Anda di halaman 1dari 32

FORMAT DESAIN TRAINING

Effective Communication For The Best Performance

A. Rangkuman TNA
 Level Organisasi
 Ada beberapa tujuan yang belum bisa tercapai yaitu : kurangnya kelengkapan sarana
dan prasarana, keterbatasan anggaran, dan kurangnya dukungan dari pemerintah
maupun masyarakat untuk meningkatkan perkembangan PMI Kota Batu agar lebih
baik.

 Level Task
 Terdapat ketidaksesuaian antara actual performance dan expected performance PMI
Kota Batu saat ini masih kurang sesuai dengan yang diharapkan organisasi.
 Kurangnya kerjasama yang baik antara anggota PMI dan masyarakat.
 Anggota PMI sendiri dinilai kurang bisa benar-benar terlihat peduli pada masyarakat.

 Level Person
 Kurangnya sikap sosial dan kepedulian terhadap sesama
 Kurangnya team work dengan masyarakat
 Kurang bisa menyadarkan / berkomunikasi dengan masyarakat tentang pentingnya
program yang dilakukan PMI

B. Dimensi Kebutuhan dari Pelatihan ( KSA )


 Knowledge
 Kurangnya pemahaman PMR terkait pengetahuan tentang komunikasi yang efektif
dalam masyarakat.
 Skill
 Kurangnya keterampilan PMR dalam berkomunikasi kepada masyarakat.
 Attitude
 Sikap yang harus ditunjukkan anggota PMR ketika berkomunikasi dengan masyarkat
masih perlu ditingkatkan.

C. Landasan Teori Pembelajaran


Teori belajar modeling merupakan teori yang dikemukakan oleh Albert Bandura.
Dimana modeling adalah proses belajar dengan mengamati tingkah laku atau perilaku dari
orang lain disekitar kita. Modeling yang artinya meniru, dengan kata lain juga merupakan
proses pembelajaran dengan melihat dan memperhatikan perilaku orang lain kemudian
mencontohnya. Hasil dari modeling atau peniruan tersebut cenderung menyerupai bahkan
sama perilakunya dengan perilaku orang yang ditiru tersebut. Modeling ini dapat menjadi
bagian yang sangat penting dan powerfull pada proses pembelajaran (Mahabbati, 2012).
Menurut Freist & Freust serta Bandura (dalam Mahabbati, 2012) terdapat empat
proses yang terlibat di dalam pembelajaran melalui pendekatan modeling, yaitu perhatian
(attention), pengendapan (retention), reproduksi motorik (reproduction), dan penguatan
(motivasi).
1. Perhatian (attention), yang artinya kita memperhatikan seperti apa perilaku atau
tindakan – tindakan yang dilakukan oleh orang yang akan ditiru.
(pada saat pemberian materi)
2. Pengendapan (retention), dilakukan setelah mengamati perilaku yang akan ditiru dan
menyimpan setiap informasi yang didapat dalam ingatan, kemudian mengeluarkan
ingatan tersebut saat diperlukan.
(penerapan materi pada saat permainan)
3. Reproduksi motorik (reproduction), hal ini dapat menegaskan bahwa kemampuan
motorik seseorang juga mempengaruhi untuk dapat memungkinkan seseorang meniru
suatu perilaku yang dilihat baik secara keseluruhan atau hanya sebagian.
(penerapan materi pada saat permainan)
4. Penguatan (motivation), penguatan ini sangat penting. Karena dapat menentukan
seberapa mampu kita nantinya melakukan peniruan tersebut, namun penguatannya dari
segi motivasi yang dapat memacu keinginan individu tersebut untuk memenuhi
tahapan belajarnya.
(evaluasi/feedback dari trainer setelah permainan berakhir).

