Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistik Pendidikan
Disusun oleh:
Kelompok 7 PAI 6B
ERLINDA DHEWI SATLITA (2017390100537)
MUHAMMAD DANDY (2017390100475)
OKTANO LANGGENG (2017390100520)
MUHAMMAD NUR LAMIK (2017390100553)
Bismillahirrohmannirrohiim.
Assalamu’alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh.
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Alloh SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahNya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Statistik Pendidikan dengan judul “Teknik Analisis
Product Moment”. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita dari zaman jahiliyah
menuju zaman terang benderang, penuh iman dan ilmu pengetahuan.
Makalah ini kami susun tidak terlepas dari berbagai sumber penunjang
serta bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatannya.Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Namun, terlepas dari semua itu, kami selaku penyusun merasa masih
banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata bahasa, maupun sumber
buku penunjang. Oleh sebab itu, dengan tangan terbuka, kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Statistika
Pendidikan ini. Semoga makalah tentang Teknik Analisis Korelasi Product
Moment ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi tambahan ilmu serta inspirasi bagi
pembaca.
Wassalamu’alaikum Waromatulloh Wabarokatuh.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya statistik adalah suatu kerangka teori-teori dan
metode-metode yang telah dikembangkan untuk melakukan pengumpulan,
analisis, dan pelukisan data sampel guna memperoleh kesimpulan-
kesimpulan yang bermanfaat.Adapun satatistika adalah ilmu tentang cara-
cara mengumpulkan, menggolongkan, menganalisis, dan mencari
keterangan yang berhubungan dengan pengumpulan data yang
penyelidikan dan kesimpulannya berdasarkan bukti-bukti yang berupa
angka-angka.
Secara umum kedudukan statistik memiliki beberapa manfaat,
antara lain: mampu menyajikan data secara ringkas dan jelas, sehingga
lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh para pengguna; menunjukkan
trend atau tendensi perkembangan suatu masalah serta melakukan
penarikan kesimpulan secara ilmiah.
Penggunaan statistik dalam penelitian ilmiah sudah diperkenalkan
pada abad ke 18 oleh F. Galton dan sampai sekarang berbagai macam
metode analisa statistik digunakan dalam berbagai pemecahan masalah.
Analisis data geografi sebenarnya dapat dilakukan dengan cara analisa
statistik, penginderaan jauh, komputer maupun deskriptif. Postingan kali
ini akan membahas khusus tentang analisa statistik yang sering digunakan
dalam penelitan bertema geografi.
Empat analisa yang sering digunakan dalam penelitian geografi
adalah analisa statistik, analisa inderaja, analisa komputer dan analisa
deskriptif. Analisa statistik sering digunakan oleh mahasiswa dalam
menyusun skripsi dan biasanya jenis analisa yang banyak digunakan
adalah analisa korelasi, analisa regresi, analisa chi kuadrat dan analisa
varian. Kali ini saya akan sedikit menjelaskan tenrang analisa korelasi
sederhana teknik analisis korelasi product moment.
1
Untuk menyatakan besar kecilnya nilai korelasi antar variabel atau
fenomena maka digunakan angka statistik. Angka yang menyatakan besar
kecilnya korelasi disebut koefisen korelasi (r) yang dapat bergerak antara -
1 dan +1.
Oleh sebab itu, pada pembahasan kali ini penulis akan
menjabarakan tentang salah satu bentuk statistik yakni teknik analisis
korelasi product moment.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, adapun yang menjadi
rumusan masalah diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan teknik analisis korelasi product
moment?
2. Bagaimana cara menganalisis penelitian pendidikan menggunakan
korelasi product moment?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas , adapun yang menjadi tujuan
dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari teknik analisis korelasi product
moment.
