2. Metode dispersi 3. Sediaan dibuat dalam bentuk suspensi karena obat dengan zat aktif yang tidak stabil atau tidak dapat larut dalam pembawa air sehingga perlu dibuat suspensi, alasan lain adalah beberapa orang sulit menelan obat dalam bentuk tablet atau kapsul, dalam bentuk terlarut terasa pahit, lebih stabil secara kimia. 4. Salah satu keuntungan dari sediaan suspensi adalah mengurangi penguraian zat aktif dalam sediaan karena stabilitas terhadap hidrolisis relatif lebih baik dibanding sediaan bentuk larutan (karena kontak zat dengan air lebih sedikit) 5. Ketepatan dosis lebih rendah karena ketepatan dosis pemakaian tergantung pada ketelitian pasien dalam menakar 6. Persyaratan formula suspensi: - Partikel tidak menggumpal dan tetap terdistribusi merata di seluruh sistem dispersi. - Zat yang tersuspensi tidak boleh cepat mengendap - Bila partikel-partikel mengendap tidak boleh membentuk gumpalan padat (harus terdispersi kembali jika dikocok) -Karakteristik suspensi harus tetap konstan selama penyimpanan -Harus dikocok terlebih dahulu -Harus disimpan dalam wadah tertutup rapat 7. Yang perlu diperhatikan dalam stabilitas suspensi adalah ukuran partikel, kekentalan, jumlah partikel, sifat dan muatan partikel 8. Flokulasi : Partikel terflokulasi adalah terikat lemah, cepat mengendap, mudah tersuspensi kembali dan tidak membentuk cake Deflokulasi : Partikel terdeflokulasi mengendap perlahan dan akhirnya membentuk sedimen dan terjadi agregasi dan selanjutnya cake yang keras dan sukar tersuspensi kembali. 9. Viskometer, Viskometer ini memiliki prinsip kerja berdasarkan putaran dengan mengkombinasikan setting spindel dan kecepatan putar spindel yang ditetapkan. 10. F= Vu/Vo F= volume sedimentasi Vu= volume akhir endapan Vo= volume awal suspensi 11. - kecepatan sedimentasi - rheology - pembasahan serbuk - floatasi (terapung) - pertumbuhan kristal - pengaruh gula 12. - fase terdispersi/fase internal/fase kontinyu - fase pendispersi/fase eksternal/fase kontinyu 13. - suspending dari alam Contoh : golongan gom : Akasia (Pulvis gummi arabica/PGA), chondrus, tragakan,algin Contoh golongan bukan gom (golongan tanah liat) : bentonit, hectrorite, veegum - suspending agent sintesis Contoh: metil selulosa, karboksimetilselulosa (CMC), Hidroksi metil selulosa. 14. Na CMC dan metil selulosa 15. Apabila tanah liat dimasukkan dalam air, mereka akan mengembang dan mudah bergerak/mengalir jika dilakukan pengocokan 16. dengan cara menaburkannya kedalam larutan hingga beberapa menit lalu dibuat mucilago 17.keuntungan tidak dipengaruhi oleh suhu dan fermentasi bakteri karna senyawa anorganik 18. bahan pembantu yang cocok sebagai suspending agent adalah bentonit 19. zat pembasah atau wetting agent 20. a. Metode disperse Ditambahkan bahan oral kedalam mucilage yang telah terbentuk kemudian diencerkan. Dengan cara menambahkan serbuk bahan obat kedalam mucilago yang telah terbentuk kemudian baru diencerkan. b.Metode Presitipasi zat yang hendak didispersikan dilarutkan dulu dalam pelarut organik yang hendak dicampur dengan air, S e t e l a h l a r u t dalam pelarut organik larutan zat ini kemudian diencerkan dengan l a r u t a n pensuspensi dalam air sehingga akan terjadi endapan halus tersuspensi dalam air seningga akan terjadi endapan halus tersuspensi dengan bahan pensuspensi. 21. untuk menghambat pertumbuhan microba dalam sediaan contohnya : butyl benzoate ,etil p benzoate, nipagin dan nipasol 22. mempuyai rongga udara yang memadai untuk dikocok, wadah bermulut lebar , wadah tetutup rapat dan terlindung dari panas 23. pada uji fisik kecepatan sedimentasi seperti volume sedimentasi dan derajat flokulasi, daya kocok sedimentasi, penentuan ukuran partikel (microskopik).Pada uji kimia dengan cara pengendapan zat aktif. Dengan uji microbiologi dan farmakologi