Anda di halaman 1dari 14

ANGGARAN DALAM ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

PERTEMUAN KE :7

OLEH KELOMPOK VI KELAS J:

1. ADE LIA DIAN PRATIWI (1802622010477) (01)


2. NI PUTU RIKA SUTRISNAWATI (1802622010500) (24)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang Anggaran dalam Organisasi Sektor Publik.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
    
  Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
    
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Anggaran dalam
Organisasi Sektor Publik ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

    
                                                                                      Denpasar, 5 Februari 2020

    
                                                                                              Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………… 2

1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………… 3

2.1 Konsep Anggaran Sektor Publik ………………………………………….. 3

2.2 Pengertian Penganggaran Sektor Publik ………………………………….. 3

2.3 Pentingnya Anggaran Sektor Publik ……………………………………… 4

2.4 Fungsi Anggaran Sektor Publik …………………………………………… 4

2.5 Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik ………………………………………. 5

2.6 Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik ………………………………….. 7

2.7 Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik ……………………………… 7

2.8 Prinsip_Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran …………………………… 8

2.9 Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran …………………………………. 8

BAB III PENUTUPAN ………………………………………………………………. 10

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….. 10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu. Dapat dinyatakan berupa estimasi finansial, sedangkan anggaran
sendiri adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Penganggaran
dalam organisasi sector public merupakan tahapan yang cukup rumit yang mengandung
nuansa politik yang tinggi. Dalam organisasi sector public, peanggaran merupakan suatu
proses politik. Hal tersebut berbeda dengan penganggaran pada sektor swasta yang relative
kecil nuansa politiknya. Pada sector swasta anggaran merupakan bagian dari rahasia
perusahaan yang tertutup untuk public, namun sebaliknya pada sector public anggaran justru
harus diinformasikan kepada public untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan.
Anggaran sector public merupakan instrument akuntabilitas atas pengelolaan dana public dan
pelaksanaan program – program yang dibiayai dengan uang public.

Penganggaran sector public terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-
tiap program aktifitas dalam satuan moneter. Proses penganggaran organisasi sector public
dimulai ketika perumusan strategi dan perencanaan strategic telah selesai dilakukan.
Anggaran merupakan artikulasi dari hasil perumusan strategi dan perencanaan strategic yang
telah dibuat. Tahap penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif
dan tidak berorentasi pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang sudah
disusun.

Penganggaran sector public harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan. Proses penganggaran akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga pengawasan
khusus yang bertugas mengontrol proses perencanaan dan pengendalian anggaran.

Konsep penganggaran sector public dan masalah mendasar yang berhubugan dengan
penentuan kebijakan, proiritas, rencana strategis dan penentuan program.

Anggaran merupakan hal penting bagi suatu pemerintah untuk menjalankan roda
pemerintahannya. Anggaran adalah dokumen yang berisi estimasi kinerja, baik berupa
penerimaan dan pengeluaran, yang disajikan dalam ukuran moneter yang akan dicapai pada
periode waktu tertentu dan menyertakan data masa lalu sebagai bentuk pengendalian dan
penilaian kinerja. Anggaran dapat diartikan sebagai perumusan dan pengelolaan rencana
strategis untuk aktivitas yang akan dilakukan atau tujuan yang hendak dicapai, dalam hal
sektor publik ini tujuan yang dimaksud yaitu penyediaan pelayanan publik yang baik dan
bermanfaat bagi masyarakat.

Tahap penganggaran ini merupakan tahap yang cukup rumit dan sering kali disertai dengan
unsur-unsur politik, untuk itu perlu adanya pengawasan dan pengendalian dalam
penyelenggaraannya. Agar anggaran tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan
kerjasama yang baik antara atasan dan bawahan, pegawai dan pimpinan dalam penyusunan

1
anggaran, karena proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan yang penting dan
kompleks. Anggaran sektor publik ini dianggap sebagai alat akuntabilitas publik dalam
mengelola dana masyarakat melalui program-program yang didanai dari dana publik tersebut,
sehingga harus diinformasikan secara terbuka kepada masyarakat secara luas. Suatu instansi
pemerintah dikatakan mempunyai kinerja yang baik jika segala kegiatannya berada dalam
kerangka anggaran dan tujuan yang ditetapkan serta mampu mewujudkan strategi yang
dimiliki.

Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan penyusunan
anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang memiliki
perbedaan mendasar. Kedua pendekatan tersebut adalah anggaran tradisional atau anggaran
konvensional dan pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public
Management.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah arti Konsep Anggaran Sektor Publik ?
2. Apa Pengertian Anggaran Sektor Publik ?
3. Apa Pentingnya Anggaran Sektor Publik ?
4. Fungsi Anggaran Sektor Publik ?
5. Apasaja Jenis – jenis Anggaran Sektor Publik ?
6. Apasaja Prinsip Anggaran Sector Publik ?
7. Bagaimana Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik ?
8. Apasaja Prinsip – Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran ?
9. Bagaimana Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran ?

1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH


1. Mengetahui Konsep Anggaran Sektor Publik ?
2. Mengetahui Pengertian Anggaran Sektor Publik ?
3. Mengetahui Apa Pentingnya Anggaran Sektor Publik ?
4. Mengetahui Fungsi Anggaran Sektor Publik ?
5. Mengetahui Apasaja Jenis – jenis Anggaran Sektor Publik ?
6. Mengetahui Apasaja Prinsip Anggaran Sektor Publik ?
7. Mengetahui Bagaimana Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik ?
8. Mengetahui Apasaja Prinsip – Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran ?
9. Mengetahui Bagaimana Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran
adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran. Dalam organisasi sektor
publik, penganggaran merupakan suatu proses politik.

Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk
publik, sebaliknya pada sektor publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik
untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan. Penganggaran sektor publik terkait dengan
proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan
moneter.

Proses penganggaran organisasi sektor publik dimulai ketika perumusan strategi dan
perencanaan strategic telah selesai dilakukan. Anggaran merupakan managerial plan for
action untuk memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi. Aspek-aspek yang harus tercakup
dalam anggaran sektor publik meliputi :
1. Aspek perencanaan
2. Aspek pengendalian
3. Aspek akuntabilitas publik
Penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, serta
pelaporan dan akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga pengawas khusus  (oversight
body).

2.2 PENGERTIAN PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran sector public adalah alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan social
dalam menjamin kesinambungan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Anggaran
sector public memuat berbagai pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai
selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial. Pembentukan
anggaran sector publik kerap kali melibatkan unsur politik dan sejenisnya.

Anggaran sector public adalah anggaran yang dibuat untuk membantu menentukan tingkat
kebutuhan masyarakat seperti air, listrik, kualitas kesehatan, pendidikan dan sebagainya.

Penganggaran sector public adalah proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap
program dan aktivitas dalam satuan moneter yang memuat aspek perencanaan, pengendalian
an akuntabilitas public.

Anggaran public berisi rencana kegiatan yang dipresentasikan dalam bentuk rencana
perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang paling
sederhana, anggaran public merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi
keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi pendapatan, belanja, dan aktifitas.
Anggaran berisi estmasi mengenai apa yang akan dilakukan dalam beberapa periode yang

3
akan datang. Setiap anggaran memberikan informasi mengenai apa yang hendak dilakukan
dalam beberapa periode yang akan datang.

Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran public merupakan suatu rencana financial
yang menyatakan.

1. Beberapa biaya atas rencana yang dibuat


2. Berapa banyak dan bagaimana cara memperoleh uang untuk mendanai rencana
tersebut (pendapatan).
 

2.3 PENTINGNYA ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Tidak semua aspek kehidupan masyarakat tercakup oleh anggaran sector public.
Terdapat beberapa aspek kehidupan yang tidak tersentuh oleh anggaran sector public, baik
skala nasional maupun local. Anggaran sector public dibuat untuk membantu menentukan
tingkat kebutuhan masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendiidikan dan
sebagainya agar terjamin secara layak. Tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh
keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang mereka buat.

Dalam sebuah negara demokrasi, pemerntah mewakili kepentingan rakyat uang yang dimiliki
pemerintah adalah uang rakyat dan anggaran menunjukkan rencana pemerintah untuk
membelanjakan uang rakyat tersebut. Anggaran merupakan arahan di masa yang akan datang.

