Anda di halaman 1dari 26

BY : PUTU AGUS SURYA

VISI PLN
MISI PLN
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan
Bertumbuh kembang, Unggul dan terpercaya
lingkungan
dengan bertumpu pada Potensi Insani

VISI K3L MISI K3L


PLN sebagai pusat rujukan dalam pengelolaan Menjalankan kegiatan usaha yang memenuhi
Keselamatan, Kesehatan Kerja, Keamanan, dan ketentuan Keselamatan, Kesehatan Kerja,
Lingkungan Keamanan, dan Lingkungan

1
2018 2019 2020 2021
Memperkuat Tata Kelola K3, Keamanan Meningkatkan Implementasi K3, Penguatan Budaya K3, Keamanan dan Pusat Rujukan Pengelolaan K3,
dan berwawasan Lingkungan Keamanan dan berwawasan Lingkungan berwawasan Lingkungan Keamanan dan Lingkungan (Indonesia)

MCL MCL MCL 1. Semua pekerja menjalankan norma K3 tanpa


1. Zero Accident
• Peningkatan Kompetensi K3 (Mandatory) • Peningkatan Kompetensi K3 (Mandatory) • Peningkatan Kompetensi K3 (Mandatory & adanya paksaan / K3 adalah kebutuhan, bukan 2. Zero Waste
• Awareness dan Edukasi K3 • Awareness dan Edukasi K3 supporting) kewajiban
• Safety Leadership Building • Safety Leadership • Awareness dan Edukasi K3 2. Maturity Level telah mencapai tahap resilient Material
MI MI • Seluruh Manajemen level GM dan MB telah memiliki 3. Menjaga perilaku aman di tempat kerja
• Regulasi Safety Culture • Setup Internatiolnal Sustainability Rating System kompetensi K3 4. Pemimpin memiliki safety leadership yang kuat (beyond
• Life Safety Rules
• Standarisasi APD
(ISRS)
• Penambahan Struktur Asisten Manajer K3L di Unit
TS
• Penerapan International Sustainability Rating System
5. Pekerja memiliki kompetensi K3 yang mumpuni
6. Program pelatihan K3 rutin untuk pekerja
compliance)
• Penambahan Struktur DM K3 Kam di PLN Pusat pelaksana (ISRS) di seluruh Unit 7. Keselamatan kerja selalu menjadi topik utama 3. Positive Images
• Standarisasi Struktur DM K3L di Unit Induk • Penambahan struktur formasi jabatan K3L di Sub • Pengukuran Maturity Level K3 dan Keamanan dalam agenda pertemuan
• Setup Behaviour Based Safety (BBS) di Unit Unit Pelaksana mencapai tahap Proactive 8. Identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan (menarik minat
• Seluruh modul pembelajaran K3L telah tersusun di TS • Implementasi Safety Guard pengendaliannya terintegrasi ke dalam semua
HSSE Academy • Performance Audit SMK3 secara berkala • 100% BBS terimplementasi di Unit sistem investor)
• Standar isasi bekerja aman sektor ketenagalistrikan • Performance Audit SMP secara berkala • Implementasi Standar APD di seluruh Unit 9. Pelaksanaan Evaluasi/ audit K3 untuk perbaikan
• Standar isasi proteksi kebakaran untuk instalasi • Pengukuran Maturity Level K3 dan Keamanan • Implementasi Standarisasi bekerja aman sektor sistem berjalan secara konsisten
ketenagalistrikan mencapai tahap Proactive ketenagalistrikan 10.Perusahaan memandang bahwa penerapan K3
TS • 100 % unit menerapkan CSMS • Implementasi Standar Safety Culture sebagai investasi, bukan sebagai biaya
• Performance Audit SMK3 secara berkala • Seluruh Mitra kerja memiliki Safety Man • Implementasi Standar K3 pada Probis
• Performance Audit SMP secara berkala • 50% BBS terimplementasi di Unit • Implementasi Standar Proteksi Kebakaran • Pemenuhan PP: 100% Ada, 100% Sesuai
• 100 % Unit pelaksana bersertifikat SMK3 • Implementasi Standar APD di seluruh Unit • 100% OBVITNAS dan OBVIT telah bersertifikasi SMP • 100% Sertifikasi Manajer Energi Unit PROPER,
• Pengukuran Maturity Level K3 dan Keamanan • Implementasi Standarisasi bekerja aman sektor 100% Unit PROPER Implementasi 1 Program ME,
mencapai tahap Compliance ketenagalistrikan • Pemenuhan PP: 75% Ada, 100% Sesuai
KKH
• 50 % Unit menerapkan CSMS • Implementasi Standar Safety Culture • 100% Sertifikasi Manajer Energi Unit PROPER, 100%
• 100% Unit Pelaksana Implementasi 3R (Zero
• Pemenuhan Safety Man untuk Mitra kerja Unit PROPER Implementasi 1 Program ME, KKH
Waste)
• Implementasi Safety Guard • Pemenuhan PP: 75% Ada, 75% Sesuai • 100% Unit Pelaksana Implementasi 3R (Zero Waste)
• Peningkatan Efisiensi Air 5%, Ada Penurunan Emisi
• 75% Sertifikasi Manajer Energi Unit PROPER, 75% • Peningkatan Efisiensi Air 5%, Ada Penurunan Emisi
• 100% Implementasi 5S
• Pemenuhan PP: 75% Ada, 50% Sesuai Unit PROPER Implementasi 1 Program ME, KKH • 75% Implementasi 5S
• 100% Pengukuran Emisi CO2 Berdasarkan
• 50% Sertifikasi Manajer Energi Unit PROPER, 50% • 50% Unit Pelaksana Implementasi 3R • 100% Pengukuran Emisi CO2 Berdasarkan Pedoman
Pedoman MRV di PLN
Unit PROPER Implementasi 1 Program ME, KKH • Peningkatan Efisiensi Air 5%, Ada Penurunan MRV di PLN
• Implementasi 1 Program COMDEV
• 25% Unit Pelaksana Implementasi 3R Emisi • Implementasi 1 Program COMDEV
• 100% Unit Induk Implementasi SML
• Efisiensi Penggunaan Air, Penurunan Emisi • 50% Implementasi 5S • 100% Unit Induk Implementasi SML
• 100% Unit Pelaksana Implementasi SML
• 25% Unit Pelaksana Implementasi 5S • 100% Pengukuran Emisi CO2 Berdasarkan • 100% Unit Pelaksana Implementasi SML
• 100% Pemenuhan Persyaratan Safeguard Pedoman MRV di IB
• 100% Pengukuran Emisi CO2 Berdasarkan • Implementasi 1 Program COMDEV
Pedoman MRV di JAMALI • 100% Unit Induk Implementasi SML
• 5% Ton CO2 tersertifikasi (bisa dijual)
• Rencana 1 Program COMDEV
• Integrasi Kelayakan Teknis, Finansial, Lingkungan
dalam KKO/KKF 11
BAGAIMANA BUDAYA TERBENTUK ?

