Anda di halaman 1dari 5

RESUME KEPERAWATAN

1. Nama Mahasiswa : Okta viana ulandari


NPM : 1914901210138
Hari/Tanggal : Kamis 30 April 2020
Rumah sakit : Ulin Banjarmasin

2. Nama pasien/usia : Tn.O/45 tahun


Tanggal masuk rumah sakit : 30 April 2020
Diagnosa Medis : Spinal cord injury / cidera tualang belakang
Tanggal pengkajian : Kamis 30 April 2020

3. Riwayat keluhan saat pengkajian :


Pasien mengatakan nyeri pada leher dan saat ini terpasang neck collar. Pasien
mengalami kelemahan dan terasa kebas pada ekstremitas atas
4. Data fokus
1. Data subjektif :
- Klien mengatakan nyeri pada leher
- Klien mengatakan sesak saat bernapas
- Klien mengatakan merasa kelamahan dan terasa kebas pada tangan
2. Data objektif :
- Klien terlihat meringis kesakitan dengan skala nyeri 3 (1-10)
- Klien terpasang neck collar
- Klien terlihat sesak dengan pernapasan 30 x/m
- Hasil Ro : Terdapat Lesi setinggi C 2-3
- Klien terlihat hanya berbaring di beb dan tidak ada terlihat pergerakan
- Kesadaran komposmentis
- TTV= TD: 130/90mmHg, N: 90x/mnt, P: 30x/mnt, S: 37,5C.

3. Data penunjang :
- Hasil Ro : Terdapat Lesi setinggi C 2-3
5. Analisa data

No Data Problem Etiologi


1. Ds : Pola napas tidak Kelemahan otot
- klien mengatakan sesak saat efektif pernapasan
bernapas

Do:
- Klien terlihat sesak dengan
pernapasan 30 x/m
- Klien terlihat meringis
kesakitan dengan skala nyeri 3
(1-10)
- Klien terpasang neck collar
- Kesadaran komposmentis
- TTV= TD: 130/90mmHg, N:
90x/mnt, P: 30x/mnt, S: 37,5C

2 Ds : Nyeri akut Agen cidera fisik


- Klien mengatakan nyeri pada
leher

Do :
- Klien terlihat meringis
kesakitan dengan skala nyeri
3 (1-10)
- Klien terpasang neck collar
- Kesadaran komposmentis
- TTV= TD: 130/90mmHg, N:
90x/mnt, S: 37,5C

3 Ds : Gangguan Kelemahan fisik


- Klien mengatakan merasa mobilitas fisik
kelamahan dan terasa kebas
pada tangan
Do :
- Hasil Ro : Terdapat Lesi
setinggi C 2-3
- Klien terlihat hanya berbaring
di beb dan tidak ada terlihat
pergerakan
- Klien terpasang neck collar
- Kesadaran komposmentis
- TTV= TD: 130/90mmHg, N:
90x/mnt, P: 30x/mnt, S: 37,5C.

Diagnosa keperawatan

1. Pola napas tidakefektif b.d Kelemahan otot pernapasan


2. Nyeri akut b.d agen cidera fisik
3. Gangguan mobilitas fisik b.d kelemahan fisik

6. Intervensi

No Dx Kiteria hasil Intervensi Rasional


1 I Setelah 1. Pertahankan jalan 1. pasien dengan cedera
dilakukan napas klien dengan cervicalis akan
tindakan cara mempertahan kan membutuhkan bantuan
keperawatan neck collar yang telah untuk mencegah
selama 1x8 jam terpasang . aspirasi/
pola nafas efektif 2. Mengkaji TTV mempertahankan jalan
setelah diberikan pasien nafas.
oksigen ,dengan 3. Kaji fungsi 2. Untuk mengetahui
kriteria hasil : pernapasan kedaan umum klien
- ventilasi 4. Auskultasi suara 3. trauma pada C5-6
adekuat, PaO2 > napas menyebabkan hilangnya
80, PaCo2 < rr =" 5. Kaloborasi dalam fungsi pernapasan secara
16-20"> pemberian Oksigen partial, karena otot
- dan pasien tidak sesuai kebutuhan pernapasan mengalami
terlihat sesak lagi pasien kelumpuhan.
4. hipoventilasi biasanya
terjadi atau
menyebabkan akumulasi
sekret yang berakibat
pnemonia.
5. metode dipilih sesuai
dengan keadaan
isufisiensi pernapasan.

2 II Setelah 1. Mengkaji TTV klien 1. Mengetahui kedaan


dilakukan 2. Mengkaji skala nyeri umum klien
tindakan klien 2. pasien melaporkan
keperawatan 3. Berikan tindakan nyeri biasanya diatas
selama 1x8jam kenyamanan seperti tingkat cedera.
klien tidak nyeri posisi 3. memberikan rasa
lagi dengan 4. Ajarkan klien teknik nayaman dengan cara
kriteria hasil : relaksasi dan distraksi membantu mengontrol
- Klien tidak 5. Kaloborasi dengn nyeri.
menunjukan tim medis lainya dalam 4. memfokuskan
tanda tanda nyeri pemberian terapi kembali perhatian,
- Skala nyeri farmaklogi untuk meningkatkan rasa
klien berkurang meredakan nyeri kontrol.
5. untuk menghilangkan
nyeri otot atau untuk
menghilangkan
kecemasan dan
meningkatkan istirahat.
3 III Setelah 1. Kaji ttv klien 1. Untuk
dilakukan 2. Kaji secara mengetahui
tindakan teratur fungsi kedaan umum
keperawatan motorik. klian
selama1x8 jam 3. Lakukan 2. mengevaluasi
klien kelemahan tindakan ROM keadaan secara
berkurang hanya di bagian umum
dengan kriteria ekstrimitas 3. membantu ROM
hasil : yang secara pasif
idak ada mengalami 4. gangguan
kontrakstur, kelemahan . sirkulasi dan
kekuatan otot 4. Inspeksi kulit hilangnya sensai
meningkat, setiap hari resiko tinggi
pasien mampu 5. Koborasi dalam kerusakan
beraktifitas pemberian integritas kulit.
kembali secara terapi 5. berguna untuk
bertahap. farmakologi membatasi dan
mengurangi
nyeri yang
berhubungan
dengan
spastisitas.

Banjarmasin 30 April 2020

Preseptor akademik Preseptor klinik

(Yurida Olviani,Ns.,M.Kep) (Abdul Wahab S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai