Anda di halaman 1dari 15

ANALISA DATA

NO. TGL/JAM DATA FOKUS MASALAH PARAF


DX KEPERAWATAN
1. 12 Januari 2020 DS :
10.20 WIB - Klien mengatakan mendengar bisikan dan ajakan untuk
marah-marah
- Klien mengatakan sering melihat bayangan hitam
- Klien mengatakan merasa takut jika melihat bayangan
hitam atau mendengar bisikan-bisikan tersebut
- Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan dan
melihat bayangan tersebut pada saat sendiri
- Klien mengatakan frekuensi halusinasinya muncul Halusinasi pendengaran, Gita
secara tiba-tiba penglihatan
- Klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik
- Klien mengatakan tidak pernah solat di rumah maupun
dimesjid karena merasa takut jika solat selalu di ajak
mengobrol dan selalu melihat penampakan warna hitam
DO :
o Klien nampak ketakutan
o Klien tampak gelisah melihat kiri dan kanan
o TTV : TD : 110 / 80 mmHg
HR : 80 x/m
RR : 20 x/m
S : 36,6 0C

DS :
2 12 Januari 2020 - Klien mengatakan jika klien marasa malu berkumpul
10.20 WIB dengan tetangga karena takut dimarahi
- Klien mengatakn pernah di tolak oleh seorang laki-laki
- Klien mengatakan malu karena merasa tidak seperti
orang normal biasanya
- Klien mengatakan takut jika harus bertemu dengan
orang lain selain ibunya
- klien mengatakan jarang mau menceritakan pada orang
lain karena klien suka diam dan menyendiri
DO :
- Klien nampak sedih
- Klien nampak ketakutan Isolasi sosial Gita
- Klien tidak ingin keluar rumah
- Kurang kontak mata
- Klien bersifat tertutup : jika ada masalah, klien jarang
mau menceritakan pada orang lain karena klien suka
diam dan menyendiri

DS :
- Klien mengatakan mendengar bisiskan untuk
3 12 Januari 2020 mengamuk dan marah-marah
10.20 WIB - Klien mengatakan mendengar bisikan untuk bunuh diri
- Klien mengatakan sempat berniat untuk bunuh diri
- Klien mengatakan lebih suka menyendiri

DO :
- Klien nampak sedih
- Klien nampak ketakutan Risiko perilaku kekerasan Gita
- Klien tidak ingin keluar rumah
- Kurang kontak mata

Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan Pasien keluarga
Halusinasi Setelah dilakukan 1. Pasien mampu Tindakan Psikoterapeutik SP I
pendengaran, tindakan keperawatan mengindentifikasi jenis 1. Diskusikan masalah yang
penglihatan selama 3 x kunjungan halusinasi 1. Bina hubungan saling percaya.
dirasakan dalam merawat
diharapkan : 2. Pasien mampu 2. Adakan kontak sering dan singkat
pasien
1. Pasien mampu mengidentifikasi isi secara bertahap.
2. Jelaskan pengertian, tanda
mengontrol halusinasinya 3. Observasi tingkah laku klien.
dan gejala, danproses
halusinasinya 3. Pasien mampu 4. Tanyakan keluhan yang dirasakan
terjadinya halusinasi
2. Pasien tidak mengidentifikasi klien.
(gunakan booklet)
mencederai diri, frekuensi halusinasinya 5. Lakukan strategi pelaksanaan
3. Jelaskan cara merawat
orang lain dan 4. Klien mampu psikoterapeutik :
pasien dengan halusinasi
lingkungan mengidentifikasi waktu dirumah
terjadinya halusinasinya
SP I 4. Latih cara merawat
5. Pasien mampu
1. Identifikasi jenis halusinasi halusinasi: hardik
mengidentifikiasi situasi
2. Identifikasi isi halusinasinya 5. Anjurkan membantu pasien
yang menyebabkan
3. Identifikasi frekuensi halusinasi sesuai jadwal dan memberi
munculnya halusinasi
4. Identifikasi waktu terjadinya pujian
6. Pasien mampu
mengidentifikasi respon halusinasi
terhadap halusinasinya 5. Identifikasi situasi yang SP II
7. Pasien dapat menerima menyebabkan munculnya halusinasi 1. Evaluasi kegiatan keluarga
6. Identifikasi respon pasien terhadap dalam merawat/melatih
penjelasan tentang cara
halusinasinya pasien mengardik
mengontrol halusinasi:
7. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: 2. Jelaskan 6 benar cara
hardik, obat bercakap-
Hardik, obat-obat-obatan,bercakap- memberi obat
cakap, melakukan
cakap, melakukan kegiatan 3. Latih cara
kegiatan
8. Latih cara mengontrol halusinasi memberikan/membimbing
dengan menghardik minum obat
9. Masukan pada jadwal kegiatan untuk 4. Anjurkan membenatu
latihan menghardik pasien sesuai jadwal dan
memberi pujian

