Anda di halaman 1dari 4

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN
1.1. Addison’s Disease
1.1.1 Pengkajian
1. Data demografi
Nama, usia (berdasarkan angka kejadian usia penderita biasanya 20-50 tahun),
alamat, jenis kelamin (untuk jenis kelamin tidak berpengaruh, penyakit ini bisa
menyerang laki-laki maupun perempuan), pendidikan, pekerjaan, agama, suku
bangsa.
2. Keluhan utama
Pada umumnya klien mengeluh kelemahan, fatigue, nausea, dan muntah.
3. Riwayat penyakit dahulu
Perlu dikaji apakah klien pernah menderita tuberkulosis, hipoglikemia maupun
Ca paru, payudara dan limpoma.
4. Riwayat penyakit sekarang
Pada pasien dengan penyakit addison gejala yang sering muncul ialah pada
gejala awal: kelemahan, fatigue, anoreksia, nausea, muntah, BB turun,
hipotensi dan hipoglikemi, klien lemah yang berlebih, hiperpigmentasi, rambut
pubis dan axila berkurang pada perempuan, hipotensi arterial (TD: 80/50
mmHg)
5. Riwayat penyakit keluarga
Perlu dikaji apakah dalam keluarga ada yang pernah mengalami penyakit yang
sama/ penyakit autoimun yang lain.
6. Pemeriksaan fisik
B1 (Breath): Dada simetris, pergerakan dada cepat, adanya kontraksi otot
bantu pernapasan (dispneu), terdapat pergerakan cuping hidung, terdapat suara
ronkhi, krekels pada keadaan infeksi.
B2 (Blood): Ictus kordis tidak tampak, suara jantung melemah, peningkatan
denyut jantung, jantung/ denyut nadi pada aktivitas yang minimal.
B3 (Brain): Pusing, terjadi disorientasi waktu, tempat, ruang (karena kadar
natrium rendah), kelelahan mental, cemas.
B4 (Blader): diuresis yang diikuti oliguria, perubahan fekuensi dan
karakteristik urin.
B5 (Bowel): nafsu makan menurun, bibir kering, bising usus meningkat, nyeri
tekan karena ada kram abdomen.
B6 (Bone): penurunan tonus otot, lelah, nyeri/kelemahan pada otot (terjadi
perburukan setiap hari), tidak mampu beraktivitas, penurunan kekuatan dan
rentang gerak sendi.
(Ester, Monica. 2009)
1.1.2. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b.d kekurangan natrium dan kehilangan cairan
melalui ginjal, kelenjar keringat, saluran GIT (karena kekurangan aldosteron).
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak
adekuat (mual, muntah, anoreksia) defisiensi glukokortikoid.
3. Intoleransi aktivitas b.d penurunan produksi metabolisme, ketidakseimbangan
cairan elektrolit dan glukosa.
4. Harga diri rendah b.d perubahan dalam kemampuan fungsi, perubahan
karakteristik tubuh.
1.1.3. Intervensi Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b.d kekurangan natrium dan kehilangan cairan
melalui ginjal, kelenjar keringat, saluran GIT (karena kekurangan aldosteron).
Kriteria Hasil Intervensi
1. Pengeluaran urin adekuat 1. Memantau TTV, catat perubahan
(1cc/kgBB/jam) tekanan darah pada perubahan
2. TTV normal (TD: 120/80mmHg, posisi.
N: 80-100x/menit, S: 36-370C) 2. Mengukur dan timbang BB klien
3. Turgor kulit elastis 3. Memberikan perawatan mulut
4. Membran mukosa lembab secara teratur
5. Warna kulit tidak pucat 4. Memberikan cairan oral 1500 cc –
2000 cc/ hr sesegera mungkin,
sesuai kemampuan klien
5. Berkolaborasi untuk memberikan
cairan NaCl
6. Berkolaborasi untuk memberikan
obat sesuai dosis yaitu kartison
(ortone)/ hidrokartison (cortef) 100
mg intravena setiap 6 jam untuk 24
jam, mineral kortikoid, flu
dokortisan, deoksikortis 25-
30mg/hr per oral.
7. Memasang/ mempertahankan
kateter urin dan selang NGT sesuai
indikasi.

2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak


adekuat (mual, muntah, anoreksia) defisiensi glukokortikoid.
Kriteria Hasil Intervensi
1. Tidak ada mual muntah 1. Mengauskultasi bising usus dan
2. BB ideal (TB-100) – 10% (TB- mengkaji kembali adanya nyeri
100) perut, mual muntah.
3. Bising usus normal (5-12x/menit) 2. Memantau pemasukan makanan
dan timbang BB setiap hari
3. Memberikan atau membantu
perawatan mulut
4. Memberikan lingkungan yang
nyaman untuk makan
5. Memberikan glukosa intravena dan
obat-obatan sesuai indikasi seperti
glukokortikoid

3. Intoleransi aktivitas b.d penurunan produksi metabolisme, ketidakseimbangan


cairan elektrolit dan glukosa.
Kriteria Hasil Intervensi
1. Klien menunjukkan peningkatan 1. Mengkaji tingkat kelemahan klien
partisipasi dalam aktivitas setelah dan mengidentifikasi aktivitas
dilakukan tindakan yang dapat dilakukan oleh klien
2. TTV normal (TD: 120/80mmHg, 2. Memantau TTV sebelum dan
N: 80-100x/menit, S: 36-370C) sesudah melakukan aktivitas
3. Mendiskusikan cara untuk
menghemat tenaga, misal duduk
lebih baik daripada berdiri selama
melakukan aktivitas
4. Harga diri rendah b.d perubahan dalam kemampuan fungsi, perubahan
karakteristik tubuh.
Kriteria Hasil Intervensi
1. Klien menunjukkan kemampuan 1. Mendorong klien untuk
beradaptasi terhadap peurbahan mengungkapkan perasaan tentang
yang terjadi pada tubuhnya keadaannya, misal perubahan
2. Klien dapat beradaptasi dengan penampilan dan peran
orang lain 2. Menyarankan klien untuk
3. Klien dapat mengungkapkan melakukan manajemen stress
perasaan tentang dirinya seperti teknik relaksasi, visualisasi,
imajinasi
3. Mendorong klien untuk membuat
pilihan guna berpartisipasi dalam
penampilan diri sendiri
4. Memfokuskan pada perbaikan
yang sedang terjadi dan
pengobatan misal menurunkan
pigmentasi kulit
5. Menyarankan klien untuk
mengunjungi seseorang yang
penyakitnya telah terkontrol dan
gejalanya telah berkurang
6. Berkolaborasi untuk merujuk ke
pelayanan konseling dan kelompok
pendukung sebagai pendukung

Anda mungkin juga menyukai