PENDAHULUAN
deskripsi secara singkat mengenai isi tesis ini sekaligus memberikan rambu-rambu
untuk masuk pada bab berikutnya. Bab pendahuluan ini menjelaskan latar
yang merusak tatanan nilai berbangsa dan bernegara. Melalui proses ganda ini
1
2
tersebut dalam rumusan yang lebih terjamin, tetap dan sesuai dengan tujuan
proses perubahan yang lebih luas dalam membangun peradaban bangsa yang
semakin berkemajuan.
gagal membangun karakter bangsa. Tidak sedikit lulusan sekolah dan sarjana
yang piawai dalam menjawab soal ujian, berotak cerdas, tetapi mentalnya
lemah, penakut, dan perilakunya tidak terpuji. Terkadang masih dalam proses
narkoba tertinggi pada tahun 2013 dilihat dari golongan usia, pelajar SMA
merupakan pengguna yang paling tinggi angkanya.1 Demikain pula data yang
dimiliki BNNP DIY, jumlah pecandu narkoba DIY sampai 2014 mencapai
62.228 orang. Dari jumlah tersebut ditemukan 120 kasus narkoba dilakukan
1
http://news.liputan6.com/read/2120278/ diakses 24 Desember 2015
3
mahasiswa dan pelajar.2 Berita tawuran pelajar juga masih menghiasi media-
media cetak dan elektronik Indonesia. Kejadian tawuran antar pelajar yang
terjadi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dan menimbulkan satu korban jiwa.3
Selain itu masih teringat kejadian tahun 2012 yang terjadi di kalangan pelajar
Situbondo Jawa Timur yakni pelajar saling arisan untuk membooking WTS.4
diamalkan dalam kehidupan jika sebuah masyarakat mau hidup dan bekerja
2
http://jateng.metrotvnews.com/read/2015/10/17/181279 diakses 24 Desember 2015
3
http://sp.beritasatu.com/, Senin, 8 Juni 2015 diakses 24 Desember 2015
4
http://news.detik.com/jawatimur/2110820 diakses 23 Desember 2015
5
Doni Koesoema A., Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global,
(Jakarta: Gramedia, 2007), hlm. 250
4
menjadi personal yang kokoh dan tahan uji, melainkan juga dapat berarti
nilai mulia tersebut di atas, tetapi memerlukan suatu proses pendidikan yang
character) yakni moral knowing, moral feeling dan moral action. Pendidikan
disiplin nasional, rasa kebanggan nasional dan rasa tanggung jawab nasional.
pendidikan terpadu demikian ini yang sudah lama dilaksanakan oleh lembaga
yang tidak akan tergoyahkan oleh arus perubahan nilai-nilai sosial budaya
tumbuh secara signifikan. Jika pada tahun 1997 data dari Dirjen Bimbaga
Islam Depag RI menunjukkan angka 9.076 pesantren,6 maka pada akhir tahun
menjadi salah satu inspirator bagi para pecinta ilmu untuk senantiasa
sumber ajaran-ajaran agama yang memiliki peranan yang tidak kecil dalam
6
Abdurrahman Mas’ud,”Sejarah dan Budaya Pesantren, dalam Ismail, et.al. (edt.),
Dinamika Pesantren dan Madrasah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), hlm. 25
7
Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, www.ditpdpontren.com, data tidak
termasuk jumlah pesantren di provinsi Banten, Sulawesi Tengah, dan Maluku karena tidak dapat di
akses. Hasil pemutakhiran data, Selasa, 13 Desember 2011. Diakses 15 Februari 2015
6
dalam agama merupakan salah satu sumber dasar ajaran nilai dan moral
maupun bagi para santrinya. Santri atau siswa dididik dengan kemampuan
8
Franz Magnis Suseno, Etika Dasar Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral (Yogyakarta:
Kanisius, 1987), hlm. 14
7
yang mampu berfikir kritis, berjiwa mulia dan bertindak besar serta memiliki
nilai-nilai luhur yang Islami. Nilai-nilai yang terbangun dalam pesantren yang
demikian ini diharapkan mampu digali dan diambil dalam rangka mendukung
bangsa ini.
telah sekian lama tertanam dan menjadi semacam pedoman nilai yang sangat
sangat berpengaruh dalam pembentukan pribadi oleh semua elemen yang ada
didalamya.
dipilihlah sebagai objek dalam kajian ini, hal ini didasarkan pada
Oleh karena itu, penulis merasa tertarik dan perlu untuk melakukan
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat akademis
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Pendidik
dan raganya.
3) Bagi Yayasan
D. Telaah Pustaka
selain untuk mengetahui kejujuran dalam penelitian dalam artian karya ilmiah
yang akan di susun bukan karya adopsian atau dengan maksud untuk
di teliti belum pernah di teliti oleh peneliti lainnya dalam konteks yang sama
Oleh karena itu, ada beberapa karya ilmiah yang menjadi kajian pustaka
Pertama, tesis karya Heni Zuhriyah pada tahun 2010 dengan judul
Hasil penelitian tersebut yaitu perbedaan antara Doni Koesoema dan Ibnu
atas menunjukkan kajian yang berbeda dengan yang akan dilakukan. Karya
pemikiran Doni Koesoema dan Ibnu Maskawaih. Hal ini berbeda dengan
9
Abdurrahman Assegaf, Teknik Penulisan Skripsi,Materi Sekolah Penelitian TIM DPP
Divisi Penelitian, (Yogyakarta: Fak.Tarbiyah UIN SUKA, 2006), hlm.3.