SP II SP III
1. Evaluasi kegiatan menghardik, beri 1. Evaluasi kegiatan keluarga
pujian. dalam merawat/melatih
2. Latih cara mengontrol halusinasi pasien menghardik dan
3. Dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis, memberikan obat-obat. Beri
guna, dosis, frekuensi, cara pujian
koninuitas minum obat 2. Jelaskancara bercakap-
4. Masukkan pada jadwal kegiatan cakap dan melakukan
untuk latihan menghardik dan kegiatan untuk mengontol
minum halusinasi
3. Latih dan sediakan waktu
SP III bercakap-cakap dengan
1. Evaluasi kegiatan latihan pasien terutama saat
menghardik, dsan obat. Beri pujian halusinasi
2. Latih cara mengontrol halusinasi 4. Anjurkan membantu pasien
dengan bercakap-cakap saat terjadi sesuai jadwal dan berikan
halusinasi pujian
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap.
DIBERIKAN TERAPI ART
DRAWING

RASIONAL :
Dengan aktifitas menggambar
responden dapat bercerita,
mengeluarkan pikiran, perasaan
emosi yang biasanya sulit untuk di
ungkapkan sehingga dengan aktifitas
menggambar dapat memberi
motivasi, hiburan serta kegembiraan
yang dapat menurunkan cemas,
marah, atau emosi dan memperbaiki
pikiran yang kacau serta
meningkatkan aktifitas motorik
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan Pasien keluarga
Isolasi sosial Setelah dilakukan 1. Pasien mampu Tindakan Psikoterapeutik SP I
tindakan keperawatan mengidentifikasi penyebab
selama 3 x kunjungan isolasi sosial: siapa yang 1. Bina hubungan saling percaya. 1. Diskusikan masalah yang
diharapkan : serumah, siapa yang dekat, 2. Adakan kontak sering dan singkat dirasakan dalam merawat
1. Pasien dapat yang tidak dekat, dan apa secara bertahap. pasien.
berinterasi dengan sebabnya 3. Observasi tingkah laku klien. 2. Jelaskan pengertian, tanda
orang lain sehingga 2. Pasien mampu 4. Tanyakan keluhan yang dirasakan & gejala, dan proses
tidak terjadi mengidentifikasi klien. terjadinya isolasi sosial
halusinasi keuntungan punya teman 5. Lakukan strategi pelaksanaan (gunakan booklet).
2. Terjalin hubungan dan bercakap-cakap psikoterapeutik : 3. Jelaskan cara merawat
inter persoanl yang 3. Pasien mampu isolasi sosial.
lebih erat mengidentifikasi kerugian SP I 4. Latih dua cara merawat
tidak punya teman dan 1. Identifikasi penyebab isolasi sosial: berkenalan, berbicara saat
tidak bercakap-cakap siapa yang serumah, siapa yang melakukan kegiatan harian.
4. Pasien mampu berkenalan dekat, yang tidak dekat, dan apa 5. Anjurkan membantu pasien
dengan orang lain secara sebabnya sesuai jadwal dan
bertahap 2. Keuntungan punya teman dan memberikan pujian saat
5. Pasien mampu melakukan bercakap-cakap besuk.
aktivitas sambil bercakap- 3. Kerugian tidak punya teman dan
cakap bercakap-cakap
4. Latih cara berkenalan dengan
pasien, perawat atau tamu
5. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan berkenalan
SP II SP II
1. Evaluasi kegiatan berkenalan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
(berapa orang). Beri pujian dalam merawat/melatih
2. Latih cara berbicara saat melakukan pasien berkenalan dan
kegiatan harian (latih 2 kegiatan) berbicara saat melakukan
3. Masukkan pada jadwal kegiatan kegiatan harian. Beri pujian.
untuk latihan berkenalan 2-3 orang 2. Jelaskan kegiatan rumah
pasien, perawat dan tamu, berbicara tangga yang dapat
saat melakukan kegiatan harian melibatkan pasien berbicara
(makan, sholat bersama) di
rumah.
3. Latih cara membimbing
pasien berbicara dan
memberi pujian.
4. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadwal saat besuk.

