KEWARGANEGARAAN
MENGENAI PENDIDIKAN ANTI - KORUPSI
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepda kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
KEWARGANEGARAAN tentang PENDIDIKAN ANTI KORUPSI.
Makalah ini telah telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil
manfaat dari makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu upaya jangka panjang yang terbaik mengatasi korupsi adalah
dengan memberikan pendidikan anti korupsi dini kepada kalangan generasi muda
sekarang khususnya mahasiswa di Perguruan Tinggi. Karena mahasiswa adalah
generasi penerus yang akan menggantikan kedudukan para penjabat terdahulu. Juga
karena generasi muda sangat mudah terpengaruh dengan lingkungan di sekitarnya.
Jadi, kita lebih mudah mendidik dan memengaruhi generasi muda supaya tidak
melakukan tindak pidana korupsi sebelum mereka lebih dulu dipengaruhi oleh budaya
korupsi dari generasi pendahulunya. Mahasiswa merupakan suatu elemen masyarakat
yang unik. Jumlahnya tidak banyak, namun sejarah menunjukkan bahwa dinamika
bangsa ini tidak lepas dari peran mahasiswa. Walaupun jaman terus bergerak dan
berubah, namun tetap ada yang tidak berubah dari mahasiswa, yaitu semangat dan
idealisme. Semangat-semangat yang berkobar terpatri dalam diri mahasiswa,
semangat yang mendasari perbuatan untuk melakukan perubahanperubahan atas
keadaan yang dianggapnya tidak adil. Mimpi-mimpi besar akan bangsanya. Intuisi
dan hati kecilnya akan selalu menyerukan idealisme. Mahasiswa tahu, ia harus
berbuat sesuatu untuk masyarakat, bangsa dan negaranya.
Sejarah mencatat dengan tinta emas, perjuangan mahasiswa dalam memerangi
ketidak adilan. Sejarah juga mencatat bahwa perjuangan bangsa Indonesia tidak bisa
lepas dari mahasiswa dan dari pergerakan mahasiswa akan muncul tokoh dan
pemimpin bangsa. Apabila kita menengok ke belakang, ke sejarah perjuangan bangsa,
kebangkitan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda dimotori oleh para
mahasiswa kedokteran STOVIA. Demikian juga dengan Soekarno, sang Proklamator
Kemerdekaan RI merupakan tokoh pergerakan mahasiswa. Ketika pemerintahan bung
Karno labil, karena situasi politik yang memanas pada tahun 1966, mahasiswa tampil
ke depan memberikan semangat bagi pelaksanaan tritura yang akhirnya melahirkan
orde baru. Demikian pula, seiring dengan merebaknya penyimpangan penyimpangan
yang dilakukan oleh orde baru, mahasiswa memelopori perubahan yang kemudian
melahirkan jaman reformasi. Demikianlah perjuangan mahasiswa dalam
memperjuangkan idealismenya, untuk memerangi ketidakadilan. Namun demikian,
perjuangan mahasiswa belumlah berakhir. Di masa sekarang ini, mahasiswa
dihadapkan pada tantangan yang tidak kalah besar dibandingkan dengan kondisi masa
lampau. Kondisi yang membuat Bangsa Indonesia terpuruk, yaitu masalah korupsi
yang merebak di seluruh bangsa ini.
Mahasiswa harus berpandangan bahwa korupsi adalah musuh utama bangsa
Indonesia dan harus diperangi.
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
B. Definisi Korupsi Ditinjau dari Beberapa Rumusan Dalam Oxford English Dictionary
(OED) makna korupsi dikategorikan dalam tiga kelompok sebagai berikut :
1. Secara fisik : misalnya perbuatan pengrusakan atau dengan sengaja
menimbulkan pembusukan dengan tindakan yang tidak masuk akal serta
menjijikan.
2. Moral : bersifat politis yaitu membuat korup moral seseorang atau bisa berarti
fakta kondisi korup, dan kemerosotan yang terjadi dalam masyarakat.
3. Penyelewengan terhadap kemurnian : seperti misalnya penyelewengan norma
sebuah lembaga sosial tertentu, adat istiadat dan seterusnya. Perbuatan ini
tidak cocok atau menyimpang dari nilai kepatutan kelompok pergaulan.