2. Untuk mengetahui cara menganalisis penelitian pendidikan
menggunakan korelasi product moment.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dalam dunia pendidikan dapat diambil satu contoh. Anak yang
memiliki motivasi berprestasi sering terlihat senang mengerjakan tugas, rajin
belajar, dan datang ke sekolah tepat waktu. Hal ini sangat mungkin terjadi
juga pada siswa-siswa yang lain. Kalau demikian, maka akan muncul
sejumlah pertanyaan yang ingin mengungkap tentang keberadaan korelasi
atau hubungan antara variabel yang satu (variabel bebas, variabel X,
independent variable) dengan variabel yang lain (variabel terikat, variabel Y,
dependent variable).
1. Apakah ada hubungan antara motivasi berprestasi dengan disiplin
belajar atau dengan kerajinan belajar siswa?
2. Apakah motivasi berprestasi berpengaruh terhadap disiplin atau
berdampak pada kerajinan belajar siswa?
3. Apakah motivasi berprestasi yang semakin tinggi akan diikuti oleh
disiplin belajar atau kerajinan belajar sisw yang semakin tinggi pula?
4. Atau justru sebaliknya, motivasi berprestasi yang semakin tinggi
justru diikuti oleh disiplin belajar atau kerajinan belajar siswa yang
semakin menurun?
Jawaban secara akurat terhadap sejumlah pertanyaan tersebut harus
diperoleh melalui uji statistik dengan teknik korelasi (korelasional) terhadap
data-data yang terkumpul dari variabel-variabel yang ada.
Dapat dijelaskan analisa korelasi merupakan suatu bentuk analisis
inferensial yang digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan
hubungan, bentuk atau hubungan kausal dan hubungan timbal balik diantara
variabel-variabel penelitian. Selain itu analisis ini dapat juga digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh suatu varibel bebas atau beberapa variabel
bebas secara bersama terhadap variabel terikat melalui analisis koefisien
determinasi. (Ananda & Fadhli, 2018)
Statistik mempersiapkan bermacam-macam teknik analisa korelasi
yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara
dua variabel. Sekalipun hasil menunjukkan adanya hubungan antara dua
variabel atau lebih, peneliti tidak bisa secara langsung menarik kesimpulan
4
bahwa antar variabel tersebut bersifat sebab-akibat (kausal). Menurut Walter
R. Bog dan Meredith D, Gall dalam (Ananda & Fadhli, 2018) penelitian
korelasi tidak dapat digunakan untuk meneliti hubungan sebab akibat antara
satu variabel dengan variabel yang lain. Sebagai ilustrasi, hasil penelitian
tentang hubungan rasa percaya diri dengan prestasi belajar siswa SMA
menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan (r = 0,5 dan p < 0,01).
Hasil analisa korelasi ini tidak dapat dijadikan dasar untuk menarik
kesimpulan bahwa rasa percaya diri mempengaruhi prestasi belajar.
Ada kemungkinan, kalau siswa dapat mencapai prestasi belajar yang
tinggi rasa percaya dirinya meningkat. Dengan demikian tidak dapat
ditentukan variabel mana yang mempengaruhi dan variabel mana yang tidak
mempengaruhi. Selain itu, adanya hubungan yang positif antara dua variabel
tersebut, mungkin disebabkan oleh variabel yang lain, misalnya kecerdasan.
Ada kemungkinan kecerdasanlah yang menyebabkan tinggi rendahnya rasa
percaya diri dan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan ilustrasi di atas, dapat dipahami bahwa untuk
menentukan hubungan yang bersifat kausal perlu analisa yang lebih
mendalam didukung oleh teori atau penelitian lain. Sekalipun pada
hakekatnya hasil analisa korelasi tidak menunjukkan hubungan sebab akibat,
akan tetapi adanya korelasi yang signifikan antara dua atau lebih variabel,
dapat dijadikan salah satu indikasi kemungkinan adanya hubungan sebab
akibat.