Definisi Operasional Keterampilan Komunikasi


Santrock (2007) menyatakan bahwa keterampilan komunikasi adalah keterampilan
yang diperlukan seseorang dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi
verbal, memahami komunikasi nonverbal dari orang lain dan mampu memecahkan konflik
secara konstruktif.
Keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan akal, pengetahuan,
ide, dan kreativitasnya sendiri untuk melakukan sesuatu ataupun dalam membuat sesuatu.
Komunikasi adalah cara yang dipakai manusia untuk menyampaikan masud dan
tujuannya kepada orang lain, baik secara verbal maupun secara non-verbal.
Keterampilan komunikasi merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan
akal, pengetahuan, ide, dan kreativitasnya untuk menyampaikan maksud dan tujuannya
kepada orang lain.
Menurut Florez (dalam Santrock, 2007) aspek-aspek keterampilan komunikasi dibagi
menjadi 3 aspek, yaitu:
No Aspek Indikator
.
1. Keterampilan a. Menggunakan tata bahasa dengan benar
berbicara, adalah b. Memilih kosakata yang mudah dipahami dan tepat
Keterampilan ini sasaran
mencakup c. Menerapkan strategi untuk meningkatkan
mengkomunikasikan kemampuan lawan bicara dalam memahami apa
informasi secara yang dikatakan
jelas. d. Berbicara dengan tempo yang tepat
e. Tidak menyampaikan hal-hal yang kabur
f. Menggunakan perencanaan dan pemikiran logis
sebagai dasar untuk berbicara
2. Keterampilan a. Memberi perhatian cermat pada orang yang sedang
mendengar, adalah berbicara misalnya mempertahankan kontak mata
Keterampilan ini dan mencondongkan badan pada lawan bicara.
merupakan b. Parafrasa yaitu menyatakan kembali apa yang baru
kemampuan saja dikatakan oleh lawan bicara dengan kalimat
mendengar secara sendiri.
aktif. c. Sinteksis tema dan pola yaitu meringkas tema
utama dan perasaan lawan bicara yang
disampaikan dalam percakapan yang panjang
d. Memberi umpan balik atau tanggapan yang
kompeten yaitu memberi tanggapan secara cepat,
jujur, jelas, dan informatif.
3. Kemampuan a. Senyum
berkomunikasi b. Merengut
secara non verbal, c. Tampak kebingungan.
adalah Keterampilan d. Mempertahankan kontak mata ketika berbicara
ini merupakan dengan orang lain.
keterampilan e. Memberi sentuhan kepada orang lain.
berkomunikasi
melalui ekspresi
wajah dan mata,
sentuhan, ruang dan
sikap diam.

Alasan penggunaan teori :


Kami menggunakan teori tersebut sebagai landasan dari penyusunan program
pelatihan kami karena modeling yang interaktif merupakan salah satu bentuk metode
pelatihan untuk dapat meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif. Metode ini akan
memberikan langkah demi langkah pendekatan untuk mengatasi situasi komunikasi
(interaksi) yang sulit, menyediakan model yang positif yang dapat menunjukkan bagaimana
situasi yang sulit dapat diatasi dengan baik, serta memberikan suasana yang mendukung
terjalinnya komunikasi yang baik sebagai sarana yang memfasilitasi pembelajaran
komunikasi yang efektif. Dimana dengan dilakukannya pelatihan ini diharapkan mereka
mampu menerapkan (mampu membangun komunikasi yang efektif) dalam bertugas sebagai
anggota PMI yang akan banyak terlibat dalam aktivitas sosial masyarakat.

Sumber :
Mahabbati, A. 2012. Analisa Teori Belajar Sosial Bandura Mengenai Gangguan Perilaku
Agresif pada Anak. Jurnal Pendidikan Khusus, Vol 9, (2), 1-12, ISSN 1858-0998
Santrock, J.W. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.

D. Tujuan Pelatihan
 Learning Objective
Dalam melaksanakan pelatihan, peserta diberikan materi tentang komunikasi
yang efektif, kemudian mereka diminta untuk menerapkan dengan cara melakukan
diskusi dan simulasi secara langsung sesuai dengan instruksi yang diberikan
dengan batas waktu 90 menit.
 Transfer of Training Objective
Ketika salah satu anggota tim melakukan kesalahan, anggota lain dapat mem-
back up kesalahan tersebut sehingga permasalahan dapat terselesaikan.
 Organizational Objective
Enam bulan setelah pelaksanaan pelatihan, terjadi peningkatan 60%
keterampilan komunikasi berupa terjalinnya hubungan baik antar sesama anggota
PMR dan dengan warga sekitar atau dengan korban bencana ketika sedang
melaksanakan program PMI.

E. Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan merupakan anggota PMR yang berusia sekitar 16 – 18 tahun. Jumlah
peserta yang akan mengikuti pelatihan kurang lebih berjumlah 30 orang.

F. Waktu dan Tempat


Waktu : Minggu, 07 Juni 2015
Pukul : 07.30 – 16.00
Tempat : Halaman Markas PMI Kota Batu
G. Peralatan yang Dibutuhkan
1. Kertas karton (materi)
2. Standing board
3. Hand book
4. Spidol
5. Kamera
6. Peralatan Out Bound
– Kertas
– Pulpen
– Penutup mata
7. Pengeras suara
8. Stopwatch
9. Dll.

