Anda di halaman 1dari 3

ANEMIA DAN PENATALAKSANAANNYA

Banyaknya penyakit ataupun masalah kesehatan yang disebabkan karena kekurangan sel
darah merah pada tubuh, atau biasa yang disebut anemia. Bukan menjadi hal yang aneh orang-
orang dengan dan atau peyakit berat memiliki anemia. Tak jarang banyak dijumpai kejadian
yang paling sering pada ibu-ibu hamil dan orang-orang penyakit berat. Tetapi saat ini, banyak
remaja juga rentan mengalami anemia. Hal ini akan berdampak dalam proses belajar, konsentrasi
saat remaja menerima pelajaran serta turunnya daya tahan tubuh sehingga remaja mudah
terserang penyakit. Penyebab dari anemia sendiri adalah rendahnya asupan sumber zat besi,
kekurangan vitamin A, vitamin C, asam folat, riboflavin dan vitamin B12.

Selain pada remaja, anemia yang paling sering dijumpai pada pasien dengan kanker yang
sedang menjalani kemoterapi. Indonesia sendiri angka kejadian kanker juga meningkat dengan
tajam. Kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia setelah
kecelakaan lalu lintas, penyakit infeksi, penyakit jantung, diare dan stroke. Berdasrkan Riskesdas
tahun 2010, kanker menjadi pembunuh nomor dua di Indonesia setelah penyakit kardiovaskuler.
Penatalaksanaan dari kanker sendiri sudah banyak orang-orang mengetahui yaitu dengan
kemoterapi. Kemoterapi yang tujuannya membunuh sel kanker malah beberapa diantaranya juga
mengakibatkan kerusakan pada sel yang biasa. Sel tersebut bisa sel darah putih, sel darah merah
dan sumsum tulang. Hal tersebut lah yang membuat pembentukan sel darah merah terganggu
sehingga terjadilah penurunan hemoglobin membuat pasien-pasien yang sedang menjalani
kemoterapi rata-rata mengalami anemia.

Awal pembahasan diatas banyak


menyinggung anemia dengan sel darah
merah dan hemoglobin. Saat anda membaca
artikel ini, tentunya banyak yang masih
bingung apa bedanya sel darah merah dan
hemoglobin? Bukan kah kedua hal tersebut
sama? Atau malah berbeda?

Jadi Hemoglobin (Hb) merupakan senyawa


pembawa oksigen pada sel darah merah. Hb
kompleks protein yang kaya akan zat besi. Sedangkan eritrosit sendiri jenis sel darah yang paling
banyak dan berfungsi mengikat oksigen yang diperlukan untuk oksidasi jaringan-jaringan tubuh
lewat darah. Nah, jadi di dalam eritosit atau sel darah merah terdapat komponen yang bertugas
untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida di dalam tubuh. Di dalam Hb sendiri terdapat
unsur zat besi (Fe) yang menyebabkan warna merah pada eritrosit.
Dari contoh kasus diatas serta sedikit penjelasan mengenai Hb, ternyata ada cara lain
untuk membantu meningkatkan kadar Hb dengan mudah serta tidak memiliki efek samping yang
menimbulkan masalah lebih lanjut. Cara tersebut berdasarkan penelitian yang sudah pernah
diteliti tahun 2016 dan 2018 yaitu pemberian melalui pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan
pemenuhan zat besi. Tetapi zat besi tidak bisa berdiri sendiri karena tingkat memiliki tingkat
penyerapan yang rendah sehingga membutuhkan teman yang membantu proses penyerapan yaitu
vitamin C.

Jadi, intinya pemberian nutrisi untuk membantu peningkatan Hb dengan kolaborasi


pemberian makanan yang banyak mengandung zat besi dan vitamin C. Makanan yang
mengandung kaya akan zat besi adalah kacang hijau. Kacang hijau merupakan jenis kacang
kacangan yang mengandung asam folat, thiamin, protein, asam pentonetat dan mineral berupa
besi, kalium, magnesium, fosfor dan tembaga sehingga kacang hijau dapat berperan dalam
membantu pembentukan sel-sel darah pada sumsum tulang. Pada penelitian sebelumnya tahun
(2008) , didapatkan bahwa pemberian jus kacang
hijau selama seminggu secara signifikan
meningkatkan kadar Hemoglobin dalam darah
pada penderita kanker yang mengalami anemia.
Makanan yang membantu proses penyerapan Fe
yaitu jambu biji. Jambu biji dipercaya memiliki
kandungan vitamin C lebih tinggi dibandingkan
buah jeruk, hal tersebut sudah pernah di buktikan
dalam penelitian. Contoh dalam 100 gram jambu
biji mengandung 183,5 mg vitamin C di dalam
100 gram jeruk hanya mengandung 50-70mg
vitamin C.

Didapatkan hasil yang cukup memuaskan untuk peningkatkan Hb pada pasien kanker
dengan kemoterapi setelah pemberian campuran jus kacang hijau dengan jambu biji. Didapatkan
Hb sebelum diberi perlakuan Hb rata-rata 9.014 menjadi 14.87 selama 5 hari berturut-turut
sebanyak 2 kali.

Penelitian lain yang dilakukan pada


kelompok remaja putri dengan anemia juga memiliki
efek yang signifikan dalam menaikkan Hb. Pada
kelompok perlakuan Hb sebelum diberikan jus
jambu merah 10,50 gr/dl setelah diberi perlakuan
menjadi 12,48 gr/dl selama 7 hari berturut-turut.
Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas, bahwa pemberian buah-buahan yang
mengandung zat besi dan vitamin C dapat membantu proses menaikkan kadar Hb secara
signifikan. Tinggal pilih, hanya dengan satu buah atau campuran dua buah? Tetapi berdasarkan
review diatas untuk membantu mempercepat pemenuhannya tentunya dengan campuran
keduanya, karena Fe belum bisa maksimal dalam proses penyerapan di usus halus.

Tidak perlu bingung ataupun panic dalam mengatasi anemia, tentunya sekarang sudah
banyak cara yang banyak dikembangkan. Tergantung bagaimana kita bisa memilah cara tersebut
dengan benar, tetap semangat dan jangan bosan dalam menjaga kesehatan! Jangan melulu
memilih tindakan yang memiliki efek samping pada jangka panjangnya, tapi belajarlah bersikap
bijak pada diri sendiri! Selagi masih bisa berusaha dan berproses dengan cara yang aman, hindari
cara yang instan untuk mencapai tujuan. Artikel tersebut digunakan untuk membantu pemenuhan
Hb yang dibawah normal tetapi dalam hitungan hari, apabila dalam kondisi mendesak tetap
pertimbangan kondisi tubuh kita

Source:

Huda, N., Erwin, & Febriyanti, E. (2016). Mixed Juice Mung Bean and Guava for Increasing
Hemoglobin Level in Cancer Patient with Chemotherapy.

Rusdi, P. H., Oenzil, F., & Chundrayetti, E. (2018). Pengaruh Pemberian Jus Jambu Biji Merah
(Psidium Guajava L) Terhadap Kadar Hemoglobin dan Ferritin Serum Penderita Anemia
Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Andalas.

Anda mungkin juga menyukai