Anggaran sector public penting bagi peperintahan Karena anggaran merupakan arahan
pembangunan social ekonomi, membangun kesinambungan, dan meningkatkan kualitas
hidup orang banyak. Anggaran banyak diperlukan Karena adanya kebutuhan dan keinginan
masyarakat yang tak terbatas dan teus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada
terbatas. Anggaran diperlukan Karena adanya masalah keterbatasan sumber daya dan pilihan.
Dapat juga dipergunakan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab
terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran public merupakan instrument pelaksanaan
kuntabilitas public oleh lembaga public yang ada.

2.4 FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


1. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan (Planning Tool)
Anggaran merupakan alat manajemen untuk mencapai tujuan orgsnisasi. Anggaran dibuat
untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemeintah, beberapa biaya yang
dibutuhkan dan beberapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.

2. Anggaran sebagai alat pengendalian (Control Tool)


Memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan
yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada public. Tanpa anggaran, pemerintah
tidak dapat mengendalikan pemborosan pengeluaran. Anggaran sector public dapat
digunakan untuk mengendalikan (membetasi kekuasaan) eksekutif. Selain itu anggaran
digunakan untuk memberi informasi dan meyainkan legislative bahwa pemerintah bekerja
secara efektif dan efisien tanpa adanya korupsi.

4
3. Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal (Fiscal Tool)
Digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui
anggaran public dapat diketahui arah kebijkan fiscal pemerintah, sehingga dapat dilakukan
prediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi,
dan mengkoordinasi kegiatan ekonomi masyarakatb sehingga dapat mempercepat
pertumbuhan ekonomi.

4. Anggaran Sebagai Alat Politik (Political Tool )


Memutuskan prioritas dan kebutuhan keuangan pada sector public merupakan dokumen
politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislative atas penggunaan dana
public untuk keentingan tertentu. Anggaran bukan sekedar masalah teknis akan tetapi lebih
merupakan alat politik. Oleh Karena itu pembuatan anggaran public membutuhkan
kemampuan berpolitik. Manajer public harus sadar sepenuhnya bahwa kegagalan dalam
melaksanakan anggaran yang telah disetujui dapat menjatuhkan kepemimpinan atau paling
tidak menurunkan kredibilitas pemerintah.

5. Anggaran sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi. (Coordination and


Communication )
Setiap unit kerja pemerintah terlibat dalam proses penyusunan  anggaran. Anggaran public
merupakan koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran public disusun untuk
mendeteksi terjadinya inkonsistensi unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi.

6. Anggaraan sebagai Alat Penilaian Kinerja (Performance Measurement Tool)


Wujud komitmen dari budget holder (eksekutif) kepada pemberi wewenang (legislative).
Kinerja para eksekutif dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi
pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer public dinilai berdasarkan beberapa yang berhasil ia
capai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang
efektif untuk pengendalian dan penilaian kinerja.

7. Anggaran sebagai Alat Motivasi (Motivation Tool)


Anggaran dapat di gunakan sebagai alat memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara
ekonomis , efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah di
tetapkan.Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifat challenging but
attainable atau demanding but acheieveable. Maksudnya adalah target anggaran hendaknya
jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat di penuhi, namun juga jangan terlalu rendah
sehingga terlalu mudah untuk di capai.

8. Anggaran sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik (Public Sphere)


Anggaran public tidak boleh diabaikan oleh cabinet, birokrat, dan DPR/DPRD. Masyarakat,
LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai orgnisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam
peanggaran public. Kelompok masyarakat yang terorganisir akan mencoba mempengaruhi
anggaran pemerintah untuk kepentingan mereka. Kelompok lain dari masyarakat yang kurang
teroganisasi akan mempercayakan aspirasinya melalui proses politik yang ada. Jika tidak ada
suara mereka, maka mereka akan mengambil tindakan dngan jalan lain seperti dengan
tindakan massa, melakukan boikot, vvandalism dan sebagainya. 