DIPAKSA TERPAKSA BISA TERBIASA BUDAYA


(KARAKTER)

CONTOH :
 Hamka kecil yang disiram air oleh orang tuanya di waktu subuh
 Dipaksa oleh Camera Otomatis di traffic light
 Dipaksa oleh CCTV
 Dipaksa oleh Gadget (HP, Tablet, dll)
 Orang Indonesia diteriaki Ibu-ibu di Jerman
 Orang marah-marah kepada temannya yang terlambat datang
UUD 1945

• Pasal 28 D, ayat 1:
• Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta
pengakuan yang sama di hadapan hukum

• Pasal 28 H, ayat 1:
• Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.

35.000 MW
UNTUK INDONESIA
UNDANG - UNDANG NO.1
TAHUN 1970TENTANG
KESELAMATAN KERJA

35.000 MW
UNTUK INDONESIA
UU No. 13 Th 2003: Ketenagakerjaan

• Pasal 86: Setiap organisasi wajib menerapkan upaya Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) untuk menildungi keselamtan tenaga kerja.
• Pasal 87: setiap organisasi wajib melaksanakan Sistem Manajemen K3
yg terintegrasi dengan manajemen organisasi lainnya.
UU 30 Th 2009: Ketenagalistrikan
• Bahwa disamping bermanfaat, tenaga listrik juga dapat membahayakan,
sehingga penyediaan dan pemanfaatannya harus memperhatikan
ketentuan keselamatan Ketenagalistrikan

• Pasal 28 : Pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik wajib


memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan

• Pasal 43: Keteknikan ketenagalistrikan terdiri atas:


• Keselamatan Ketenagalistrikan
• Pemanfaatan jaringan tenaga listrik untuk kepentingan
telekomunikasi, multimedia dan informatika
Sanksi Pidana Penjara
UU No. 30 Tahun 2009 Pasal 50

35.000 MW
UNTUK INDONESIA
Regulasi perihal K3L

EKSTERNAL
• UU 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
• UU 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
• UU 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
• UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup

35.000 MW
UNTUK INDONESIA
Kerugian Kecelakaan Ketenagalistrikan

35.000 MW
UNTUK INDONESIA
Statistik Kecelakaan
Per Fungsi Pekerjaan di PLN

FUNGSI PENYEBAB KECELAKAAN 2014 2015 2016 KETERANGAN

Jaringan SR 12 4 10
Jaringan TR 13 11 14
Distribusi 80 – 95 %
Jaringan TM 61 86 55
Trafo / Gardu TM 7 9 3
Transmisi Transmisi 2 9 1 20 – 25 %
Pembangkit Pembangkit 8 8 1 10 - 15%
Konstruksi Konstruksi 3 2 0 5 - 10%
Tenggelam 2 0 0
Olahraga 1 0 0
Lain-lain
Kebakaran 2 3 1
Lain-lain 6 1 0
ILUSTRASI KECELAKAAN

+ = or
PENGENDALIAN RESIKO BAHAYA/KECELAKAAN
Memiliki Pekerja dalam kondisi
working permit & JSA sehat jasmani &
yang telah disetujui rohani
Memiliki dan menerapkan Memiliki
SOP & instruksi kerja kompetensi
secara konsisten teknis dan kompetensi K3
Menggunakan
Mengerti dan memahami
alat kerja & alat bahaya & risiko
komunikasi dalam pekerjaan
sesuai standar
Memiliki sikap
Memakai APD lengkap disiplin & taat
yang sesuai dan layak pada aturan
ALAT PELINDUNG DIRI
BREIFING SEBELUM BEKERJA

. Berdoa
. Cek APD
. Cek Peralatan
. Baca SOP
. Baca JSA
. Yel- yel
PASANG PERALATAN PENGAMAN

Grounding Aparatus LOTO (Lock Out Tag Out)


(Pentanahan Lokal) (Gembok & Label Pengaman)
PASANG RAMBU – RAMBU
AREA KERJA
~ ~

 Yakinkan tidak ada setrum, dengan


menggunakan volt detector
 Pasang Grounding di sisi kiri dan sisi kanan
dari area kerja
BEKERJA DENGAN TENANG

Konsentrasi Jangan Jangan


Saat Bekerja Main Gila Marah - Marah

Anda mungkin juga menyukai