SP III SP III
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
(berapa orang) & bicara saat dalam merawat/melatih
melakukan dua kegiatan harian. Beri pasien berkenalan,
pujian. berbicara saat melakukan
2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian. Beri pujian.
kegiatan harian (2 kegiatan baru). 2. Jelaskan cara melatih pasien
3. Masukkan pada jadwal kegiatan melakukan kegiatan sosial
untuk latihan berkenalan 4-5 orang, seperti berbelanja, meminta
berbicara saat melakukan 4 kegiatan sesuatu dll.
harian. 3. Latih keluarga mengajak
pasien belanja saat besuk
4. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadwal dan berikan
pujian saat besuk.

RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

Rencana Tindakan
No. Diagnosis Tujuan
Tindakan (Pasien) Tindakan (Keluarga)

1 Risiko Perilaku Setelah dilakukan tindakan Tindakan Psikoterapeutik SP I


Kekerasan keperawatan selama 3 x kunjungan 1) Bina hubungan saling percaya. 1. Diskusikan masalah yg
diharapkan : 2) Adakan kontak sering dan singkat dirasakan dalam merawat
1. Pasien secara bertahap. pasien.
3) Observasi tingkah laku klien. 2. Jelaskan pengertian, tanda &
4) Tanyakan keluhan yang dirasakan gejala, dan proses terjadinya PK
klien. (gunakan booklet).
5) Lakukan strategi pelaksanaan 3. Jelaskan cara merawat PK.
psikoterapeutik : 4. Latih satu cara merawat PK
SP I dengan melakukan kegiatan
1. Identifikasi penyebab, tanda & gejala, fisik: tarik nafas dalam dan
PK yang dilakukan, akibat PK. pukul kasur dan bantal.
2. Jelaskan cara mengontrol PK: fisik, 5. Anjurkan membantu pasien
obat, verbal, spiritual. sesuai jadwal dan memberi
3. Latihan cara mengontrol PK secara pujian.
fisik: tarik nafas dalam dan pukul
kasur dan bantal.
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan fisik.

SP II SP II
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik. Beri 1. Evaluasi kegiatan keluarga
pujian. dalam merawat/melatih pasien
2. Latih cara mengontrol PK dengan obat fisik. Beri pujian.
(jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, 2. Jelaskan 6 benar cara
frekuensi, cara, kontinuitas minum memberikan obat.
obat). 3. Latih cara
3. Masukkan pada jadual kegiatan untuk memberikan/membimbing
latihan fisik dan minum obat. minum obat.
4. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadual dan memberi
pujian.

SP III SP III
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik & obat. 1. Evaluasi kegiatan keluarga
Beri pujian. dalam merawat/melatih pasien
2. Latih cara mengontrol PK secara fisik dan memberikan obat. Beri
verbal (3 cara, yaitu: mengungkapkan, pujian.
meminta, menolak dengan benar). 2. Latih cara membimbing: cara
3. Masukkan pada jadual kegiatan untuk bicara yang baik.
latihan fisik, minum obat dan verbal. 3. Latih cara membimbing
kegiatan spiritual.
4. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadual dan memberikan
pujian.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/Jam Diagnosis Implementasi Evaluasi Paraf
12 Januari Halusinasi S: Gita
SP I
2020 pendengaran, - Klien mengatakan masih sering
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi
10.30 WIB penglihatan mendengar bisikkan untuk marah-
2. Mengidentifikasi isi halusinasinya
marah dan melihat bayangan
3. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
hitam
4. Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi
- Klien mengatakan frekuensi
5. Mengidentifikasi situasi yang menyebabkan
muncul secara tiba-tiba
munculnya halusinasi
- Klien mengatakan waktunya
6. Mengidentifikasi respon pasien terhadap
mendengar bisikan dan melihat
halusinasinya
bayangan hitam tidak menentu
7. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi: Hardik,
- Klien mengatakan mendengar
obat-obat-obatan,bercakap-cakap, melakukan
bisikan dan melihat bayangan
kegiatan
tersebut pada saat merasa sendiri
8. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan
- Klien mengatakan mengontrol
menghardik
halusinasi dengan menghardik tapi
9. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
menghardik jarang dilakukan
O:
- Klien kurang kooperatif
- Kontak mata kurang
- Klien nampak gelisah
- Klien nampak belum benar dalam
menghardik
A : Sesuai dengan tujuan halusinasi SP I,
Klien belum mampu dalam
mengontrol halusinasinya dengan
menghardik
P : Ulangi intervensi SP I, mengontrol
halusinasi dengan menghardik.
Tanggal/Jam Diagnosis Implementasi Evaluasi Paraf

