1. Bagasse merupakan ampas tebu sisa penggilingan di pabrik gula yang umumnya digunakan
sebagai bahan bakar untuk menyediakan kukus sebagai pembangkit energi di pabrik gula
tersebut. Komposisi bagasse (%-berat) (basis kering) adalah sebagai berikut:
C = 48%, H = 8%, O = 44%
Dengan kadar air (M) = 48% dan kadar abu = 4%
Sebuah pabrik gula di Jogjakarta diketahui membutuhkan kukus lewat jenuh (superheated
steam) 40 bar 500oC sebanyak 40 ton/jam untuk menggerakkan turbin-turbin uap dan
memekatkan sari tebu melalui evaporator. Jika diketahui efisiensi boiler di pabrik tersebut
65%. Berapakah jumlah bagasse yang dibutuhkan [ton/jam] untuk memenuhi kebutuhan
kukus tersebut? [Tentukan sendiri asumsi-asumsi yang dibutuhkan]
Persamaan Dulong untuk memperkirakan nilai kalor batu bara:
O2
HHV =33950 C+ 144200 H 2 − ( 8 ) +9400 S
2. Sebuah boiler tua menggunakan bahan bakar batubara. Analisis batubara tersebut
menunjukkan hasil sebagai berikut:
C = 62,8% ; N = 1,2%; H = 2.4 %; S = 2.5 %; A = 15,5%
M = 10.4%; O = 5,2%; HHV = 32700 KJ/Kg
Diketahui :
HHV C = 32778 kJ/kg HHV CO = 10110 kJ/kg
Cp rata-rata CO2 = 1,216 kJ/kg oC Cp rata-rata CO = 1,175 kJ/kg oC
Cp rata-rata H2O (uap) = 2,089 kJ/kg oC Cp rata-rata O2 = 1,016 kJ/kg oC
Cp rata-rata N2 = 1,175 kJ/kg oC λair = 2400 kJ/kg
Sementara itu, flue gas analysis memberikan hasil :
CO2=15%; CO=3%; O2=6% ; dan sisanya N2
Komposisi C dalam sisa pembakaran sebesar 20% dan temperatur gas buang 180 oC. Rugi-
rugi karena radiasi diperkirakan 5% dan udara pembakaran dianggap tidak mengandung
air. Hitunglah efisiensi boiler tersebut?