BAB II Asli
BAB II Asli
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengetahuan
1) Definisi Pengetahuan
“Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan.
baru, dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu :
(2) Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Di sini sikap
7
8
tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
(5) Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan
a) Umur
b) Pendidikan
proses belajar. Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang
c) Pekerjaan
a) Lingkungan
tau kelompok.
b) Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari
4) Tingkat Pengetahuan
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini
sebagainya.
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian – penilaian itu
5) Pengukuran Pengetahuan
yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
(organisme) terhadap stimulus atau obyek yang berkaitan dengan sakit dan
Respon atau reaksi manusia, baik bersifat pasif (pengetahuan, presepsi dan
sikap), maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata). Sedangkan stimulus disini
terdiri dari 4 unsur pokok, yaitu : sakit, penyakit, sitem pelayanan kesehatan dan
dan rasa sakit yang ada pada dirinya dan di luar dirinya), maupun secara aktif
manusia.
posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek swasta, dsb.
Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma),
tokoh agama (toma), sikap dan perilaku pada petugas kesehatan. Termasuk
2.1.3 Balita
1) Pengertian
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau
lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun (Muaris.H, 2006).
usia balita tersebut dibagi dalam tiga tahapan yaitu masa sebelum lahir, masa bayi
dan masa kanak-kanak. Pada ketiga tahapan tersebut banyak tejadi perubahan
14
yang mencolok, baik fisik maupun psikologis, karena tekanan budaya dan harapan
fada faktor sosial, yaitu tuntutan dan harapan untuk menguasai proses
tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak
akan pernah terulang, karena itu sering disebut golden age atau masa keemasan.
Apabila pada masa tersebut anak balita tidak memperoleh penanganan dan
emosi, sosial, mental, intelektual dan moral yang akan sangat menentukan sikap
Menurut Ronal H.S, 2010 dalam Wangi 2012, ciri-ciri balita sehat adalah :
Dengan mengetahui ciri-ciri balita sehat, maka ibu bisa memantau perkembangan
2.1.4 ISPA
1) Pengertian ISPA
akut yang meliputi saluran pernafasan bagian atas seperti rhinitis, fharingitis, dan
bronchiolitis dan pneumonia, yang dapat berlangsung selama 14 hari. Batas waktu
14 hari diambil untuk menentukan batas akut dari penyakit tersebut. Saluran
pernafasan adalah organ mulai dari hidung sampai alveoli beserta organ seperti
gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam
16
meskipun demikian mortalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang
ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan
tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernafasan (Depkes RI, 2008).
terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun di negara
maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk Rumah Sakit karena
dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa (klinikita,
2007).
2) Penyebab ISPA
yaitu bakteri, virus, dan ricketsia yang jumlahnya lebih dari 300 macam. Pada
3) Klasifikasi Ispa
a. Berat (pneumonia berat) Batuk dengan nafas berat, cepat dan stridor,
sianosis dan adanya penarikan yang kuat pada dinding dada sebelah bawah ke
dalam.
b. Ringan (bukan pneumonia) Batuk tanpa pernafasan cepat / kurang dari 40 kali
c. Sedang (pneumonia sedang) Batuk dan nafas cepat tanpa stridor, gendang
telinga merah, dari telinga keluar cairan kurang dari 2 minggu. Faringitis
servikal).
4) Gejala ISPA
Menurut Putranto, 2007 dalam Sani 2010, faktor yang mendasari timbulnya gejala
penyakit pernafasan :
(1) Batuk Timbulnya gejala batuk karena iritasi partikulat adalah jika terjadi
Batuk timbul sebagai reaksi refleks saluran pernafasan terhadap iritasi pada
(2) Dahak Dahak terbentuk secara berlebihan dari kelenjar lendir (mucus glands)
dan sel goblet oleh adanya stimuli, misalnya yang berasal dari gas, partikulat,
dahak dalam saluran pernafasan juga terbentuk cairan eksudat berasal dari
(3) Sesak nafas Sesak nafas atau kesulitan bernafas disebabkan oleh aliran udara
(4) Bunyi mengi Bunyi mengi merupakan salah satu tanda penyakit pernafasan
5) Penatalaksanaan
Menurut Rasmaliah, 2005 dalam Sani 2010, penatalaksan ISPA ada tiga:
1) Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol per oral. Bila penderita tidak
rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk
penurun panas yaitu parasetamol. Tanda bahaya setiap bayi atau anak dengan
19
selanjutnya.
6) Perawatan dirumah
Beberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu untuk mengatasi anaknya yang
menderita ISPA:
Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam diatasi dengan memberikan
parasetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus
segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu
jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh ,
lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak
dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan
(5) Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan
rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang
parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi
cukup dan tidak berasap. Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak
Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan
agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh.
Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari
(2) Immunisasi.
Pengertian
Penyebab
Tanda dan Gejala
Pencegahan Ispa
Penangan ISPA di
rumah
Ispa pada
Mengatasi panas
Balita
(demam)
Faktor Pengetahuan Mengatasi batuk
Pemberian
Umur makanan
Pendidikan Pemberian
Pekerjaan minuman
Faktor lingkungan
Sosial budaya
(Notoatmodjo, 2011)
Faktor Prilaku
Faktor predisposisi
(predisposing
factors)
Faktor penguat
(reinforcing factors)
Faktor pendukung
(enabling factors)
( Green dalam
Notoatmodjo 2010)
22
Skema 2.1
Faktor Enabling
Sarana
Pelaksanaan Perawatan
Biaya
Inspeksi Saluran
Jarak
Petugas Kesehatan Pernafasan Akut (ISPA)
Faktor Reinforcing
1. Dukungan
keluarga
2. Dukungan
lingkungan
masyarakat
Keterangan :
Skema 2.2
23
Tabel 2.1
Definisi Operasional
Definisi Hasil
No Variabel Cara Ukur Skala
Operasional Pengukuran
1 Pengetahuan Adalah segala Kuisioner Baik 76-100 % Ordinal
Ibu sesuatu yang Cukup 60-75 %
diketahui atau hal Kurang 0-59 %
hal yang diketahui (Arikunto 2010)
oleh ibu yang
meliputi tentang
pengetian ISPA,
penyebab, tanda-
tanda, pengobatan,
perawatan dan
pencegahan
2 Perawatan Adalah sikap Kuisioner Baik 76-100 % Ordinal
ISPA di responden atau Cukup 60-75 %
rumah langkah yang harus Kurang 0-59 %
di perhatikan dan (Arikunto 2010)
dilaksanakan untuk
menanggulangi
kesakitan pada
pasien ISPA
Ciamis
2. H2 : Tidak ada hubungan ibu dengan pelaksanaan perawatan penderita
Ciamis