2.5 JENIS – JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan
multi-fungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut
5
terutama tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung
merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan. Anggaran sebagai alat
perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat
digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi perencanaan dan pengawasan dapat
berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas penerimaan dan
pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.
Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik telah mengalami banyak
perkembangan. Sistem perencanaan anggaran publik berkembang dan berubah sesuai dengan
dinamika perkembangan manajemen sektor publik dan perkembangan tuntutan yang muncul
di masyarakat. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan
penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang
memiliki perbedaan mendasar. Kedua pendekatan tersebut adalah:

1. Anggaran tradisional atau anggaran konvensional


2. Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management.
3. Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan rencana
pembangunan jangka panjang.
4. Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak pernah
diteliti secara menyeluruh efektivitasnya.
5. Lebih berorientasi pada input daripada output. Hal tersebut menyebabkan anggaran
tradisional tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat kebijakan dan pilihan
sumberdaya, atau memonitor kinerja. Kinerja dievaluasi dalam bentuk apakah dana telah
habis dibelanjakan, bukan apakah tujuan tercapai.
6. Sekat-sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan nasional secara keseluruhan
sulit dicapai. Keadaan tersebut berpeluang menimbulkan konflik, overlapping,
kesenjangan, dan persaingan antar departemen.
7. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal/investasi.
8. Anggaran tradisional bersifat tahunan. Anggaran tahunan tersebut sebenarnya terlalu
pendek, terutama untuk proyek modal dan hal tersebut dapat mendorong praktik-praktik
yang tidak diinginkan (korupsi dan kolusi).
9. Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah dengan informasi yang tidak memadai
menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran. Sebagai akibatnya adalah munculnya
budget padding atau budgetary slack.
10. Persetujuan anggaran yang terlambat, sehingga gagal memberikan mekanisme
pengendalian untuk pengeluaran yang sesuai, seperti seringnya dilakukan revisi anggaran
dan ’manipulasi anggaran.’
11. Aliran informasi (sistem informasi finansial) yang tidak memadai yang menjadi dasar
mekanisme pengendalian rutin, mengidentifikasi masalah dan tindakan.

Anggaran Sektor Publik di bagi menjadi dua, yaitu:


 Anggaran Operasional
Anggaran operasional yang digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam
menjalankan pemerinthan. Pengeluaran yang manfaatnya hanya satu tahun anggaran dan
tidak dapat menambah asset atau kekayaan bagi pemerintah.

 Anggaran Modal/Investasi
Anggaran modal menunjukkan rencana jagka panjang dan belanjaan atas aktiva tetap seperti
gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pengeluaran yang manfaatnya
cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah asset atau kekayaan pemerintah

6
dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan
pemeliharaannya. 

2.6 PRINSIP – PRINSIP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK :


1. Otorisasi oleh legislatif Anggaran publik harus mendapat otorisasi dari legislatif
terlebih dulu sebelumeksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
2. Komprehensif Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non-budgetair pada dasarnya adalah menyalahi
prinsipanggaran yang bersifat komprehensif.c.
3. Keutuhan anggaran Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun
dalam dana umum (general fund)
4. Nondicretionary Apropriation. Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus
termanfaatkan secara ekonomis,efisien, dan efektif.
5. Periodik Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan
maupun multi-tahunan
6. Akurat Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi
(hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai pemborosan dan inefisiensi anggaran
sertadapat mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan overestimate
pengeluaran.
7. Jelasanggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak
membingungkan
8. Diketahui publik anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
 

2.7 PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran pendapatan dan belanja Negara/Daerah yang dipresentasikan setiap tahun oleh
eksekutif, memberi informasi rinci kepada DPR/DPRD dan masyarakat tentang program apa
yang direncanakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan rakyat, dan
bagaimana program-program tersebut dibiayai. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran
tahunan merupakan rangkaian proses anggaran. Proses penyusunan anggaran mempunyai
empat tujuan, yaitu :

1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan


koordinasiantarbagian dalam lingkungan pemerintahan.
2. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa
publik melalui proses pemrioritasan.
3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
4. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada
DPR/DPRDdan masyarakat luas.

Faktor yang dominan dalam proses penganggaran adalah :

1. Tujuan dan target yang hendak dicapai


2. Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki pemerintah)
3. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.
4. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi anggaran, seperti: munculnya peraturan
pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana alam,dan
sebagainya.

7
Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek, yaitu:

 aspek penganggaran
 aspek akuntansi
 aspek pengendalian
 aspek auditing.
Aspek penganggaran mengantisipasi pendapat dan belanja, aspek akuntansi terkait denga
proses mencatat, mengolah dan melaporkan segala aktivitas peneriman dan pengeluaran atas
dana pada saat anggaran dilaksanakan. Aspek akuntansi lebih bersifat pencatat masa lalu
maka aspek penganggaran lebih bersifat perencanaan masa yang akan datang. Karena aspek
penganggaran dianggap sebagai isu sentral, maka para manajer public perlu mengetahui
prinsip-prinsip pokok yang ada dalam siklus anggaran.