H. Susunan Acara
Hari / Sesi Penanggung
Waktu Materi Trainer
Tanggal Jawab
Minggu, - 07.30 – 08.00 - Check In Haifa Anis
24 Mei WIB Thalib
2015 - 08.00 – 08.15 - Pembukaan
WIB dan
Perkenalan
Sesi I - 08.15 – 09.00 - Materi Salwa Balbeid - Difa Alif Putri
WIB mengenai Wijaya
keterampilan (ceramah)
komunikasi
yang efektif
- 09.00 – 09.15 - Ice breaking - Rani Soraya
WIB (Make a line) (ice breaking)
- 09.15 – 10.00 - Diskusi - Rafika
WIB Maharani
(diskusi)
Sesi II - 10.00 – 11.30 - Simulasi Rafika Salwa Balbeid
WIB Maharani
Sesi - 11.30 – 12.30 - Permainan I Rani Soraya Haifa Anis
III WIB (Apa yang Thalib
Anda
Katakan?)
- 12.30 – 14.00 - ISHOMA Rani Soraya
-
WIB
Sesi - 14.00 – 15.30 - Permainan II Difa Alif Putri Rani Soraya
IV WIB (Mau Wijaya
Kemana?)
- 15.30 – 16.00 - Penutup Haifa Anis
Thalib

Keterangan:
a. Trainer ; bertugas menyampaikan materi pelatihan
b. Penanggung jawab ; bertugas memastikan acara / sesi berjalan sesuai
dengan rencana, termasuk memastikan peralatan lengkap dan siap.
c. Permainan dipilih berdasarkan kebutuhan dan tujuan pelatihan.
I.
I. Pembukaan

1. Tujuan aktivitas
Mendata peserta terlibat dan membuka kegiatan sekaligus memperkenalkan setiap
anggota trainer.

2. Peralatan yang dibutuhkan


1) Pengeras suara
2) Kamera
3) Stopwatch

3. Aktivitas ke-1 :
 Nama : Check In
 Waktu : 7.30 – 08.00 WIB
 Trainer : Haifa Anis Thalib
 Alat dan Bahan :
 Pengeras suara
 Kamera
 Stopwatch

 Tujuan :
Mendata peserta yang hadir dalam kegiatan

 Prosedur :
 Peserta dikumpulkan di Halaman Markas PMI
 Peserta diminta untuk menyebutkan nama da nasal sekolah
 Trainer mencatat data peserta yang hadir

 Instruksi : -
 Feedback :
Dari kegiatan ini diharapkan peserta hadir sesuai dengan yang diharapkan

4. Aktivitas ke-2:
 Nama : Pembukaan dan Perkenalan
 Waktu : 08.00 – 08.15 WIB
 Trainer : Haifa Anis Thalib
 Alat dan Bahan:
 Pengeras suara
 Kamera
 Stopwatch

 Tujuan :
Membuka kegiatan sekaligus melakukan perkenalan diri dari trainer.

 Prosedur :
 Peserta pelatihan dikumpulkan di suatu tempat terbuka yang telah disiapkan
trainer
 Tim trainer melakukan perkenalan diri kepada peserta
 Penanggung jawab melakukan sambutan di awal kegiatan
 Kegiatan berakhir setelah sambutan selesai dilakukan dan kemudian dilanjutkan
pada aktivitas selanjutnya.

 Instruksi : -

 Feedback :
Dari kegiatan ini diharapkan peserta dapat mengenal tim trainer dan dapat
berinteraksi lebih baik, sehingga trainer dan peserta dapat menjalani kegiatan
training secara keseluruhan dengan baik.
5. Materi / Feedback
Dari kegiatan ini diharapkan dapat mengetahui peserta yang hadir selain itu peserta
diharapkan dapat mengenal dan berinteraksi dengan trainer, sehingga trainer dan
peserta dapat menjalani kegiatan training secara keseluruhan dengan baik.
J. Modul Kegiatan I

Modul Materi “Komunikasi yang efektif”


1. Tujuan aktivitas
Melakukan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif
melalui pemberian materi secara teoritis.

2. Target pencapaian, meliputi:


a. Knowledge
Pemahaman awal anggota PMR tentang komunikasi yang efektif dengan
masyarakat.

3. Peralatan yang dibutuhkan


1) Kertas karton (materi)
2) Standing board
3) Hand book
4) Spidol
5) Kamera
6) Pengeras suara
7) Stopwatch
8) Dan lain-lain

4. Aktivitas ke-1:
 Nama : Penyampaian Materi “Komunikasi yang Efektif”
 Waktu : 08.15 – 09.00 WIB
 Trainer : Difa Alif Putri Wijaya
 Alat dan Bahan :
 Pengeras suara
 Standing board
 Kertas karton (materi)
 Hand book
 Spidol
 Kamera
 Stopwatch

 Tujuan :
Memberikan wawasan dan pemahaman kepada peserta pelatihan tentang
pentingnya komunikasi yang efektif untuk membentuk kinerja yang terbaik.

