Disusun Oleh:
Kelompok 3 S1-3C
S1 KEPERAWATAN
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allat SWT atas berkah dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Keseimbangan Cairan Elektrolit Dan Asam Basa” dengan baik dan benar.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen
pengajar mata kuliah Gadar Kritis 2 yang telah memberikan tanggung jawab
kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini sebagai bentuk pemenuhan tugas
yang diberikan.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan
kritik serta saran dari dosen dan para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan
makalah-makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
3.1 Kesimpulan..................................................................................................17
3.2 Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Menjelaskan materi tentang Keseimbangan Cairan Elektrolit Dan Asam
Basa
2. Menganalisa Asuhan Keperawatan Pada kasus Keseimbangan Cairan
Elektrolit Dan Asam Basa
1.4 Manfaat
a. Secara teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan mengenai Keseimbangan
Cairan Elektrolit Dan Asam Basa dengan kasus tersebut.
b. Secara praktis
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menyumbangkan
pemikiran terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan
Keseimbangan Cairan Elektrolit Dan Asam Basa dengan Asuhan
Keperawatan Pada Kasus
Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan menjadi bekal dalam proses
keperawatan Gadar Kritis agar dapat mencerminkan kepekaan terhadap apa
yang terjadi melalui tugas dan tanggung jawab tenaga medis atau perawat
untuk meingkatkan kualitas kesehatan gerontik berdasarkan kasus.
1.5 Metode Penelitian
Pada tahap ini, dilakukan penelusuran Materi terkait Keseimbangan Cairan
Elektrolit Dan Asam Basa. Adapun materi yang ditelusuri, diambil dari berbagai
sumber yang berhubungan
2
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi
tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah
salah satu bagian dari fisiologi homeostasis. Keseimbangan cairan dan
elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari (pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan
Elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan
intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan
dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan
elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit
saling bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka
akan berpengaruh pada yang lainnya.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu: cairan
intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang
berada di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah
cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu: cairan
intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler.
Gangguan keseimbangan asam basa adalah kondisi ketika kadar asam
dan basa dalam darah tidak seimbang. Kondisi ini dapat mengganggu kerja
berbagai organ.
Kadar asam basa (pH) dalam darah diukur dengan skala pH, dari 1-14.
Kadar pH darah normal berkisar antara 7,35 sampai 7,45. Darah seseorang
dinilai terlalu asam bila pH kurang dari 7,35. Kondisi tersebut dinamakan
asidosis. Sedangkan darah dengan nilai pH lebih besar dari 7,45,
dikategorikan terlalu basa, atau disebut dengan alkalosis.
Fungsi Cairan
1. Mempertahnkan panas tubuh dan pengaturan temperature tubuh.
2. Transport nutrient ke sel
3. Transport hasil sisa metabolism
4. Transport hormone
5. Pelumas antar organ
3
6. Memperthanakan tekanan hidrostatik dalam system kardiovaskuler.
(Tarwoto & Wartonah, 2010)
B. ETIOLOGI
1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
Beberapa faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit,
diantaranya adalah usia, temperatur lingkungan, diet, stres, dan sakit.
a. Usia
Variasi usia berkaitan dengan luas perkembangan tubuh, metabolism
yang diperlukan dan berat badan.
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan
berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan.
Kebutuhan cairan pada bayi dan anak perharinya yaitu :
a) Untuk berat badan sampai 10kg, kebutuhan cairan perhari
100ml/kgBB.
b) Berat badan 11-20kg, kebutuhan cairan per hari 1000ml +50ml/kgBB
c) Berat badan >20kg, kebutuhan cairan perhari 1500ml + 20ml/kgBB
Kebutuhan cairan pada orang dewasa menggunakan rumus 30-
50ml/kg/BB/hari
b. Temperatur Lingkungan
Panas yang berlebihan menyebabkan berkeringat. Seseorang dapat
kehilangan NaCl melalui keringat sebanyak 15-30 g/hari.
c. Diet
Pada saat tubuh kekurangan niutrisi, tubuh akan memecah cadangan
energi, proses ini menimbulkan pergerakan carian dari interstitial ke
intraseluler.
d. Stres
Stres dapat menimbulkan paningkatan metabolism sel, konsentrasi darah
dan glikolisis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan
air. Proses ini dapat meningkatkan produksi ADH dan menurunkan
produksi urine.
e. Sakit
Keadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan ginjaldan jantung,
gangguan hormon akan mengganggu keseimbangan cairan. Kondisi sakit
sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh misalnya :
a) Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui
IWL.
b) Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses
pasien dengan penurunan tingkat kesadaran.
