Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

“RUANG LINGKUP SIMULASI APOTEK”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Simulasi Apotek

Dosen Pengampu : Apt. Heni Purwantiningrum, M.Farm

Oleh :

1. Ayu Fatimatul Janah (19080166))


2. Khusnul Khotimah (19080167)
3. Lidya Mufti Rizki (19080168)
4. Nanda Mei Yudhiarti (19080169)
5. Ashifa Retnaning Puri (19080170)
6. Anis Fitriana (19080171)
7. Ade Tiara (19080172)

DIII FARMASI

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL

2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah satu
realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan
menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.
Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang
diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan
kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan
farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi
kegiatan yaitu : pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan,
sehingga agar dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA)
disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu
Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting).
Apotek mempunyai fungsi utama dalam pelayanan obat atas dasar resep
yang berhubungan dengan itu, sertya pelayanan obat tanpa resep yang biasa dipakaidi rumah.
Dalam pelayanan obat ini apoteker harus berorientasi pada pasien / p;enderita, apakah obat
yang diinginkan pasien tersebut dapat menyembuhkan penyakitnya serta ada tidaknya efek
samping yang merugikan
Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan
saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan
perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya.
Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di apotek
tidak hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja, melainkan juga dapat
mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis yang dapat memberikan keuntungan
kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stake holder) tanpa harus menghilangkan
fungsi sosoialnya di masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Apotek
2. Tugas dan Fungsi Apotek
3. Ruang Lingkup Apotek
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Apotek
Menurut Keputusan Menkes RI No.1332/Menkes/SK/X/2002 Apotek merupakan
suatu tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada
masyarakat.

Definisi apotek menurut PP 51 Tahun 2009. Apotek merupakan suatu tempat atau
terminal distribusi obat perbekalan farmasi yang dikelola oleh apoteker sesuai standar dan
etika kefarmasian..

Dalam sistem perundang-undangan yang berlaku, apotek harus dikelola oleh


Apoteker. Apoteker harus mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien di
apotek. Kemampuan mengelola berbagai sumber daya apotek, berkomunikasi, mengambil
keputusan serta berpengetahuan yang luas dan mendalam tentang kefarmasian merupakan
berbagai aspek penting yang harus dimiliki oleh apoteker pengelola apotek. Dengan dikelola
oleh apoteker yang profesional, tentu pelayanan kefarmasian yang diberikan akan dapat
memuaskan pasien sehingga bisa membantu meningkatkan taraf hidup pasien dalam hal
kesehatan.

2.2 Tugas dan Fungsi Apotek

Apotek memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :

1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah


jabatan.
2. Sarana farmasi untuk melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran
dan penyerahan obat atau bahan obat.
3. Sarana penyaluran perbekalan farmasi dalam menyebarkan obat – obatan yang
diperlukan masyarakat secara luas dan merata.
2.3 Ruang Lingkup

Pelayanan Kefarmasian di Apotek meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat
manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakaidan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber
dayamanusia, sarana dan prasarana. Pengelolaan Sediaan Farmasi meliputi :

a. Perencanaan
b. Dalam membuat perencanaan pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya dan
kemampuan masyarakat.
c. Pengadaan
Untuk menjamin kualitas Pelayanan Kefarmasian maka pengadaan Sediaan Farmasi
harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. Penerimaan
Merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis spesifikasi, jumlah, mutu, waktu
penyerahan dan harga yang tertera dalam surat pesanan dengan kondisi fisik yang
diterima.
e. Penyimpanan
f. Obat/bahanObatharusdisimpandalamwadahaslidaripabrik.
Dalamhalpengecualianataudaruratdimanaisidipindahkanpadawadahlain,
makaharusdicegahterjadinyakontaminasidanharusditulisinformasi yang
jelaspadawadahbaru. WadahsekurangkurangnyamemuatnamaObat, nomor batch
dantanggalkadaluwarsa.

2. SemuaObat/bahanObatharusdisimpanpadakondisi yang
sesuaisehinggaterjaminkeamanandanstabilitasnya.

3.
SistempenyimpanandilakukandenganmemperhatikanbentuksediaandankelasterapiO
batsertadisusunsecaraalfabetis.

4. PengeluaranObatmemakaisistem FEFO (First Expire First Out) dan FIFO (First In


First Out)

A. Pemusnahan

1. Obatkadaluwarsaataurusakharusdimusnahkansesuaidenganjenisdanbentuksediaan.
PemusnahanObatkadaluwarsaataurusak yang
mengandungnarkotikaataupsikotropikadilakukanolehApotekerdandisaksikanolehDi
nasKesehatanKabupaten/Kota.PemusnahanObatselainnarkotikadanpsikotropikadila
kukanolehApotekerdandisaksikanolehtenagakefarmasian lain yang
memilikisuratizinpraktikatausuratizinkerja.
PemusnahandibuktikandenganberitaacarapemusnahanmenggunakanFormulir 1
sebagaimanaterlampir.

2. Resep yang telahdisimpanmelebihijangkawaktu 5 (lima) tahundapatdimusnahkan.


PemusnahanResepdilakukanolehApotekerdisaksikanolehsekurang-
kurangnyapetugas lain di Apotekdengancaradibakarataucarapemusnahan lain yang
dibuktikandenganBeritaAcaraPemusnahanResepmenggunakanFormulir 2
sebagaimanaterlampirdanselanjutnyadilaporkankepadadinaskesehatankabupaten/kot
a.

B. Pengendalian
Pengendaliandilakukanuntukmempertahankanjenisdanjumlahpersediaansesuaikebutuhanpelay
anan, melaluipengaturan system pesananataupengadaan, penyimpanandanpengeluaran.Hal
inibertujuanuntukmenghindariterjadinyakelebihan, kekurangan, kekosongan, kerusakan,
kadaluwarsa,
kehilangansertapengembalianpesanan.Pengendalianpersediaandilakukanmenggunakankartusto
kbaikdengancara manual atauelektronik. KartustoksekurangkurangnyamemuatnamaObat,
tanggalkadaluwarsa, jumlahpemasukan, jumlahpengeluarandansisapersediaan.

C. PencatatandanPelaporan

Pencatatandilakukanpadasetiap proses pengelolaanSediaanFarmasi, AlatKesehatan,


danBahanMedisHabisPakaimeliputipengadaan (suratpesanan, faktur), penyimpanan
(kartustock), penyerahan (nota ataustrukpenjualan)
danpencatatanlainnyadisesuaikandengankebutuhan.

Pelaporanterdiridaripelaporan internal daneksternal.Pelaporan internal merupakanpelaporan


yang digunakanuntukkebutuhanmanajemenApotek, meliputikeuangan,
barangdanlaporanlainnya.

Pelaporaneksternalmerupakanpelaporan yang
dibuatuntukmemenuhikewajibansesuaidenganketentuanperaturanperundang-
undanganmeliputipelaporannarkotika (menggunakanFormulir 3 sebagaimanaterlampir),
psikotropika (menggunakanFormulir 4 sebagaimanaterlampir) danpelaporanlainnya.

Anda mungkin juga menyukai