 Prosedur :
 Peserta pelatihan duduk dan mendengarkan apa yang disampaikan trainer
 Satu orang trainer menyampaikan materi.
 Tanya jawab antara peserta dan trainer, setelah pemberian materi.
 Kegiatan diakhiri setelah tanya jawab antara peserta dan trainer selesai

 Instruksi :
 Peserta diminta untuk duduk tenang dan mendengarkan materi

 Feedback :
Pada kegiatan penyampaian materi “komunikasi yang efektif” ini diharapkan
peserta mendapatkan wawasan dan memahami pentingnya komunikasi dan
bagaimana penerapannya dalam bertugas sebagai anggota PMR.

5. Aktivitas ke-2:
 Nama : Ice breaking
 Waktu : 09.00 – 09.15 WIB
 Trainer : Rani Soraya
 Alat dan Bahan :
 Pengeras suara
 Kamera
 Stopwatch

 Tujuan :
Melakukan pendekatan dengan peserta pelatihan agar lebih akrab dan membuat
suasana lebih rileks (tidak tegang).
 Prosedur :
 Peserta pelatihan tetap berada di tempat yang sama (tidak pindah)
 Ice breaking diberikan oleh salah satu trainer setelah sambutan penanggung
jawab sesi I selesai
 Ice breaking dimulai setelah ada aba-aba “mulai”
 Trainer harus mengecek tim yang sudah selesai mengurutkan diri.
 Tim yang berhasil membuat urutan paling cepat dan benar menjadi
pemenang.
 Kegiatan berakhir setelah ice breaking selesai dilakukan

 Instruksi :
Instruksi ice breaking (make a line):
 Seluruh peserta diminta untuk secepat mungkin membuat barisan secara
berurutan berdasarkan abjad nama panggilan.
 Buat sebanyak 3 baris (3 tim).
 Tim yang sudah membuat urutan diminta untuk bertepuk tangan.

 Feedback :
Ice breaking yang dilakukan di awal training ini diharapkan peserta dapat saling
mengenal dan lebih akrab satu sama lain, mengingat peserta berasal dari sekolah
yang berbeda-beda. Sehingga trainer dan peserta dapat menjalani kegiatan
training secara keseluruhan dengan baik.

6. Aktivitas ke-3:
 Nama : diskusi
 Waktu : 09.15 – 10.00 WIB
 Trainer : Rafika Maharani
 Alat dan Bahan :
 Pengeras suara
 Standing board
 Kertas karton
 Spidol
 Kamera
 Stopwatch

 Tujuan :
Menambah wawasan dalam berpikir terkait komunikasi yang efektif. Peserta akan
dikumpulkan dan saling menyatukan pendapat dalam rangka pengambilan
keputusan, melatih keberanian berbicara dan mengeluarkan pendapat sehingga
diharapkan keterampilan komunikasi peserta akan meningkat.

 Prosedur :
 Peserta pelatihan dibagi ke dalam 3 tim.
 Peserta pelatihan duduk dan mendengarkan apa yang disampaikan trainer
 Satu orang trainer menyampaikan sebuah kasus mengenai komunikasi yang
efektif
 Peserta memahami kasus yang diberikan.
 Peserta melakukan diskusi mengenai kasus yang disajikan dalam satu tim.
 Selanjutnya dilakukan diskusi antar tim.
 Kegiatan diakhiri setelah diskusi selesai

 Instruksi :
 Peserta dibagi ke dalam 3 tim.
 Peserta diminta untuk duduk tenang dan menyimak kasus yang diberikan
trainer
 Peserta kemudian diminta mendiskusikannya secara bersama-sama mengenai
penyelesaian kasus tersebut.

 Feedback :
Peserta diharapkan mampu menambah wawasan dalam berpikir terkait
komunikasi yang efektif dengan memahami kasus yang diberikan agar dapat lebih
berani berbicara dan mengeluarkan pendapatnya selama berdiskusi sehingga
keterampilan komunikasi peserta akan meningkat dan nantinya dapat diterapkan
di situasi dan kondisi yang nyata di lapangan.