2.8 PRINSIP-PRINSIP POKOK DALAM SIKLUS ANGGARAN


Richard Musgrave seperti yang dikutip Coe (1989) mengidentifikasikan tiga pertimbangan
mengapa pemerintah perlu terlibat dalam bisnis pengadaan barang dan jasa bagi masyarakat.

Ketiga pertimbangan tersebut meliputi stabilitas ekonomi, redistribusi pendapatan, dan


alokasi sumber daya. Lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan munculnya
underfinancing atau overfinancing yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas
anggaran.

2.9 Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran


Siklus anggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas:

1. Tahap persiapan anggaran (preparation)


2. Tahap ratifikasi (approval/ratification)
3. Tahap implementasi (implementation)
4. Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting and evaluation)

 Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation)


Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan
yang tersedia. Yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran,
terlebih dahulu harus dilakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Dalam persoalan
estimasi, yang perlu mendapat perhatian adalah terdapatnya faktor “uncertainty” (tingkat
ketidakpastian)yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, manajer keuangan public harus memahami
betul dalam menentukan besarnya suatu mata anggaran.

 Tahap Ratifikasi Anggaran


Tahap berikutnya adalah budget ratification. Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan
proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya
memiliki “managerial skill” namun juga harus mempunyai “ political skill” salesmanship´dan
‘coalition building’ yang memadai. Integritas dan kesiapan mentalyang tinggi dari eksekutif
sangat penting dalam tahap ini.

8
 Tahap Pelaksanaan Anggran
(Budget Implementation)Sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian manajemen
sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan anggaran. Manajer keuangan public dalam
hal ini bertanggung jawab untuk menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan handal
untuk perencanaandan pengendalian anggran yang telah disepakati, dan bahkan dapat
diandalkan untuk tahap penyusuanan anggaran periode berikutnya.

 Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran


Tahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi anggaran. Tahap
persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasionalanggaran,
sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntanbilitas. Jika tahap
implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen
yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting  and evaluation tidak akan menemui
banyak masalah.
 

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penganggaran sektor publik merupakan proses yang sangat vital bagi organisasisektor publik.
Anggaran publik penting sebab anggaran membantu menentukan tingkat kebutuhan
masyarakat. Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal pemerintah untuk
mempengaruhi keadaan ekonomi melalui kebijakan pengeluaran dan perpajakan. Dengan
anggaran, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya yang langka untuk menggerakan
pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Dan yang penting lagi, anggaran merupakan sarana untuk menunjukan
akuntanbilitas pemerintah terhadap publik. Anggaran publik terdiri dari anggaran operasional
dan anggaran modal. Anggaran operasional adalah pengeluaran yang dilakukan secara rutin
dan tidak menambah kekayaan serta manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran.
Sedangkan anggaran modal (aset) manfaatnya lebih dari satu tahun anggaran dan menambah
kekayaan.

Penganggaran sector public merupakan proses yang sangat vital bagi organisasi sector public.
Anggaraan public penting sabab anggaran membantu menentukan tingkat kebutuhan
masyarakat. Anggaran merupakan instrument kebijakan viskal pemerintah untuk
mempengaruhi keadaan ekonomi melalui kebijakan pengeluaran dan perajakan. Dengan
anggaran, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya yang langka untuk menggerakkan
pembangunan social ekonomi, menjamin kesinambungan dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Dan yang penting lagi, anggaran merupakan sarana untuk menunjukkan
akuntabilitas pemerintah terhadap public.

Anggaran public terdiri dari anggaran operasional dan anggaran modal. Anggaran modal
adalah pengeluaran yang dilakukan secara rutin dan tidak menambah kekayaan serta manfaat
hanya untuk satu tahun anggaran. Sedangkan anggaran modal (asset) manfaatnya lebih dari
satu tahun anggaran dan menambah kekayaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik .Yokyakarta: Andi.

https://iinradja.wordpress.com/2016/12/08/makalah-penganggaran-sektor-publik-www-
stiewd-ac-id/ (diakses 3 februari 2020)

https://www.academia.edu/20592264/Penganggaran_Sektor_Publik (diakses 3 februari 2020)

11

Anda mungkin juga menyukai