ASUHAN KEPERAWATAN
1.1. Addison’s Disease
1.1.1 Pengkajian
1. Data demografi
Nama, usia (berdasarkan angka kejadian usia penderita biasanya 20-50 tahun),
alamat, jenis kelamin (untuk jenis kelamin tidak berpengaruh, penyakit ini bisa
menyerang laki-laki maupun perempuan), pendidikan, pekerjaan, agama, suku
bangsa.
2. Keluhan utama
Pada umumnya klien mengeluh kelemahan, fatigue, nausea, dan muntah.
3. Riwayat penyakit dahulu
Perlu dikaji apakah klien pernah menderita tuberkulosis, hipoglikemia maupun
Ca paru, payudara dan limpoma.
4. Riwayat penyakit sekarang
Pada pasien dengan penyakit addison gejala yang sering muncul ialah pada
gejala awal: kelemahan, fatigue, anoreksia, nausea, muntah, BB turun,
hipotensi dan hipoglikemi, klien lemah yang berlebih, hiperpigmentasi, rambut
pubis dan axila berkurang pada perempuan, hipotensi arterial (TD: 80/50
mmHg)
5. Riwayat penyakit keluarga
Perlu dikaji apakah dalam keluarga ada yang pernah mengalami penyakit yang
sama/ penyakit autoimun yang lain.
6. Pemeriksaan fisik
B1 (Breath): Dada simetris, pergerakan dada cepat, adanya kontraksi otot
bantu pernapasan (dispneu), terdapat pergerakan cuping hidung, terdapat suara
ronkhi, krekels pada keadaan infeksi.
B2 (Blood): Ictus kordis tidak tampak, suara jantung melemah, peningkatan
denyut jantung, jantung/ denyut nadi pada aktivitas yang minimal.
B3 (Brain): Pusing, terjadi disorientasi waktu, tempat, ruang (karena kadar
natrium rendah), kelelahan mental, cemas.
B4 (Blader): diuresis yang diikuti oliguria, perubahan fekuensi dan
karakteristik urin.
B5 (Bowel): nafsu makan menurun, bibir kering, bising usus meningkat, nyeri
tekan karena ada kram abdomen.
B6 (Bone): penurunan tonus otot, lelah, nyeri/kelemahan pada otot (terjadi
perburukan setiap hari), tidak mampu beraktivitas, penurunan kekuatan dan
rentang gerak sendi.
(Ester, Monica. 2009)
1.1.2. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b.d kekurangan natrium dan kehilangan cairan
melalui ginjal, kelenjar keringat, saluran GIT (karena kekurangan aldosteron).
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak
adekuat (mual, muntah, anoreksia) defisiensi glukokortikoid.
3. Intoleransi aktivitas b.d penurunan produksi metabolisme, ketidakseimbangan
cairan elektrolit dan glukosa.
4. Harga diri rendah b.d perubahan dalam kemampuan fungsi, perubahan
karakteristik tubuh.
1.1.3. Intervensi Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b.d kekurangan natrium dan kehilangan cairan
melalui ginjal, kelenjar keringat, saluran GIT (karena kekurangan aldosteron).
Kriteria Hasil Intervensi
1. Pengeluaran urin adekuat 1. Memantau TTV, catat perubahan
(1cc/kgBB/jam) tekanan darah pada perubahan
2. TTV normal (TD: 120/80mmHg, posisi.
N: 80-100x/menit, S: 36-370C) 2. Mengukur dan timbang BB klien
3. Turgor kulit elastis 3. Memberikan perawatan mulut
4. Membran mukosa lembab secara teratur
5. Warna kulit tidak pucat 4. Memberikan cairan oral 1500 cc –
2000 cc/ hr sesegera mungkin,
sesuai kemampuan klien
5. Berkolaborasi untuk memberikan
cairan NaCl
6. Berkolaborasi untuk memberikan
obat sesuai dosis yaitu kartison
(ortone)/ hidrokartison (cortef) 100
mg intravena setiap 6 jam untuk 24
jam, mineral kortikoid, flu
dokortisan, deoksikortis 25-
30mg/hr per oral.
7. Memasang/ mempertahankan
kateter urin dan selang NGT sesuai
indikasi.