7. Materi / Feedback
Peserta diharapkan mampu mendapatkan wawasan tentang pentingnya keterampilan
komunikasi yang efektif dan penerapannya, serta berbagai manfaat yang didapatkan
melalui serangkaian pelatihan yang dimulai dari pemberian materi, hingga diskusi,
sehingga mereka nantinya bisa menerapkan ilmu yang mereka dapat secara teoritis ini
ke masyarakat secara umum ketika mereka sedang bertugas.
K. Modul Kegiatan II

Modul Materi “Simulasi”


1. Tujuan aktivitas
Melakukan pelatihan untuk meningkatkan dan memperoleh pemahaman lebih nyata
tentang konsep keterampilan komunikasi yang efektif, serta lebih aktif dalam proses
pembelajaran melalui kegiatan simulasi.

2. Target pencapaian, meliputi:


a. Knowledge
Pemahaman awal anggota PMR tentang komunikasi yang efektif dengan
masyarakat.
b. Skill
 Keterampilan anggota PMR dalam berkomunikasi kepada masyarakat.
 Dapat menerapkan pemahaman mengenai komunikasi yang efektif melalui
kegiatan simulasi

3. Peralatan yang dibutuhkan


1) Kamera
2) Pengeras suara
3) Perlengkapan simulasi
4) Stopwatch

4. Aktivitas ke-1:
 Nama : Simulasi
 Waktu : 10.00 – 11.30 WIB
 Trainer : Salwa Balbeid
 Alat dan Bahan :
 Pengeras suara
 Stopwatch
 Perlengkapan simulasi
 Kamera

 Tujuan :
Melatih peserta untuk meningkatkan dan memperoleh pemahaman lebih nyata
tentang konsep keterampilan komunikasi yang efektif, serta lebih aktif dalam
proses pembelajaran melalui kegiatan simulasi.

 Prosedur :
 Trainer memberikan sebuah instruksi untuk simulasi yang akan dilakukan
kepada seluruh peserta.
 Peserta melakukan simulasi.
 Kegiatan diakhiri setelah simulasi selesai.

 Instruksi :
 Peserta diminta untuk memahami kasus atau permasalahan yang akan
disimulasikan.
 Peserta diminta untuk membagi peran dalam simulasi
 Peserta diminta mempraktekkan simulasi sesuai peran yang didapat.
 Peserta diminta membayangkan berada dalam situasi yang sebenarnya.

5. Materi / Feedback
Diharapkan pemahaman dan keterampilan peserta terkait komunikasi yang efektif
meningkat. Peserta mampu memperoleh pemahaman lebih nyata tentang konsep
keterampilan komunikasi yang efektif, serta peserta bisa lebih aktif dalam proses
pembelajaran melalui kegiatan simulasi.
L. Modul Kegiatan III

Modul Permainan I “Apa yang Anda Katakan?”


1. Tujuan aktivitas
Melakukan pelatihan untuk membentuk sikap yang baik dalam berkomunikasi dan
meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif melalui kegiatan permainan
dengan berkomunikasi menggunakan bahasa baru.

2. Target pencapaian, meliputi:


a. Knowledge
Pemahaman awal anggota PMR tentang komunikasi yang efektif dengan
masyarakat.
b. Skill
 Keterampilan anggota PMR dalam berkomunikasi kepada masyarakat.
 Dapat menerapkan pemahaman mengenai komunikasi yang efektif melalui
kegiatan simulasi
c. Attitude
Sikap yang tepat yang harus ditunjukkan anggota PMR ketika berkomunikasi
dengan masyarakat.

3. Peralatan yang dibutuhkan


1) Kamera
2) Peralatan permainan:
- Pulpen
- Kertas
- Penutup mata
3) Pengeras suara
4) Stopwatch
4. Aktivitas ke-1:
 Nama : Permainan I (Apa yang Anda Katakan?)
 Waktu : 12.30 - 14.00 WIB
 Trainer : Haifa Anis Thalib
 Alat dan Bahan :
 Pengeras suara
 Pulpen
 Kertas
 Penutup mata
 Kamera
 Stopwatch

 Tujuan :
Melakukan pelatihan untuk membentuk sikap yang baik dalam berkomunikasi
dan meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif melalui kegiatan
permainan, dimana masing-masing tim harus menciptakan bahasa baru yang
nantinya akan diberitahukan dan diajarkan kepada tim lawan.

