengartikan, dalam rangka mengetahui
sejauh mana tingkat pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran.
Dan diperkuat lagi (Nitko, 1996), Dengan demikian fungsi ujian
dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas dan tingkat pencapaian atau
keberhasilan suatu program pengajaran
Dan seluruh pendapat menurut para ahli di perkuat oleh Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional No. 153/U/2003 tentang Ujian Akhir Nasional
Tahun Pelajaran 2003/2004 disebutkan bahwa tujuan UAN (Ujian Akhir
Nasional) adalah untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik melalui
pemberian tes pada siswa sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah lanjutan
tingkat atas. Selain itu UAN bertujuan untuk mengukur mutu pendidikan dan
mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan di tingkat nasional,
provinsi, kabupaten, sampai tingkat sekolah.
Dan di perkuat lagi oleh UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2013, secara umum
adanya Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk menilai pencapaian standar
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam rangka
pencapaian standar nasional pendidikan.
DAFTAR RUJUKAN
Bachman, L. F. 1990. Fundamental Considerations in Language Testing. New York:
Longman.
Grounlund., dan Linn (1990). Measurement and evaluation in teaching. Sixth Edition.
New York: Macmillan Publishing Company.
Keeves, J.P. (1994). National examinations: design, procedures and reporting. Paris:
UNESCO, International Institute for Educational Planning.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 153/U/2003 tentang Ujian Akhir Nasional
Tahun Pelajaran 2003/2004.
Nitko, J.A. 1996. Educational Assesmen of Students. Englewood Cliffs. New York:
Merril, an Imprint of Prentice Hall.
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0031/P/BSNP/III/2015 tentang
Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian nasional Tahun
Pelajaran 2014/2015.
Supriyoko, K., (2004), Studi Aspirasi Masyarakat tentang Penyelenggaraan Ujian
Nasional. Laporan Penelitian, LSPI Yogyakarta.
UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2013 tentang Ujian Nasional.

Anda mungkin juga menyukai