BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Penyakit
1. Definisi
kelenjar tiroid yang membesar dua kali atau lebih dari ukuran normal
(Mawardi, 2016).
kelenjar tiroid ke trakea, laring, saraf laring, superior dan inferior, dan
5
6
2. Etiologi
lain:
1) Defisiensi yodium
hormon tiroid
Indonesia.
besar ataupun tidak, sulit bernapas, sesak napas, suara serak atau parau,
nodul tunggal atau ganda dengan konsistensi keras atau tidak, tes
8
rasa nyeri kecuali bila timbul perdarahan di daerah nodul (Rendi &
Margareth, 2015:199).
4. Pemeriksaan Diagnostik
uji ini digunakan pada awal penilaian pasien yang diduga memiliki
penyakit tiroid.
konsistensi kenyal.
bagian-bagian tiroid.
9
5. Patofisiologi
Bagan 2.1
Patofisiologi Struma
Substansia gelatinosa
Mempermudah
masuknya Thalamus kortek serebri
kuman/bakteri
6. Penatalaksanaan
a. Medis
berikut:
1) Operasi/pembedahan
pembedahan.
2) Yodium Radioaktif
dan metimasol/karbimasol.
a. Perawat
1) Praoperasi
2) Post operasi
mempertahankan aktifitas.
saat terjadinya luka. Pada tahap ini terjadi proses hemostatis yang
8. Mekanisme Nyeri
penuh rahasia dan menggugah rasa ingin tahu para ahli. Begitu pula
specificity theory, the intencity theori, dan the gate control theory.
pula dengan saraf sensoris lainnya. Ada dua tipe serabut saraf yang
Tabel 1.1
Perbedaan serabut saraf nyeri tipe delta A dan C
Serabut Saraf Tipe Delta A Serabut Saraf Tipe C
cepat lambat
dan IV
(Asmadi: 2012)
input konvergen dari sel saraf besar maupun kecil baik yang
1. Kebutuhan fisiologis
kebutuhan lainnya.
C. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
Menurut Wijaya & Putri (2013), Pengumpulan data pada pasien struma
berpenyakit gondok.
h. Sirkulasi
i. Integritas ego
maupun fisik
j. Eleminasi
diare.
daerah pretibial.
k. Sensori neural
Data objektif : bicara cepat dan parau, gangguan status mental dan
l. Nyeri/kenyamana
dispnea.
21
n. Keamanan
kojungtiva berair.
o. Penyuluhan/pembelajaran
2. Diagnosa Keperawatan
(anastesi)
3. Perencanaan Keperawatan
Tabel 2.1
Perencanaan keperawatan terhadap pasien perioperatif
Dx.
NO Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 2 3 4
1 Ansietas B.d Kontrol Kecemasan Pengurangan
Kurang Kecemasan
Terpapar 1. Pasien mampu
Informasi mengidentifikasi dan 1. Gunakan pendekatan
mengugkapkan gejala yang menenangkan
cemas 2. Nyatakan dengan jelas
2. Mengidentifikasi, harapan terhadap
menunjukkan teknik prilaku pasien
untuk mengotrol cemas 3. Jelaskan semua yang
3. Vital sign dalam batas akan di rasakan
normal. selama prosedur
4. Temani pasien untuk
Pengetahuan: Prosedur memberikan
Penanganan keamanan dan
1. Pasien mengerti mengurangi takut
prosedur penanganan 5. Berikan informasi
faktual mengenai
operasi
diagnosis, tindakan
2. Pasien mengerti tujuan
prognosis
prosedur operasi
3. Pasien memakai pengajaran: prosedur/
peralatan untuk operasi perawatan
(pakaian operasi, topi
operasi 1. Informsikan pada
pasien dan keluarga
2. kapan dan dimana
3. Jelaskan tujuan dan
tinakan operasi
23
1 2 3 4
akan dilakukan
persiapan
pembedahan
1. Perkuat pengajaran
informasi pre
operatif
2. Periksa gelang
identitas pasien
3. Lepaskan perhiasan
pasien
Koordinasi Preoperatif
1. Review operasi
yang direncanakan
2. Dapatkan riwayat
klien, yang sesuai
3. Periksa gelang
identitas pasien
4. Informasikan pada
pasien SO
mengenai
5. tanggal dan waktu
operasi, waktu
kedatangan dan
prosedur
penerimaan
Pengajaran
Perioperatif
1. Informasikan pada
pasien dan keluarga
perkiraan lama
operasi
2. Kaji tingkat
pengetahuan terkait
operasi
24
1 2 3 4
3. Jelaskan prosedur
persiapan pre-
operasi (mis: jenis
anastesi,diit yang
sesuai, pengosongan
saluran cerna,
pemeriksaan lab yag
di butuhkan,
persiapan area
operasi, terapi
intravena, pakaian
operasi, transportasi
menuju ruang
operasi)
4. Tunjukkan pada
keluarga ruang
postoperasi dan
ruang tunggu
1 2 3 4
kapan nyeri terjadi lokasi,karakteristik durasi,
frekuensi
2. Pasien dapat
menggambar- kan faktor 2. kualitas, itegritas, dan
penyebab nyeri faktor pencetus.
3. Pasien dapat 3. Pastikan perawatan
menggunakan tindakan analgesik di lakukan
pengurangan nyeri tanpa dengan peman- tauan
analgesik yang tepat
4. Pasien melaporkan nyeri 4. Ajarkan prinsip-
yang terkontrol prinsip menejemen
5. Pasien melaporkan nyeri nyeri
yang terkontrol 5. Ajarkan teknik non
6. Pasien mampu farmakologi untuk
menggunakan sumber mengurangi nyeri
daya yang tersedia utuk 6. Gunakan tindakan
mengurangi nyeri pengontrol nyeri
sebelum nyeri
bertambah berat
7. Kolaborasi denga
dokter dalam
pemberian algetik
1 2 3 4
Perawatan Luka