 Prosedur :
 Seluruh diarahkan ke lokasi permainan I.
 Peserta dibagi menjadi 2 tim.
 Masing-masing tim berdiskusi menciptakan bahasa baru.
 Masing-masing perwakilan tim mengajarkan bahasanya kepada perwakilan
tim lawan.
 Perwakilan tim kembali ke timnya masing-masing dan mengajarkan seluruh
anggota timnya bahasa yang diperoleh dari tim lawan.
 Trainer menunjuk anggota tim secara bergantian untuk menyebutkan bahasa
baru lawan yang telah dipelajarinya.
 Tim yang berhasil menyebutkan paling banyak bahasa yang diperoleh dari
tim lawan adalah pemenangnya.
 Instruksi :
 Seluruh peserta diminta membentuk tim dengan jumlah 15 orang.
 Masing-masing tim diminta untuk menciptakan bahasa baru.
 Masing-masing tim menunjuk satu orang sebagai perwakilan tim untuk
mengajarkan bahasanya kepada perwakilan tim lawan.
 Masing-masing tim diminta untuk mengarahkan perwakilannya ke lokasi
pertemuan dengan mata tertutup menggunakan bahasa baru yang telah
dicitptakan
 Perwakilan tim harus mengajarkan perwakilan tim lawan bahasa barunya
masing-masing.
 Masing-masing tim diminta untuk mengarahkan perwakilannya kembali ke
lokasi timnya dengan mata tertutup menggunakan bahasa baru mereka
masing-masing
 Perwakilan tim harus mengajarkan seluruh anggota timnya bahasa yang
diperoleh dari tim lawan.
 Peserta yang ditunjuk trainer harus menyebutkan bahasa baru tim lawan yang
telah dipelajarinya

5. Materi / Feedback :
Peserta diharapkan mampu mendapatkan wawasan tentang pentingnya keterampilan
komunikasi yang efektif dan penerapannya, membentuk sikap yang baik ketika
berkomunikasi untuk menyelesaikan permainan, serta peserta diharapkan tetap dapat
menjalin komunikasi dengan baik meskipun ada kenlada bahasa.
M. ISHOMA (Istirahat, Sholat, dan Makan)

1. Tujuan aktivitas
Memberikan waktu untuk istirahat sejenak kepada peserta pelatihan.

2. Peralatan yang dibutuhkan


1) Kamera
2) Peralatan sholat
3) Konsumsi (makanan dan minuman)
4) Pengeras suara
5) Stopwatch
6) Speaker
7) Handphone

3. Aktivitas ke-1:
 Nama : ISHOMA
 Waktu : 11.30 – 12.30 WIB
 Trainer : Rani Soraya
 Alat dan Bahan :
 Pengeras suara
 Makanan
 Minuman
 Perlengkapan sholat
 Kamera
 Stopwatch
 Speaker
 Handphone
 Tujuan :
Memberikan waktu untuk beristirahat, sholat, dan makan di tengah pelatihan agar
peserta pelatihan tidak kelelahan dan mengembalikan energi yang keluar selama
pelatihan sebelumnya sehingga tetap dapat melakukan aktivitas dengan baik.

 Prosedur :
 Seluruh peserta diberikan kebebasan untuk beristirahat, sholat, dan makan
(ishoma)
 Peserta diputarkan lagu selama ishoma
 Seluruh peserta kembali berkumpul dan diarahkan ke lokasi permainan I
setelah waktu ishoma habis

 Instruksi :
 Seluruh peserta diperbolehkan beristirahat, sholat, dan makan dengan waktu
yang ditentukan

4. Materi / Feedback
Setelah dilakukan “ishoma”, diharapkan seluruh peserta dapat kembali bersemangat
dan mendapatkan energi kembali untuk lebih siap melakukan aktivitas-aktivitas
selanjutnya.
N. Modul Kegiatan IV

Modul Permainan II “Mau Kemana?”


1. Tujuan aktivitas
Melakukan pelatihan untuk membentuk sikap yang baik ketika berkomunikasi dan
meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif melalui kegiatan permainan
yang menuntut keaktifan peserta dalam berkomunikasi kepada banyak orang.

2. Target pencapaian, meliputi:


a. Knowledge
Pemahaman awal anggota PMR tentang komunikasi yang efektif dengan
masyarakat.
b. Skill
 Keterampilan anggota PMR dalam berkomunikasi kepada masyarakat.
 Dapat menerapkan pemahaman mengenai komunikasi yang efektif melalui
kegiatan simulasi
c. Attitude
Sikap yang tepat yang harus ditunjukkan anggota PMR ketika berkomunikasi
dengan masyarakat.

3. Peralatan yang dibutuhkan


1) Kamera
2) Peralatan permainan:
- Spidol
- Kertas
3) Pengeras suara
4) Stopwatch

4. Aktivitas ke-1:
 Nama : Permainan II (Mau Kemana?)
 Waktu : 14.00 – 15.30 WIB
 Trainer : Rani Soraya
 Alat dan Bahan :
 Pengeras suara
 Spidol
 Kertas
 Kamera
 Stopwatch

 Tujuan :
Melakukan pelatihan untuk membentuk sikap yang baik ketika berkomunikasi
dan meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif melalui kegiatan
permainan yang menuntut keaktifan peserta dalam berkomunikasi kepada banyak
orang.