10
Heni Zuhriyah, “Pendidikan Karakter; Studi Perbandingan Antara Konsep Doni
Koesoema dan Ibnu Maskawaih”, Tesis, (Surabaya: IAIN Sunan Sunan Ampel 2010).
12
Serpong Banten. Hal ini berbeda dengan kajian penulis yang tidak melakukan
jam.
Ketiga, tesis karya Rahmat Kamal pada tahun 2012 dengan Judul
diri. Selain itu nilai-nilai pendidikan karakter di MIN Malang 1 tidak terlepas
11
Zamzam Muharamsyah, “Efektifitas Sistem Pendidikan Karakter Di Madrasyah
Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong Banten”, Tesis (Jakarta: Univesitas Indonesia, 2008).
12
Rahmat Kamal, “Pendidikan Karakter di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Malang
1”, Tesis, (Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijga, 2012).
13
Kemendiknas. Hal ini memiliki perbedaan dengan kajian ini yakni pada
Kajian pada penelitian ini tidak menemukan kesamaan baik dari segi
judul, isi, maupun tujuan dari penelitian yang akan disusun dengan kajian
E. Kerangka Teoritik
Modern Muhammadiyah Kabupaten Blora. Oleh karena itu, teori yang akan
nilai dasar yang harus dihayati jika sebuah masyarakat mau hidup dan bekerja
13
Ratna Megawangi, Pendidikan Karakter; Solusi yang tepat untuk Membangun
Bangsa, (Bogor: Balai Pustaka, 2004), hlm. 95.
14
Tadkiroatun Musfiroh, Memilih, Menyusun Dan Menyajikan Cerita Untuk Anak Usia
Dini, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008), hlm. 27
15
Doni Koesoema A., Pendidikan Karakter …, hlm. 250
15
a. Moral knowing, terdapat enam hal yang menjadi tujuan dari diajarkannya
b. Moral feeling, terdapat enam hal yang merupakan aspek dari emosi yang
c. Moral actions, perbuatan atau tindakan moral ini merupakan hasil out
come dari dua komponen karakter lainnya. Untuk memahami apa yang
mendorong seseorang untuk berbuat (act morally) maka harus dilihat tiga
F. Metode Penelitian
1. Paradigma Penelitian
16
Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 31-35
16
penelitian ini tidak begitu ditekankan, akan tetapi lebih penekanan pada
variabel atau tema, gejala atau keadaan yang ada yaitu keadaan gejala
dan penafsiran yang mendalam mengenai makna dari fakta yang relevan.
sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
dokumen atau catatan menjadi sumber data. Dalam hal ini, Suharsimi
Inggris, yaitu:
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini antara lain:
21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, cet. ke- 13
(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 129.
19
Kabupaten Blora
1) Observasi
2) Wawancara
22
Sanapiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional,
1982), hlm. 204
20
penelitian.24
3) Dokumentasi
yang dikaji.25
4. Validitas Data
25
Anas Sudijono, Tehnik Evaluasi Pendidikan Suatu Pengantar (Yogyakarta:UD.
Rama, 1986) hlm. 36.
22
a. Kredibilitas (validitas)
berlangsung.
hasil penelitian.
b. Dependabilitas (reliabilitas)
c. Konfirmabilitas (objektivitas).
26
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) (Bandung: Alfabeta,
2013), hlm. 361
27
Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), hlm.
287
23
5. Analisis Data
data dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat di
penafsiran atau uraian tentang data yang telah terkumpul, di analisis dan
28
Nasution, Metode…, hlm. 119-120
29
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002), hlm. 103.
30
Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Andi Offset, 1997), hlm. 36.
24
makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti merupakan
suatu nilai dibalik data yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian
makna.
melakukan kaji ulang, bertanya kepada orang lain, atau mencari data lain
yang sejenis.31
yaitu reduksi data atau penyederhanaan data (data reduction), sajian data
verifying).32
berikut: 33
a. Reduksi data yaitu merangkum dan memilih data yang diperoleh dari
jurnal penelitian.
31
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru… hlm. 162
32
Mattew B.Miles, Qualitative and Analisis (California : Sage Publication, 1994), hlm.
12.
33
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif-Kualitatif, dan
R&D (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 338
25
b. Data Display yaitu menyajikan data baik dalam bentuk tabel, grafik,
verifikasi.
Gambar 1.1
dipertanggungjawabkan.
G. Sistematika Pembahasan
Kedua, bagian isi terdiri dari 5 bab, yakni bab I tentang Pendahuluan.
Bab ini terdiri dari beberapa sub bab, yaitu latar belakang masalah, rumusan
pendidikan. Dalam bab ini terdiri dari dua sub bab yakni pendidikan karakter
dan pesantren. Sub bab tentang pendidikan karakter terdiri dari pengertian
pesantren.
Bab III dalam tesis ini berisi tentang kondisi obyektif SMP At Tajdid
tentang keadaan geografis, sejarah singkat berdirinya, visi dan misi, struktur
Kabupaten Blora. Bab ini merupakan inti pembahasan dalam penelitian ini
yang terdiri dari beberapa sub bab yakni pendidikan, pembentukan karakter
bagian yang berisi tentang daftar pustaka, lampiran, dan daftar riwayat hidup
penulis.