4
c) Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan
pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk
memenuhinya secara mandiri.
b. Asidosis metabolik
5
Asidosis hiperkloremik. Asidosis hiperkloremik disebabkan
oleh kurangnya kadar natrium bikarbonat dalam tubuh. Kondisi
ini dapat disebabkan oleh diare
c. Alkalosis respiratorik
Demam tinggi
Penyakit paru
Penyakit liver
Kekurangan oksigen
Keracunan salisilat
d. Alkalosis metabolik
7
PATHWAY
Difusi,filtrasi,transpor aktif,osmosis
8
D. PENGATURAN ELEKTROLIT
Macam-macam elektrolit diantaranya yaitu natrium (sodium), kalium
(potassium), kalsium, magnesium, chlorida, bikarbonat, dan fosfat:
1. Natrium (sodium)
a. Merupakan kation paling banyak yang terdapat pada Cairan
Ekstrasel (CES)
b. Na+ mempengaruhi keseimbangan air, hantaran implus saraf dan
kontraksi otot.
c. Sodium diatur oleh intake garam aldosteron, dan pengeluaran
urine. Normalnya sekitar 135-148 mEq/lt.
2. Kalium (potassium)
a. Merupakan kation utama dalam CIS
Berfungsi sebagai excitability neuromuskuler dan kontraksi otot.
b. Diperlukan untuk pembentukan glikogen, sintesa protein,
pengaturan keseibangan asam basa, karena ion K+ dapat diubah
menjadi ion H+. Nilai normalnya sekitar 3,5-5,5 mEq/lt.
3. Kalsium
a. Berguna untuk integritas kulit dan struktur sel, konduksi jantung,
pembekuan darah, serta pembentukan tulang dan gigi.
b. Kalsium dalam cairan ekstrasel diatur oleh kelenjar paratiroid dan
tiroid.
c. Hormon paratiroid mengarbsopsi kalsium melalui gastrointestinal,
sekresi melalui ginjal.
d. Hormon thirocaltitonin menghambat penyerapan Ca+ tulang.
4. Magnesium
Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intrasel. Sangat penting
untuk aktivitas enzim, neurochemia, dan muscular excibility. Nilai
normalnya sekitar 1,5-2,5 mEq/lt.
5. Chlorida
Terdapat pada CES dan CIS, normalnya sekitar 95-105 mEqlt.
6. Bikarbonat
a. HCO3 adalh buffer kimia utama dalam tubuh dan terdapat pada
cairan CES dan CIS.
b. Bikarbonat diatur oleh ginjal.
7. Fosfat
a. Merupakan anion buffer dalam CIS dan CES
b. Berfungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuskuler,
metabolism karbohidrat, dan pengaturan asam basa.
c. Pengaturan oleh hormone parathyroid.
9
E. MANIFESTASI KLINIS
1. Kelelahan
2. Kram otot dan kejang
3. Mual
4. Pusing
5. Pingsan
6. Lekas marah
7. Muntah
8. Mulut kering
9. Denyut jantung lambat
10. Kejang
11. Palpitasi
12. Tekanan darah naik turun
13. Kurangnya koordinasi
14. Sembelit
15. Kekakuan sendi
16. Rasa haus
17. Suhu naik
18. Anoreksia
19. Berat badan menurun
F. KOMPLIKASI
1. Kejang yang muncul akibat gangguan keseimbangan elektrolit dalam
tubuh, terutama natrium dan kalium.
2. Permasalahan pada ginjal dan saluran kemih, terutama jika dehidrasi
yang dialami terjadi berulang kali. Dehidrasi dapat menyebabkan
infeksi saluran kemih, batu ginjal, batu kandung kemih, bahkan gagal
ginjal akut.
3. Cedera akibat suhu tinggi (heat injury). Jika sedang melakukan
aktivitas fisik berat, namun tidak menjaga asupan cairan tubuh, dapat
mengalami dehidrasi yang memicu terjadinya heat injury. Gejala heat
injury yang tergolong ringan bisa berupa kram. Sedangkan gejala
beratnya bisa berupa kelelahan dan heat stroke.
4. Syok hipovolemik. Ini merupakan komplikasi akibat dehidrasi paling
serius, dan bahkan berpotensi membahayakan jiwa Anda. Kekurangan
cairan dapat menyebabkan volume darah di dalam tubuh menjadi
berkurang, sehingga tekanan darah dan kadar oksigen menjadi
menurun
10
G. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Medis
a. Terapi cairan IV.
b. Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap.
c. Terapi obat-obatan.
d. Transfusi darah (jika diperlukan).
2. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1) Menghitung tetesan infus.
Rumus dasar dalam satuan menit
11
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Kasus
Ny.A, umur 48 tahun, datang ke RS dengan keluhan lemah,haus. Pada
pemeriksaan fisik didapat tekanan darah 80/65 mmhg, nadi 120x/menit, lemah dan
dalam, respirasi rate 30x/mnt. Mukosa mulut kering, turgor menurun, kesadaran
apatis, kulit dingin dan lembab, matacekung. Berat badan dan tinggi badan sebelum
sakit 50 kg/ 150 cm. hasil laboratorium Kalium: 2,9 mEq/liter, Natrium: 125
mEq/liter. Hasil pemeriksaan TTV didapatkan: RR: 33x/mnt, N: 80x/mnt, TD: 80/90
mmHg, CRT: <2 dtk, kesadaran E:2,V: 3, M: 3.hasil pemeriksaan AGD didapatkan
pH: 7.5, PCO2: 70, HCO3; 20, Hb: 1, Ht: 39.
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.A
Umur : 48 tahun
Agama :-
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat :-
Tanggal Masuk :-
Tanggal Pengkajian :-
No. Register :-
Diagnosa Medis :-
Penanggung Jawab :-
B. DATA FOKUS
1. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini
Pada saat MRS dan pengkajian, pasien mengeluh lemas dan haus.
a. Airways: jalan nafas
Suara nafas:tidak ada suara nafas tambahan
b. Breathing:pernafasan tidak ada (-) sumbatan dijalan nafas
Batuk: (-)
Bunyi nafas: tidak ada ronchi (-) wheezing (-)
c. Circulation
Nadi: 120x/menit lemah dan dalam
TD: 80/60Mmhg
Bb: 50 kg
Tb: 150 cm
Reapirasi: 30x/menit
12
d. Ekstermitas
Kesadaran: Apatis
Kulit: teraba dingin dan lembab
Turgor: menurun
Mata: cekung
Mukosa mulut: kering
CRT < 2 detik
2. Pengkajian Primer
a. Keluhan utama:
pasien datang ke rs mengeluh lemah,haus
b. pemeliharaan kesehatan :
pemasukan cairan kurang
c. pola cairan :
gejala lemas, haus, membrane mukosa kering crt < 2 detik
e. pemeriksaan penunjang
kesadaran E:2 V:3 M:3 TD : 80/90 mmhg, N : 80x/menit,
RR:33x/menit, kalium :2,9mEq/liter, natrium 125mEq/liter AGD:ph
7.15 PCO2:25 PO2:70 HCO3:20 HB: 11 HT:39
C. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 Ds: Makanan Kekurangan
- Klien mengeluh haus Volume Cairan
dan lemah Toksin tidak dapat
Do : diabsorpsi
- Mukosa mulut
tampak kering. Hiperperistaltik
- Mata tampak
cekung. Diare
- Turgor kulit
menurun. Hilangnya cairan dan
- TD : 80/90 mmHg elektrolit berlebih
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : Ganggaun keseimbangan
33x/menit cairan dan elektrolit
- Ht : 39 %
Dehidrasi
1. Keseimbangan negative
antara asupan dan
haluaran
2. Penurunan BB
3. Kulit/membrane
13
mukosa kering
4. Penurunan haluaran
urine atau haluaran urin
berlebih
5. Haus, mual, anoreksia
Kekurangan Volume
cairan
2
Ds : Darah residu Gangguan
- pasien mengeluh lemas melebihi darah pertukaran gas
Do : volume ventrikel kiri
- Respirasi 33x/menit
- Nafas cepat Tekanan ventrikel
- Nadi : 80x/menit dan atrium kiri
- Kesadaran : apatis meningkat
- PCO2:25
- PO2:70 Menghambat darah
dari paru-paru
Kongesti/bendungan
paru
Gangguan
pertukaran gas
Masalah : Gangguan
pertukaran gas
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan bd kehilangan cairan aktif
2. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi perfusi
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
14
-tekanan darah, nadi, Kolaborasikan normal.
suhu tubuh dalam batas dengan tim medis
normal. dengan pemberian
cairan IV. Untuk
-tidak ada tanda-tanda mengganti
volume cairan turun, cairan yang
Monitor status
elastisitas turgor baik, keluar.
cairan termasuk
membran mukosa
intake & output
lembab, tidak ada rasa
cairan.
haus berlebihan. Untuk
Monitor BB memantau
status cairan
px.
