Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Irsyad Sofyansyah

Kelas : AMP
NPM : 1117210124

PERKEMBANGAN KELOMPOK DAN HAMBATAN-HAMBATANNYA SERTA


ANALISA SWOT

A. Perkembangan Dalam Sebuah Kelompok


Manusia baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial selalu berupaya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhannya itu, manusia melakukan
berbagai upaya. Upaya tersebut selalu berpedoman kepada pengetahuan kebudayaan yang
dimiliki dan digunakannya untuk mempersepsi suatu obyek yang dihadapinya dan setelah
disertai dengan harapan-harapan tertentu terhadap obyek, kemudian ia bertindak sesuatu atau
berperilaku tertentu terhadap obyek tersebut, baik berupa benda-benda maupun manusia lain.
Hampir tidak ada upaya seorang individu yang tidak bersentuhan atau tidak memerlukan
campur orang lain. Oleh karena itu manusia selalu memerlukan kehidupan berkelompok.
Perkembangan kelompok melalui beberapa fase, yaitu: forming (fase kekelompokan), fase
storming (fase peralihan), fase norming (fase pembentukan norma), dan fase performing (fase
berprestasi).
1) Tahap Pembentukan Rasa Kekelompokan Pada tahap ini setiap individu dalam
kelompok melakukan berbagai penjajagan terhadap anggota lainnya mengenai
hubungan antar pribadi yang dikehendaki kelompok, sekaligus mencoba berperilaku
tertentu untuk mendapatkan reaksi dari anggota lainnya. Bersamaan dengan tampilnya
perilaku individu yang berbeda-beda tersebut, secara perlahan-lahan, anggota
kelompok mulai menciptakan pola hubungan antar sesama mereka Pada tahap pertama
inilah secara berangsur-angsur mulai diletakkan pola dasar perilaku kelompok, baik
yang berkaitan dengan tugas-tugas kelompok, atau yang berkaitan dengan hubungan
antar pribadi anggotanya, bangkan mungkin dengan kelompok-kelompok pesaing
dalam berusaha
2) Tahap Pancaroba, Upaya memperjelas tujuan kelompok mulai tampak, partisipasi
anggota meningkat. Sadar atau tidak sadar, pada tahap ini anggota kelompok mulai
mendeteksi kekuatan dan kelemahan masing-masing anggota kelompok melalui proses
interaksi yang intensif, ditandai dengan mulai terjadinya konflik satu sama lain, karena
setiap anggota mulai semakin menonjolkan aku-nya masing-masing. Salah satu ciri
penting dari fase ini adalah dengan berbagai cara apapun anggotanya akan saling
mempengaruhi di antara satu sama lain.
3) Tahap Pembentukan Norma, dalam tahap ini meskipun konflik masih terjadi terus,
namun anggota kelompok mulai melihat karakteristik kepribadian masing-masing
secara lebih mendalam, sehingga lebih memahami mengapa terjadi perbedaan dan
konflik, bagaimana berkomunikasi dengan orang-orang tertentu, bagaimana cara
membantu orang lain dan bagaimana cara memperlakukan orang lain dalam kelompok.
Dengan adanya pemahaman demikian, ikatan dan rasa percaya serta kepuasan
hubungan diantara anggota kelompok dalam pengambilan keputusan meningkat,
anggota mulai merasakan perlunya kesatuan pendapat mengenai perilaku yang boleh
dan yang tidak boleh ditampilkan dalam pergaulan kelompok atau norma kelompok,
agar kelompok bisa bekerja secara efektif dan efesien dalam memecahkan masalah
yang dihadapi bersama.
4) Tahap Berprestasi Kelompok sudah dibekali dengan suasana hubungan kerja yang
harmonis antara anggota yang satu dengan yang lainnya, norma kelompok telah
disepakati, tujuan dan tugas kelompok serta peran masing-masing anggota telah jelas,
ada keterbukaan dalam komunikasi dan keluwesan dalam berinteraksi satu sama lain,
perbedaan pendapat ditolerir, inovasi berkembang.