 Prosedur :
 Seluruh peserta diarahkan ke lokasi permainan II.
 Seluruh peserta membentuk tim-tim kecil sejumlah 6 tim.
 Mereka diberi waktu untuk berdiskusi untuk menentukan negara yang ingin
dikenalkan dengan semenarik mungkin.
 Setiap tim diberi waktu untuk mengenalkan negaranya masing-masing
melalui presentasi.
 Permainan akan berakhir setelah dilakukan voting untuk menentukan negara
mana yang paling dipilih.
 Tim dengan negara yang paling banyak dipilih adalah pemenangnya.

 Instruksi :
 Peserta diminta untuk membentuk 6 tim dan masing-masing berisi 5 orang.
 Setiap tim harus menentukan satu negara yang akan dikenalkan kepada tim-
tim lawan.
 Negara-negara yang diperkenalkan harus berbeda-beda.
 Masing-masing tim diminta melaporkan negara mana yang dipilih kepada
trainer.
 Masing-masing tim diminta mendiskusikan hal-hal yang akan dikenalkan dari
negara yang dipilih.
 Setiap tim diminta mempresentasikan tentang negara yang dipilih tersebut.
 Setiap anggota dalam tim harus berperan aktif dalam memperkenalkan negara
yang dipilih.
 Tim-tim yang sedang tidak melakukan presentasi harus memperhatikan apa
yang sedang dipresentasikan.
 Setelah semua tim melakukan presentasi, semua peserta melakukan voting
memilih negara mana yang dirasa paling menarik.
 Tidak diperbolehkan untuk memvoting negaranya sendiri.

5. Materi / Feedback
Peserta diharapkan mampu membentuk sikap yang baik ketika berkomunikasi serta
diharapkan dapat melatih dan meningkatkan keterampilan peserta dalam komunikasi
yang efektif. Mereka juga diharapkan mampu menyelesaikan permainan dengan turut
berperan aktif berkomunikasi kepada banyak orang dalam permainan ini.
O. Penutupan

1. Tujuan aktivitas
Mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan pelatihan yang telah dilakukan.

2. Peralatan yang dibutuhkan


1) Kamera
2) Pengeras suara
3) Stopwatch

3. Aktivitas ke-1:
 Nama : Penutupan
 Waktu : 15.30 – 16.00 WIB
 Trainer : Haifa Anis Thalib
 Alat dan Bahan :
 Pengeras suara
 Kamera
 Stopwatch

 Tujuan :
Mengakhiri kegiatan pelatihan disertai feedback secara keseluruhan dari
serangkaian kegiatan yang telah dilakukan.

 Prosedur :
 Seluruh peserta dikumpulkan kembali di pinggir lapangan
 Peserta mendengarkan feedback dari salah satu trainer
 Kegiatan diakhiri doa dan foto bersama

 Instruksi :-
4. Materi / Feedback
Peserta diharapkan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai
komunikasi yang efektif serta dapat menumbuhkan sikap yang baik ketika
berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu peserta juga diharapkan mampu
mengambil manfaat dari semua kegiatan pelatihan yang telah dilakukan sehingga
dapat menerapkannya dalam tugasnya sebagai relawan PMI dan dalam kehidupannya
sehari-hari
Lampiran
Lampiran 1

Permainan I

Nama Permainan : Apa yang Anda Katakan?


Time Required : 90 Menit
Size of Group : 15 Orang per Tim
Material Required : kertas, pulpen, dan penutup mata.

Overview :
Peserta dibagi menjadi 2 tim. Masing-masing tim diminta untuk menciptakan bahasa baru
yang nantinya akan diberitahukan kepada tim lawan. Masing-masing tim akan menunjuk
satu anggotanya sebagai perwakilan untuk bertemu dan bertukar bahasa dengan perwakilan
tim lawan. Perwakilan yang telah melakukan pertukaran bahasa harus kembali ke timnya
dengan mata tertutup dan diarahkan oleh anggota timnya. Dalam berkomunikasi dalam
timnya, setiap anggota hanya diperbolehkan menggunakan bahasa mereka yang telah
disepakati (bahasa tim masing-masing). Perwakilan tersebut harus mengajarkan setiap
anggita timnya bahasa baru yang diperoleh dari tim lawan. Tim yang berhasil menyebutkan
paling banyak bahasa yang diperoleh dari tim lawan adalah pemenangnya.