Anjurkan px
menambahan
intake oral (cairan
Untuk
maupun nutrisi)
memantau
BB px.
Untuk
memenuhi
kebutuhan
cairan dan
nutrisi px.
2. Gangguan Tujuan : 1) Kaji suara paru;
pertukaran gas bd Dalam waktu 1x 24 jam frekuensi
ketidakseimbanga pertukaran gas akan napas,kedalaman,
n ventilasi-perfusi kembali efektif dan usaha napas;
Kriteria hasil: dan penggunaan
1) TTV dalam batas otot bantu nafas,
normal 2) Pantau saturasi o2
2) GDA dalam dengan oksimeter
batas normal nadi.
3) Menunjukkan 3) Pantau hasil gas
ventilasi yang darah ( misalnya
adekuat kadar PaO2 yang
4) Oksigenasi rendah, dan
adekuat PaCO2 yang
5) Perbaikan distres tinggi
pernafasan menunjukkan
pernafasan )
4) Pantau kadar
elektrolit.
5) Pantau status
mental ( gelisah,
15
tingkat kesadaran
dan konfusi ).
6) Ajarkan tekhnik
bernafas dan
relaksasi pada
pasien.
7) Jelaskan pada
pasien alasan
pemberian
oksigen dan
tindakan lainnya.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan
pelayanan kesehatan, dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia (KDM),
dengan menggunakan metedologi proses keperawatan dan berpedoman pada
standar keperawatan, dilandasi kode etik dan etika keperawatan dalam lingkup
wewenang serta tanggung jawab keperawatan. (DPP PPNI, 1999).
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah salah satu
bagian dari fisiologi homeostasis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan
komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan
yang terdiri dari (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat
kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika
berada dalam larutan.
4.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Unknown. (2010). “asuhan keperawatan cairan dan elektrolit”. [online]. Tersedia:
https://aininurseskill.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-cairan-dan.html
yang direkam pada 12 april 2010.
Andrianto. (2015). “asuhan keperawatan gawat darurat”. [online]. Tersedia:
https://www.slideshare.net/fanda2819/askep-gadar-46795927
yang di rekam pada 08 April 2015.
Husniawati. (2012). “Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit”. [online].
Tersedia:
https://www.slideshare.net/NeliHusniawati/gangguan-keseimbangan-cairan-elektrolit
yang di rekam pada 29 Maret 2012
file:///C:/Users/HP/Downloads/Chapter%20II%20(7).pdf
Unknown. (2012). “Asuhan Keperawatan Kasus Lengkap”. [online]. Tersedia:
https://www.academia.edu/8303809/Askep_KASUS_Lengkap
18
SEVENJUMP
STEP 1
1. HCo3 ( Riapul )
2. Po2 ( Isma )
3. PCo2 ( Vega )
4. Kesadaran E:2, V:3, M:3 ( Yani )
5. Ht ( Anisa Dwi )
6. Kesadaran Apatis ( Muhammad ican )
7. Agd ( Eva Dwi )
STEP 2
STEP 3
1. Mengapa pada TTV pasien hasil respirate nya itu bisa sampai 33x/menit ?
( Yani Septyani )
2. Tolong sebutkan nilai normal PCo2, Po2, dan HCo3 ? ( Anisa Dwi Putri )
19
3. Penyakit apa yang di derita oleh pasien saat ini ? ( Cindio Vega Meylany )
4. Apakah tindakan pertama yang di lakukan oleh perawat pada saat pasien
datang kerumah sakit ( Isma Melina )
5. Diagnosa keperawatan apa yang muncul pada kasus ini ? ( Riapul Purba )
6. Pada pemeriksaan Agd di dapatkan PH 7,15 apakah itu normal, tinggi,
atau terlalu rendah ? ( Eva Dwi Purwanti )
7. Mengapa tekanan darah bisa rendah ( Muhammad Ichsan )
STEP 4
Dan jika hal itu tidak bisa dilakukan maka harus di bawa ke rs untuk
penanganan lebih lanjut seperti pemenuhan cairan melalui parenteral.
14. Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada kasus diatas adalah ?
1) Kekurangan Volume Cairan b.d Kegagalan mekanisme regulasi /
kehilangan cairan aktif
2) Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi perfusi
23