MTE PRINSIP REFRAKSI PADA ANAK 4A - (Yuwita Afdila, Shylvia Helmanda, Dian Herdianti, Alya Binti Azmi) PDF
MTE PRINSIP REFRAKSI PADA ANAK 4A - (Yuwita Afdila, Shylvia Helmanda, Dian Herdianti, Alya Binti Azmi) PDF
Oleh :
Yuwita Afdila 1840312663
Dian Herdianti 1840312718
Shylvia Helmanda 1840312714
Alya Binti Azmi 1840312772
Nama Pakar :
dr. Rinda Wati, Sp.M (K)
SWT dan shalawat beserta salam untuk Nabi Muhammad S.A.W, berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas meet the expert dengan judul “Prinsip
Refraksi Pada Anak” yang merupakan salah satu tugas dalam kepaniteraan klinik Ilmu
Padang.
Dalam usaha penyelesaian tugas meet the expert ini, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu dr. Rinda Wati, Sp.M (K) selaku
Kami menyadari bahwa di dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima semua saran dan kritik
yang membangun guna penyempurnaan tugas meet the expert ini. Akhir kata, semoga
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Batasan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan....................................................................................................2
1.5 Metode Penulisan.....................................................................................................3
Halaman
Halaman
Skrining adalah identifikasi dini dari individu dalam populasi tertentu yang
beresiko terpapar suatu keadaan subklinis, dimana identifikasi ini bisa bermanfaat
bila dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Penanganan yang efektif dapat
menghasilkan outcome yang lebih baik, dengan pengaruhnya tidak hanya terbatas
pada individu tertentu saja, tetapi juga terhadap keseluruhan populasinya.5
1. Observasi
Pada metode ini diamati jika anak tampak melihat atau peduli terhadap
lingkungan sekitarnya. Respon anak terhadap lingkungan sosial seperti mengenali
wajah pemeriksa atau anggota keluarga turut diamati. Hal lain yang turut
diperhatikan jika anak melihat jari tangan dan kakinya sendiri. Namun harus adanya
pengenalan dan perhatian anak menunjukkan tajam penglihatannya baik. Metode
ini sulit dinilai pada anak yang keterbelakangan mental, karena mungkin anak
tersebut melihat, tetapi tidak respon terhadap sekitar.
Pada teknik ini kita lihat apakah anak tetap terfiksasi pada objek yang
menarik. Apakah anak mengikuti objek yang menarik tersebut. Respon anak
mengikuti objek ini biasanya didapatkan pada 1 atau 2 bulan kehidupan dan ini
membuktikan bahwa visus anak baik.
Untuk melihat fiksasi pada mata anak juga dapat digunakan metode CSM.
Metode ini dapat digunakan pada anak yang belum dapat berbicara.
C: Central. Lokasi reflek kornea pada saat pasien berfiksasi dengan cahaya
senter dengan 1 mata ditutup (monokuler). Normal reflek kornea ada pada sentral
kornea. Jika eksentrik disebut dengan uncentral (UC).
3. Oftalmoskopi
4. Reflek Pupil
Pemeriksaan tajam penglihatan pada anak usia verbal (lebih dari 2,5 tahun)
yaitu dengan menggunakan optotype seperti Allen card, HOTV card, LEA symbol,
E chart, dan Snellen chart. Refraksi siklopegik merupakan gold standard
pemeriksaan refraksi pada anak karena dapat mencegah akomodasi sehingga dapat
menghindari terjadinya kesalahan hasil pemeriksaan refraksi pada anak.3
1. Allen Card
Allen Card berupa gambar yang sudah dikenal oleh anak-anak misalnya
gambar mobil, pohon natal,boneka beruang, telepon dan kue ulang tahun. Allen
card digunakan pada usia anak 2,5 tahun. Pemeriksaan dilakukan dengan jarak 3
meter.3
Pada pemeriksaan ini digunakan satu set simbol dengan ukuran yang
bertingkat, dan satu set simbol yang masing-masing bertuliskan Huruf H,O,T,V
sebagai interpretasi dengan meminta anak menunjukan huruf yang sama dengan
yang ditunjuk oleh pemeriksa. HOTV card digunakan pada usia anak 30-54 bulan.
Pemeriksaan dilakukan dengan jarak 3 meter.3
Lea symbol terdiri atas 4 buah gambar yaitu apel, rumah, lingkaran, dan
persegi empat. LEA symbol digunakan pada anak usia 3-3,5 tahun. Anak diminta
untuk mengenal masing masing gambar kemudian anak menunjukkan gambar yang
ada. Nilai berapa visus anak sesuai dengan angka yang berada di samping LEA
symbol.3
1. Skrining adalah identifikasi dini dari individu dalam populasi tertentu yang
beresiko terpapar suatu keadaan subklinis, tujuannya adalah untuk mengurangi
resiko atau beban populasi dari suatu penyakit, untuk mengetahui terdapat
gangguan atau tidak, serta untuk diagnosis dan tatalakasana dini dan adekuat
2. Pemeriksaan tajam penglihatan anak pada usia preverbal yaitu dapat dilakukan
dengan observasi, fiksasi, oftalmoskopi, refleks pupil, optokinetic nystagmus
test (OKN), the prefential looking test, dan visual evoked potential (VEP).
3. Pemeriksaan tajam penglihatan pada anak usia verbal (lebih dari 2,5 tahun)
yaitu dengan menggunakan optotype seperti Allen card, HOTV card, LEA
symbol, E chart, dan Snellen chart.
4. Refraksi siklopegik merupakan gold standard pemeriksaan refraksi pada anak
karena dapat mencegah akomodasi sehingga dapat menghindari terjadinya
kesalahan hasil pemeriksaan refraksi pada anak