Tujuan :
Melakukan pelatihan untuk membentuk sikap yang baik dalam berkomunikasi dan
meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif melalui kegiatan permainan dengan
berkomunikasi menggunakan bahasa baru.

Prosedur :
 Seluruh diarahkan ke lokasi permainan I.
 Peserta dibagi menjadi 2 tim.
 Masing-masing tim berdiskusi menciptakan bahasa baru.
 Masing-masing perwakilan tim mengajarkan bahasanya kepada perwakilan tim
lawan.
 Perwakilan tim kembali ke timnya masing-masing dan mengajarkan seluruh anggota
timnya bahasa yang diperoleh dari tim lawan.
 Trainer menunjuk anggota tim secara bergantian untuk menyebutkan bahasa baru
lawan yang telah dipelajarinya.
 Tim yang berhasil menyebutkan paling banyak bahasa yang diperoleh dari tim lawan
adalah pemenangnya.

Instruksi:
 Seluruh peserta diminta membentuk tim dengan jumlah 15 orang.
 Masing-masing tim diminta untuk menciptakan bahasa baru.
 Masing-masing tim menunjuk satu orang sebagai perwakilan tim untuk mengajarkan
bahasanya kepada perwakilan tim lawan.
 Masing-masing tim diminta untuk mengarahkan perwakilannya ke lokasi pertemuan
dengan mata tertutup menggunakan bahasa baru yang telah dicitptakan
 Perwakilan tim harus mengajarkan perwakilan tim lawan bahasa barunya masing-
masing.
 Masing-masing tim diminta untuk mengarahkan perwakilannya kembali ke lokasi
timnya dengan mata tertutup menggunakan bahasa baru mereka masing-masing
 Perwakilan tim harus mengajarkan seluruh anggota timnya bahasa yang diperoleh
dari tim lawan.
 Peserta yang ditunjuk trainer harus menyebutkan bahasa baru tim lawan yang telah
dipelajarinya
Permainan II

Nama Permainan : Mau Kemana?


Time Required : 90 Menit
Size of Group : 5 Orang per Tim
Material Required : Kertas dan Spidol

Overview :
Peserta dibagi menjadi 6 tim. Satu tim berisi 5 orang. Setiap tim harus menentukan satu
negara yang ingin dikenalkan dengan semenarik mungkin. Setiap tim diberi waktu untuk
mengenalkan negaranya masing-masing melalui presentasi. Tim yang negaranya mendapat
voting paling banyak dari tim-tim lawan adalah pemenangnya.

Tujuan :
Melakukan pelatihan untuk membentuk sikap yang baik ketika berkomunikasi dan
meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif melalui kegiatan permainan yang
menuntut keaktifan peserta dalam berkomunikasi kepada banyak orang.

Prosedur :
 Seluruh peserta diarahkan ke lokasi permainan II.
 Seluruh peserta membentuk tim-tim kecil sejumlah 6 tim.
 Mereka diberi waktu untuk berdiskusi untuk menentukan negara yang ingin
dikenalkan dengan semenarik mungkin.
 Setiap tim diberi waktu untuk mengenalkan negaranya masing-masing melalui
presentasi.
 Permainan akan berakhir setelah dilakukan voting untuk menentukan negara mana
yang paling dipilih.
 Tim dengan negara yang paling banyak dipilih adalah pemenangnya.

Instruksi:
 Peserta diminta untuk membentuk 6 tim dan masing-masing berisi 5 orang.
 Setiap tim harus menentukan satu negara yang akan dikenalkan kepada tim-tim lawan.
 Negara-negara yang diperkenalkan harus berbeda-beda.
 Masing-masing tim diminta melaporkan negara mana yang dipilih kepada trainer.
 Masing-masing tim diminta mendiskusikan hal-hal yang akan dikenalkan dari negara
yang dipilih.
 Setiap tim diminta mempresentasikan tentang negara yang dipilih tersebut.
 Setiap anggota dalam tim harus berperan aktif dalam memperkenalkan negara yang
dipilih.
 Tim-tim yang sedang tidak melakukan presentasi harus memperhatikan apa yang
sedang dipresentasikan.
 Setelah semua tim melakukan presentasi, semua peserta melakukan voting memilih
negara mana yang dirasa paling menarik.
 Tidak diperbolehkan untuk memvoting negaranya sendiri.
Lampiran 2
 Gambar Setting Tempat

Keterangan:
: standing board : peserta
: pemateri
: kameramen : observer

Anda mungkin juga menyukai