NIM : 1800001027
Tingkat : II (DUA)
Konsep sehat
Konsep sehat didefinisikan orang berbeda-beda, berdasarkan komunitasnya.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Linda Ewles dan Ina Simmet (1992) adalah
sebagai berikut :
a. Konsep sehat dilihat dari segi jasmani, yaitu dimensi sehat yang paling nyata karena
perhatiannya pada fungsi mekanistik tubuh.
b. Konsep sehat dilihat dari segi mental, yaitu kemampuan berpikir jernih.
c. Konsep sehat dilihat dari segi emosional, yaitu kemampuan untuk mengenal emosi
seperti rasa takut, duka, marah, senang, dll.
d. Konsep sehat dilihat dari segi sosial, yaitu kemampuan untuk mempertahankan
hubungan dengan orang lain.
e. Konsep sehat dilihat dari segi spiritual, yaitu berkaitan dengan aspek agama, seperti :
berbuat baik, prinsip perilaku, cara mencapai kedamaian, dll.
f. Konsep sehat dilihat dari segi societal, yaitu berkaitan dengan segi kesehatan pada
tingkat individual yang terjadi karena kondisi sosial, politik, budaya, ekonomi, dll.
Ada banyak tanggapan berbeda mengenai konsep sehat tadi. Hal ini karena adanya
pengetahuan yang berbeda terhadap konsep sehat, walaupun secara nyata akan terlihat
bahwa seseorang dinyatakan tidak sehat. Kenyataan tersebut menyebutkan bahwa
kebudayaan dapat menentukan arti sehat.
Konsep sakit
Sakit adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit (Sarwono,
1993).
Fenomena subjektif ini ditandai dengan perasaan tidak enak. Konsep penyakit
masyarakat non barat dibagi dua, yaitu :
1. Personalistik, munculnya penyakit oleh intervensi yang dianggap karena makhluk
supranatural (hantu, roh leluhur, dewa, dll).
2. Naturalistik, penyakit dijelaskan dengan istilah-istilah yang sistematik dan apabila
keseimbangan tubuh terganggu, maka hasilnya adalah penyakit.