Anda di halaman 1dari 7

”LIMBAH KIMIA”

Di susun untuk memenuhi tugas K3LH


Dosen pengampu : Anggun Setya W, S.Farm., Apt

Di susun oleh :

Inggrit Pratama (19080173)

DIII FARMASI

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL

2019/2020
“LIMBAH KIMIA”

1. Pengertian Limbah

Limbah  adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses


produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana
masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan.
Ada sampah, ada air kakus (black water)  , dan ada air buangan dari
berbagai aktivitas domestik lainnya  (grey water)  .

Berdasarkan dari wujud limbah yang dihasilkan, limbah dibagi


menjadi tiga yaitu :

a. Limbah padat adalah limbah yang berwujud padat. Limbah padat


bersifat kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang
memindahkannya. Limbah padat ini misalnya, sisa makanan,
sayuran, potongan kayu, sobekan kertas, sampah, plastik, dan
logam

b. Limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah cair terlarut
dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam. Contoh limbah
cair adalah air bekas mencuci pakaian, air bekas pencelupan warna
pakaian, dan sebagainya.

c. Limbah gas adalah limbah zat (zat buangan) yang berwujud gas.
Limbah gas dapat dilihat dalam bentuk asap. Limbah gas selalu
bergerak sehingga penyebarannya sangat luas. Contoh limbah gas
adalah gas pembuangan kendaraan bermotor. Pembuatan bahan
bakar minyak juga menghasilkan gas buangan yang berbahaya bagi
lingkungan.

2. Pengertian Limbah Kimia

Limbah kimia adalah bahan-bahan kimia sisa laboratorium atau


pabrik yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan
penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas,
serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan,
korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan
gangguan kesehatan bagi orang yang  berhubungan langsung dengan bahan
tersebut.

3. Klasifikasi atau Penggolongan Bahan Kimia

Bahan kimia diklasifikasikan menjadi beberapa golongan


diantaranya sebagai berikut :
1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)
Bahan kimia beracun adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan
bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila
terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat
kulit. Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan
kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu.
2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)
Bahan kimia korosif adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia
dapat mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau
bahan lain. Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata,
dan saluran  pernafasan. Kerusakan dapat berupa luka, peradangan, iritasi
(gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan menjadi amat peka terhadap bahan
kimia).
3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)
Bahan kimia mudah terbakar adalah bahan kimia yang mudah bereaksi
dengan oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang
amat cepat dapat juga menimbulkan ledakan.
4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)
Bahan kimia peledak adalah suatu zat padat atau cair atau campuran
keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam
jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga
menimbulkan kerusakan disekelilingnya.
Zat eksplosif amat peka terhadap panas dan pengaruh mekanis
(gesekan atau tumbukan), ada yang dibuat sengaja untuk tujuan peledakan
atau bahan peledak seperti trinitrotoluene (TNT), nitrogliserin dan
ammonium nitrat (NH4NO3)
5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)
Bahan kimia oksidator adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak
mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat
menyebabkan kebakaran
 bahan-bahan lainnya.
6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)
Bahan kimia reaktif terhadap air adalah bahan kimia yang amat mudah
bereaksi dengan air dengan mengeluarkan panas dan gas yang mudah
terbakar.
7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)
Bahan kimia reaktif terhadap asam adalah bahan kimia yang amat
mudah bereaksi dengan asam menghasilkan panas dan gas yang mudah
terbakar atau gas-gas yang
 beracun dan korosif.
8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)
Gas bertekanan adalah gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas
yang ditekan maupun gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut
dibawah tekanan.
9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)
Bahan kimia radioaktif adalah bahan kimia yang mempunyai
kemampuan memancarkan sinar radioaktif dengan aktivitas jenis lebih
besar dari 0,002 microcurie/gram.
10. Bahan Kimia yang Menimbulkan iritasi ( Irritant)
Bahan yang jika terkena kulit akan terjadi iritasi, biasanya bahan kimia
yang bersifat basa kuat.

11. Berbahaya Bagi Lingkungan

Bahan kimia yang jika di lepas ke lingkungan dapat menimbulkan


kerusakan lingkungan.
4. Penangan Limbah Kimia di Laboratorium
1. Labelisasi botol/wadah limbah
Semua wadah limbah kimia harus diberi label dengan warna yang
mecolok. Label tersebut diberi keterangan terkait nama lengkap bahan
(tunggal atau campuran), mulai penyimpanan, tanggal pembuangan dan
informasi penting lainnya.

2. Tempat penyimpanan limbah

Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih tempat


untuk menyimpan limbah, diantaranya:

 Jangan menyimpan limbah di lemari asam di mana reaksi kimia


sering dilakukan.

 Wadah untuk menyimpan limbah harus disesuaikan. Biasanya


wadah yang sering dipakai untuk menyimpan limbah terbuat dari
gelas (kaca) atau polietilen.

 Jangan menggunakan wadah yang terbuat dari kaleng logam jika


limbah bersifat asam dan basa kuat karena dapat merusak wadah
dengan cepat.

 Jangan menyimpan wadah limbah di dekat air atau westafel.

3. Kondisi tutup penutup wadah

Tutup wadah hanya dibuka pada saat memasukkan limbah ke dalam


botol. Jika dikhawatirkan terjadi tekanan yang kuat pada wadah, maka
tutupnya agak dilonggarkan
4. Pemisahan tempat penyimpanan wadah
Penyimpanan asam dan basa dilakukan di tempat/lemari yang berbeda.
Pastikan wadah tidak bocor, karena kebocoran wadah dapat menyebabkan
reaksi yang hebat, sehingga menimbulkan gas beracun. Pisahkan tempat
penyimpanan limbah asam dan bahan organik.Tidak melakukan pencampuran
bahan kimia tidak kompatibel dalam satu wadah limbah. Misalnya,
pencampuran antara asam nitrat dan etanol dapat membentuk senyawa yang
mudah meledak.
5. Penimbunan/pengolahan limbah
Idealnya, tidak lebih dari satu wadah untuk masing-masing jenis limbah

 berada di laboratorium. Jangan sampai ada empat wadah limbah organik


dalam satu lab. Jika terjadi kebakaran, akan sangat berbahaya.

Jika satu wadah tempat limbah penuh dengan limbah organik,


segera pindahkan ke ruang preparasi untuk dibuang atau diolah.

6. Cara Memisahkan Limbah Kimia Laboratorium

Pemisahan limbah laboratorium sangat berguna untuk menjaga


kesehatan dan keamanan lingkungan. Bahan kimia atau limbah yang dapat
disimpan dalam satu area harus mempunyai sifat yang sama atau kompatibel.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kimiafi.com/2017/07/cara-penanganan-dan-pengolahan-limbah-
kimia laboratorium.html

https://chemslife.wordpress.com/2012/12/29/limbah-laboratorium/

Anda mungkin juga menyukai