Penggunaan istilah korupsi dalam hubungannya dengan politik diwarnai oleh
pengertian yang termasuk kategori moral.
6
2.2 BEBERAPA DEFINISI KORUPSI DITINJAU DARI BEBERAPA RUMUSAN
YANG ADA ANTARA LAIN:
7
pejabat yang bertanggung jawab melalui uang atau semacam hadiah lainya yang
tidak diperbolehkan oleh undang- undang (secara tidak sah), membujuk untuk
mengambil langkah yang menolong siapa saja yang menyediakan hadiah dan
dengan demikian benar-benar membahayakan kepentingan umum.
1. Faktor Politik Politik salah satu penyebab terjadinya korupsi. Hal ini
dilihat ketika terjadi instabilitas politik, kepentingan politis para
pemegang kekuasaan bahkan ketika meraih dan mempertahankan
kekuasaan. Menurut Susanto (2002) korupsi level pemerintahan adalah
8
dari sisi penerimaan, pemerasan uang suap, pemberian perlindungan,
pencurian barangbarang publik untuk kepentingan pribadi, disebabkan
suatu hal yang disebut konstelasi politik. Sementara menurut De Asis,
korupsi politik misalnya perilaku curang (politik uang) pada pemilihan
anggota legislatif atau pejabat-pejabat eksekutif, dana illegal untuk
pembiayaan kampanye, penyelesaian konflik parlemen melalui cara-cara
illegal dan teknik lobi yang menyimpang (De Asis: 2000). Dapat
dikatakan bahwa korupsi adalah hasil dari adanya monopoli (kekuasaan)
ditambah dengan kewenangan yang begitu besar tanpa keterbukaan dan
pertanggungjawaban.
2. Faktor Hukum Faktor hukum bisa dilihat dari dua sisi, di satu sisi dari
aspek perundang-undangan dan sisi lain lemahnya penegakan hukum.
Tidak baiknya substansi hukum, mudah ditemukan dalam aturan-aturan
yang diskriminatif dan tidak adil, rumusan yang tidak jelastegas sehingga
menjadi multi tafsir, kontradiksi dan overlapping dengan peraturan lain,
sanksi yang tidak equivalen dengan perbuatan yang dilarang, sehingga
tidak tepat sasaran, dan sebagainya, memungkinkan peraturan tidak
kompatibel dengan realitas di masa mendatang akan mengalami resistensi.
Banyak produk hukum menjadi ajang perebutan legitimasi bagi berbagai
kepentingan kekuasaan politik, untuk tujuan mempertahankan dan
mengakumulasi kekuasaan. Bibit Samad Riyanto (2009) mengatakan lima
hal yang dianggap berpotensi menjadi penyebab timbulnya korupsi.
9
tujuan organisasi para anggota dapat memiliki arah yang jelas tentang
segala kegiatan dan tentang apa saja yang tidak, serta apa yang dikerjakan
dalam kerangka organisasi. Tujuan organisasi dapat berfungsi
menyediakan pedoman-pedoman praktis bagi anggotanya. Tujuan
organisasi menghubungkan anggota dengan berbagai tata cara dalam
kelompok. Standar tindakan anggota organisasi akan menjadi tolok ukur
dalam menilai bobot tindakan. Sebuah organisasi berfungsi baik, bila
anggotanya bersedia mengintegrasikan diri di bawah sebuah pola tingkah
laku (yang normatif), sehingga dapat dikatakan kehidupan bersama
mungkin apabila anggota-anggota bersedia memenuhi aturan yang telah
ditentukan.
B. Dilatar belakangi oleh hal di atas, perlu dirancang suatu konsep gerakan anti-
korupsi bagi mahasiswa Indonesia yang terdiri dari gerakan struktural dan
kultural. :
10
kepada pemerintah sebagai lembaga yang berwenang dalam penyelesaian
isu tersebut.
Tujuan dari gerakan struktural ini adalah:
a. Memberikan pernyataan sikap pemuda
b. Memberikan tuntutan tertentu terhadap isu terkait
c. Menampilkan propaganda dan pencerdasan kepada public
d. Menunjukkan daya sosial yang menekankan pada semangat
perlawanan terhadap korupsi. Salah satu bentuk dari gerakan
struktural ini adalah aksi dan unjuk rasa terkait kasus korupsi
tertentu.