13 Januari Halusinasi S: Gita


SP I
2020 pendengaran, - Klien mengatakan mulai jarang
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi
10.00 WIB penglihatan mendengar bisikkan untuk marah-
2. Mengidentifikasi isi halusinasinya
marah dan melihat bayangan
3. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
hitam
4. Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi
- Klien mengatakan frekuensi
5. Mengidentifikasi situasi yang menyebabkan
muncul secara tiba-tiba
munculnya halusinasi
- Klien mengatakan waktunya
6. Mengidentifikasi respon pasien terhadap
mendengar bisikan dan melihat
halusinasinya
bayangan hitam tidak menentu
7. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi: Hardik,
- Klien mengatakan mendengar
obat-obat-obatan,bercakap-cakap, melakukan
bisikan dan melihat bayangan
kegiatan
tersebut pada saat merasa sendiri
8. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan
- Klien mengatakan mengontrol
menghardik
halusinasi dengan menghardik
9. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
O:
menghardik
- Klien mulai kooperatif
- Kontak mata kurang
- Klien nampak gelisah
- Klien mampu mencontohkan cara
menghardik dengan benar
A : Sesuai dengan tujuan halusinansi SP
I, Klien mampu mengontrol
halusinasinya dengan menghardik
P : Lanjutkan intervensi SP II,
mengontrol halusinasi dengan obat-
obatan
Tanggal/Jam Diagnosis Implementasi Evaluasi Paraf

14 Januari Halusinasi S: Gita


SP I
2020 pendengaran, - Klien mengatakan mulai jarang
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi
10.00 WIB penglihatan mendengar bisikkan untuk marah-
2. Mengidentifikasi isi halusinasinya
marah dan melihat bayangan
3. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi
hitam
4. Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi
- Klien mengatakan frekuensi
5. Mengidentifikasi situasi yang menyebabkan
muncul secara tiba-tiba
munculnya halusinasi
- Klien mengatakan waktunya
6. Mengidentifikasi respon pasien terhadap
mendengar bisikan dan melihat
halusinasinya
bayangan hitam tidak menentu
7. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi: Hardik,
- Klien mengatakan mendengar
obat-obat-obatan,bercakap-cakap, melakukan
bisikan dan melihat bayangan
kegiatan
tersebut pada saat merasa sendiri
8. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan
- Klien mengatakan mengontrol
menghardik
halusinasi dengan menghardik
9. Memasukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
O:
menghardik
- Klien mulai kooperatif
- Kontak mata kurang
- Klien nampak gelisah
- Klien mampu mencontohkan cara
menghardik dengan benar
A : Sesuai dengan tujuan halusinansi,
Klien mampu mengontrol
halusinasinya dengan menghardik
P : Ulangi intervensi SP II, mengontrol
halusinasi dengan obat-obatan

Tanggal/Jam Diagnosis Implementasi Evaluasi Paraf


15 Januari Halusinasi SP II S: Gita
2020 pendengaran, 1. Mengevaluasi kegiatan menghardik, beri pujian. - Klien mengatakan masih sering
10.00 WIB penglihatan 2. Melatih cara mengontrol halusinasi mendengar bisikkan untuk marah-
3. Dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, marah dan melihat bayangan
frekuensi, cara koninuitas minum obat hitam
4. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan - Klien mengatakan frekuensi
menghardik dan minum muncul secara tiba-tiba
- Klien mengatakan waktunya
mendengar bisikan dan melihat
bayangan hitam tidak menentu
- Klien mengatakan mendengar
bisikan dan melihat bayangan
tersebut pada saat merasa sendiri
- Klien mengatakan mengontrol
halusinasi dengan menghardik
- Klien mengatakn belum mengerti
tentang 6 benar obat
O:
- Klien mulai kooperatif
- Kontak mata kurang
- Klien mampu mencontohkan cara
menghardik dengan menutup mata
dengan benar
- Klien nampak kebingunan ketika
dijelaskan tentang 6 benar obat
A : Sesuai dengan SP II klien belum
mampu mengontrol halusinasinya
dengan 6 benar obat
P : Ulangi intervensi SP II, mengontrol
halusinasi dengan obat-obatan

Anda mungkin juga menyukai