Teknik korelasi product-moment ditemukan oleh Karl Pearson, sehingga
sering disebut Product-moment Pearson. Korelasi ini digunakan untuk
menganalisis korelasi dua variable (variabel bebas, X; dan variabel terikat, Y)
yang datanya samasama berjenis interval atau rasio. Disebut Product Moment
Correlation, karena angka korelasinya merupakan hasil perkalian atau
product dari moment-moment variabel yang dikorelasikan (Product of the
Moment). Teknik korelasi ini digunakan bila berhadapan dengan kenyataan
bahwa:
5
1. Sampel diambil secara acak (random)
2. Dua variabel yang akan dicari korelasinya, terdiri dari dua gejala
interval atau ratio.
3. Regresinya merupakan regresi linier/garis lurus. Terdapat tiga
kemungkinan hipotesis yang diuji yaitu:
4. Hipotesis uji dua pihak.
Ho : ρ = 0
H1 : ρ ≠ 0
6
1. Korelasi product moment dengan rumus simpangan (deviasi).
2. Korelasi Product moment dengan rumus angka kasar.
Korelasi product moment dengan rumus simpangan (deviasi) sebagai berikut:
∑ 𝑥. 𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
√∑ 𝑥 2 ∑ 𝑦 2
Dalam hal ini :
𝑟ϰ𝑦 = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y.
ϰ = deviasi dari mean untuk nilai variabel X
𝑦 = deviasi dari mean untuk nilai variabel Y
Σϰ.𝑦 = jumlah perkalian antara nilai X dan Y
ϰ2 = Kuadrat dari nilai ϰ
𝑦2 = Kuadrat dari nilai y
Contoh:
Mencari koefisien korelasi antara nilai matematika dengan nilai fisika yang
diperoleh siswa.
No. Resp. Mat. Fisika X - 𝑿̅ 𝛞 Y - 𝒀̅ 𝛞𝟐 𝐲𝟐 𝛞.y
X Y y
1 6,5 6,3 0,0 -0,1 0,00 0,01 0,00
2 7,0 6,8 +0,5 +0,4 0,25 0,16 +0,20
3 7,5 7,2 +1,0 +0,8 1,00 0,64 +0,80
4 7,0 6,8 +0,5 +0,4 0,25 0,16 +0,20
5 6,0 7,0 -0,5 +0,6 0,25 0,36 -0,30
6 6,0 6,2 -0,5 -0,2 0,25 0,04 +0,10
7 5,5 5,1 -1,0 -1,3 1,00 1,69 +1,30
8 6,5 6,0 0,0 0,4 0,00 0,16 0,00
9 7,0 6,5 +0,5 +0,1 0,25 0,01 +0,05
10 6,0 5,9 -0,5 -0,6 0,25 0,36 +0,30
Jumlah 65,0 63,8 - - 3,50 3,59 2,65
∑𝑥 65,0 ∑𝑦 63,8
𝑋̅= 𝑁 = 10 = 6,50 𝑌̅ = 𝑁 = 10 = 6,38 ~ 6,40
ϰ = X - 𝑋̅ y = Y - 𝑌̅
Rumus :
7
𝑟 𝑁.∑ 𝑥.𝑦−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑥𝑦=
√⌊𝑁.∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 ⌋⌊𝑁.∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2 ⌋
Contoh :
No. X Y 𝐱𝟐 𝐲𝟐 x.y
Resp.
