PENDAHULUAN
PROTEIN
Protein adalah makromolekul atau polimer alam yang terbentuk dari
polimerisasi asam amino. Gabungan asam amino membentuk protein dengan ikatan
peptida. Protein memiliki gugus amina (NH2) dan gugus karboksil (COOH).
Peptida, jika terdiri atas untaian pendek asam amino (2-10 asam amino).
Polipeptida, jika terdiri atas 10-100 asam amino.
Protein, jika terdiri atas untaian panjang lebih dari 100 asam amino.
Asam amino esensial adalah golongan asam amino yang harus tersedia dalam
diet karena tidak dapat disintesis oleh tubuh, Asam amino non-esensial adalah
golongan asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh (dalam hati). Protein
merupakan komponen utama dalam semua sel hidup. Fungsinya terutama ialah
sebagai unsur pembentuk struktur sel misalnya dalam rambut, wol, kolagen, jaringan
penghubung, membran sel, dan sebagainya. Sebagai protein aktif misalnya enzim
mempunyai peran sebagai biokatalisator, selain enzim adalah hormon.
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Protein dibangun dari asam amino yang bergabung melalui ikatan peptida antara
karboksil dan amino (dan imino dalam kasus prolin) kelompok asam amino berikutnya.
Rantai polipeptida ini dilipat ke dalam struktur tiga dimensi untuk membentuk protein.
Struktur primer atau urutan asam amino dalam protein adalah pra-ditentukan dalam kode
genetik. Dua puluh asam amino alami yang disebut asam amino proteinogenic yang
membangun protein dalam organisme hidup. Dengan beberapa pengecualian, hanya L-isomer
yang dimasukkan ke dalam protein(EFSA, 2012).
Protein adalah makromolekul polimer terbuat dari blok bangunan asam amino yang
diatur dalam rantai linear dan bergabung bersama oleh ikatan peptida. Struktur primer
biasanya diwakili oleh urutan huruf alfabet, ada 20 huruf terkait dengan 20 asam amino
alami. Protein penyusun komponen utama dan molekul fungsional sel, dengan hampir 20%
dari berat sel eukariotik yang memiliki kontribusi terbesar setelah air (70%). Salah satu
masalah yang paling penting dalam biologi komputasi modern adalah memprediksi struktur
protein. Oleh karena itu menjadi semakin penting untuk memprediksi struktur protein dari
urutan asam amino, dengan menggunakan wawasan yang diperoleh dari struktur sekunder
sudah dikenal.Struktur ditentukan oleh urutan kelompok masing-masing asam amino ke
dalam elemen struktur sekunder yang sesuai (misalnya, alpha, beta, atau gamma) (Falvo,
2015).
BAB III
A. Uji Biuret
Cara kerja :
B. Uji Ninhidrin
Cara kerja :
HASIL PRAKTIKUM
PEMBAHASAN
Sumber protein dapat diperoleh dari bahan hewani maupun nabati. Salah satu sumber
protein dari bahan makanan adalah telur. Telur mengandung protein, lemak, vitamin dan
beberapa mineral. Kandungan penyusun protein dapat dibagi kedalam protein putih telur dan
protein kuning telur.
Protein merupakan salah satu zat yang sangat di butuh kan makhluk hidup .Protein
memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan selain itu mendukung
aktifitas yang di lakukan oleh manusia ,hewan dan tumbuhan .Protein merupakan zat gizi
kunci untuk pertumbuhan fisik manusia dan hewan karena sangat diperlukan bagi
pertumbuhan oto dan tulang .Sejarah dengan manfaat protein sebagai zat gizi yang berperan
dalam pertumbuhan perkembangan maka dibutuhkan 15 % - 20 % protein dari total
kebutuhan atau keluaran /hari.Oleh Karen itu , perlu memperhatikan asupan protein pada
makanan yang di konsumsi untuk mengoptimalkan pengaruhnya (Annonymous,2012).
Pada sampel kuning telur dan putih telur diatas hasil kan di dapat adalah unggu dan
unggu violet.Hal ini sesuai denga leteratur ,pada uji biuret semua protein yang di ujikan
memberikan hasil positif warna unggu .Warna unggu terbentuk karena in Cu2+( yang
dihasilkan Cu2SU4) dari perekasi biuret dalam Susana basa akan bereaksi dengan
polipeptida atau ikatan - ikatan peptide yang menyusun protein membentuk senyawa
komplek berwarna ungu atau violet (Girindra,1986) .
Pada sampel diatas saat putih telur membeku akibat percampuran larutan NaOH dan
CuSO4 yang dikenal dengan sebutan denaturasi .Hal ini sesuai dengan literature .Hal-hal
yang dapat menyebabkan denaturasi adalah panas,Ph tekanan aliran listrik dan adanya bahan
kimia seperti alkohol dan sabun.Proses denaturasi kadang berlangsung secara reversible
tetapi ,adapun yang irreversible tergantung pada pnyebab nya .Protein mengalami denaturasi
yang akan menurunkan aktivitas biologinya dan berkurang kelarutannya sehingga mudah
mengendap (Lehning,1982).
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah ke-3 sampel dicampurkan ninhidrin dan dipanaskan ,akan mengalami perubahan
warna pada kuning telur dan putih telur.Sedangkan pada aquades tidak ada perubahan setelah
dipanaskan.
Pada kuning telur setelah dipanaskan berubah warna menjadi biru violet dan sama pada
putih telur ,dan pada kuning telur dan putih telur mengalami positif mengandung protein
sedangkan aquades mengalami negatif atau tidak mengandung protein.
B. SARAN
• Kegiatan praktikum diharapkan agar dapat saling bekerja sama dengan para
anggotanya dan asistennya, sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan jadwal
yang ada.
• Diharapkan agar alat laboratorium di perlengkap agar pratikum dapat berjalan
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Falvo, Michael J., Hoffman Jay R. (2004). Protein – Which Is Best?. Journal of Sports
Science and Medicine 3: 118-130
Salazar, Andrew., Michael Keusgen., Jörg von Hagen. (2016). Amino Acids In The
Cultivation Of Mammalian Cells. Amino Acids Journal. 48:1161–1171. DOI 10.1007