11
sebagai generasi penerus serta menumbuhkan mental anti-korupsi
secara permanen. Mekanisme pembudayaan yaitu dengan cara
pemanfaatan media, propaganda, serta ajang-ajang yang
melibatkan mahasiswa dalam skala mikro hingga makro. Luaran
utama dari gerakan ini adalah timbulnya kesadaran untuk
mempertahankan integritas anti-korupsi sejak di bangku kuliah
hingga bangku pemerintahan.
12
menilik ke dalam untuk mengetahui apa hakekat dari
mahasiswa, maka kita akan mengetahui bahwa
mahasiswa mempunyai banyak sekali sisi. Disatu sisi
mahasiswa merupakan peserta didik, dimana mahasiswa
diproyeksikan menjadi birokrat, teknokrat, pengusaha,
dan berbagai profesi lainnya. Dalam hal ini mahasiswa
dituntut untuk memiliki kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Hal
tersebut disebabkan kecerdasan intelektual tidak dapat
mencegah orang untuk menjadi serakah, egois, dan
bersikap negatif lainnya. Dengan berbekal hal-hal
tersebut, mahasiswa akan dapat menjadi agen
pembaharu yang handal, yang menggantikan peran-
peran pendahulunya di masa yang akan datang akan
dapat melakukan perbaikan terhadap kondisi yang ada
kearah yang lebih baik. Di sisi lain, mahasiswa juga
dituntut berperan untuk melakukan kontrol sosial
terhadap penyimpangan yang terjadi terhadap sistem,
norma, dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
Selain itu, Mahasiswa juga dapat berperan dalam
mempengaruhi kebijakan publik dari pemerintah.
13
2.5 PERANAN MAHASISWA SEBAGAI ANTIKORUPSI
14
2. Identifikasi korupsi Mahasiswa fakultas tertentu memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi dan menganalisa suatu tindakan korupsi lebih baik daripada
masyarakat pada umumnya. Mahasiswa memiliki pengetahuan mengenai
standar-standar identifikasi dan analisis korupsi dari segi finansial maupun
hukum. Dengan kemampuan ini mahasiswa diharapkan dapat memperbaiki
kualitas penegakkan hukum di Indonesia.
3. Pelaporan Seorang mahasiswa yang telah mengidentifikasi adanya tindakan
korupsi oleh suatu entitas, cenderung berhasil melaporkan tindakan korupsi
tersebut kepada pemerintah karena mahasiswa dianggap memiliki suara yang
lebih didengarkan oleh pemerintah dan mampu menekan pemerintah. Selain
itu mahasiswa cenderung lebih berani untuk melaporkan tindakan korupsi
tersebut karena mereka memiliki pengetahuan akan prosedur dan langkah
hukum untuk melaporkan suatu tindakan korupsi.
4. Generasi masa depan Ketika mahasiswa yang memiliki moralitas tinggi dan
memiliki kemampuan interpersonal tinggi naik dan menggantikan generasi
sekarang yang dianggap penuh dengan koruptor. Tindakan korupsi
diharapkan dapat ditekan bahkan dihapuskan karena adanya kesadaran dalam
diri mahasiswa untuk turut memajukan Negara dengan tidak melakukan
korupsi.
Adapun dampak dari korupsi bagi bangsa Indonesia sangat besar dan
komplek. Menurut Soejono Karni, beberapa dampak korupsi adalah:
15
BAB III
PENUTUP
3.2 KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/materi-korupsi.html#
http://dokumen.tips/documents/materi-anti-korupsi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi
http://r.search.yahoo.com/_ylt=A0LEVoA685pXbgwAAHr3RQx.;_ylu=X3oDMTBy
a3R2ZmV1BHNlYwNzcgRwb3MDNARjb2xvA2JmMQR2dGlkAw--/RV=2/RE=14
69801402/RO=10/RU=http%3a%2f%2facch.kpk.go.id%2fdocuments
%2f10180%2f11243%2fBuku-Pendidikan-Anti-Korupsi-untuk-Perguruan-Tinggi.pdf
%2f540542da-4060-4029-ae3e-
5e7dedb36d26/RK=0/RS=TzyeMxv06mpXirC4qZstL.M.T30-
17