1 6,5 6,3 42,25 39,69 40,95
2 7,0 6,8 49,00 46,24 47,60
3 7,5 7,2 56,25 51,84 57,00
4 7,0 6,8 49,00 46,24 47,60
5 6,0 7,0 36,00 49,00 42,00
6 6,0 6,2 36,00 38,44 37,20
7 5,5 5,1 30,25 26,01 28,05
8 6,5 6,0 42,25 36,00 39,00
9 7,0 6,5 49,00 42,25 45,50
10 6,0 5,9 36,00 34,81 35,40
Jumlah 65,0 63,8 426,00 410,52 417,30
Jadi:
𝑟 𝑁.∑ 𝑥.𝑦−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑥𝑦=
√⌊𝑁.∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 ⌋⌊𝑁.∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2 ⌋
𝑟 10.(417,30)−(65,0.63,8)
𝑥𝑦=
√⌊10.(426)− (65,0)2 ⌋⌊10.(410,52)− (63,8)2 ⌋
𝑟 26
𝑥𝑦=
√1216,6
𝑟𝑥𝑦=0,745
8
INTERRPRETASI HARGA r
Interpretasi terhadap harga atau koefisien korelasi secara konvensional
diberikan oleh Guilford (1956) sebagai berikut:
Koefisien korelasi r Interpretasi
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,60 – 0,80 Tinggi
0,40 – 0,60 Cukup
0,20 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat rendah
Disamping itu, untuk menafsirkan harga r (koefisien korelasi) maka
dapat dikonsultasikan (dibandingkan) dengan harga kritik r product moment
(tabel r).
Dalam hal ini, ditentukan tingkat kesalahan (peluang ralat) adalah 5%
(yang biasa digunakan pada ilmu-ilmu social) dengan melihat pada tabel r
berdasarkan N= banyaknya responden. Contoh: pada perhitungan korelasi
product moment dimuka diperoleh harga r=0,745
Harga r kritik (r tabel) pada tingkat kesalahan 5% dan N=10 adalah r
tab=0,632. Berarti harga r yang diperoleh dari perhitungan (rhit)=0,745>
rtab= 0,632. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara dua variabel tersebut
berarti (signifikan). Jika r hitung ternyata <r tabel maka dikatakan bahwa
korelasi antara kedua variabel tersebut tidak berarti (tidak signifikan). Jadi,
meskipun ada korelasi tetapi secara statistik kurang berarti.
UJI SIGNIFIKANSI r
Untuk menuji signifikansi koefisien korelasi (nilai r) yang diperoleh
maka dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Dengan mengacu pada criteria koefisien korelasi yang diberikan oleh
Guilford (1956).
2. Dengan membandingkan nilai r hitung dengan harga r tabel dengan
taraf kesalahan (α=0,05) atau α=0,01 dan db=N-2.
3. Dengan menghitung lebih dulu t hitung berdasarkan harga r hitung
yang diperoleh, yakni dengan rumus sebagai berikut:
9
√𝑁−2
𝑡 = 𝑟. √1−𝑟2…………..untuk korelasi Product Moment
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat kami simpulkan bahwa Teknik
korelasi product-moment ditemukan oleh Karl Pearson, sehingga sering
disebut Product-moment Pearson. Korelasi ini digunakan untuk menganalisis
korelasi dua variable (variabel bebas, X; dan variabel terikat, Y) yang datanya
samasama berjenis interval atau rasio. Disebut Product Moment Correlation,
karena angka korelasinya merupakan hasil perkalian atau product dari
moment-moment variabel yang dikorelasikan (Product of the Moment).
Untuk menerapkan koefisien korelasi antara dua variabel yang
masing-masing mempunyai skala pengukuran interval maka digunakan
korelasi product moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson. Rumus
korelasi product momen ini ada dua macam, yaitu:
1. Korelasi product moment dengan rumus simpangan (deviasi).
2. Korelasi Product moment dengan rumus angka kasar.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa tulisan yang dipaparkan jauh dari kata
sempurna. Untuk itu kritik dan saran membangun sangat dibutuhkan dalam
perbaikan tukisan ini.
Harapan kami, dengan memahami teknik analisa korelasi product
moment mampu membantu peneliti pendidikan terutama untuk mengetahui
hubungan antara variable X dengan variable y sehingga tampak hasil analisis
korelasi tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, R., & Fadhli, M.2018. Statistik pendidikan: teori dan praktik dalam
pendidikan. Jakarta: Widya Puspita.
Mundir, M. 2012. Statistik pendidikan; Pengatar analisis data untuk penulisan
skripsi dan tesis. STAIN Jember Press.
12