B. Hambatan Perkembangan Dalam Sebuah Kelompok


Kinerja tidak semata-mata bersifat organisasional, namun juga dari sumber daya
manusia sebagai penggerak organisasinya sehingga dapat memunculkan perilaku produktif
yang dapat mendorong keefektifan kelompok. Pelaksanaan tugas-tugas yang dapat
mempermudah untuk mencapai keefektifan kelompok tersebut akan mengarahkan pada
performance yang akan dirasakan oleh kelompok. Bila ditelusuri hingga akhir, perilaku-
perilaku tersebut merupakan suatu awal yang nantinya dapat mengarahkan pada efisiensi dan
efektivitas dalam mencapai visi dan misi suatu kelompok. Sumber daya manusia diibaratkan
sebagai roda penggerak, maka tanpa adanya Sumber daya manusia tidak akan terlaksana
berbagai kegiatan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan suatu Kelompok.
Oleh karena itu penting untuk mengetahui mengenai hambatan-hambatan bagi suatu
kelompok, karena hal ini akan mempengaruhi cara pandangnya terhadap suatu kelompok dan
pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku kerjanya yang dapat membuat suatu kelompok
dapat berkembang dan hambatan-hambatan dalam suatu kelompok tersebut adalah :
1. Tujuan yang tidak jelas, Dimana alasan dalam pelaksanaan tugas tidak dijelaskan dengan
baik sehingga pelaksana tidak mengetahui apa sebenarnya yang ingin dicapai.
2. Kurangnya perencanaan dan pengembangan manajemen, Dimana persiapan akan tujuan
organisasi di masa depan tidak diantisipasi dan tidak direncanakan dengan matang.
3. Struktur organisasi yang membingungkan, Dimana orang-orang di dalam organisasi
kurang terurus secara efektif dan efisien.
4. Kontrol yang tidak memadai, Dimana keputusan yang buruk akan didapat karena informasi
yang kurang tepat dan kurang ditangani oleh orang yang tepat pula.
5. Rekrutmen dan seleksi yang tidak tepat, Dimana orang-orang yang direkrut kurang
memiliki pengetahuan, kepribadian, atau keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
6. Imbalan yang tidak adil, Dimana orang-orang didalam organisasi tidak dihargai
sepantasnya, atau sistem penggajian tidak berjalan dengan baik.
7. Training yang kurang, Dimana orang-orang di dalam organisasi kurang dapat belajar
secara efisien dalam mengerjakan tugasnya dan kurang dapat meningkatkan hasil
kinerjanya.
8. Stagnasi personel, Dimana orang-orang di dalam organisasi tidak mencerminkan sikap
yang dapat mendorong keefektifan pengerjaan tugas dan pertumbuhan organisasi.
9. Komunikasi yang tidak berjalan lancer, Dimana visi organisasi tidak dimengerti,
koordinasi antar anggota organisasi lemah, iklim organisasi rusak dan para pembuat
keputusan kekurangan informasi.
10. Tim kerja yang tidak berjalan baik, Dimana orang-orang di dalam organisasi yang
seharusnya dapat bekerja sama tidak dapat menjalankan perannya dalam kelompok dan
menemui banyak hambatan dalam bekerja sama.
11. Motivasi rendah, Dimana orang-orang dalam organisasi kurang memiliki perhatian
terhadap permasalahan organisasi dan kurang mengerahkan upayanya dalam mencapai
tujuan organisasi.
12. Kreativitas rendah, Dimana ide-ide untuk pengembangan tidak dimanfaatkan secara tepat
dan terjadi stagnasi dalam mengembangkan ide-ide baru.
C. Analisa SWOT
Strengths :
• Memperhatikan interaksi hubungan antara individu akan tercapainya tujuan organisasi.
• Menangani terhambatnya yang terjadi pada setiap individu.
Weakness :
• Kurangnya pemahaman mengenai kata-kata dalam penyampaian.
• Kurangnya interaksi antar individu yang membuat satu sama lain menjadi kurang
efektif dalam komunikasi.
• Kurangnya kerjasama yang baik antar individu
Opportunity :
• Membuat hubungan antara individu menjadi harmonis
• Membuat lingkungan kelompok menjadi efesien.
• Membuat tercapainya tujuan suatu kelompok
Threat :
• Tidak terlaksananya komunikasi yang berlanjut antar individu organisasi.
• Membuat suatu kelompok jadi tidak dapat berkembang.
• Membuat tujuan dari suatu kelompok jadi tidak tercapai.

Pertanyaan situasi I
Saya memilih nomor 3 yaitu tekan gas dan tabrak mobil terus, tanpa peduli keselamatan diri
penumpang limosin.
Dengan alasan : Menurut saya dengan menabrakan mobil maka teroris tersebut akan langsung
tumbang tanpa adanya perselisihan terlebih dahulu yang mana apabila terjadinya perselisihan
di tempat umum pasti akan membahayakan orang yang berada di sekitar tempat tersebut. Maka
dari itu saya memilih menabrakan mobil tersebut agar dapat meminimalisir hal yang dapat
membahayakan sekitar.

Pertanyaan situasi II
Saya akan memilioh yang ke 2 yaitu usahakan mengetahui berapa jumlah teroris dan
Persenjataannya, Dengan alasan : Menurut saya apabila kita telah mengetahui berapa jumlah
teroris dan apa saja persenjataan mereka maka kita dapat mengukur seberapa kuat mereka
dalam segi melindungi diri. Dengan begitu kita dengan mudah dapat mengetahui dimana
kelemahan mereka dan cara apa yang dapat dilakukan untuk melumpuhkan mereka.

Anda mungkin juga menyukai