Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ahmad Syaifudin

Kelas :A
NIM : 1902007
Mata Kuliah : Farmasetika

1. Zat yang tidak larut air


2. Metode dispersi
3. Sediaan dibuat dalam bentuk suspensi karena obat dengan zat aktif yang tidak stabil atau tidak
dapat larut dalam pembawa air sehingga perlu dibuat suspensi, alasan lain adalah beberapa orang
sulit menelan obat dalam bentuk tablet atau kapsul, dalam bentuk terlarut terasa pahit, lebih
stabil secara kimia.
4. Salah satu keuntungan dari sediaan suspensi adalah mengurangi penguraian zat aktif dalam
sediaan karena stabilitas terhadap hidrolisis relatif lebih baik dibanding  sediaan bentuk larutan
(karena kontak zat dengan air  lebih sedikit)
5. Ketepatan dosis lebih rendah karena ketepatan dosis pemakaian tergantung pada ketelitian
pasien dalam menakar
6. Persyaratan formula suspensi:
- Partikel tidak menggumpal dan tetap terdistribusi merata  di seluruh sistem dispersi.
- Zat yang tersuspensi tidak boleh cepat mengendap
- Bila partikel-partikel mengendap tidak boleh membentuk  gumpalan padat (harus terdispersi
kembali jika dikocok)
-Karakteristik suspensi harus tetap konstan selama  penyimpanan
-Harus dikocok terlebih dahulu
-Harus disimpan dalam wadah tertutup rapat
7. Yang perlu diperhatikan dalam stabilitas suspensi adalah ukuran partikel, kekentalan, jumlah
partikel, sifat dan muatan partikel
8. Flokulasi : Partikel terflokulasi adalah terikat lemah, cepat mengendap,  mudah tersuspensi
kembali dan tidak membentuk cake
Deflokulasi : Partikel terdeflokulasi mengendap perlahan dan akhirnya  membentuk sedimen dan
terjadi agregasi dan selanjutnya cake yang  keras dan sukar tersuspensi kembali.
9. Viskometer, Viskometer ini memiliki prinsip kerja berdasarkan putaran dengan
mengkombinasikan setting spindel dan kecepatan putar spindel yang ditetapkan.
10. F= Vu/Vo
F= volume sedimentasi
Vu= volume akhir endapan
Vo= volume awal suspensi
11. - kecepatan sedimentasi
- rheology
- pembasahan serbuk
- floatasi (terapung)
- pertumbuhan kristal
- pengaruh gula
12. - fase terdispersi/fase internal/fase kontinyu
- fase pendispersi/fase eksternal/fase kontinyu
13. - suspending dari alam
Contoh : golongan gom : Akasia (Pulvis gummi arabica/PGA), chondrus, tragakan,algin
Contoh golongan bukan gom (golongan tanah liat) : bentonit, hectrorite, veegum
- suspending agent sintesis
Contoh: metil selulosa, karboksimetilselulosa (CMC), Hidroksi metil selulosa.
14. Na CMC dan metil selulosa
15. Apabila tanah liat dimasukkan dalam air, mereka akan mengembang dan mudah
bergerak/mengalir jika dilakukan pengocokan
16. dengan cara menaburkannya kedalam larutan hingga beberapa menit lalu dibuat mucilago
17.keuntungan tidak dipengaruhi oleh suhu dan fermentasi bakteri karna senyawa anorganik
18. bahan pembantu yang cocok sebagai suspending agent adalah bentonit
19. zat pembasah atau wetting agent
20. a. Metode disperse
Ditambahkan bahan oral kedalam mucilage yang telah terbentuk kemudian diencerkan. Dengan
cara menambahkan serbuk bahan obat kedalam mucilago yang telah terbentuk
kemudian baru diencerkan.
b.Metode Presitipasi
zat yang hendak didispersikan dilarutkan dulu dalam pelarut organik yang hendak
dicampur dengan air,  S e t e l a h   l a r u t dalam pelarut organik larutan zat ini
kemudian diencerkan dengan l a r u t a n  pensuspensi dalam air
sehingga akan terjadi endapan halus tersuspensi dalam air seningga akan terjadi endapan
halus tersuspensi dengan bahan pensuspensi.
21. untuk menghambat pertumbuhan microba dalam sediaan contohnya : butyl
benzoate ,etil p benzoate, nipagin dan nipasol
22. mempuyai rongga udara yang memadai untuk dikocok, wadah bermulut lebar ,
wadah tetutup rapat dan terlindung dari panas
23. pada uji fisik kecepatan sedimentasi seperti volume sedimentasi dan derajat
flokulasi, daya kocok sedimentasi, penentuan ukuran partikel (microskopik).Pada
uji kimia dengan cara pengendapan zat aktif. Dengan uji microbiologi dan
farmakologi

Anda mungkin juga menyukai